Tanpa rasa canggung dan malu Dewi pun memegang dan mengocok perlahan
penis sopir pribadinya. Nafsunya sudah menguasai dirinya, ia lupa bahwa
ia adalah artis kelas atas dan penis yang ia pegang sekarang adalah
milik sopir pribadinya yang berbeda kasta dengannya
“ugghhh…”Pak Abdul melenguh panjang ketika Dewi Persik memainkan penisnya.
“non kita cari tempat sepi dulu ya takut di lihat orang”sela Pak Abdul
Dewi Persik mengangguk tanpa menjawab. Pak Abdul menghentikan mobil
di tempat sepi yang memang ia sudah hapal karena sering membawa lonte
langganannya ke tempat ini.
“Silahkan dilanjut tuan puteri” Pak Abdul memberi kode kepada Dewi
“Puaskanlah aku Pak aku milikmu sekarang” jawab Dewi Persik dengan suara serak-serak basah khas miliknya.
Tanpa pikir panjang Pak Abdul langsung melucuti celananya sendiri
sehingga terpampang penis besarnya. Dengan otomatis Dewi langsung meraih
penis tersebut dan dia berkata “Are you ready to feel heaven Pak
Abdul…?. Tanpa menunggu jawaban Dewi langsung memasukan penis super itu
ke mulutnya.
“Aghhh…sedot sayang ya…enh.ak..baget…” Pak Abdul merasa kelonjotan menikmati sepongan Dewi yang top abis.
Tangan Pak Abdul tak tinggal diam dia mulai meraba-raba payudara
majikannya tersebut dan mulai melucuti pakaian Dewi satu persatu. Dengan
tangan gemetaran Pak Abdul membuka pakaian Dewi sekaligus bh nya. Ia
terkagum-kagum melihat payudara Dewi yang sintal dan padat tersebut..
“Sekarang giliran saya tuan puteri” Pak Abdul melepas sepongan Dewi dan mendorong majikannya tersebut hingga terlentang.
Dengan rakus Pak Abdul melumat payudara Dewi hingga membuatnya semakin terangsang dan kelonjotan.
“aghhh… Pak Abdul trus sayang…”Dewi melenguh
Tangan pria itu tak hanya tinggal diam, sambil melumat payudara Dewi
tangannya bergerilya di balik rok penyanyi dangdut itu. Lalu ia
melepaskan mulutnya dari payudara Dewi dan melucuti rok mini dan juga
sekaligus celana dalam pink Dewi
.
“Ohhh…memekmu bagus dan dan masih rapih sayang” Pak Abdul
terkagum-kagum melihat vagina Dewi yang ditumbuhi bulu-bulu yang cukup
lebat tapi rapih.
Tanpa pikir panjang Pak Abdul langsung melumat vagina Dewi tanpa rasa
jijik dan serangannya membuat wanita itu semakin kelonjotan dengan
dengan permainan sopirnya tersebut.
“ohhh…trushhh…sayanggg…enakh…ohhhh…” Dewi melenguh dengan suara
khasnya. Pak Abdul yang memang berpengalaman dalam urusan bercinta
memainkan lidahnya dengan jitu di klitoris Dewi Persik, sedangkan jari
tengahnya menerobos lubang vagina Dewi. Aroma khas vagina segera masuk
ke hidung Pak Abdul yang justru membuat dia semakin bernafsu memainkan
lidahnya. Sekitar 5 menit permainan lidah Pak Abdul membuat Dewi
akhirnya mencapai orgasme pertamanya.
“Agh..agh.. aku keluar Pak aghhh….” lenguh Dewi panjang meresapi kenikmatan yang melanda tubuhnya.
“Masukin aja Pak saya udah gak tahan lagi “pinta Dewi Persik
“Iya sayang kamu sekarang nungging ya..”
Dewi pun menuruti Pak Abdul dan ia mengambil posisi nungging.
Tampaklah disitu lubang anus Dewi yang ternyata berwarna kemerahan. Lalu
Pak Abdul tanpa rasa jijik langsung menjilatinya. Setelah puas
menjilati anus Dewi, Pak Abdul langsung mengarahkan rudal miliknya ke
vagina majikannya itu.
”Pelan-pelan ya sayang…..”pinta Dewi tanpa malu-malu memanggil sopirnya dengan ‘sayang’
“Iya sayang…”jawab Pak Abdul cengengesan
“ughhh…….gila kontol Bapak dahsyat baget..” Dewi merasakan penis Pak Abdul memenuhi vaginanya.
“memekmu juga nikmat baget…”
Perlahan Pak Abdul mulai menggenjot memek Dewi Persik yang mulai becek dengan posisi menungging.
“agh..agh..uh;;oh.. ‘Dewi merasa akan orgasme kembali
“ahhh…aku keluar sayang….ohhhh…”
Dewi orgasme untuk yang kedua kalinya dan Pak Abdul merasakan denyutan vagina Dewi seolah-olah akan memakan habis penisnya.
“Sekarang giliran aku yang mengendalikan dan menservice penismu” kata Dewi sambil merubah posisinya di atas Pak Abdul.
Tangan Dewi lalu meraih penis Pak Abdul dan mengarahkan ke vaginanya.
“aghhh…” Dewi Persik menikmati penis itu memenuhi memeknya
“Ohhh….” Pak Abdul juga merasakan seperti di surga
Dengan lincahnya Dewi lalu menggenjot penis Pak Abdul. Dia
menkombinasikan genjotnya mulai dari mengebor hingga genjotan
patah-patah seperti ketika menari di atas panggung. Tangan Pak Abdul
juga tak tinggal diam dia meraih payudara montok yang bergoyang-goyang
mengikuti goyangan Dewi. Setelah puas dengan payudara dia lalu meraih
pantat Dewi yang sintal dan jarinya menyusup di lubang pantat Dewi.
“Awww….pelan-pelan dong Pak..” pinta Dewi
“Maaf sayang aku cuma pengen tanganku ada aroma pantatmu” jawab Pak Abdul
Sekitar 15 menit goyangan Dewi di atas penis Pak Abdul membuatnya mengalami orgasme ketiganya
“Aku mau keluar lagi sayang ohhhh…”
“aku juga sayang…kita keluarin bareng ya ” jawab Pak Abdul
“Ahhh…ahhh…”Dewi Persik melenguh panjang menikmati orgame ketiganya yang sangat dahsyat
“ohhhhh aku juga keluar sayang….ahhh….crot…crot..crot.. “Pak Abdul orgasme di vagina Dewi
Mereka berpelukan mesra menikmati sisa-sisa kenikmatan itu, nafas mereka saling memburu hingga akhirnya mulai normal lagi.
“Bapak hebat juga yah” kata Dewi dengan lemas lalu mencium bibir sopirnya itu.
“Iya dong…Abdul!” kelakarnya, “siapa yang ga nafsu lagian sama Non
Dewi yang seksi gini” ia mencubit puting Dewi dengan gemas, sejak dulu
ia selalu bermimpi bisa menikmati tubuh majikannya itu bila melihat aksi
panggungnya yang menggoda itu baik di TV ataupun secara live, kini
impiannya itu telah menjadi kenyataan.
Pak Abdul kembali melumat bibir Dewi yang seksi, kali ini lebih lama
dan lebih bergairah. Lidah mereka beradu dengan panas, saling belit dan
saling hisap. Sambil berciuman, tangan kasar Pak Abdul tak
henti-hentinya menjelajahi tubuh mulus Dewi. Sentuhan-sentuhan erotis
Pak Abdul kembali menaikkan birahi Dewi. Dengan gaya nakal ia mendorong
dada bidang pria setengah baya itu hingga telentang di jok belakang.
Setelahnya ia menaiki wajah pria itu sambil tangannya memegang penis
pria itu yang mulai mengeras lagi. Mereka kini dalam posisi 69.
“Jilat yah Pak….puasin Dewi….aahhh!” sebelum Dewi menyelesaikan
kata-katanya lidah pria itu sudah lebih dulu menyapu bibir vaginanya.
Dewi meresponnya dengan menjilati kepala penis Pak Abdul yang seperti
jamur itu. Lidahnya menjilati bagian yang disunat itu dan lubang
kencingnya, aksinya itu membuat tubuh Pak Abdul bergetar dan mulutnya
mengeluarkan lenguhan nikmat. Bukan hanya menjilat, jari-jari pria itu
juga aktif menusuk-nusuk vagina maupun duburnya. Dewi merasakan
vaginanya semakin lama semakin basah saja karena jilatan sopirnya itu.
Seiring birahinya yang semakin tinggi, janda muda itu semakin
bersemangat mengoral penis dalam genggamannya. Dihisapnya benda itu
kuat-kuat, kepalanya nampak turun-naik, mulutnya sampai kempot
menghisapi penis itu. Tangannya yang halus dan berjari lentik memijati
buah pelirnya, menambah kenikmatan ekstra bagi pemiliknya.
Puas dengan saling mengoral kelamin pasangan masing-masing. Dewi
turun dari wajah Pak Abdul dan naik ke selangkangan pria itu. Ia
memegang penis pria itu dan mengarahkan ke vaginanya.
“Ooohh…enakh Pak!” kepalanya menengadah sambil mengeluarkan desahan
menggoda saat ia menurunkan tubuhnya hingga penis itu melesak masuk ke
dalam vaginanya yang sudah basah kuyup.
Kedua tangan Pak Abdul mencaplok sepasang payudara montok Dewi dan
meremasinya. Sebentar kemudian, Dewi sudah mulai menaik-turunkan
tubuhnya di atas penis itu. Pak Abdul melenguh merasakan bibir vagina
janda muda itu mengapit penisnya dan dinding-dinding bergerinjal di
dalamnya menggeseki penisnya di dalam sana. Goyangan naik-turun Dewi
semakin liar dan desahannya pun semakin tak karuan. Dewi dapat melihat
dari kaca jendela mobil, dari jarak tidak terlalu jauh mobil-mobil lain
lalu-lalang dengan bebasnya. Ada rasa takut juga kalau kepergok
seseorang sedang dalam keadaan begini, apalagi dirinya adalah public
figure yang dikenal luas. Kalau ketahuan tentu infotainment akan heboh
memberitakan Dewi Persik tertangkap basah sedang main mobil goyang
bersama sopirnya, bagaimana bila itu terjadi? Namun bercinta dalam
situasi berisiko ini juga mendatangkan kenikmatan tambahan bagi Dewi,
ini adalah petualangan yang penuh tantangan di tengah kejenuhan dan
berbagai permasalahan dalam hidupnya, lagipula tempat ini cukup
terlindungi karena posisinya agak tinggi dan banyak pepohonan. Ia pun
semakin cepat menaik-turunkan tubuhnya, desahan keduanya memenuhi mobil.
Dewi mencondongkan badannya lebih ke depan sehingga payudara montoknya
mendekati wajah Pak Abdul, tanpa diminta pria itu langsung melumat
gunung kenyal itu. Tangannya meremasi bongkahan payudaranya dan mulutnya
menggigit-gigit kecil putingnya. ‘Clep…clep…clep’ suara vagina Dewi
yang becek bergesekan dengan penis besar sopirnya. Cairan kewanitaan
Dewi semakin banyak sehingga penis Pak Abdul pun semakin lancar keluar
masuk vaginanya.
Seperempat jam lebih Dewi menaik-turunkan tubuhnya dengan liar dalam
posisi woman on top hingga akhirnya tubuhnya dirasakan makin mengejang.
Gelombang kenikmatan itu menyebar ke seluruh tubuh menyebabkan tubuh
sintalnya berkelejotan dan mulutnya mengeluarkan erangan panjang. Dewi
merasakan betapa liang kewanitaannya menjadi tidak terkendali berusaha
menghisap dan melahap alat kejantanan Pak Abdul yang teramat besar dan
panjang itu sedalam-dalamnya serta melumat seluruh otot-ototnya yang
kekar dengan rakusnya. Erangan Dewi menandai orgasme dahsyat yang
melandanya, ia menjerit sejadi-jadinya, tidak peduli sedang dimana ia
sekarang ini, untung mobil itu tertutup rapat dari dalam sehingga
suaranya tidak keluar. Namun Pak Abdul masih tetap tegar dan perkasa
menyentak-nyentakkan pinggulnya di bawah sana, ia sepertinya masih belum
puas menyetubuhi majikannya itu. Setelah goyangan Dewi melemah, pria
itu segera mengambil alih kendali dengan berguling dan menindih
tubuhnya. Diciuminya wajah dan bibir Dewi sambil terus menghela
pinggulnya menyetubuhi janda muda itu. Tubuh bugil mereka yang sedang
bersatu padu itu pun basah dengan keringat. Dewi sungguh mengagumi
keperkasaan Pak Abdul yang mampu membuatnya mencapai orgasme dahsyat
itu. Tak lama kemudian akhirnya Pak Abdull tiba juga pada puncaknya.
Dengan mimik wajah yang sangat luar biasa dia melepaskan puncak
orgasmenya secara bertubi-tubi menyemprotkan seluruh spermanya ke dalam
rahim majikannya dalam waktu yang amat panjang. Sementara itu alat
kejantanannya tetap dibenamkannya sedalam-dalamnya di liang kewanitaan
Dewi sehingga seluruh cairan birahinya terhisap dalam tubuh sang janda
muda sampai titik penghabisan. Selanjutnya keduanya terhempas kelelahan
di jok belakang itu dengan tubuh yang tetap menyatu. Selama mereka
tergolek, alat kejantanan Pak Abdul masih tetap terbenam dalam vagina
Dewi dan Dewi pun memang berusaha menjepitnya erat-erat karena tidak
ingin segera kehilangan benda tersebut dari dalam tubuhnya. Hening, di
dalam mobil hanya terdengar suara nafas mereka yang terengah-engah dan
suara tiupan AC yang anginnya menerpa tubuh telanjang keduanya. Mereka
bercium-ciuman sambil saling menggoda menikmati momen-momen pasca
orgasme sebelum akhirnya berbenah diri.
“Pak Abdul jaga rahasia ini ya ” Dewi meminta kepada sopirnya setelah dia memakai semua pakaiannya
“tenang aja Non yang penting saya bisa begini terus sama Non sampai Non menikah nanti “jawab Pak Abdul sambil tersenyum
Setelah kembali berpakaian Pak Abdul kembali ke jok kemudi, ia
menyalakan mesin dan mobil itu pun meluncur ke jalan tol. Di perjalanan,
Pak Abdul dengan berani mengelus paha mulus Dewi.
“Bapak nakal ah…udah ah nanti diliat orang gimana….eemmhh!” desahnya
karena tangan pria itu masuk ke roknya dan mengelusi selangkangannya
dari luar celana dalam.
Wajah Dewi memerah, nafasnya ngos-ngosan ketika sampai ketika
membayar karcis tol, si penjaga gerbang tol mengenali dan menyapanya.
Dewi balas tersenyum dan berusaha bersikap biasa menutupi keadaannya
yang masih terangsang dan nafasnya yang terengah-engah. Begitulah
skandal Dewi Persik dengan sopirnya, mereka terus mereguk kenikmatan
terlarang itu dimanapun dan kapanpun setiap ada kesempatan. Bahkan
setelah Dewi menjalin hubungan dengan seorang pria bule asal Belanda, ia
masih menyempatkan diri bermain gila dengan sopirnya itu. Berita
terkini Dewi putus dengan pacar bulenya itu karena Dewi merasa pacarnya
tersebut tidak bisa memuaskan hasratnya yang menggebu-gebu, dia masih
kalah dengan Pak Abdul, bolehlah si bule itu dalam hal ukuran, tapi gaya
percintaannya yang selalu gentle membuat Dewi cepat bosan. Ia lebih
mendambakan gaya bercinta Pak Abdul yang tahu kapan harus bermain kasar
dan kapan harus bermain lembut, ditambah lagi sensasi liar bercinta
dengan sopirnya sendiri yang tentunya hal yang dianggap tabu. Dalam
benaknya Dewi berpikir, mendingan gak usah nikah dulu biar karirnya
terus menanjak lagian dia juga terpuaskan terus oleh sopir pribadinya
yang berusia 50 tahun. Pak Abdul sendiri merasa semakin gembira karena
berarti ia bisa menikmati tubuh majikannya lebih lama, goyang
patah-patah Dewi Persik bukan hanya bisa disaksikannya di panggung dan
televisi, tapi juga dirasakannya bersama di ranjang.
Jumat, 15 November 2013
Sarah
Azhari masuk ke dalam rumah dan membukakan pintu belakang, ketika aku
masuk langsung saja aku merangkulnya dan melumat habis bibirnya.
Sarah
Azhari terkejut namun langsung saja meladeni lumatanku. Kami berdua
saling melumat di dapur itu dengan penuh rakus dan ganas. Bahkan aku
semakin nakal meremas pantatnya yang membulas itu.
“Hhhhhsssssss….
Burhaaaan ..aaaaaaaah …hhhhh “ desis Sarah Azhari ketika melepaslan
lumatanku, namun belum sempat menghela nafas aku sudah menyerangnya lagi
dengan lumatan, kaki Sarah Azhari langsung menutup pintu dapur itu,
dan menggiringku agar aku merapat kepintu.
“Aku
kangen padamu, Sarah .. aku pengin bercinta dan tidur denganmu lagi “
kataku yang disambut senyum Sarah Azhari. Kami berdua kembali saling
melumat dan menyedot nyedot. Tangan Sarah Azhari begitu nakal sekali
langsung meremas penisku yang ngaceng bak tugu monas, demikian pula
denganku, tanganku naik dan langsung meremas buah dadanya. Kami berdua
saling merangkul dan terlibat dalam lumatan demi lumatan yang rakus.
Kami bermain lidah dengan sangat nikmat. Lidah kami saling bertaut dan
digoyangkan ke kanan dan kekiri dengan penuh nafsu. Sarah Azhari sampai
menggelinjang ketika aku meremas buah dadanya dengan keras. Ditahannya
kepalaku agar aku tidak melakukan lumatan lagi.
Sarah
Azhari memandangku dengan sikap memburu, tangannya masih meremas remas
penisku. Nafsunya menggelegak terbuai dengan kengacengan penisku yang
pernah menyetubuhinya. Aku memerosotkan tubuhku sehingga sampai
jongkok, demikian pula dengan Sarah Azhari yang ikut merosot sampai
jongkok
“Haaaan
… aku kangen sama mainmu dulu “ sahut Sarah Azhari yang kusambut
dengan terkam sehingga Sarah Azhari terjengkang ke belakang, tahan
kepalanya agar tidak terbentur. Di lantai dapur itu kami saling memeluk
dan memilin, bahkan aku semakin nakal menyobek rok pendeknya itu. Aku
seakan memaksa ingin menelanjangi Sarah Azhari yang juga sangat ganas
menyobek bajuku.
“Breeeeeeeeeeeeeet
“ bajuku sobek di bagian depan. Kami berdua kembali saling melumat
penuh nafsu di lantai itu. Kusapu rambutnya itu agar tidak mengganggu
lumatan dan remasan tanganku di buah dadanya.
“Oooh
Haaaaaaaaan ..aaaaaaaaaaaah “ erang Sarah Azhari ketika aku dengan
nakal menyesuluspkan tanganku masuk ke cup BHnya dan meremasnya. Belum
lagi aku masih melakukan lumatan demi lumatan yang dibalas oleh Sarah
Azhari itu. Ditahannya kepalaku agar tidak menyerang
“Telanjang
yuk “ ajak Sarah Azhari dengan penuh nafsu. Aku pun langsung menarik
tubuhku dan mencopot pakaianku. Sarah Azhari pun ikut berdiri dan
membuka pakaiannya yang awut awutan itu. Dengan tergesa gesa Sarah
Azhari membuka pakaian bagian atas, terlihat bongkahan buah dadanya yang
besar tertutup cup branya, kemudian roknya dilepas dan celana dalamnya
terlihat basah terangsang birahi. Dicopotnya anting anting berada di
telinganya, aku setengah nakal langsung memelorotkan celana dalam warna
pink itu dari selakangan Sarah Azhari membuat dirinya langsung terkejut
“Naaakaaaaaaaaaaaal
“ semprot Sarah Azhari dengan mendelik namun membiarkan saja, terlihat
jembutnya sangat menawan, lubangnya merapat namun sudah basah.
Demikian pula denganku yang langsung mencopot celana dalamnya, panas
bagian kepala penisku menetes cairan kental madziku, lendir akibat
terangsang dengan tubuh montok di depanku. Selepas meletakkan
antingnya, Sarah Azhari kemudian membuka kaitan BHnya, jantung hampir
copot melihat besaran buah dadanya yang sangat montok
“Kamu
suka khan sama buah dada besarku, sayang “ goda Sarah Azhari dengan
gemas. Kami berdua sudah telanjang bulat, Sarah Azhari langsung
mendorongku agar aku duduk di kursi empuk di meja dapur itu. Sarah
Azhari langsung menaiki tubuhku dan kupangku. Kami berdua kembali saling
melumat penuh kerakusan.
Tanganku tak habis habisnya bergerak ke sana kemari mengelus dan
meremas tubuh montok sangat berisi itu. Sedang Sarah Azhari sendiri
meladeni lumatanku sambil tangannya menyelinap memegang batangku yang
ngaceng itu sambil mengelus, meremas dan mengocok pelan.
“Haaan
..aaaaaaah .. luar biasa penismu ini .. besar “ puji Sarah Azhari
ketika menarik kepalaku yang melumat dengan nakal sambil menggigit kecil
di bibirnya.
“Sebut
dengan kontol deh .. bilang aku suka kontolmu “ kataku dengan meremas
buah dadanya sekerasnya membuat Sarah Azhari menjerit
“Aaaaaaaaaaauh
.. ddddduuuuuuh .. nakaaal aaah .. pelan ngeremesnya .. sakit tahu ..
dasar kontol gedhe .. seenak kontolmu ngeremes susu orang “ semprot
Sarah Azhari dengan langsung balas meremas penisku dengan kuat membuat
Sarah Azhari aku sampai menengadah ke atas, merasakan sakitnya betotan
tangan lentik dan jahil Sarah Azhari ini.
Kami
berdua berpandangan dengan masam karena saling menggoda kelewat batas,
namun tak lama kemudian Sarah Azhari memandangku dengan senyum
menggoda dan menggairahkan
“Masih mau mneyetubuhi aku, sayang "?” tanya Sarah Azhari dengan penuh harap
“Kenapa
tidak ? segera emut kontolmu yaaa .. aku pengin diblowjob sama kamu,
Sarah ! “ kataku dengan mengelus elus vaginanya yang basah itu membuat
Sarah Azhari menggelinjangkan selakangannya karena merasa geli dan
membuat nafsunya naik lagi
“Oke
deh .. so pasti “ kata Sarah Azhari dengan turun dari pangkuanku dan
kemudian berjongkok sambil membuka pahaku agar melebar, Sarah Azhari
langsung bersimbuh dengan siku lututnya kemudian langsung memasukan
batangku ke dalam mulutnya dan ditelan di dalam sambil disedot dengan
kuat
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauuuuuuuuuuh “ erangku dengan mendongak ke atas.
Sarah
Azhari kemudian mengeluarkan batangku dan dikeluarmasukan dengan
cepat, aku merasakan horny luar biasa, setiap penisku tersentuh giginya
aku merasakan batangku terasa digesek barang keras, seperti digaruk di
batangku. Dengan sangat rakus dan nakal, batangku terus dikeluar
masukan dalam mulutnya.
Kemudian dipandangnya batangku dengan seksama. Lalu kembali dijilati
bagian tengahnya kemudian turun kebawah sampai telurku tak lepas dari
jilatan demi jilatan yang rakus karena sudah lama tidak mempermainkan
kontol pacarnya.
Aku
pun juga tak tinggal diam, dengan posisi Sarah Azhari berlutut itu,
tanganku nemplok di pantatnya dan kuremas remas dengan nikmat, terasa
sangat hangat dan empuk sekali pantat bahenol milik Sarah “lonte” Azhari
ini.
“Teruuus
Saaar ..aaaaaaaah .. nikmaaaat … sekalian telan air maniku yaaa ..
bikin aku muncrat “ kataku dengan tetap bermain dengan pantat Sarah
Azhari itu. Belum lagi dengan membungkuknya Sarah Azhari ketika
menjilati batangku itu.
Sarah Azhari menghentikan jilatan pada penisku, namun tangannya tetap mengocok batangku. Dipandangnya aku dengan senyum nakalnya
“Siapa
takut “ sahut Sarah Azhari dengan langsung kembali menjilati batangku
berulang ulang, lidahnya menjulur julur dari batangku kemudian turun
dan sampai telurku di sapu, lalu naik kembali ke atas sesampai di atas,
Sarah Azhari berhenti menjilati batangku dan langsung mengocoknya
dengan mantap membuat Sarah Azhari sampai tak karuan menggelinjang
membuat Sarah Azhari sampai tertawa kecil.
“Nikmat khan kocokanku pada kontolmu, sayang “ kata Sarah Azhari dengan tetap mengocok batangku berulang ulang.
“Iyaaaaaaaaaaaaa…..
aaaaaaaah .. jangan keras keras aaah “ erangku dengan nakal memegang
kedua buah dadan dan kuremas sesukaku sambil memainkan puntingnya,
tangan Sarah Azhari menghalau tanganku yang meremas kuat itu, namun
mulutnya membuka kemudian memasukan batangku lagi dalam mulutnya.
Tangannya tetap menahan tanganku agar tidak meremas buah dadanya yang
besar itu dengan keras dan kuat, bahkan setengah nakal aku memuntirnya
membuat Sarah Azhari sampai mengerang
“Hhhhhhhhhsss
…. hhhhmmmm .. mmmmfffffffffff “ desis Sarah Azhari di tengah
mengeluarmasukan batangku di mulutnya itu. Lalu diam dan menyepong
penisku dengan kuat membuat aku sampai mengangkat kakiku.
“Saaaaaaaaaaaaaaaaar
…..aaaaaaaaaah .. nakaaaaaaaaaaaal kamuuuuuuu “ semprotku tak kalah
membalas meremas buah dadanya dengan kuat, kali ini Sarah Azhari
membiarkan aku bermain dengan buah dadanya yang besar itu. Penisku tetap
saja diblowjob. Berkali kali Sarah Azhari mengocok kemudian dimasukan
lagi dalam mulutnya. Aku semakin tidak tahan, batangku terasa ingin
muncrat
“Saaaaaaaaar
.. aaaah .. mau keluaaaaaaaaaaaaaar “ teriaku dengan keras, Sarah
Azhari langsung memasukan batangku lagi dan dikeluarmasukan dengan
cepat.
Aku sudah tidak tahan lagi, dadaku terasa panas sekali, menjalar sangat cepat ke perut dan kemudian menuju ke selakanganku
“Sekaaaaaraaaaaaaaaaaaaaaaaaaang “ teriakku keras.
Sarah
Azhari langsung berhenti dan memasukan batangku dalam dalam ke dalam
mulutnya sampai mentok di dalam, akupun menyemburkan air maniku dengan
menembak ke kerongkongan Sarah Azhari.
“Creeeeeeeeeeeeet …. creeeeeeeeeeeeeeeet … creeeeeeeeeeeeeet … creeeeeeeeeeeet “
Banyak sekali air maniku yang menyembur itu, aku menegang kaku dengan mendongak.
Aku sampai berkelonjotan mendapatkan orgasmeku. Spermaku menembak
dengan kuat, sebagian menetes dari sela sela bibir milik Sarah Azhari
yang tersumpal kontolku itu. Dilepaskan penisku dan dijilati dengan
pelan pelan sisa sperma yang menempel itu. Bagian bibir juga terdapat
lendir warna putih kental, disapunya sperma itu dan ditelannya masuk
dalam kerongkongannya. Tak lama kemudian batangku menjadi bersih lagi.
Sedang Sarah Azhari sampai senyam senyum melihatku terkapar di sandaran
kursi itu.
“Luar
biasa Haan.. kontolmu benar benar hebat .. sudah muncrat begini tetap
saja nggak lemas .. malah ngaceng setengahnya “ puji Sarah Azhari
dengan tertawa nakal.
Sarah Azhari lalu duduk di lantai menungguku yang masih terpejam merasakan nikmatnya orgasme dengan dioral oleh Sarah Azhari.
Sarah Azhari masih mempermainkan batangku dengan diremas remas pelan,
dielus elus kemudian diciumi dengan bibirnya yang sensual itu. Tubuh
kami penuh dengan keringat birahi. Nafas kami juga ngos ngosan.
Aku
membuka mataku yang berkunang kunang, kubuka mataku dan di depanku
seonggok daging segar sedang tersenyum padaku memamerkan buah dadanya
yang besar itu, bahkan kemudian memundurkan badannya lalu membuka
pahanya lebar lebar memamerkan vaginanya yang basah terbuai nafsu
birahi.
“Giliran aku yang dioral yaaa .. nich .. tempekku sudah basaaah …. “
“Ntar aaaah ..”
“Cari
minum dulu yaaa “ kata Sarah Azhari dengan berdiri dan kemudian
membuka lemari es, mengeluarkan sebotol air dingin dengan sirup, di
ambilnya dua gelas dan dituangkan. Sarah Azhari lalu kembali duduk
dengan membawa kedua botol dan gelas itu ke lantai. Aku pun menerima
segelas sirup itu dan kutenggak.
Aku merasa kembali segar. Aku merasa kembali kuat lagi, lalu aku
berdiri dan membuka lemari piring, membuat Sarah Azhari tak mengerti,
kukeluarkan sebuah mangkuk sedikit besar. Aku kemudian kembali lagi.
Lalu duduk di hadapan Sarah Azhari yang membuka selakangannya memamerkan
bagian paling rahasia itu.
“Buat apa mangkuk itu ? “ tanya Sarah Azhari tak mengerti
Aku
tak menjawab, kemudian menuangkan sirup dalam botol itu separohnya
kemudian kucampur dengan sedikit air dingin. Aku mengaduk dengan jari
jariku, Sarah Azhari memandangku dengan tak mengerti maksudku. Aku
mengangkat mangkuk itu dan langsung mengguyurkan ke pundak Sarah Azhari,
Sarah Azhari langsung terkejut.
“Aaaaaaaaaaaaaaah .. nakaaaaaaal aaaaaaaaah .. dingiiiiin .. bisa lengket nich “ protes Sarah Azhari dengan marah
“Aku mau menjilati seluruh tubuhmu sayang “ kataku dengan tersenyum dan gemas.
Sarah
Azhari terkesiap, kemudian mengambil sisa botol sirup itu dan rebahan
lalu menuangkan seluruh isinya ke dada, perut dan vaginanya, tak lupa
pahanya. Warna hijau sirup itu bertebaran di sekujur tubuhnya
“Segera
jilati aku sayang .. berikan kenikmatan jilatanmu “ pancing Sarah
Azhari dengan menarik tanganku kemudian tertawa senang.
Aku
langsung membungkuk di samping daging segar hidup Sarah Azhari itu,
buah dadanya yang besar terbaur dengan sirup warna hijau menambah
semangatku untuk menjilati sekujur tubuhnya bagian paha sampai di
pundaknya itu. Aku langsung menjilati dari buah dadanya, sedang tanganku
menyelinap di antara sekalangannya dan mempermainkan jariku mengelitik
lubang surgawinya. Sarah Azhari sampai melenguh bak cacing kepanasan.
Kaki krinya ditekuk untuk menjepit tanganku yang sangat nakal mengorek
liang vaginanya, sedang lidahku terus menyusuri bulatan daging montok
di dada Sarah Azhari.
“Ohhh
Haaan .. geli aaaaah .. truuuusss .. jilati .. “ seru Sarah Azhari
dengan mata terpejam merasakan lidahku bergerak ke sana kemari sambil
menelan manisnya sirup merek marjan itu. Kususuri terus bongkahan buah
dadanya itu sampai bersih, di bagian puntingnya aku langsung menelan
dalam mulutku dan kupermainkan lidahku, kusedot punting besar itu.
Sarah Azhari sampai menggapai gapai pegangan merasakan sensasi luar
biasa, di bagian dadanya geli kujilati dan bagian vaginanya tidak tahan
tanganku mengorek liang senggamanya. Tempeknya yang membasah itu
sebagin tak karuan karena bercampur dengan sirup. Luar biasa manis dan
nikmat bisa menikmati selebritis sekaligus seorang lonte kelas atas
ini.
“Duuuuh
.. geli aaaah .. piiiissss .. aaaah jarimu nakal sekaliiii “ semprot
Sarah Azhari dengan kepala menggeleng geleng merasakan tak karuan
sensasi seksnya kurangsang dengan hebat. Buah dadanya sebelah kiri sudah
bersih dari ceceran sirup, kemudian aku bergerak ke buah dadanya
sebelah kanan dan langsung kuembat buah dada itu dengan di punting aku
telan dan kusedot, sedang tangan kiri langsung meremas buah dadanya
sebelah kiri, tangan kanan menusukan jariku ke dalam vaginanya
mencongkel membuat Sarah Azhari langsung mendelik dan melonjak hendak
bangun, namun tertahan oleh tubuhku yang sedang menikmati kemengkalan
dan kemontokan susunya yang gedhe itu.
Aku
terkesiap mendengar deru langkah kaki, namun aku membiarkan saja derap
kaki itu berhenti berdiam di tempat, aku tetap terus melakukan oral ke
vagina Sarah Azhari dengan jari jariku membesarkan lubangnya agar aku
mampu memasukan penisku yang besar ke lubang tempek Sarah Azhari.
Sarah
Azhari menggelinjang hebat dengan hendak bangun lagi, diangkatnya
kepalanya memandang ke buah dadanya di mana aku sedang nikmatnya
menjilati buah dadanya mengitari bongkahan besar itu, lidahnya menulur
julur dan menelan sirup itu. Sarah Azhari membuka pahanya lebih lebar karena tanganku kesulitan mengoral lagi karena pahanya menutup.
“Hhhhhsssss
… Haaaaaaaan .. Burhaaaaaaan ….aaaaaaaaaah .. teruuus Haaan .. buat
aku orgasmeee .. cepaaat aaah …. nggak taaaahaaan “ teriak Sarah Azhari
dengan suara keras. Begitu pahanya membuka aku lansung menekan nekan
vaginanya memutar di area segitiga itu dan membuat Sarah Azhari sampai
melenguh hebat
“Uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuhhhhhhhh ..aaaaaaaaaaaaaaaaauuuuh “
Aku
membiarkan saja suara yang menganggu telingaku, sepasang sepatu
diletakkan, namun mataku melirik sebentar lewat bawah meja itu, sebuah
bra dijatuhkan ke lantai. Aku menjadi bersemangat untuk terus melakukan
jilatan dan oral di buah dadanya, kemudian aku berpindah ke dadanya
bagian tengah sampai bagian lehernya kujilati jilati.
“Uuuuh
.. rasanya nikmaaaaat Haaan “ seru Sarah Azhari dengan mencekal
kepalaku untuk mengontrol arah jilatanku sampai dipundaknya. Kemudian
dilepaskannya kepalaku membiarkan aku turun menjilati lagi lewat buah
dadanya.
Sampai di perutnya aku mengitari dengan lidahku, Sarah Azhari melihat
lagi aksiku bermain dengan pusarnya yang terkumpul cairan kental sirup
warna hijau itu. Kini aku terus memutar dan bergerak ke perutnya,
kugeser tubuhku agar tepat berada di antara pahanya. Sarah Azhari
langsung menjepit pingganggku dengan kedua pahanya. Aku kembali
membungkuk dan menjilati perut itu.
“Ke
bawah sayaaang ..oooo .. oooouuuuh …. aaaaaaaauuh .. hhhhhsssss ..
teruuuuuss .. aaah .. ke bawaaah .. ke bawaaah .. ke tempekku … Han ..
please aaah .. please “ rengek Sarah Azhari dengan suara mengiba dan
mendesis tak karuan dengan kepala menggeleng geleng. Mataku melirik ke
samping lagi di mana seonggok pakaian sudah terttumpuk, sepasang kakinya
sudah melangkah sampai di sampai meja dapur itu. Sarah Azhari tidak
menyadari kalo ada seorang wanita lain yang masuk tanpa permisi, bahkan
sudah telanjang bulat berdiri melihat kami sedang bercumbu.
Kujilati vaginanya yang sudah terkuak memerah itu, kujilati dan kusedot jeroan tempek milik Sarah Azhari ini.
Ketika aku menjilati dan menyedot itu, Sarah Azhari sampai
menggelinjang ke kanan dan kekiri, ketika berhenti menggeleng dan
kepalanya berhenti ke arah sebelah ke kanan, sepasang kaki itu
tertangkap matanya, langsung saja Sarah Azhari bangun dan mendorongku
dengan paksa
“Aaaaah
.. please .. stop stop “ ujar Sarah Azhari dengan hendak bangun, namun
dirinya terkejut ketika melihat dari atas meja, seorang wanita
tersenyum.
“Kalian berdua bercinta tidak bagi bagi .. aku mau gabung “ kata wanita tersebut yang ternyata Ayu Azhari.
Aku
tidak menampakan keterkejutanku, Ayu Azhari maju ke depan dan langsung
jongkok di sampingku, sifat nakalnya langsung muncul dan merogoh ek
kontolku untuk diremas.
“Besar sekali, sayang “ puji Ayu Azhari padaku.
“Ntar
aku pengin menggenjot adikmu dulu .. sudah gatal kontolku nggak masuk
ke tempek Sarah ini “ kataku dengan menepis tangan Ayu Azhari yang
nakal itu.
Sarah Azhari juga langsung mendorong tubuh Ayu Azhari menjauh.
“Minggir
dulu aaah .. dia milikku .. ntar nanti gantian .. please .. segera
masukin kontolmu, sayang “ ajak Azhari dengan menarik kepalaku sehingga
aku langsung bereaksi menurut dan mengarahkan batangku ke dalam vagina
Sarah Azhari.
Di sampingku Ayu Azhari hanya tersenyum dan memamerkan tubuhnya yang lebih ramping dan tidak semontok adiknya itu.
Pelan
pelan aku melakukan penetrasi ke dalam vaginanya yang sudah melebar
itu, besaran penisku tidak susah masuk ke dalam tempek Sarah Azhari
walau tidak semudah begitu saja masuk.
Pelan pelan batangku menembus liang senggamanya. Sarah Azhari sampai
merem dan menggigit bibirnya ketika aku menerobos masuk dengan besarnya
kontolku itu. Ayu Azhari sendiri sampai meleletkan lidahku panjang dan
besarnya batangku.
“Gilaaa .. Haan .. besar sekali .. apa masuk dalam vaginaku ..?” tanya Ayu Azhari.
“Please .. gunakan tempek sama kontol kalo mau gabung “ semprot Sarah Azhari dengan kesal
“Jorok aaah “ balas Ayu Azhari
“Please
.. pergi sana … aaah .. sakit Haaa .. teruuus .. tarik dulu, sayang ..
dorong lagi .. yaaa ..aaaaauuuh “ lenguh Sarah Azhari dengan
menggeleng geleng ke kanan kiri membuat rambutnya berterbangan ke sana
kemari.
“Oke
.. kontol pacarmu gedhe banget Saaar .. trims kalo aku boleh ikut
menikmati kontol pacarmu “ kata Ayu Azhari dengan tersenyum.
“Dia
bukan pacarku, piiis aaah .. dia tukang nidurin aku … pemuasku yang
kuat .. tapi dia bukan gigolo “ kata Sarah Azhari dengan gemas.
Penisku
serasa disedot dari dalam dan batangku yang tenggelam itu dipilin dan
di peras dengan gemas. Pelan pelan batangku sudah mentok di dalam
vaginanya
“Genjot .. ayo geraaak piiiisss … aaaaaaaaaaaaaaaah “ teriak Azhari tidak tahan aku genjot itu.
“Oral
sendiri tempekmu Mbak Ayu .. ntar aku bisa langsung nyodok ke tempekmu
“ kataku pada Ayu Azhari yang bengong. Ayu Azhari langsung melakukan
oral ke vaginanya dengan tangannya sendiri. Aku langsung melakukan
gerakan naik turun di tubuh Sarah Azhari.
Kutindih
tubuh montok itu di lantai dan kupeluk serta kuhujani dengan lumatan
demi lumatan, Azhari langsung melingkarkan kedua kakinya di pinggangku
dan memberi ruang agar aku tetap bisa mengeluarmasukan batangku.
Terasa sekali ketika batangku keluar dan masuk lagi, ada kenikmatan sendiri.
“Haaaaaaaaaan …aaaaaaaaaaaahuuuuuuh …. hhhhsssssss “ tahan Sarah Azhari yang kewalahan menahan serbuanku lumatanku.
Kulumat lagi bibirnya dan tanganku meremas remas buah dadanya sepuasku
membuat Sarah Azhari sampai ingin montang manting bak cacing kepanasan,
sedang Ayu Azhari hanya mendesis sendirian mengoral vaginanya sampai
membasah terangsang persetubuhan kami.
Aku
terus mneyetubuhi Sarah Azhari dengan bergerak pelan pelan, walau
pelan sudah membuat Sarah Azhari sampai kelabakan, saking besarnya
penisku itu terasa sekali kalo vagina milik Sarah Azhari sangat
sensitif digenjot dan disodok sodok.
“Aduuuh Haaan .. nggak tahaan aaaaah … “ seru Sarah Azhari dengan suara semakin mengeras.
Aku
terus saja menyodoki naik turun, kami saling memeluk dan memilin,
memeras dan memagut. Tubuh kami berbau manis karena sisa sisa sirup, Ayu
Azhari sampai memejamkan matanya menikmati tangannya masuk ke dalam
vaginanya.
Sungguh
nikmat sekali, aku bisa menyetubuhi lagi Sarah Azhari dan membuat
dirinya sampai teriak teriak merasakan nikmatnya penisku mengoyak liang
vaginanya.
“Teruus Haaan .. aku nggak kuaaat aaah .. please .. cepatan aaah “
Aku
langsung bergerak cepat dengan memeluknya lebih erat, pantatku maju
mundur menghajar vaginanya yang menjepit penisku itu. Berulang ulang
pantatku menghujam dengan keras dan nyaris kasar namun malah membuat
Sarah Azhari sampai memejamkan matanya erat sekali.
“Hhhhhssss
… aaaaahuuuuuuuuuuuuuhh .. hhhhhsssss …. aaaaaaaauuuh “ lenguh Sarah
Azhari dengan menahan kepalaku yang melumat bibirnya. Goncangan tubuhnya
yang kugenjot itu membuat buah dadanya naik turun sangat merangsangku.
Gerakanku yang menyodok nyodok keras itu sampai membuat Ayu Azhari
terkesima
“Luar biasa sodokanmu, sayaang … Mike Tramp saja pastilah tak sekuat dirimu … “ puji Ayu Azhari dengan tersenyum.
Aku
terus menggenjot Sarah Azhari dengan keras dan mantap sampai berbunyi
nyaring. Vaginanya menyempit dengan cepat membetot batangku.
“Haaaaaaaaaan
….aaaaaaaakuuu ..aaaaaaaaaaaaaaaaaah “ lenguh Sarah Azhari panjang
dengan menegang kaku. Kuhujamkan batangku dalam dalam ke vaginanya
membuat Sarah Azhari sampai berkelonjotan tak karuan bak cacing
kepanasang, dari vaginanya mengucur cairan panas membasahi penisku. Mata
Sarah Azhari sampai membuka sedikit namun hanya terlihat warna putih
saja.
Aku
berhenti menggenjotnya ketika penisku suduah disiram cairan panas itu,
dada Sarah Azhari sampai naik turun ngos ngosan, demikian pula
denganku yang menindih erat Sarah Azhari yang basah oleh keringat
birahi. Aku langsung bangun dan menarik penisku dari vagina Sarah
Azhari. Kemudian aku menghela nafas dengan memandang ke tubuh montok
terkapar di lantai itu.
Aku setelah aku merasa tenang, aku langsung memalingkan ke samping di
mana Ayu Azhari menungguku dengan masih mengoral vagina dengan
tangannya. Aku langsung berdiri dan aku memondongnya.
“Mau dibawa kemana aku, sayang “ tanya Ayu Azhari dengan mengelus elus pipiku
“Ke
sofa, Mbak Ayu, sayangku “ kataku dengan melangkah keluar dari dapur
menuju ruang tengah itu. Aku langsung menurunkan tubuh seksi Ayu Azhari
dan posisinya membelakangi, aku langsung meremas buah dada milik Ayu
Azhari ini membuat dirinya langsung menggelinjangkan tubuhnya merasakan
remasanku yang nakal itu.
“Haaaan ..aaaaaaaah .. pleasee .. remes lagi “ pinta Ayu Azhari dengan
gemas, dan aku pun langsung meremas lagi dengan senang, walau buah
dadanya tidak sebesar adiknya namun terasa kenyal dan hangat sekali,
belum lagi wangi tubuhnya menambah semangatku untuk segera menembus ke
liangnya yang sempit itu. Aku langsung melepaskan remasan di buah
dadanya kemudian aku langsung duduk memegang batangku
“Segera
naik, Mbak Ayu sayangku .. segera naikin aku … ingin kontolku ini
masuk tempek Mbak Ayu “ ajakku pada Ayu Azhari dengan menarik
tangannya. Ayu Azhari langsung mengangkang di atara kedua kakiku
kemudian menurunkan selakangannya sampai menyentuh ke kepala penisku.
Pelan
pelan Ayu Azhari langsung menekan ke batangku, matanya sampai menonton
bagaimana penisku yang besar itu masuk ke dalam vaginanya. Batangku
menusuk masuk membuat Ayu Azhari sampai menggigit bibirnya.
“Punya suamiku juga sebesar kamu Han .. tapi lebih panjang punya kamu .. Iiih … coba Han .. kalo puas kamu boleh nidurin aku “
“Amit amit .. elu yang minta … enak aja “ balasku dengan gemas dan kesal
“Oke deeh .. sorry “ kata Ayu Azhari dengan menekan kuat dengan tenaga lebih besar membuat dirinya menjerit jerit
“Haaaaaaaaaan
…aaaaaauugggghh …hhhhsss .. aaaaah .. galak benar kontolmu .. lebih
galak dari punya Mike” lenguh Ayu Azhari dengan menggeleng gelengkan
kepalanya merasakan batangku mili demi mili mengoyaknya.
Ayu
Azhari menaikan lagi selakangannya dan menekan lagi dengan kuat,
seolah olah Ayu Azhari tidak sabaran menjepit penisku, sehingga terus
saja memaksakan diri. Aku hanya bisa mengelus elus pahanya yang mulus
itu, terkadang sampai belakang dan meremas pantatnya itu terasa tidak
setebal milik Sarah Azhari.
Pelan
pelan penisku serasa dijepit dua kali lipat milik adiknya, remasan dan
pilinan itu terasa sekali membuat penisku seperti mau dilempengin,
penisku yang tenggelam separo itu lama lama mau lenyap ditelan vagina
milik Ayu Azhari ini. Dengan ditarik dan ditekan lagi, dengan hentakan
keras penisku amblas mentok sampai terdalam vagina milik Ayu Azhari,
namun masih menyisakan beberapa centi karena penisku terlalu panjang
“Baaaaaaaaaaah
… siaaaal .. panjang sekali kontolmu, sayang “ kata Ayu Azhari dengan
tersenyum dan mulai bergerak naik turun, aku langsung memeluknya dan
menghujani dengan lumatan demi lumatan membuat Ayu Azhari sampai
kewalahan, kuremas buah dadanya lewat tanganku yang melingkar ke
belakang itu. Ayu Azhari sampai mengglinjang tak karuan ketika naik
turun di atas tubuhku
“Please .. biarkan aku menggenjotmu dengan bebas .. lepasin “ teriak Ayu Azhari dengan gemas
Aku
langsung melepaskan pelukannya dan Ayu Azhari langsung bergerak sangat
erotis di atas tubuhku yang di mana aku duduk sandaran, buah dadanya
ikut bergerak naik turun, sangat indah sekali
“Hhhsss
…. ngggggg .. mmmmmffff …..aaaaaahhh ….aaaaaaaauh “ lenguh Ayu Azhari
yang naik turun di atasku. jepitan vaginanya sangat erat sekali namun
penisku lancar sekali keluar masuk, aku pun meladeni dengan mengerakkan
pantatku naik turun
“Ouuuh
.. uuuuh .. pleaseee “ keluh Ayu Azhari yang mempercepat genjotannya
karena tidak tahan, apalagi ketika tadi mengoral vaginanya justru pas
akan mencapai puncak namun aku selesai menggenjot adiknya sehingga
orgasmenya tertunda.
Gerakan
naik turun itu semakin cepat dan membabi buta, menit demi menit Ayu
Azhari kemudian menggenjot dengan pelan lagi untuk menetralkan lagi,
lalu bergerak dengan cepat lagi
“Aaaah .. terus Mbaaak “ sahutku dengan meremas pantatnya itu.
“Iyaaa nich .. mau sampaaai “ balas Ayu Azhari dengan cepat
Gerakannya
semakin keras dan menghujam, vaginanya menyempit dengan cepat, aku
menyadari Ayu Azhari hendak mencapi puncaknya. Dengan hujaman keras
terakhir Ayu Azhari langsung menegang dengan kaku melengkung ke depan,
kuremas buah dadanya dengan keras membuat Ayu Azhari sampai
berkelonjotan kemudian
“Hhhhhhssssssssssssssssss………..aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah
“ teriak Ayu Azhari yang kemudian mengucurkan cairan beningnya
membasahi sofa itu. Tubuhnya aku tahan dengan tangan kiriku agar tidak
terjengkang ke belakang. Kutarik dan kupeluk serta kuhujani dengan
ciuman di lehernya. Tubuh penuh keringat bak tanpa tulang itu sangat
lemas merasakan orgasmenya. Pelan pelan tangannya bergerak dan memelukku
erat.
“Trim
sayang .. kau memang hebat .. ntar lagi yaaa .. semprot air manimu
pada tempek Sarah Azhari .. itu haknya, nanti giliran aku ya “ bisik
Ayu Azhari di telingaku.
“So pasti “ jawabku singkat
Sarah
Azhari masuk ke ruang tengah dengan bertelanjang bulat, melihat kami
masih saling memeluk hanya tersenyum saja kemudian masuk ke kamar mandi.
Langganan:
Postingan (Atom)