Sabtu, 30 Maret 2013

Kubuka perlahan-lahan tanpa menimbulkan suara dan kemudian masuk ke
kamar ibuku. Kulihat ibuku tertidur hanya memakai celana dalam dan
BH. Tak dapat kupercaya mataku melihatnya setengah telanjang.
Kupegang burungku dan kukocok dengan keras, ketika maniku akan
keluar, kusemprotkan di selangkanganya dan di atas celana dalamnya.
cepat-cepat aku kembali ke kamarku. Kupikirkan apa yang telah terjadi
sampai aku terdidur.
Paginya masih seperti biasa ibuku tidak apa-apa. Aku masih penasaran,
tahu nggak sih kelakuanku, gimana caranya untuk meyakinkan hal itu?
Malam berikutnya aku ke kamar ibuku lagi, dia memakai celana dalam
dan BH saja, tapi kali ini tidurnya miring. Wah…, gimana caranya
ngocok nih. Aku mau kemut teteknya, mungkin dia akan membunuhku kalau
sampai terbangun. Kucoba untuk merabanya, waduh gimana caranya ya…,
aku gemetaran.., Kulihat ada vaseline di meja rias. Lalu kuambil dan
kuoleskan pada burungku. Lalu aku nekad akan kucoba gesek-gesekan
burungku ke ibuku.
Aku naik ke ranjang dan berbaring di belakangnya dan mulai mengesek-
gesekan burungku ke pantatnya. Dia masih tertidur, tidak bergerak.
Kuselipkan burungku lebih bawah lagi diantara kakinya dan mulai
kutekan-tekan. Sebenarnya aku takut dia bangun kalau aka kebanyakan
bergerak, tapi aku nggak tahan. Aku pompa burungku keluar masuk di
antara kakinya. Tak berapa lama maniku muncrat di antara kedua
kakinya dan sebagian meleleh kena vaginanya. Aku kembali ke kamarku
dengan pikiran dipenuhi bayangan vaginanya.
Paginya masih seperti biasa, ibuku tidak ngomong apa-apa, sehingga
menambah rasa penasaranku, masak sih dia tidak merasakan ada bekas
vaseline dan maniku di kakinya.
Kucoba untuk mengetesnya. Kutunggu di kamarku sampai jam 6 pagi. Aku
tahu persis ibuku selalu bangun jam 7 pagi setiap hari, aku ke
kamarnya dan menggesek-gesekan burungku di antara kakinya, butuh
waktu 30 menit untuk muncrat di kakinya, kemudian akau keluar tiduran
sambil menunggu apa yang akan terjadi.
Jam 7 pagi ibuku bangun terus mandi. Aku keluar kamar terus ke dapur.
Dia sedang sarapan dan bicaranya wajar seperti tidak ada apa-apa
sambil mencuci piring. Aku ke kamar mandinya, kulihat celana dalamnya
basah kuyup oleh maniku. Sekarang akau yakin sekali, ibuku tahu
kelakuanku. Malah aku jadi bingung sendiri, soalnya ibuku tidak
memperlihatkan perubahan apapun. Dia pergi ke supermarket dan kembali
tiga jam kemudian. Aku masih memikirkan apa yang akan kulakun dengan
ibuku malam ini.
Kita nonton TV, kemudian ibuku bilang akan pergi tidur. Kutunggu
hampir 2 jam, biar dia tidur nyenyak dulu. Kemudian masuk kamarnya
dan kulihat dia tidur berselimut. sialan.., rupanya dia tidak suka
aku kerjain. Aku sudah tegang banget, kuambil vaseline kuoleskan ke
burungku kemudian akau naik keranjang. Dia tidur tengkurap dengan
kakinya terbuka sangat lebar. Kucoba singkap selimutnya agar bisa
mengocok di antara kakinya.
Ketika kusingkap selimutnya, jantungku hampir berhenti berdenyut, dia
telanjang bulat! Aku lihat vaginanya dengan jelas dan bibir vaginanya
kelihatannya begitu hangat. Dengan tangan gemetaran kusentuh
vaginanya perlahan kemudian kuusap-usap dengan lembut.
Lama-lama vaginanya semakin basah, kemudian kutarik kedua kakinya
berlawanan sehingga kakinya semakin membentang lebar.
Tiba-tiba dia bergerak, posisinya menjadi miring membelakangiku. Tapi
kedua kakinya masih terbuka lebar. Aku berbaring di belakangnya dan
mulai mengocokkan burungku di antara kakinya dan kucoba menyentuh
vaginanya. Dia tidak bergerak ketika perlahan-lahan burungku masuk
makin dalam ke vaginanya. Aku mulai memompanya keluar masuk perlahan-
lahan, kudengar dia mendesah kayaknya sedang mimpi.
Aku nggak tahan lagi, sehingga kocokanku semakin keras dan cepat.
Kurasakan cairan di vaginanya semakin deras. Aku juga merasakan sudah
waktunya akan orgasme, tiba-tiba dia melepaskan burungku dari
vaginanya sehingga maniku berhamburan di bibir vaginanya. Kemudian
dia tidur lagi telentang dengan kedua kakinya dirapatkan.
Kulihat kedua teteknya yang besar. Kemudian kujilat dan kuhisap-
hisap. Ibuku mendesah-desah ketika kuhisap putingnya. Aku mulai
menggesek-gesekan burungku lagi dan air maniku berceceran di antara
teteknya. Aku kembali kekamarku dan sulit kupercaya apa yang telah
terjadi aku telah ngentotin ibuku. Kemudian aku tertidur dengan
nyenyak sekali.
Pagi harinya kulihat ibuku memakai daster. Kulihat juga puting
susunya di balik dasternya yang tipis. Dia tidak ngomong apapun
tentang semalam. Heran.., kenapa dia melepaskan vaginanya sebelum aku
orgasme. Aku masih takut-takut untuk mulai ngomong denganya.
Siangnya ibuku pergi dengan temannya untuk menghadiri pesta
perkawinan. Jam 11 malam baru pulang, mungkin jalan-jalan dulu. Dia
bilang sangat lelah sekali dan ingin tidur dengan nyenyak. Ketika
ngomong begitu dia tersenyum manis sekali kemudian menciumku dan
bilang selamat malam. Kutunggu hampir 1 jam, kemudian kulepas semua
pakaianku kemudian kekamar ibuku, pintunya terbuka.
“Wwaaw..!, Dia tidur telanjang tanpa sehelai benangpun menutupi
tubuhnya. Tidurnya telentang dengan kedua kakinya terbuka sangat
lebar. Aku berlutut di antara kedua kakinya dan mulai mengelus-elus
vaginanya dengan tangan sebelahnya kuusap-usap putingnya. Vaginanya
semakin basah saja dan burungku semakin keras. Kuarahkan burungku ke
vaginanya, “Hmm…, nikmatnya”, dan dia kudengar mendesah juga.
Kurasakan otot vaginanya meremas-remas burungku sehingga aku mulai
memompa lebih cepat dan keras. Aku hisap putingnya juga. Ibuku
terbangun!, dengan suaranya yang perlahan nyaris tak terdengar dia
bilang, “Oh.., Ikin apa yang kamu lakukan?, aku ibumu”.
“Aku sangat mencintaimu Mam dan aku akan ngentotin Mami jika Mami
menginginkanya juga”
Kemudian dia bilang sambil mendesah, “Ok, tapi jangan semprotkan di
dalam, Aku tak mau dihamili anaku sendiri”.
Ketika kudengar itu, kugenjot semakin keras dan keras.
Dia bilang, “Oh Kin, Yang keras lagi dong. Mami suka burung besarmu.
Oooh.., Mami mau sampai, Kin, Mami…, ssaammpppaaii…”
Kugenjot tambah keras lagi. Kurasakan aku mau sampai juga.
“Aku ingin semprotkan di dalam Mam, Akan kusemprotkan semuanya di
dalam.”
“Jangan kin…, tolong jangan…, Mami tidak pakai kontrasepsi…,
ntar Mami hamil anakmu”
“Nggak bisa Mam, aku sangat menginginkanya. Sekaranghh Mam…, Mam
aku sampai”
“Kin manimu panas sekali, Mami suka sekali sayang.”
“Tapi.., iyer.., terus sayang.., teruskan..,a..aahh”
Ternyata dia sangat menyukainya, so kita ngentot tiap hari sampai
ayahku pulang.
Setelah itu, kita selalu tidur sekamar kalau ayah keluar kota lagi.
Sekarang umurku 18. Ibuku 38 dan kita masih ngentot terus. Ibuku
hamil, tapi dia putuskan untuk mengugurkannya karena dia tidak ingin
punya bayi dariku. Tapi dia bilang, boleh ngentotin dia terus kalau
ayah bepergian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar