Jumat, 15 November 2013

Tanpa rasa canggung dan malu Dewi pun memegang dan mengocok perlahan penis sopir pribadinya. Nafsunya sudah menguasai dirinya, ia lupa bahwa ia adalah artis kelas atas dan penis yang ia pegang sekarang adalah milik sopir pribadinya yang berbeda kasta dengannya
“ugghhh…”Pak Abdul melenguh panjang ketika Dewi Persik memainkan penisnya.
“non kita cari tempat sepi dulu ya takut di lihat orang”sela Pak Abdul
Dewi Persik mengangguk tanpa menjawab. Pak Abdul menghentikan mobil di tempat sepi yang memang ia sudah hapal karena sering membawa lonte langganannya ke tempat ini.
“Silahkan dilanjut tuan puteri” Pak Abdul memberi kode kepada Dewi
“Puaskanlah aku Pak aku milikmu sekarang” jawab Dewi Persik dengan suara serak-serak basah khas miliknya.
Tanpa pikir panjang Pak Abdul langsung melucuti celananya sendiri sehingga terpampang penis besarnya. Dengan otomatis Dewi langsung meraih penis tersebut dan dia berkata “Are you ready to feel heaven Pak Abdul…?. Tanpa menunggu jawaban Dewi langsung memasukan penis super itu ke mulutnya.
“Aghhh…sedot sayang ya…enh.ak..baget…” Pak Abdul merasa kelonjotan menikmati sepongan Dewi yang top abis.
Tangan Pak Abdul tak tinggal diam dia mulai meraba-raba payudara majikannya tersebut dan mulai melucuti pakaian Dewi satu persatu. Dengan tangan gemetaran Pak Abdul membuka pakaian Dewi sekaligus bh nya. Ia terkagum-kagum melihat payudara Dewi yang sintal dan padat tersebut..
“Sekarang giliran saya tuan puteri” Pak Abdul melepas sepongan Dewi dan mendorong majikannya tersebut hingga terlentang.
Dengan rakus Pak Abdul melumat payudara Dewi hingga membuatnya semakin terangsang dan kelonjotan.
“aghhh… Pak Abdul trus sayang…”Dewi melenguh
Tangan pria itu tak hanya tinggal diam, sambil melumat payudara Dewi tangannya bergerilya di balik rok penyanyi dangdut itu. Lalu ia melepaskan mulutnya dari payudara Dewi dan melucuti rok mini dan juga sekaligus celana dalam pink Dewi
.
“Ohhh…memekmu bagus dan dan masih rapih sayang” Pak Abdul terkagum-kagum melihat vagina Dewi yang ditumbuhi bulu-bulu yang cukup lebat tapi rapih.
Tanpa pikir panjang Pak Abdul langsung melumat vagina Dewi tanpa rasa jijik dan serangannya membuat wanita itu semakin kelonjotan dengan dengan permainan sopirnya tersebut.
“ohhh…trushhh…sayanggg…enakh…ohhhh…” Dewi melenguh dengan suara khasnya. Pak Abdul yang memang berpengalaman dalam urusan bercinta memainkan lidahnya dengan jitu di klitoris Dewi Persik, sedangkan jari tengahnya menerobos lubang vagina Dewi. Aroma khas vagina segera masuk ke hidung Pak Abdul yang justru membuat dia semakin bernafsu memainkan lidahnya. Sekitar 5 menit permainan lidah Pak Abdul membuat Dewi akhirnya mencapai orgasme pertamanya.
“Agh..agh.. aku keluar Pak aghhh….” lenguh Dewi panjang meresapi kenikmatan yang melanda tubuhnya.
“Masukin aja Pak saya udah gak tahan lagi “pinta Dewi Persik
“Iya sayang kamu sekarang nungging ya..”
Dewi pun menuruti Pak Abdul dan ia mengambil posisi nungging. Tampaklah disitu lubang anus Dewi yang ternyata berwarna kemerahan. Lalu Pak Abdul tanpa rasa jijik langsung menjilatinya. Setelah puas menjilati anus Dewi, Pak Abdul langsung mengarahkan rudal miliknya ke vagina majikannya itu.
”Pelan-pelan ya sayang…..”pinta Dewi tanpa malu-malu memanggil sopirnya dengan ‘sayang’
“Iya sayang…”jawab Pak Abdul cengengesan
“ughhh…….gila kontol Bapak dahsyat baget..” Dewi merasakan penis Pak Abdul memenuhi vaginanya.
“memekmu juga nikmat baget…”
Perlahan Pak Abdul mulai menggenjot memek Dewi Persik yang mulai becek dengan posisi menungging.
“agh..agh..uh;;oh.. ‘Dewi merasa akan orgasme kembali
“ahhh…aku keluar sayang….ohhhh…”
Dewi orgasme untuk yang kedua kalinya dan Pak Abdul merasakan denyutan vagina Dewi seolah-olah akan memakan habis penisnya.
“Sekarang giliran aku yang mengendalikan dan menservice penismu” kata Dewi sambil merubah posisinya di atas Pak Abdul.
Tangan Dewi lalu meraih penis Pak Abdul dan mengarahkan ke vaginanya.
“aghhh…” Dewi Persik menikmati penis itu memenuhi memeknya
“Ohhh….” Pak Abdul juga merasakan seperti di surga
Dengan lincahnya Dewi lalu menggenjot penis Pak Abdul. Dia menkombinasikan genjotnya mulai dari mengebor hingga genjotan patah-patah seperti ketika menari di atas panggung. Tangan Pak Abdul juga tak tinggal diam dia meraih payudara montok yang bergoyang-goyang mengikuti goyangan Dewi. Setelah puas dengan payudara dia lalu meraih pantat Dewi yang sintal dan  jarinya menyusup di lubang pantat Dewi.
“Awww….pelan-pelan dong Pak..” pinta Dewi
“Maaf sayang aku cuma pengen tanganku ada aroma pantatmu” jawab Pak Abdul
Sekitar 15 menit goyangan Dewi di atas penis Pak Abdul membuatnya mengalami orgasme ketiganya
“Aku mau keluar lagi sayang ohhhh…”
“aku juga sayang…kita keluarin bareng ya ” jawab Pak Abdul
“Ahhh…ahhh…”Dewi Persik melenguh panjang menikmati orgame ketiganya yang sangat dahsyat
“ohhhhh aku juga keluar sayang….ahhh….crot…crot..crot.. “Pak Abdul orgasme di vagina Dewi
Mereka berpelukan mesra menikmati sisa-sisa kenikmatan itu, nafas mereka saling memburu hingga akhirnya mulai normal lagi.
“Bapak hebat juga yah” kata Dewi dengan lemas lalu mencium bibir sopirnya itu.
“Iya dong…Abdul!” kelakarnya, “siapa yang ga nafsu lagian sama Non Dewi yang seksi gini” ia mencubit puting Dewi dengan gemas, sejak dulu ia selalu bermimpi bisa menikmati tubuh majikannya itu bila melihat aksi panggungnya yang menggoda itu baik di TV ataupun secara live, kini impiannya itu telah menjadi kenyataan.
Pak Abdul kembali melumat bibir Dewi yang seksi, kali ini lebih lama dan lebih bergairah. Lidah mereka beradu dengan panas, saling belit dan saling hisap. Sambil berciuman, tangan kasar Pak Abdul tak henti-hentinya menjelajahi tubuh mulus Dewi. Sentuhan-sentuhan erotis Pak Abdul kembali menaikkan birahi Dewi. Dengan gaya nakal ia mendorong dada bidang pria setengah baya itu hingga telentang di jok belakang. Setelahnya ia menaiki wajah pria itu sambil tangannya memegang penis pria itu yang mulai mengeras lagi. Mereka kini dalam posisi 69.
“Jilat yah Pak….puasin Dewi….aahhh!” sebelum Dewi menyelesaikan kata-katanya lidah pria itu sudah lebih dulu menyapu bibir vaginanya.
Dewi meresponnya dengan menjilati kepala penis Pak Abdul yang seperti jamur itu. Lidahnya menjilati bagian yang disunat itu dan lubang kencingnya, aksinya itu membuat tubuh Pak Abdul bergetar dan mulutnya mengeluarkan lenguhan nikmat. Bukan hanya menjilat, jari-jari pria itu juga aktif menusuk-nusuk vagina maupun duburnya. Dewi merasakan vaginanya semakin lama semakin basah saja karena jilatan sopirnya itu. Seiring birahinya yang semakin tinggi, janda muda itu semakin bersemangat mengoral penis dalam genggamannya. Dihisapnya benda itu kuat-kuat, kepalanya nampak turun-naik, mulutnya sampai kempot menghisapi penis itu. Tangannya yang halus dan berjari lentik memijati buah pelirnya, menambah kenikmatan ekstra bagi pemiliknya.
Puas dengan saling mengoral kelamin pasangan masing-masing. Dewi turun dari wajah Pak Abdul dan naik ke selangkangan pria itu. Ia memegang penis pria itu dan mengarahkan ke vaginanya.
“Ooohh…enakh Pak!” kepalanya menengadah sambil mengeluarkan desahan menggoda saat ia menurunkan tubuhnya hingga penis itu melesak masuk ke dalam vaginanya yang sudah basah kuyup.
Kedua tangan Pak Abdul mencaplok sepasang payudara montok Dewi dan meremasinya. Sebentar kemudian, Dewi sudah mulai menaik-turunkan tubuhnya di atas penis itu. Pak Abdul melenguh merasakan bibir vagina janda muda itu mengapit penisnya dan dinding-dinding bergerinjal di dalamnya menggeseki penisnya di dalam sana. Goyangan naik-turun Dewi semakin liar dan desahannya pun semakin tak karuan. Dewi dapat melihat dari kaca jendela mobil, dari jarak tidak terlalu jauh mobil-mobil lain lalu-lalang dengan bebasnya. Ada rasa takut juga kalau kepergok seseorang sedang dalam keadaan begini, apalagi dirinya adalah public figure yang dikenal luas. Kalau ketahuan tentu infotainment akan heboh memberitakan Dewi Persik tertangkap basah sedang main mobil goyang bersama sopirnya, bagaimana bila itu terjadi? Namun bercinta dalam situasi berisiko ini juga mendatangkan kenikmatan tambahan bagi Dewi, ini adalah petualangan yang penuh tantangan di tengah kejenuhan dan berbagai permasalahan dalam hidupnya, lagipula tempat ini cukup terlindungi karena posisinya agak tinggi dan banyak pepohonan. Ia pun semakin cepat menaik-turunkan tubuhnya, desahan keduanya memenuhi mobil. Dewi mencondongkan badannya lebih ke depan sehingga payudara montoknya mendekati wajah Pak Abdul, tanpa diminta pria itu langsung melumat gunung kenyal itu. Tangannya meremasi bongkahan payudaranya dan mulutnya menggigit-gigit kecil putingnya. ‘Clep…clep…clep’ suara vagina Dewi yang becek bergesekan dengan penis besar sopirnya. Cairan kewanitaan Dewi semakin banyak sehingga penis Pak Abdul pun semakin lancar keluar masuk vaginanya.
Seperempat jam lebih Dewi menaik-turunkan tubuhnya dengan liar dalam posisi woman on top hingga akhirnya tubuhnya dirasakan makin mengejang. Gelombang kenikmatan itu menyebar ke seluruh tubuh menyebabkan tubuh sintalnya berkelejotan dan mulutnya mengeluarkan erangan panjang. Dewi merasakan betapa liang kewanitaannya menjadi tidak terkendali berusaha menghisap dan melahap alat kejantanan Pak Abdul yang teramat besar dan panjang itu sedalam-dalamnya serta melumat seluruh otot-ototnya yang kekar dengan rakusnya. Erangan Dewi menandai orgasme dahsyat yang melandanya, ia menjerit sejadi-jadinya, tidak peduli sedang dimana ia sekarang ini, untung mobil itu tertutup rapat dari dalam sehingga suaranya tidak keluar. Namun Pak Abdul masih tetap tegar dan perkasa menyentak-nyentakkan pinggulnya di bawah sana, ia sepertinya masih belum puas menyetubuhi majikannya itu. Setelah goyangan Dewi melemah, pria itu segera mengambil alih kendali dengan berguling dan menindih tubuhnya. Diciuminya wajah dan bibir Dewi sambil terus menghela pinggulnya menyetubuhi janda muda itu. Tubuh bugil mereka yang sedang bersatu padu itu pun basah dengan keringat. Dewi sungguh mengagumi keperkasaan Pak Abdul yang mampu membuatnya mencapai orgasme dahsyat itu. Tak lama kemudian akhirnya Pak Abdull tiba juga pada puncaknya. Dengan mimik wajah yang sangat luar biasa dia melepaskan puncak orgasmenya secara bertubi-tubi menyemprotkan seluruh spermanya ke dalam rahim majikannya dalam waktu yang amat panjang. Sementara itu alat kejantanannya tetap dibenamkannya sedalam-dalamnya di liang kewanitaan Dewi sehingga seluruh cairan birahinya terhisap dalam tubuh sang janda muda sampai titik penghabisan. Selanjutnya keduanya terhempas kelelahan di jok belakang itu dengan tubuh yang tetap menyatu. Selama mereka tergolek, alat kejantanan Pak Abdul masih tetap terbenam dalam vagina Dewi dan Dewi pun memang berusaha menjepitnya erat-erat karena tidak ingin segera kehilangan benda tersebut dari dalam tubuhnya. Hening, di dalam mobil hanya terdengar suara nafas mereka yang terengah-engah dan suara tiupan AC yang anginnya menerpa tubuh telanjang keduanya. Mereka bercium-ciuman sambil saling menggoda menikmati momen-momen pasca orgasme sebelum akhirnya berbenah diri.
“Pak Abdul jaga rahasia ini ya ” Dewi meminta kepada sopirnya setelah dia memakai semua pakaiannya
“tenang aja Non yang penting saya bisa begini terus sama Non sampai Non menikah nanti “jawab Pak Abdul sambil tersenyum
Setelah kembali berpakaian Pak Abdul kembali ke jok kemudi, ia menyalakan mesin dan mobil itu pun meluncur ke jalan tol. Di perjalanan, Pak Abdul dengan berani mengelus paha mulus Dewi.
“Bapak nakal ah…udah ah nanti diliat orang gimana….eemmhh!” desahnya karena tangan pria itu masuk ke roknya dan mengelusi selangkangannya dari luar celana dalam.
Wajah Dewi memerah, nafasnya ngos-ngosan ketika sampai ketika membayar karcis tol, si penjaga gerbang tol mengenali dan menyapanya. Dewi balas tersenyum dan berusaha bersikap biasa menutupi keadaannya yang masih terangsang dan nafasnya yang terengah-engah. Begitulah skandal Dewi Persik dengan sopirnya, mereka terus mereguk kenikmatan terlarang itu dimanapun dan kapanpun setiap ada kesempatan. Bahkan setelah Dewi menjalin hubungan dengan seorang pria bule asal Belanda, ia masih menyempatkan diri bermain gila dengan sopirnya itu. Berita terkini Dewi putus dengan pacar bulenya itu karena Dewi merasa pacarnya tersebut tidak bisa memuaskan hasratnya yang menggebu-gebu, dia masih kalah dengan Pak Abdul, bolehlah si bule itu dalam hal ukuran, tapi gaya percintaannya yang selalu gentle membuat Dewi cepat bosan. Ia lebih mendambakan gaya bercinta Pak Abdul yang tahu kapan harus bermain kasar dan kapan harus bermain lembut, ditambah lagi sensasi liar bercinta dengan sopirnya sendiri yang tentunya hal yang dianggap tabu. Dalam benaknya Dewi berpikir, mendingan gak usah nikah dulu biar karirnya terus menanjak lagian dia juga terpuaskan terus oleh sopir pribadinya yang berusia 50 tahun. Pak Abdul sendiri merasa semakin gembira karena berarti ia bisa menikmati tubuh majikannya lebih lama, goyang patah-patah Dewi Persik bukan hanya bisa disaksikannya di panggung dan televisi, tapi juga dirasakannya bersama di ranjang.
Sarah Azhari masuk ke dalam rumah dan membukakan pintu belakang, ketika aku masuk langsung saja aku merangkulnya dan melumat habis bibirnya.

Sarah Azhari terkejut namun langsung saja meladeni lumatanku. Kami berdua saling melumat di dapur itu dengan penuh rakus dan ganas. Bahkan aku semakin nakal meremas pantatnya yang membulas itu.
“Hhhhhsssssss…. Burhaaaan ..aaaaaaaah …hhhhh “ desis Sarah Azhari ketika melepaslan lumatanku, namun belum sempat menghela nafas aku sudah menyerangnya lagi dengan lumatan, kaki Sarah Azhari langsung menutup pintu dapur itu, dan menggiringku agar aku merapat kepintu.
“Aku kangen padamu, Sarah .. aku pengin bercinta dan tidur denganmu lagi “ kataku yang disambut senyum Sarah Azhari. Kami berdua kembali saling melumat dan menyedot nyedot. Tangan Sarah Azhari begitu nakal sekali langsung meremas penisku yang ngaceng bak tugu monas, demikian pula denganku, tanganku naik dan langsung meremas buah dadanya. Kami berdua saling merangkul dan terlibat dalam lumatan demi lumatan yang rakus. Kami bermain lidah dengan sangat nikmat. Lidah kami saling bertaut dan digoyangkan ke kanan dan kekiri dengan penuh nafsu. Sarah Azhari sampai menggelinjang ketika aku meremas buah dadanya dengan keras. Ditahannya kepalaku agar aku tidak melakukan lumatan lagi.

Sarah Azhari memandangku dengan sikap memburu, tangannya masih meremas remas penisku. Nafsunya menggelegak terbuai dengan kengacengan penisku yang pernah menyetubuhinya. Aku memerosotkan tubuhku sehingga sampai jongkok, demikian pula dengan Sarah Azhari yang ikut merosot sampai jongkok
“Haaaan … aku kangen sama mainmu dulu “ sahut Sarah Azhari yang kusambut dengan terkam sehingga Sarah Azhari terjengkang ke belakang, tahan kepalanya agar tidak terbentur. Di lantai dapur itu kami saling memeluk dan memilin, bahkan aku semakin nakal menyobek rok pendeknya itu. Aku seakan memaksa ingin menelanjangi Sarah Azhari yang juga sangat ganas menyobek bajuku.
“Breeeeeeeeeeeeeet “ bajuku sobek di bagian depan. Kami berdua kembali saling melumat penuh nafsu di lantai itu. Kusapu rambutnya itu agar tidak mengganggu lumatan dan remasan tanganku di buah dadanya.
“Oooh Haaaaaaaaan ..aaaaaaaaaaaah “ erang Sarah Azhari ketika aku dengan nakal menyesuluspkan tanganku masuk ke cup BHnya dan meremasnya. Belum lagi aku masih melakukan lumatan demi lumatan yang dibalas oleh Sarah Azhari itu. Ditahannya kepalaku agar tidak menyerang
“Telanjang yuk “ ajak Sarah Azhari dengan penuh nafsu. Aku pun langsung menarik tubuhku dan mencopot pakaianku. Sarah Azhari pun ikut berdiri dan membuka pakaiannya yang awut awutan itu. Dengan tergesa gesa Sarah Azhari membuka pakaian bagian atas, terlihat bongkahan buah dadanya yang besar tertutup cup branya, kemudian roknya dilepas dan celana dalamnya terlihat basah terangsang birahi. Dicopotnya anting anting berada di telinganya, aku setengah nakal langsung memelorotkan celana dalam warna pink itu dari selakangan Sarah Azhari membuat dirinya langsung terkejut

“Naaakaaaaaaaaaaaal “ semprot Sarah Azhari dengan mendelik namun membiarkan saja, terlihat jembutnya sangat menawan, lubangnya merapat namun sudah basah. Demikian pula denganku yang langsung mencopot celana dalamnya, panas bagian kepala penisku menetes cairan kental madziku, lendir akibat terangsang dengan tubuh montok di depanku. Selepas meletakkan antingnya, Sarah Azhari kemudian membuka kaitan BHnya, jantung hampir copot melihat besaran buah dadanya yang sangat montok
“Kamu suka khan sama buah dada besarku, sayang “ goda Sarah Azhari dengan gemas. Kami berdua sudah telanjang bulat, Sarah Azhari langsung mendorongku agar aku duduk di kursi empuk di meja dapur itu. Sarah Azhari langsung menaiki tubuhku dan kupangku. Kami berdua kembali saling melumat penuh kerakusan. Tanganku tak habis habisnya bergerak ke sana kemari mengelus dan meremas tubuh montok sangat berisi itu. Sedang Sarah Azhari sendiri meladeni lumatanku sambil tangannya menyelinap memegang batangku yang ngaceng itu sambil mengelus, meremas dan mengocok pelan.
“Haaan ..aaaaaaah .. luar biasa penismu ini .. besar “ puji Sarah Azhari ketika menarik kepalaku yang melumat dengan nakal sambil menggigit kecil di bibirnya.
“Sebut dengan kontol deh .. bilang aku suka kontolmu “ kataku dengan meremas buah dadanya sekerasnya membuat Sarah Azhari menjerit
“Aaaaaaaaaaauh .. ddddduuuuuuh .. nakaaal aaah .. pelan ngeremesnya .. sakit tahu .. dasar kontol gedhe .. seenak kontolmu ngeremes susu orang “ semprot Sarah Azhari dengan langsung balas meremas penisku dengan kuat membuat Sarah Azhari aku sampai menengadah ke atas, merasakan sakitnya betotan tangan lentik dan jahil Sarah Azhari ini.

Kami berdua berpandangan dengan masam karena saling menggoda kelewat batas, namun tak lama kemudian Sarah Azhari memandangku dengan senyum menggoda dan menggairahkan
“Masih mau mneyetubuhi aku, sayang "?” tanya Sarah Azhari dengan penuh harap
“Kenapa tidak ? segera emut kontolmu yaaa .. aku pengin diblowjob sama kamu, Sarah ! “ kataku dengan mengelus elus vaginanya yang basah itu membuat Sarah Azhari menggelinjangkan selakangannya karena merasa geli dan membuat nafsunya naik lagi
“Oke deh .. so pasti “ kata Sarah Azhari dengan turun dari pangkuanku dan kemudian berjongkok sambil membuka pahaku agar melebar, Sarah Azhari langsung bersimbuh dengan siku lututnya kemudian langsung memasukan batangku ke dalam mulutnya dan ditelan di dalam sambil disedot dengan kuat
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauuuuuuuuuuh “ erangku dengan mendongak ke atas.
Sarah Azhari kemudian mengeluarkan batangku dan dikeluarmasukan dengan cepat, aku merasakan horny luar biasa, setiap penisku tersentuh giginya aku merasakan batangku terasa digesek barang keras, seperti digaruk di batangku. Dengan sangat rakus dan nakal, batangku terus dikeluar masukan dalam mulutnya. Kemudian dipandangnya batangku dengan seksama. Lalu kembali dijilati bagian tengahnya kemudian turun kebawah sampai telurku tak lepas dari jilatan demi jilatan yang rakus karena sudah lama tidak mempermainkan kontol pacarnya.
Aku pun juga tak tinggal diam, dengan posisi Sarah Azhari berlutut itu, tanganku nemplok di pantatnya dan kuremas remas dengan nikmat, terasa sangat hangat dan empuk sekali pantat bahenol milik Sarah “lonte” Azhari ini.

“Teruuus Saaar ..aaaaaaaah .. nikmaaaat … sekalian telan air maniku yaaa .. bikin aku muncrat “ kataku dengan tetap bermain dengan pantat Sarah Azhari itu. Belum lagi dengan membungkuknya Sarah Azhari ketika menjilati batangku itu.
Sarah Azhari menghentikan jilatan pada penisku, namun tangannya tetap mengocok batangku. Dipandangnya aku dengan senyum nakalnya
“Siapa takut “ sahut Sarah Azhari dengan langsung kembali menjilati batangku berulang ulang, lidahnya menjulur julur dari batangku kemudian turun dan sampai telurku di sapu, lalu naik kembali ke atas sesampai di atas, Sarah Azhari berhenti menjilati batangku dan langsung mengocoknya dengan mantap membuat Sarah Azhari sampai tak karuan menggelinjang membuat Sarah Azhari sampai tertawa kecil.
“Nikmat khan kocokanku pada kontolmu, sayang “ kata Sarah Azhari dengan tetap mengocok batangku berulang ulang.

“Iyaaaaaaaaaaaaa….. aaaaaaaah .. jangan keras keras aaah “ erangku dengan nakal memegang kedua buah dadan dan kuremas sesukaku sambil memainkan puntingnya, tangan Sarah Azhari menghalau tanganku yang meremas kuat itu, namun mulutnya membuka kemudian memasukan batangku lagi dalam mulutnya. Tangannya tetap menahan tanganku agar tidak meremas buah dadanya yang besar itu dengan keras dan kuat, bahkan setengah nakal aku memuntirnya membuat Sarah Azhari sampai mengerang
“Hhhhhhhhhsss …. hhhhmmmm .. mmmmfffffffffff “ desis Sarah Azhari di tengah mengeluarmasukan batangku di mulutnya itu. Lalu diam dan menyepong penisku dengan kuat membuat aku sampai mengangkat kakiku.

“Saaaaaaaaaaaaaaaaar …..aaaaaaaaaah .. nakaaaaaaaaaaaal kamuuuuuuu “ semprotku tak kalah membalas meremas buah dadanya dengan kuat, kali ini Sarah Azhari membiarkan aku bermain dengan buah dadanya yang besar itu. Penisku tetap saja diblowjob. Berkali kali Sarah Azhari mengocok kemudian dimasukan lagi dalam mulutnya. Aku semakin tidak tahan, batangku terasa ingin muncrat
“Saaaaaaaaar .. aaaah .. mau keluaaaaaaaaaaaaaar “ teriaku dengan keras, Sarah Azhari langsung memasukan batangku lagi dan dikeluarmasukan dengan cepat.
Aku sudah tidak tahan lagi, dadaku terasa panas sekali, menjalar sangat cepat ke perut dan kemudian menuju ke selakanganku
“Sekaaaaaraaaaaaaaaaaaaaaaaaaang “ teriakku keras.
Sarah Azhari langsung berhenti dan memasukan batangku dalam dalam ke dalam mulutnya sampai mentok di dalam, akupun menyemburkan air maniku dengan menembak ke kerongkongan Sarah Azhari.
“Creeeeeeeeeeeeet …. creeeeeeeeeeeeeeeet … creeeeeeeeeeeeeet … creeeeeeeeeeeet “
Banyak sekali air maniku yang menyembur itu, aku menegang kaku dengan mendongak. Aku sampai berkelonjotan mendapatkan orgasmeku. Spermaku menembak dengan kuat, sebagian menetes dari sela sela bibir milik Sarah Azhari yang tersumpal kontolku itu. Dilepaskan penisku dan dijilati dengan pelan pelan sisa sperma yang menempel itu. Bagian bibir juga terdapat lendir warna putih kental, disapunya sperma itu dan ditelannya masuk dalam kerongkongannya. Tak lama kemudian batangku menjadi bersih lagi. Sedang Sarah Azhari sampai senyam senyum melihatku terkapar di sandaran kursi itu.
“Luar biasa Haan.. kontolmu benar benar hebat .. sudah muncrat begini tetap saja nggak lemas .. malah ngaceng setengahnya “ puji Sarah Azhari dengan tertawa nakal.

Sarah Azhari lalu duduk di lantai menungguku yang masih terpejam merasakan nikmatnya orgasme dengan dioral oleh Sarah Azhari. Sarah Azhari masih mempermainkan batangku dengan diremas remas pelan, dielus elus kemudian diciumi dengan bibirnya yang sensual itu. Tubuh kami penuh dengan keringat birahi. Nafas kami juga ngos ngosan.

Aku membuka mataku yang berkunang kunang, kubuka mataku dan di depanku seonggok daging segar sedang tersenyum padaku memamerkan buah dadanya yang besar itu, bahkan kemudian memundurkan badannya lalu membuka pahanya lebar lebar memamerkan vaginanya yang basah terbuai nafsu birahi.
“Giliran aku yang dioral yaaa .. nich .. tempekku sudah basaaah …. “
“Ntar aaaah ..”
“Cari minum dulu yaaa “ kata Sarah Azhari dengan berdiri dan kemudian membuka lemari es, mengeluarkan sebotol air dingin dengan sirup, di ambilnya dua gelas dan dituangkan. Sarah Azhari lalu kembali duduk dengan membawa kedua botol dan gelas itu ke lantai. Aku pun menerima segelas sirup itu dan kutenggak. Aku merasa kembali segar. Aku merasa kembali kuat lagi, lalu aku berdiri dan membuka lemari piring, membuat Sarah Azhari tak mengerti, kukeluarkan sebuah mangkuk sedikit besar. Aku kemudian kembali lagi. Lalu duduk di hadapan Sarah Azhari yang membuka selakangannya memamerkan bagian paling rahasia itu.

“Buat apa mangkuk itu ? “ tanya Sarah Azhari tak mengerti
Aku tak menjawab, kemudian menuangkan sirup dalam botol itu separohnya kemudian kucampur dengan sedikit air dingin. Aku mengaduk dengan jari jariku, Sarah Azhari memandangku dengan tak mengerti maksudku. Aku mengangkat mangkuk itu dan langsung mengguyurkan ke pundak Sarah Azhari, Sarah Azhari langsung terkejut.
“Aaaaaaaaaaaaaaah .. nakaaaaaaal aaaaaaaaah .. dingiiiiin .. bisa lengket nich “ protes Sarah Azhari dengan marah
“Aku mau menjilati seluruh tubuhmu sayang “ kataku dengan tersenyum dan gemas.
Sarah Azhari terkesiap, kemudian mengambil sisa botol sirup itu dan rebahan lalu menuangkan seluruh isinya ke dada, perut dan vaginanya, tak lupa pahanya. Warna hijau sirup itu bertebaran di sekujur tubuhnya
“Segera jilati aku sayang .. berikan kenikmatan jilatanmu “ pancing Sarah Azhari dengan menarik tanganku kemudian tertawa senang.

Aku langsung membungkuk di samping daging segar hidup Sarah Azhari itu, buah dadanya yang besar terbaur dengan sirup warna hijau menambah semangatku untuk menjilati sekujur tubuhnya bagian paha sampai di pundaknya itu. Aku langsung menjilati dari buah dadanya, sedang tanganku menyelinap di antara sekalangannya dan mempermainkan jariku mengelitik lubang surgawinya. Sarah Azhari sampai melenguh bak cacing kepanasan. Kaki krinya ditekuk untuk menjepit tanganku yang sangat nakal mengorek liang vaginanya, sedang lidahku terus menyusuri bulatan daging montok di dada Sarah Azhari.
“Ohhh Haaan .. geli aaaaah .. truuuusss .. jilati .. “ seru Sarah Azhari dengan mata terpejam merasakan lidahku bergerak ke sana kemari sambil menelan manisnya sirup merek marjan itu. Kususuri terus bongkahan buah dadanya itu sampai bersih, di bagian puntingnya aku langsung menelan dalam mulutku dan kupermainkan lidahku, kusedot punting besar itu. Sarah Azhari sampai menggapai gapai pegangan merasakan sensasi luar biasa, di bagian dadanya geli kujilati dan bagian vaginanya tidak tahan tanganku mengorek liang senggamanya. Tempeknya yang membasah itu sebagin tak karuan karena bercampur dengan sirup. Luar biasa manis dan nikmat bisa menikmati selebritis sekaligus seorang lonte kelas atas ini.
“Duuuuh .. geli aaaah .. piiiissss .. aaaah jarimu nakal sekaliiii “ semprot Sarah Azhari dengan kepala menggeleng geleng merasakan tak karuan sensasi seksnya kurangsang dengan hebat. Buah dadanya sebelah kiri sudah bersih dari ceceran sirup, kemudian aku bergerak ke buah dadanya sebelah kanan dan langsung kuembat buah dada itu dengan di punting aku telan dan kusedot, sedang tangan kiri langsung meremas buah dadanya sebelah kiri, tangan kanan menusukan jariku ke dalam vaginanya mencongkel membuat Sarah Azhari langsung mendelik dan melonjak hendak bangun, namun tertahan oleh tubuhku yang sedang menikmati kemengkalan dan kemontokan susunya yang gedhe itu.

Aku terkesiap mendengar deru langkah kaki, namun aku membiarkan saja derap kaki itu berhenti berdiam di tempat, aku tetap terus melakukan oral ke vagina Sarah Azhari dengan jari jariku membesarkan lubangnya agar aku mampu memasukan penisku yang besar ke lubang tempek Sarah Azhari.
Sarah Azhari menggelinjang hebat dengan hendak bangun lagi, diangkatnya kepalanya memandang ke buah dadanya di mana aku sedang nikmatnya menjilati buah dadanya mengitari bongkahan besar itu, lidahnya menulur julur dan menelan sirup itu. Sarah Azhari membuka pahanya lebih lebar karena tanganku kesulitan mengoral lagi karena pahanya menutup.

“Hhhhhsssss … Haaaaaaaan .. Burhaaaaaaan ….aaaaaaaaaah .. teruuus Haaan .. buat aku orgasmeee .. cepaaat aaah …. nggak taaaahaaan “ teriak Sarah Azhari dengan suara keras. Begitu pahanya membuka aku lansung menekan nekan vaginanya memutar di area segitiga itu dan membuat Sarah Azhari sampai melenguh hebat
“Uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuhhhhhhhh ..aaaaaaaaaaaaaaaaauuuuh “
Aku membiarkan saja suara yang menganggu telingaku, sepasang sepatu diletakkan, namun mataku melirik sebentar lewat bawah meja itu, sebuah bra dijatuhkan ke lantai. Aku menjadi bersemangat untuk terus melakukan jilatan dan oral di buah dadanya, kemudian aku berpindah ke dadanya bagian tengah sampai bagian lehernya kujilati jilati.
“Uuuuh .. rasanya nikmaaaaat Haaan “ seru Sarah Azhari dengan mencekal kepalaku untuk mengontrol arah jilatanku sampai dipundaknya. Kemudian dilepaskannya kepalaku membiarkan aku turun menjilati lagi lewat buah dadanya. Sampai di perutnya aku mengitari dengan lidahku, Sarah Azhari melihat lagi aksiku bermain dengan pusarnya yang terkumpul cairan kental sirup warna hijau itu. Kini aku terus memutar dan bergerak ke perutnya, kugeser tubuhku agar tepat berada di antara pahanya. Sarah Azhari langsung menjepit pingganggku dengan kedua pahanya. Aku kembali membungkuk dan menjilati perut itu.
“Ke bawah sayaaang ..oooo .. oooouuuuh …. aaaaaaaauuh .. hhhhhsssss .. teruuuuuss .. aaah .. ke bawaaah .. ke bawaaah .. ke tempekku … Han .. please aaah .. please “ rengek Sarah Azhari dengan suara mengiba dan mendesis tak karuan dengan kepala menggeleng geleng. Mataku melirik ke samping lagi di mana seonggok pakaian sudah terttumpuk, sepasang kakinya sudah melangkah sampai di sampai meja dapur itu. Sarah Azhari tidak menyadari kalo ada seorang wanita lain yang masuk tanpa permisi, bahkan sudah telanjang bulat berdiri melihat kami sedang bercumbu.
Kujilati vaginanya yang sudah terkuak memerah itu, kujilati dan kusedot jeroan tempek milik Sarah Azhari ini. Ketika aku menjilati dan menyedot itu, Sarah Azhari sampai menggelinjang ke kanan dan kekiri, ketika berhenti menggeleng dan kepalanya berhenti ke arah sebelah ke kanan, sepasang kaki itu tertangkap matanya, langsung saja Sarah Azhari bangun dan mendorongku dengan paksa
“Aaaaah .. please .. stop stop “ ujar Sarah Azhari dengan hendak bangun, namun dirinya terkejut ketika melihat dari atas meja, seorang wanita tersenyum.
“Kalian berdua bercinta tidak bagi bagi .. aku mau gabung “ kata wanita tersebut yang ternyata Ayu Azhari.
Aku tidak menampakan keterkejutanku, Ayu Azhari maju ke depan dan langsung jongkok di sampingku, sifat nakalnya langsung muncul dan merogoh ek kontolku untuk diremas.
“Besar sekali, sayang “ puji Ayu Azhari padaku.

“Ntar aku pengin menggenjot adikmu dulu .. sudah gatal kontolku nggak masuk ke tempek Sarah ini “ kataku dengan menepis tangan Ayu Azhari yang nakal itu.
Sarah Azhari juga langsung mendorong tubuh Ayu Azhari menjauh.
“Minggir dulu aaah .. dia milikku .. ntar nanti gantian .. please .. segera masukin kontolmu, sayang “ ajak Azhari dengan menarik kepalaku sehingga aku langsung bereaksi menurut dan mengarahkan batangku ke dalam vagina Sarah Azhari.

Di sampingku Ayu Azhari hanya tersenyum dan memamerkan tubuhnya yang lebih ramping dan tidak semontok adiknya itu.
Pelan pelan aku melakukan penetrasi ke dalam vaginanya yang sudah melebar itu, besaran penisku tidak susah masuk ke dalam tempek Sarah Azhari walau tidak semudah begitu saja masuk. Pelan pelan batangku menembus liang senggamanya. Sarah Azhari sampai merem dan menggigit bibirnya ketika aku menerobos masuk dengan besarnya kontolku itu. Ayu Azhari sendiri sampai meleletkan lidahku panjang dan besarnya batangku.
“Gilaaa .. Haan .. besar sekali .. apa masuk dalam vaginaku ..?” tanya Ayu Azhari.
“Please .. gunakan tempek sama kontol kalo mau gabung “ semprot Sarah Azhari dengan kesal
“Jorok aaah “ balas Ayu Azhari
“Please .. pergi sana … aaah .. sakit Haaa .. teruuus .. tarik dulu, sayang .. dorong lagi .. yaaa ..aaaaauuuh “ lenguh Sarah Azhari dengan menggeleng geleng ke kanan kiri membuat rambutnya berterbangan ke sana kemari.
“Oke .. kontol pacarmu gedhe banget Saaar .. trims kalo aku boleh ikut menikmati kontol pacarmu “ kata Ayu Azhari dengan tersenyum.
“Dia bukan pacarku, piiis aaah .. dia tukang nidurin aku … pemuasku yang kuat .. tapi dia bukan gigolo “ kata Sarah Azhari dengan gemas.
Penisku serasa disedot dari dalam dan batangku yang tenggelam itu dipilin dan di peras dengan gemas. Pelan pelan batangku sudah mentok di dalam vaginanya
“Genjot .. ayo geraaak piiiisss … aaaaaaaaaaaaaaaah “ teriak Azhari tidak tahan aku genjot itu.
“Oral sendiri tempekmu Mbak Ayu .. ntar aku bisa langsung nyodok ke tempekmu “ kataku pada Ayu Azhari yang bengong. Ayu Azhari langsung melakukan oral ke vaginanya dengan tangannya sendiri. Aku langsung melakukan gerakan naik turun di tubuh Sarah Azhari.
Kutindih tubuh montok itu di lantai dan kupeluk serta kuhujani dengan lumatan demi lumatan, Azhari langsung melingkarkan kedua kakinya di pinggangku dan memberi ruang agar aku tetap bisa mengeluarmasukan batangku.

Terasa sekali ketika batangku keluar dan masuk lagi, ada kenikmatan sendiri.
“Haaaaaaaaaan …aaaaaaaaaaaahuuuuuuh …. hhhhsssssss “ tahan Sarah Azhari yang kewalahan menahan serbuanku lumatanku. Kulumat lagi bibirnya dan tanganku meremas remas buah dadanya sepuasku membuat Sarah Azhari sampai ingin montang manting bak cacing kepanasan, sedang Ayu Azhari hanya mendesis sendirian mengoral vaginanya sampai membasah terangsang persetubuhan kami.
Aku terus mneyetubuhi Sarah Azhari dengan bergerak pelan pelan, walau pelan sudah membuat Sarah Azhari sampai kelabakan, saking besarnya penisku itu terasa sekali kalo vagina milik Sarah Azhari sangat sensitif digenjot dan disodok sodok.
“Aduuuh Haaan .. nggak tahaan aaaaah … “ seru Sarah Azhari dengan suara semakin mengeras.
Aku terus saja menyodoki naik turun, kami saling memeluk dan memilin, memeras dan memagut. Tubuh kami berbau manis karena sisa sisa sirup, Ayu Azhari sampai memejamkan matanya menikmati tangannya masuk ke dalam vaginanya.
Sungguh nikmat sekali, aku bisa menyetubuhi lagi Sarah Azhari dan membuat dirinya sampai teriak teriak merasakan nikmatnya penisku mengoyak liang vaginanya.
“Teruus Haaan .. aku nggak kuaaat aaah .. please .. cepatan aaah “
Aku langsung bergerak cepat dengan memeluknya lebih erat, pantatku maju mundur menghajar vaginanya yang menjepit penisku itu. Berulang ulang pantatku menghujam dengan keras dan nyaris kasar namun malah membuat Sarah Azhari sampai memejamkan matanya erat sekali.
“Hhhhhssss … aaaaahuuuuuuuuuuuuuhh .. hhhhhsssss …. aaaaaaaauuuh “ lenguh Sarah Azhari dengan menahan kepalaku yang melumat bibirnya. Goncangan tubuhnya yang kugenjot itu membuat buah dadanya naik turun sangat merangsangku. Gerakanku yang menyodok nyodok keras itu sampai membuat Ayu Azhari terkesima
“Luar biasa sodokanmu, sayaang … Mike Tramp saja pastilah tak sekuat dirimu … “ puji Ayu Azhari dengan tersenyum.
Aku terus menggenjot Sarah Azhari dengan keras dan mantap sampai berbunyi nyaring. Vaginanya menyempit dengan cepat membetot batangku.
“Haaaaaaaaaan ….aaaaaaaakuuu ..aaaaaaaaaaaaaaaaaah “ lenguh Sarah Azhari panjang dengan menegang kaku. Kuhujamkan batangku dalam dalam ke vaginanya membuat Sarah Azhari sampai berkelonjotan tak karuan bak cacing kepanasang, dari vaginanya mengucur cairan panas membasahi penisku. Mata Sarah Azhari sampai membuka sedikit namun hanya terlihat warna putih saja.
Aku berhenti menggenjotnya ketika penisku suduah disiram cairan panas itu, dada Sarah Azhari sampai naik turun ngos ngosan, demikian pula denganku yang menindih erat Sarah Azhari yang basah oleh keringat birahi. Aku langsung bangun dan menarik penisku dari vagina Sarah Azhari. Kemudian aku menghela nafas dengan memandang ke tubuh montok terkapar di lantai itu. Aku setelah aku merasa tenang, aku langsung memalingkan ke samping di mana Ayu Azhari menungguku dengan masih mengoral vagina dengan tangannya. Aku langsung berdiri dan aku memondongnya.
“Mau dibawa kemana aku, sayang “ tanya Ayu Azhari dengan mengelus elus pipiku
“Ke sofa, Mbak Ayu, sayangku “ kataku dengan melangkah keluar dari dapur menuju ruang tengah itu. Aku langsung menurunkan tubuh seksi Ayu Azhari dan posisinya membelakangi, aku langsung meremas buah dada milik Ayu Azhari ini membuat dirinya langsung menggelinjangkan tubuhnya merasakan remasanku yang nakal itu.

“Haaaan ..aaaaaaaah .. pleasee .. remes lagi “ pinta Ayu Azhari dengan gemas, dan aku pun langsung meremas lagi dengan senang, walau buah dadanya tidak sebesar adiknya namun terasa kenyal dan hangat sekali, belum lagi wangi tubuhnya menambah semangatku untuk segera menembus ke liangnya yang sempit itu. Aku langsung melepaskan remasan di buah dadanya kemudian aku langsung duduk memegang batangku
“Segera naik, Mbak Ayu sayangku .. segera naikin aku … ingin kontolku ini masuk tempek Mbak Ayu “ ajakku pada Ayu Azhari dengan menarik tangannya. Ayu Azhari langsung mengangkang di atara kedua kakiku kemudian menurunkan selakangannya sampai menyentuh ke kepala penisku.
Pelan pelan Ayu Azhari langsung menekan ke batangku, matanya sampai menonton bagaimana penisku yang besar itu masuk ke dalam vaginanya. Batangku menusuk masuk membuat Ayu Azhari sampai menggigit bibirnya.
“Punya suamiku juga sebesar kamu Han .. tapi lebih panjang punya kamu .. Iiih … coba Han .. kalo puas kamu boleh nidurin aku “
“Amit amit .. elu yang minta … enak aja “ balasku dengan gemas dan kesal
“Oke deeh .. sorry “ kata Ayu Azhari dengan menekan kuat dengan tenaga lebih besar membuat dirinya menjerit jerit
“Haaaaaaaaaan …aaaaaauugggghh …hhhhsss .. aaaaah .. galak benar kontolmu .. lebih galak dari punya Mike” lenguh Ayu Azhari dengan menggeleng gelengkan kepalanya merasakan batangku mili demi mili mengoyaknya.

Ayu Azhari menaikan lagi selakangannya dan menekan lagi dengan kuat, seolah olah Ayu Azhari tidak sabaran menjepit penisku, sehingga terus saja memaksakan diri. Aku hanya bisa mengelus elus pahanya yang mulus itu, terkadang sampai belakang dan meremas pantatnya itu terasa tidak setebal milik Sarah Azhari.
Pelan pelan penisku serasa dijepit dua kali lipat milik adiknya, remasan dan pilinan itu terasa sekali membuat penisku seperti mau dilempengin, penisku yang tenggelam separo itu lama lama mau lenyap ditelan vagina milik Ayu Azhari ini. Dengan ditarik dan ditekan lagi, dengan hentakan keras penisku amblas mentok sampai terdalam vagina milik Ayu Azhari, namun masih menyisakan beberapa centi karena penisku terlalu panjang
“Baaaaaaaaaaah … siaaaal .. panjang sekali kontolmu, sayang “ kata Ayu Azhari dengan tersenyum dan mulai bergerak naik turun, aku langsung memeluknya dan menghujani dengan lumatan demi lumatan membuat Ayu Azhari sampai kewalahan, kuremas buah dadanya lewat tanganku yang melingkar ke belakang itu. Ayu Azhari sampai mengglinjang tak karuan ketika naik turun di atas tubuhku
“Please .. biarkan aku menggenjotmu dengan bebas .. lepasin “ teriak Ayu Azhari dengan gemas
Aku langsung melepaskan pelukannya dan Ayu Azhari langsung bergerak sangat erotis di atas tubuhku yang di mana aku duduk sandaran, buah dadanya ikut bergerak naik turun, sangat indah sekali
“Hhhsss …. ngggggg .. mmmmmffff …..aaaaaahhh ….aaaaaaaauh “ lenguh Ayu Azhari yang naik turun di atasku. jepitan vaginanya sangat erat sekali namun penisku lancar sekali keluar masuk, aku pun meladeni dengan mengerakkan pantatku naik turun
“Ouuuh .. uuuuh .. pleaseee “ keluh Ayu Azhari yang mempercepat genjotannya karena tidak tahan, apalagi ketika tadi mengoral vaginanya justru pas akan mencapai puncak namun aku selesai menggenjot adiknya sehingga orgasmenya tertunda.

Gerakan naik turun itu semakin cepat dan membabi buta, menit demi menit Ayu Azhari kemudian menggenjot dengan pelan lagi untuk menetralkan lagi, lalu bergerak dengan cepat lagi
“Aaaah .. terus Mbaaak “ sahutku dengan meremas pantatnya itu.
“Iyaaa nich .. mau sampaaai “ balas Ayu Azhari dengan cepat
Gerakannya semakin keras dan menghujam, vaginanya menyempit dengan cepat, aku menyadari Ayu Azhari hendak mencapi puncaknya. Dengan hujaman keras terakhir Ayu Azhari langsung menegang dengan kaku melengkung ke depan, kuremas buah dadanya dengan keras membuat Ayu Azhari sampai berkelonjotan kemudian
“Hhhhhhssssssssssssssssss………..aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah “ teriak Ayu Azhari yang kemudian mengucurkan cairan beningnya membasahi sofa itu. Tubuhnya aku tahan dengan tangan kiriku agar tidak terjengkang ke belakang. Kutarik dan kupeluk serta kuhujani dengan ciuman di lehernya. Tubuh penuh keringat bak tanpa tulang itu sangat lemas merasakan orgasmenya. Pelan pelan tangannya bergerak dan memelukku erat.

“Trim sayang .. kau memang hebat .. ntar lagi yaaa .. semprot air manimu pada tempek Sarah Azhari .. itu haknya, nanti giliran aku ya “ bisik Ayu Azhari di telingaku.
“So pasti “ jawabku singkat
Sarah Azhari masuk ke ruang tengah dengan bertelanjang bulat, melihat kami masih saling memeluk hanya tersenyum saja kemudian masuk ke kamar mandi.