erlahan
kubalikkan badan, ternyata tanteku telah melepas kimononya. Dan kini
hanya tinggal CD saja. Tubuhnya yang masih padat membuat nafsuku naik,
payudara yang masih montok dan menantang itu membuat penisku mulai
tegang, karena aku belum pernah melihat keindahan tubuh wanita dalam
keadaan telanjang seperti ini, apalagi tanteku menggeliat perlahan.
Desahan bibirnya yang tipis mengundang nafsu dan birahiku, dan penisku
semakin dibuatnya tegang. Kuberanikan diri melangkah menuju ranjang.
Begitu
sampai, tanteku yang pura-pura pusing itu tiba-tiba bangkit, lalu
memelukku dan mencium bibirku dengan penuh nafsu. Wanita yang hipersex
itu dengan cepat melucuti seluruh pakaianku.
“Jangan Tante.., jangan, saya takut..” pintaku sambil mau memakai pakaianku kembali.
“Kalo kamu menolak, Tante akan teriak dan mengatakan pada semua orang bahwa kamu mau memperkosa Tante..” ancam tanteku.
Aku
hanya terdiam dan pasrah. Wanita itu kembali mencumbuku, diciuminya
dan dijilatinya tubuhku. Begitu tangan halusnya mengenggam penisku, aku
langsung membalas ciumannya dan mulai menjilati payudaranya, lalu
kukulum putingnya yang berwarna merah agak kecoklatan itu. Tanteku
mendesah perlahan.
Selanjutnya
kami memainkan posisi 69, sehingga penisku dihisap dan dikemutnya.
Nikmat sekali, kurenggangkan kedua pahanya sambil kujilat-jilat
kemaluannya yang mulai basah itu.
“Ahh.., aahh.., ayo terus jilat Wel..! Jangan berhenti..!” erang tanteku keenakan.
Rupanya
tanteku mengeluarkan cairan dari dalam liang kewanitaannya. Cairan itu
memuncrat di wajahku, lalu kuhisap dan kutelan semua. Aku semakin
terangsang, kujilati lagi kali ini lebih dalam, bahkan sampai ke
duburnya. Kemudian kami berganti posisi, kali ini aku berdiri dan tante
jongkok sambil mengulum penisku yang sudah sangat tegang.
Ternyata tanteku pandai sekali menjilat penis, tidak sampai lima menit aku sudah keluar.
“Ahh.., ayo Tante.., terus jilat sayang.., acchh..!” desahku sambil kudorong keluar masuk di mulutnya penisku yang besar ini.
“Tante mau keluar nih.., achh.. yeahh..!” erangku sambil kumuncratkan maniku di mulutnya.
Tante menelan semua maniku, bahkan masih mengocoknya berharap masih ada sisanya.
Setelah
beberapa saat penisku mulai bangun kembali. Setelah tegang
dibimbingnya penisku masuk ke liang kewanitaannya. Kali ini aku di atas
dan tante di bawah. Agak susah sih, mungkin sudah lama tidak service
oleh Oom Benny. Setelah kepalanya masuk, kudorong perlahan hingga masuk
semuanya ke dalam.
“Ayo
Wel..! Gerakin dong Sayang..!” pinta tanteku sambil menggerakkan
pantatnya ke atas dan ke bawah karena ia sekarang berada di bawah.
Akhirnya kudorong keluar masuk penisku dengan gerakan yang cepat, sehingga semakin keras erangan tanteku.
Beberapa saat kemudian aku sudah ingin keluar, “Aahh..! Tante.., Welly udah mau keluar.., ahh..!” kataku.
“Sabar Sayang.., Tante sebentar lagi nih..! Yeahh.. ohh.. ahh.., fuck me Wel..! Kita barengan ya Sayang..? Oh.. yeah..!”
Rupanya
tanteku juga hampir orgasme. Rasanya seperti ada yang memijat-mijat
penisku dan kakinya dilingkarkan ke pantatku. Tante bergetar hebat dan
memelukku sambil kemaluannya mengeluarkan cairan yang menyemprot
penisku. Tidak lama aku juga mengeluarkan air mani dan spermaku di dalam
vaginanya. Terasa begitu nikmatnya dunia ini. Akhirnya kami berdua
terkapar lemas.
“Hebat
bener kamu Wel.., Tante nggak nyangka baru kali ini Tante merasakan
kenikmatan yang luar biasa..!” tuturnya dengan nafas terengah-engah.
Aku
diam tak menjawab, tapi dalam hati aku merasa bersalah telah
berhubungan dengan tanteku dan takut ketahuan Oom Benny. Tante turun
dari ranjang tanpa busana, lalu dia menyalakan sebatang rokok.
“Bagaimana kalau Oom Benny sampai tahu, Tante..? Saya takut.., saya merasa berdosa..” kataku lemah.
Tapi tanteku malah tersenyum dan memelukku dengan mesra.
“Asal
kamu tidak memberitahu orang lain, perbuatan kita aman. Lagi pula
Oommu itu udah nggak bisa melakukan hubungan badan sejak lama. Dia itu
impotent, Wel..!” tutur wanita tanpa busana yang penuh daya tarik itu.
“Jadi semua ini Tante lakukan karena Oom Benny tidak bisa menggauli Tante lagi, ya..?” tanyaku.
“Ya.
Bukan sekali ini saja Tante melakukan hal seperti ini.., sebelum sama
kamu, Tante pernah melakukannya dengan beberapa teman bisnis Oommu.
Terus terang Tante nggak tahan kalau seminggu tidak disentuh atau
dipeluk laki-laki..” tutur Tante.
Aku
jadi geleng kepala mendengar penjelasan tanteku. Lalu aku bergerak mau
pergi, tapi dengan cepat tante menahanku dan mengusap-usap dadaku yang
berbulu.
“Well.., kamu harus bersihkan badanmu dulu.., mandilah supaya segar..!” ucapnya lembut.
Aku tak menjawab hanya menarik nafas panjang, lalu melangkah ke kamar mandi. Tubuhku terasa letih namun puas juga.
Begitulah
pengalaman di Surabaya yang kualami 6 tahun yang lalu. Dan sampai saat
ini aku telah mempunyai istri dan seorang anak.
Lalu apa tante weli tergolong tante girang ? tau deeeeeh...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar