"Ooohh..
teruss, Ataa.. sshh". Tanganku menjelajahi daerah selangkangannya
yang masih tertutup CD dan agak basah. Lalu aku bangkit dan duduk
didepan selangkangannya. Mama berbaring terlentang. CD nya kubuka,
tampaklah olehku sebuah belahan yang dipenuhi oleh rerumputan hitam.
Aku langsung menjilati permukaan vaginanya, lidahku menari-nari di
klitorisnya. Mama semakin mendesis tak karuan merasakan kenikmatan
yang diberikan oleh anaknya. "Ooohh.. sshh.. teerruss sayaanngg..
sshh". Pantatnya bergerak kesana kemari. Lidahku kumasukkan kedalam
liang senggamanya. Mama semakin menjadi-jadi.
Aku
lalu bangkit berdiri diatas ranjang, batang penisku sudah sangat
tegang mengacung-acung, Mama berlutut didepanku, kontolku
dikocok-kocok dan kemudian dimasukkannya kedalam mulutnya. Mama terus
mengulum batang penisku, kadang lidahnya menari-nari diseluruh
permukaan penisku.
Kemudian Mama berbaring
terentang diatas ranjang, kakinya dikangkangkan dengan lebar, aku
berlutut didepan selangkangannya, batang penisku kutempelkan dilubang
senggamanya. Pinggulku kutekan kedepan, "bless", seluruh batang penisku
masuk ke dalam vagina Mama. Ohh, ..Yeesshh.. aaghh," Mama mendesah
keenakan. aku mulai mempercepat goyanganku,"ceek, ceek ceek," bunyi
selangkangan kami beradu. "SShh.. Ataa.. kamu hebat sayaang..".
10
menit kemudian kami bertukar posisi, Mama dalam posisi nungging
sekarang, aku berlutut dibelakangnya. Memek Mama terlihat begitu indah
dari belakang. Aku memasukkan kontolku, dan mulai mengocoknya.
Dinding liang senggamanya begitu lembut. "OOohh Mamaa.. memek Mama
enak sekali.. oohh".
Tiba-tiba aku merasa ada
sesuatu yang akan keluar dari dalam penisku, aku berkata kepadanya,
"Maa.. Ata mau keluar nih maa..". "Cabut kontol kamu, sayaang..". aku
segera mencabut kontolku dan Mama segera menangkapnya. Penisku dihisap
hisap dan dijilati. Tak lama "Crroott.. croott.. crott", cairan putih
kental memancar dari penisku, Mama meminum semuanya, oohh..
"Ma,
dilanjutkan lagi ya..?" "Iya donk, Mama belum keluar nih..!" Aku
mengambil posisi berbaring terlentang, Mama menaiki tubuhku, badannya
menghadap kearah ku. Kemudian Mama mulai memompa, memutar pinggulnya.
"OOohh, ..sshh.. Mamaa". Mama terus memompa dengan gaya yang sungguh
erotis.
"Ata, ..kita doggystyle lagi yuk,
Mama lebih suka gaya itu", kata Mama. Kami pun langsung mengubah
posisi ke doggystyle. aku mengentotnya dengan cepat. Mama mendesah desah
keenakan. Ketika melihat lubang pantat Mama, aku jadi ingin
mencobanya. Lalu aku mencabut kontolku dari memeknya. "Kenapa dicabut
sayang..? kamu mau keluar lagi?". Tanpa banyak bicara aku langsung
memasukkan batang penisku kenalam anus Mama, "OOhh.. aapa yang kau
lakukan, sayaangg?". "Mama nikmati aja..". ternyata lubang pantatnya
masih sangat sempit, aku terus mengenjotnya. "Uuuhh.. uuhh..
yyeess..", Desah Mama.
Tak lama kemudian, Mama
mencapai orgasme, "Ata.. Mama mau keluar niih.." Aku langsung mencabut
kontolku dan membungkuk ke arah memeknya. Cairan putih segar mengalir
dari dalam liang vaginanya. Aku menjilat dan menelan cairan itu.
Sambil menikmati cairan memeknya kontolku yang masih tegang aku kocok
dan aku masih menginginkan jepitan memek Mama yang nikmat dan lembut.
Setelah
Mama merasakan dan menikmati orgasme nya, aku baringkan tubuh Mama
lagi di ranjang, Mama tersenyum melihat kontolku masih tegang dan
keras, sambil tersenyum Mama bilang "Kamu masih kuat sayang, ayo
masukin lagi aja ke memek Mama.." belum selesai dia bicara aku
langsung melumat bibir Mama dan menciumnya dengan sangat nafsu begitu
juga Mama yang langsung membalas ciumanku, tangan Mama mengocok
kontolku yang tegang dan licin karena cairan dari memek Mama.
Dengan
posisi aku di atas dan Mama terbaring dengan posisi menyamping dengan
posisi kaki berlipat ke arah samping perlahan aku tusuk kembali memek
Mama perlahan, dan karena memek Mama sudah basah dan kontolku juga,
jadi tusukan kali ini lancar dan terasa nikmat, bless.. kontolku pun
kembali masuk ke dalam memek Mamaku yang nikmat. Aku menggoyang dari
atas menyodok memek Mama. Mama tampak sangat menikmatinya dan kontolku
terasa sangat di jepit oleh daging lembut yang hangat dan berlendir
itu.
Beberapa saat kamu menikmati posisi itu
hingga aku minta ganti posisi, aku cabut kontolku dari memek Mama. aku
minta Mama telentang seperti posisi pertama kami bersebadan, Mama
mengerti lalu membuka kakinya lebar-lebar hingga memek Mama terlihat
merekah dan seperti siap untuk kembali menelan semua kontolku. kubuka
kedua pahanya, dan aku masuk di antaranya, kontolku yg tegang dan
besar itu aku genggam, Mama memalingkan muka ketika melihat kontolku,
lalu kontol itu aku arahkan ke memeknya yg ditumbuhi bulu-bulu hitam
lebat. Aku tekan di lubang senggamanya, Mama menahan nafas dan menggigit
bibir ketika kontolku pelan-pelan masuk ke dalam memeknya. Aku
mendesah pelan dan meringis menahan nikmat. Jepitan dinding memek Mama
terasa ketat dan berdenyut-denyut hangat. Dan dengan sekali tekan
amblas sudah kontolku di dalam memeknya, kami sama-sama berpelukan dan
berciuman lagi. Kontolku serasa dipijat dan disedot-sedot lembut di
dalam memeknya. Kemudian aku mulai memompanya, Mama mendesah lagi dan
pelan-pelan menggoyangkan pinggulnya seirama dengan kocokan kontolku
mencari kenikmatan.
Aku sangat menikmati
posisi ini sambil terus menggoyang. Mama tepejam menikmati ulahku,
anaknya yg sedang menyetubuhinya. Tangannya memegang pinggangku,
kakinya menekuk menerima tubuhku yg menyodok memeknya dengan kontolku.
Payudaranya bergoncang-goncang lembut. "Sssh.. Maa.. enak banget
lubangnya.." kataku seenaknya, Mama senyum dan mencubitku
Duh..
ssh.. enak bener Maa.. diapain sihh..", tanyaku penasaran. Mama
nyengir.., "Ra.. ha.. si.. aa..", katanya nakal. Aku merengut manja
dan terus memompa. Keringat membasahi punggungku. Aku benar-benar
keenakan, dadaku makin berdebar dan pertahananku hampir jebol oleh
kenikmatan lubang vagina Mamaku, sementara Mama pelan-pelan ikut
menggoyang pinggul dan memainkan otot vaginanya sambil terpejam-pejam
dan merintih keenakan. Dan memang, aku sudah tidak tahan lagi, dan
gerakanku makin cepat, nafas makin memburu dan dengan mengerang parau,
muncratlah spermaku di dalam vaginanya, crot.. crot.. crott.., dan
Mama yang juga kelihatannya sudah mulai mencapai orgasme yang kedua,
mengetahui aku sudah keluar, ia memutar-mutar pinggulnya kesana kemari
membuat penisku ngilu dan seperti diputar-putar. Dan kemudian ia
memekik tertahan sambil melentingkan tubuhnya dan terkulai lemas
Setelah
itu kami berdua berbaring sambil tetap berpelukan di atas ranjang.
"Kamu hebat, Ta," puji Mama. "Terima kasih Mama, kapan-kapan boleh
diulang lagi ya?" "Boleh sayang, asal jangan sampai ketahuan
siapa-siapa". Kami berbaring sambil saling memegang kemaluan
masing-masing dengan mesra.
Esok harinya pada
waktu yang sama, dimana hanya aku dan Mama yang ada di rumah. Mama
sedang berada di dapur, dia sedang melap piring-piring dan gelas yang
habis dicuci. Ia menggunakan daster tipis dan sangat pendek, buah
dadanya menonjol dari balik daster itu, nampaknya Mama tidak memakai
BH. Aku memeluknya dari belakang. Tengkuknya kucium sambil
kujilat-jilat kecil sampai telingannya. "Shhttss..", Mama mendesis
keenakan. "Mama cantik sekali", kataku memuji. Dia berbalik ke arahku
sambil berkata, "Ata mau apa sayang..?". "Ata pingin ngerasain ngentot
ama Mama lagi, seperti kemarin." Mama lalu mencium bibirku, dia
melumat perlahan-lahan, semakin lama semakin bernafsu. Lidahnya
dijulurkan kedalam rongga mulutku, aku mengisapnya dengan rakus.
Kemudian bergantian lagi, lidahku kumasukkan ke dalam rongga mulutnya,
Mama mengulum lidahku dengan penuh nafsu. Tanganku bergerak
melepaskan ritsluiting dasternya, seketika itu daster itu sudah
merosot kebawah. Tubuh bagian atas Mama polos, dia memang tidak
menggunakan BH sehingga buah dadanya yang bulat indah itu menggantung
dengan bebas.
Tanganku meremas buah dada
kenyal itu, Mama mendesis perlahan. Lalu aku mengulum puting susunya,
desahan Mama makin menjadi, "Ssshh.. uuhh.. terus sayang..". Lidahku
menari-nari di puting susunya yang merah kehitaman dan sudah menegang.
Mama
lalu melepaskan pakaianku, kemudian ia jongkok di hadapanku, batang
penisku yang sudah menegang diusapnya dengan perlahan-lahan. Lidah
Mama terjulur kearah lubang kecil yang ada di kepala kontolku. Mama
memasukkan batang penisku ke dalam mulutnya, kemudian Mama
mengulumnya. Nikmat sekali kuluman Mama, batang penisku jadi kelihatan
mengkilap karenanya.
Setelah itu, Mama duduk
di atas meja dapur, kakinya dibukanya lebar-lebar, lubang memeknya
sangat jelas kelihatan. Aku langsung menjilati memek yang mulai lembab
itu. Mama mendesah tertahan.
Lalu Mama turun
dari atas meja, ia membungkukkan badannya, kedua tanggannya bertumpu
di atas meja, sedangkan aku berada di belakang pantatnya. Pelan-pelan
kumasukkan batang penisku ke dalam liang senggamanya, lalu aku mulai
memompanya maju mundur. Mama sangat menyukai posisi ini, tak
henti-hentinya mulutnya mendesah sambil menyebut namaku. Tanganku
memegang pinggulnya yang kemudian aku pindahkan ke payudaranya. Walau
pun sudah agak turun namun payudara Mama masih tergolong kencang dan
kenyal. Sambil meremas, payudaranya kupilin dan kumainkan puting susu
Mama hingga Mama makin terasa kenikmatan dengan goyangan yang makin
kencang dan tubuh Mama yang bergetar bergidik saat puting payudara
Mama aku pilin.
Kami tidak mengubah posisi kami
sampai mencapai orgasme. Mama yang mengalami orgasme duluan, batang
penisku serasa sangat basah oleh air vagina Mama, aku tidak peduli,
terus kuentot liang senggamanya. Tak lama kemudian aku sampai juga. Mama
langsung jongkok di hadapanku, batang penisku dikocok dan dikulumnya.
Akhirnya menyemburlah spermaku kedalam mulut Mama, crot.. crot..
crot.. "Akh.. ma.. ma.. eemm.." erangku kenikmatan. Mama menelan
semuanya tanpa sisa, bibit-bibit cucunya, kemudian aku menarik
tubuhnya bangkit, kami saling kulum di bibir. "Ata, kamu sangat hebat,
nak, sperma kamu sangat lezat." kata Mama memujiku. "Mama juga hebat,
liang memek Mama sangat nikmat dan sempit." lalu kami berciuman lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar