Jumat, 28 Juni 2013

Oke Han … oke .. baiklah jika kamu ingin melihatku telanjang “ ujar Cynthiara Alona dengan tersenyum lalu membuka kaosnya, branya warna hitam itu seperti terlalu kecil untuk menyangga buah dadanya. Habis itu Cynthiara Alona membuka celana pendek dan terlihat cd-nya warna putih tipis. Aku menjadi sangat ngaceng melihat kesintalan cewek ini. Sehingga aku menjadi bernafsu dan kupeluk, ketika kupeluk Cynthiara Alona mencegahku
“Katanya cuma pengin lihat ?” sergah Cynthiara Alona dengan menepis tanganku
“Aku ngaceng “ celotehku dengan mengelus selakanganku yang menggunakan celana panjang, melihat selakanganku yang membesar itu Cynthiara Alona sampai melotot. Aku kembali memeluknya dan menghujani ciuman di bibirnya, Cynthiara Alona menolak dan mencegahku
“Haaaaaan .. please .. “sergah Cynthiara Alona dengan sekuatnya, namun aku terus saja menciumi dan mengunci tangannya, ketika aku memeluknya, lenganku nemplok di buah dadanya, aku semakin kalap dan menindihnya, kukulum bibirnya yang menolak itu
“Please .. kau hanya bisa bayar dengan cara ini, Cyn .. “ kataku dengan menekan tanganku lebih kuat, Cynthiara Alona tidak melawan lagi, pelan pelan ciuman bibirku disambut
“Tak kusangka Han .. kau jahat sekali minta bayaran dengan tubuhku .. “ maki Cynthiara Alona
“Aku sudah ngocok dua kali karena kamu .. gimana ?”
“Salahmu “ ledek Cynthiara Alona dengan tertawa
Kulepas kuncian tanganku dan aku kembali menindihnya lebih erat dan menghujani dengan ciuman dan lumatan, Cynthiara Alona membalas pagutan itu
“Haaaaaaan .. hhhhhhsssssss …. aaaah “ lenguh Cynthiara Alona ketika aku mendaratkan banyak pagutan dan lumatan itu, kuelus elus vaginanya yang masih menggunakan celana dalam itu, tanganku masuk lewat celahnya dan mengelus vaginanya, tanpa bulu sama sekali. Uuuuh .. terasa nikmat sekali rasanya bisa mengelus vagina Cynthiara Alona
Cynthiara Alona kini sudah dalam genggamanku ketika dirinya balas memelukku dan melawan lumatanku. Ditahannya kepalaku



“Aku pengin lihat seberapa besar penismu itu .. “ sergah Cynthiara Alona dengan tersenyum menggodaku
Aku lalu beringsut mundur dan menarik resluting celanaku, lalu kupelorotkan kemudian aku membuka celana dalamku, membuat Cynthiara Alona menjadi tersenyum
“Besar sekali Han .. hhhhmmmm “ pekik Cynthiara Alona dengan menggenggam penisku dan mengelusnya
“Nikmati saja Cyn .. “ kataku singkat mencari kaitan BHnya dan kulepaskan, tali branya yang dipundaknya itu dipelorotkan sendiri oleh Cynthiara Alona sehingga kini bongkahan buah dada itu tersaji di depanku dan siap kunikmati
“Haaaaaan .. aku tahu kamu suka melirikku .. tapi aku tak mengira kamu benar benar pengin bercinta denganku, tak apalah Han .. anggak saja ini bayar hutangku “ kata Cynthiara Alona dengan mengocok penisku berulang ulang, aku ganti membalas dengan meremas buah dadanya, membuat Cynthiara Alona menjadi gemas
“Huuuuuuuh .. kamu suka sama susuku ya Han … nikmati saja “ ledek Cynthiara Alona dengan tersenyum menggodaku, percintaan di pagi hari ini tidak menghambat kami berkeringat, apalagi ac masih hidup mengalir di apartement itu.
Aku kembali menindihnya dan melumat bibirnya dengan rakus, kususuri dari bibirnya menjilat kemudian menuju ke buah dadanya, kusampirkan rambutnya yang panjang itu, desakan penisku ingin cepat cepat menyetubuhi artis ini tak terbendung lagi. Nafas kami saling memburu, kami berdua sudah termakan birahi di sofa itu.
“Haaaaaaan ..aaaaaaaaah …. hhhhsss .. kulum puntingku “ perintah Cynthiara Alona dengan menekan kepalaku. Punting warna kecoklatan itu kumasukan dalam mulutku dan kusedot sedot sekuatku, aku sangat bernafsu untuk menggmuli model play boy ini. Gerak gemulai bak cacing kepanasan dari tubuh seksi dara aceh ini membuatku menjadi tertahan untuk tidak buru buru menyetubuhinya. Kutarik badanku dan kulepas pakaianku semua sampai telanjang bulat. Cynthiara Alona hanya tersneyum sana menggodaku
“Aku bersedia menjadi pacarmu .. tak perduli kamu pernah buka bugil di internet atau majalah “ kataku dengan menatapnya


“Aaaaaaaah .. kamu hanya mau tubuhku .. palingan kamu pengin bersetubuh denganku terus khan ?” tanya Cynthiara Alona dengan menyelidik
“Kalo gitu kita nggak perlu pacaran .. kita akan bersetubuh jika kita menginginkan .. kamu pasti akan ketagihan padaku .. lihat Cyn .. penisku ini akan selalu membuatmu rindu ingin mencicipi .. silakan kulum penisku, sayang” ajakku dengan mesra membuat Cynthiara Alona lalu bangun dan memegang penisku.
“Rasakan jilatan dan kulumanku, sayang .. hhhhmmm .. iya .. penis sebesar begini seperti punya orang bule” timpal Cynthiara Alona dengan menjilati batangku dengan rakus, dimasukan penisku ke dalam mulutnya yang sesak itu, di dalam penisku dipermainkan dengan lidahnya, posisi Cynthiara Alona membungkuk dan aku memberikan rangsangan dengan mengelus elus punggungnya, sesekali tanganku turun dan meremas buah dadanya yang besar itu, setiap kuremas, Cynthiara Alona melenguh
“hhhhhhhhhmmmmmmmmmm …. aaaaaaaaaaaaaauch “ lenguh Cynthiara Alona yang penuh dengan penisku,penisku keluar masukan dalam mulutnya, sesekali dipandangnya dengan seksama dan kemudian dimasukan lagi, berulang ulang Cynthiara Alona mengulum penisku sehingga batangku menjadi mengkilap basah dengan air liurnya.
“Terus Cyn .. oooooh .. kamu memang cewek oke “ pujiku dengan meremas pantat Cynthiara Alona dengan gemas membuat dirinya menggerakan pantatnya tak tahan remasanku.
Ditariknya batangku dan dikeluarkan dari mulutnya, lalu merebahkan diri dengan menantang, dibukanya celana dalamnya lalu dilemparkan ke meja sofa lalu mengangkang dengan sangat menantang, vaginanya membasah terangsang birahi


“Lakukan Han .. kamu bebas menyetubuhiku .. mau keluar di luar atau di dalam sama saja “ ujar Cynthiara Alona dengan tersenyum, aku kembali menindihnya dan menyerbu bibirnya, kami kembali bertarung dengan saling melumat dan memilin, sofa itu terlalu sempit bagi kami, aku mendorong meja sofa itu lebih jauh, apalagi salah satu kaki kami menjejak ke lantai, aku menariknya agar keluar dari sofa itu, kami kemudian bergumul lagi dengan saling memeluk di lantai. Nafas kami saling memburu, Cynthiara Alona kini menjadi betina yang lapar akan kehausan seks, Cynthiara Alona menjadi tak terkendali, dengan sangat bernafsu menyerangku dengan memelukku erat, melumat bibirku dan meremas batangku dengan gemas.

Tak berapa lama kemudian kami yang bergumul di lantai dengan penuh nafsu semakin panas saja, Cynthiara Alona mendesakku dengan menggulingkan tubuh kami lewat jepitan kedua kakinya di pinggangku. Dengan ganas Cynthiara Alona meyerangku melakukan lumatan demi lumatan. Tak terasa kami sudah basah termakan keringat birahi, dengan sangat rakus kami mencecap birahi penuh dengan kenikmatan.
“Haaaaan .. pindah ke atas .. kita lakukan enam sembilan “ ajak Cynthiara Alona dengan menahan lumatannya pada bibirku, tanganku sendiri malah memegang buah dadanya
“Please … nih remes dulu biar kamu suka .. “ ujar Cynthiara Alona dengan menurunkan dadanya sehingga aku semakin dekat mempermainkan buah dadanya, kukulum puntingnya yang lancip itu, kusedot dalam mulutku


“Terus Han .. satunya ngiri tuh .. “ pekik Cynthiara Alona dengan menekan dadaku dengan tangan kanannya, sedang tangan kirinya ke belakang memegang batangku yang menempel di belahan pantatnya. Aku mengulum punting yang belum pernah menyusui itu, terasa beda dengan punting para artis yang pernah menyusui, namun secara umum aku memang menyukai punting artis yang pernah punya anak. Aku mengulum punting sebelah kanan Cynthiara Alona sedang buah dada sebelah kiri aku remas remas dengan tanganku, nikmat sekali bisa mendapatkan Cynthiara Alona dengan gratis.
Aku menyudahi kulumanku, Cynthiara Alona beranjak dari duduk di atas selakanganku, lalu menarik tanganku untuk duduk, aku menurut saja perintah Cynthiara Alona
“Kamu duduk aja … please .. enam sembilan dengan cara aku akan mengulum penismu .. kamu sandaran please” ajak Cynthiara Alona dengan tersenyum nakal, nafsunya menggelegak melihat penisku mengacung sangat tegak itu, Cynthiara Alona kemudian naik ke sofa dan duduk di sampingku, lalu membungkuk, kedua kakinya diputar lalu kaki kaknannya naik ke atas kepalaku lalu ditopangkan ke pundakku ke bahuku, kemudian kaki kirinya di pundak sebelahku, jadi posisi Cynthiara Alona kini berpangku padaku dengan kaki menjulang ke atas menjepit leherku, sedang kepalanya tepat di atas batangku dan hendak mengulum penisku, selakangan Cynthiara Alona dipaskan pada mulutku agar aku bisa mencumbu vaginanya, buset nih cewek .. fantasi seksnya berbeda.
“Han .. oral vaginaku .. aku oral penismu .. “ ujar Cynthiara Alona yang kini berjungkir di atas ditubuhku, aku mencoba rileks dengan bersandar, bau khas vagina menyerang hidungku. Vagina tanpa jembut itu terasa beda sekali, aku lalu menjilati dengan lidahku vagina milik Cynthiara Alona, sedang Cynthiara Alona sendiri menjilati batangku dengan rakus dan belum dimasukan ke dalam mulutnya, tanganny bertopang ditekuk di sofa. Dengan ganas aku langsung menyerbu vagina milik Cynthiara Alona.


“Haaaaaaaan ..uuuuuh .. enaaaaaaak .. “ pekik Cynthiara Alona dengan menjilati batangku berulang ulang seperti es krim yang manis, tanganku sendiri menyelusup ke balik badannya dan mendapatkan keempukan buah dada Cynthiara Alona dan kuremas, Cynthiara Alona kini dengan menaikan kepalanya sehingga batangku langsung ditelannya dalam mulut, terasa enak sekali aku mendapatkan layanan oral dengan cara yang beda ini. Labia mayoranya yang membasah itu aku kuliti dengan lidah dan bibirku, kusedot vaginanya itu dan membuat Cynthiara Alona menggelinjangkan kakinya. Rambutnya sampai tergerai di pahaku
Serbuan mulutnya yang mengulum batangku keluar masuk, dengan cekatan penisku dipegangnya untuk mengontrol penisku agar tidak lepas dari mulutnya.
“Penismu enak sekali Han .. gedeee “ timpal Cynthiara Alona dengan tertawa renyah lalu kembali memasukan batangku dan digoyang dengan lidahnya, penisku keluar masuk mulutnya, kemudian dikocok dengan cepat dan keras membuat aku bertahan untuk mengerjai vaginanya, kutahan rasa sakit kocokan Cynthiara Alona itu, aku langsung kembali mencumbu vaginanya, memperbesar lubangnya yang sempit itu, kulebarkan dengan lidahku sisi kiri bibir vaginanya, kemudian sisi kanannya berulang ulang, bahkan tanganku ikut nakal mengorek vagina milik model play boy itu.
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaauhh … sayaaaaaang ……aaaaah .. teruuuusss .. enaaak aaah “ seru Cynthiara Alona dengan menahan jilatan pada penisku

Kami terus saling oral mengoral alat kelamin kami berlawanan, tak terasa kami semakin terbakar nafsu, menit demi menit kami saling mengoral dan mencumbu, tanganku tetap meremas dan mempermainkan puntingnya yang lancip itu, sedang tanganku yang menganggur naik meremas pantat Cynthiara Alona dengan gemas
“Uuuuuh .. nakal sekali .. semua punyaku dikerjai .. Han .. aku sukaaa .. aaaaaaaaaah .. enak sekali .. remas susu dan pantatku teruuus “ teriak Cynthiara Alona dengan keras, dengan penuh nafsu penisku di dalam mulutnya disedot sekuatnya, aku sampai berhenti merasakan sedotan mulut Cynthiara Alona pada penisku.
“Cyn .. aaaaaaaaaah .. enaaaaaaaak .. oral teruuus “ kataku tak kalah dengan nafsu menyedot vagina Cynthiara Alona dengan keras, gantian Cynthiara Alona menahan kuluman pada penisku
“Gilaaaaaaaa aaaaaaaaaah .. kalo tiap hari diginiin … “ ujar Cynthiara Alona dengan melenguh tak karuan, badannya dari atas sampai pundak menggelinjang merasakan oralku, lubang vaginanya melebar seiring dengan oralku, klitorisnya aku sentil sentil dengan lidahku kemudian aku menyedotnya dengan bibirku membuat Cynthiara Alona menjadi tak tahan
“Aaaaaaaaaaaaauuuuh …hhhhhhhssssssssssssssssss.. “ lenguh dan rintih Cynthiara Alona dengan suara yang merangsangku.
“Teruss oraaal “ ajakku
“Gimana bisa .. sedotanmu terasa sekali … enak banget tadi ulangi deeh “ pinta Cynthiara Alona dengan gemas memalingkan mukanya ke atas untuk melihatku mengoral lagi namun terhalang tanganku yang meremas pantat Cynthiara Alona itu. Tak teras sudah sepuluh menit lebih kami saling berposisi mengoral, tanda tanda tak kuat Cynthiara Alona semakin kelihatan dengan memejamkan matanya dengan erat merasakan sedotanku di klitorisnya.
“uuuuuuuuuuh .. aku nggak tahaaan aaah “
“Cuuut … “ panggilku dengan nama panggilan khas Aceh
“Yaaaaaaa” jawabnya dengan serak
“Boleh tiap hari begini ?” tanyaku dengan kembali menjilati vaginanya yang semakin basah dan memerah itu
“Why not ?”


“Oh My God .. “ jawabku dengan tersenyum dan langsung menyedot klitorisnya lagi
“Ooooooooh Noooooooooooo …aaaaaaaaah .. tidaaaaaaak … aaaaauuuh .. enaaaaaaak .. teruuus .. lanjut .. oral .. oraaaal “ teriak Cynthiara Alona dengan suara yang tidak masuk akal, aku tak tahu apa kata tidak atau no tadi. benar benar aneh cewek ini
Jepitan kakinya semakin erat, aku merasa Cynthiara Alona hendak mencapai orgasme akibat permainan oralku yang semakin nafsu mengejar vaginanya itu, kusedot terus dan membuat Cynthiara Alona merapatkan kakinya lagi
“Haaaaaaaaaaan .. Ya Tuhaaaaaaan .. aku mau sampaaai “ pekik Cynthiara Alona dengan menggelinjangkan badannya, aku kembali menjilati dan menempelkan bibirku dan menyedotnya
“Aaaaaaaaaakuuuu aaaaaaaaah sampaaaaaaaaai “ teriak Cynthiara Alona dengan suara keras dan badannya menegang dengan cepat, dari vaginanya mengucur cairan bening dan merembes ke bawah sampai di buah dadanya, badannya kemudian berkelonjotan. Kubiarkan dengan meremas buah dadanya yang basah itu dan serta pantatnya aku remas remas. Kubiarkan tubuh itu melemas tanpa tulang dengan menelungkupkan wajahnay di atas penisku, nafasku memburu sangat cepat, aku lalu mencoba rileks dengan melebarkan jepitan kakinya itu agar tidak membuat nafasku sesak. Kuserongkan badannya dan kujatuhkan ke sofa, Cynthiara Alona kini bersandar kepala di atas penisku yang menempel di telinga sebelah kirinya.
“Trim Han .. sudah lama aku nggak ginian .. enak sekali Han .. hhhhmmm . kamu mau khan kalo aku minta ngeseks sama kamu .. “ tanya Cynthiara Alona dengan membuka matanya
“Why not “ jawabku dengan singkat
“Oke Han .. oke .. nanti kita lakukan penuh kemesraan .. tak kukira Han .. dulu kamu orangnya polos, kini ternyata sudah jago naklukin cewek .. kamu sama siapa suka ngeseks Han, pacarmu ya ?” selidik Cynthiara Alona dengan tersenyum lalu bangun dan duduk di sampingku
“Pacar aja deh .. “ jawabku dengan canda
“pastilah pacarmu ketagihan kamu ewe .. aku sendiri juga makin ketagihan sama permainanmu tadi .. sini penismu .. aku masukin vaginaku yaaa .. “
“Oke Cut Cynthiara .. “ jawabku dengan memegang pinggang Cynthiara Alona yang hendak mendudukiku, kedua kaki Cynthiara Alona melebar lalu penisku dipegangnya lalu ditusukan ke belahan vaginanya yang merekah itu.


“Pelan pelan ya Han .. akan terasa sesak dalam lubangku . maklum sudah lama nggak dimasukin penis.. tapi kalo ini penis besar yang akan masuk dalam vaginaku .. duuuh .. sangat beruntung sekali aku pagi ini, ada orang mau menolongku eeh .. malah dikasih bonus seks .. siapa wanita nggak suka “ ujar Cynthiara Alona dengan menciumi pipi kanan kiri lalu menekan selakangannya pada penisku, penisku mulai menerobos dengan mantap, pelan pelan penisku masuk pada kepala penisku dan tertahan karena sesak
“Ohh .. no no no … besar sekali .. the biggest of penis Han “ pekik Cynthiara Alona dengan meringgis kesakitan ketika penisku mili demi mili tergerus lubang vagina milik Cynthiara Alona yang sempit itu. Namun Cynthiara Alona seakan lapar karena lama tidak disetubuhi sehingga memaksakan diri untuk memasukan batangku lebih dalam, aku sendiri sangat kesakitan jika penisku dipaksa harus tenggelam, aku mengelus elus paha Cynthiara Alona untuk memberikan rangsangan, kedua tangan Cynthiara Alona menopang ke pundaku.
“Auuuuuh Han .. sakit sekali .. tahaaan yaaa “ tukas Cynthiara Alona dengan berhenti dan membuka matanya sambil geleng geleng kepala lalu tersenyum padaku
“Gimana ?” tanyaku dengan tetap memberikan rangsangan ke pahanya naik ke pantatnya lalu meremasnya dengan pelan, kemudian tanganku naik sampai punggungnya dan mengelus elus terus
“Hhhhssss .. besar sekali .. hhhmmm .. kamu kudu wajib giniina aku, sayaaang “ ujar Cynthiara Alona dengan menekan kembali setelah menarik nafas berulang ulang, penisku kembali tenggelam ke bawah, mili demi mili penisku bergerak masuk ke dalam vagina Cynthiara Alona
Tak terasa kami berjuang sangat lama untuk menenggelamkan penisku lebih dalam lagi, kami berjuang dengan susah payah penuh keringat bercucuran.


“Aduuuh Haaaaaaaaan .. sakit aaah .. “ pekik Cynthiara Alona ketika menekan dengan tenaga besar
“Tarik dulu, sayaaang .. Cut .. jangan tergesa gesa .. tarik tekan tarik tekan “
“Huuuuh … oke deeeh “ ujar Cynthiara Alona dengan mengikuti saranku, lalu naik turun dengan pelan dan mulai ada hasil, entah kenapa ketika merasa mampu ditekannya selakangan Cynthiara Alona dengan keras membuat penisku amblas sampai mentok membuat kami berdua terpekik bersamaan, Cynthiara Alona sampai mendongak ke belakang dan langsung kupeluk
“Haaaaaaaaaaaaaaaaaaaiiiiiiiiiiiiiiiiiih ………. aaaaaaaaaauuuuuuuuuuu “ pekik kami berdua, bagian atas vagina Cynthiara Alona menggelembung karena penisku yang besar itu, lalu dengan menguasai badannya kemudian memelukku erat dan menghujani ciuman di ipi kananku serta mengecup, tak lama kemudian menarik badannya dan berhadapan denganku
“Genjot ya “ kata Cynthiara Alona dengan yakin lalu bergerak naik dengan pelan, aku merasa batangku dijepit luar biasa di dalam vagina Cynthiara Alona.
Gerakan naik turun Cynthiara Alona semakin lancar, penisku awalnya seret setelah berulang ulang Cynthiara Alona bergerak naik turun menjadi lancar, bunyi keciplak alat kelamin kami semakin keras.
“Haaan .. ahhhha .. hhhh ..aaaaah .. sayaaaang teruuus .. aayooo “ ajak Cynthiara Alona yang bergerak naik turun di atas selakangaku, buah dadanya ikut bergerak seiring goyangannya.
“Iyaaa sayaaang .. ayo Cyn ..teruuus .. lebih cepatan “ ajakku
Cynthiara Alona bergerak dengan lebih cepat, batangku keluar masuk semakin lancar, setiap mentok ke dinding terdalam vaginanya Cynthiara Alona menjerit berulang ulang, matanya dipejamkan menikmati hujaman penisku keluar masuk, pantatnya aku remas remas sekalian mengontrol genjotan Cynthiara Alona
Sudah lima menit kami saling memacu dengan posisi duduk itu. Aku meladeni genjotan Cynthiara Alona dengan tak kalah cepat


“ganti gaya Han .. ganti “ pekik Cynthiara Alona dengan berhenti lalu menarik selakangannya, dengan paksa batangku dilepas dengan disertai pekikan kecil, habis itu Cynthiara Alona langsung menungging di sofa sebelahku memberikan vagianya, aku langsung berubah arah di belakang Cynthiara Alona lalu menusukan batangku, dengan mantap kumasukan batangku dengan pelan namun tenaga besar, kutarik dan kutekan lagi sampai akhirnya amblas disertai teriakan Cynthiara Alona
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauuuuuuuh “ erang Cynthiara Alona merasakan batangku amblas sampai mentok, aku langsung menggenjotnya maju mundur, terasa sekali batangku diremas dengan hebat, habis itu aku berhenti dan menarik batangku lalu kukocok, melihatku mengocok sendiri Cynthiara Alona langsung berubah posisi dan memegang tanganku
“Kok dikocok ?” tanya Cynthiara Alona
“Aku mau muncrat .. kalo nggak dikocok lama .. aku ingin menyemprot vaginamu dengan spermaku “ kataku dengan cepat mengocok, tak berapa lama kemudian Cynthiara Alona yang menahan tanganku lalu mengambil kendali mengocok batangku dengan cepat, habis mengocok memasukan batangku ke dalam mulutnya di sedot sedot sekuatku, habis itu dikeluarkan dan dikocok kocok dengan sangat lama
“Sudaah aaah .. kamu berebah “ perintahku dengan mendorong Cynthiara Alona, dirinya langsung mengangkang dan memamerkan vaginanya.
Aku kemudian menusukan batangku dengan segera, pelan pelan kutusukan dan masuk dengan lancar, kutekan terus sampai mentok, aku langsung menggenjotnya maju mundur, Cynthiara Alona sampai menjerit jerit ketika aku menggenjot dengan sangat cepat
“Aduuuuuuuh .. Han ..aaaah ….aaaauh ..aaaah “ jerit Cynthiara Alona ketika dengan penuh nafsu menggejotnya dan meremas buah dadanya.
Aku terus bergerak dan sudah lebih lima menit menggejotnya, aku sudah tidak tahan lagi
“Sayaaang ..aaaah … aku mau sampaaai “ jerit Cynthiara Alona dengan memejamkan matanya keenakan
“Samaaa “


“Yang keraasss “ teriak Cynthiara Alona
Aku lalu menggenjotnya lebih keras berulang ulang, jepitan vaginanya semakin sempit, mata Cynthiara Alona membuka lalu melotot ketika dengan kasar aku menghujamkan batangku.
“Nggak tahaaan aaah “ pekik Cynthiara Alona dengan merapatkan jepitan kakinya, aku menghujam lagi dan Cynthiara Alona meronta ronta mendapatkan orgasme, tangannya yang memegang lenganku mencakar dengan kuat, penisku masih menghujam keluar masuk, tubuh Cynthiara Alona menegang dengan mata mendelik dan memuncratkan cairan orgasmenya membasahi penisku dengan keras. Cynthiara Alona menegang dengan cukup lama, kali ini cairan orgasmenya ambrol dengan sangat banyak membasahi sofa.
Aku juga hendak mencapai orgasme dengan menggenjot dengan kuat dan cepat, aku memejamkan mataku dengan erat
“Akuuuu .. sudaaaaaaaaaaah “ lenguhku dengan menembakkan air maniku ke rahim Cynthiara Alona dengan menegang kaku
“Craaaaaaaat .. craaaaaaaaaaat .. craaaaaaaat .. craaaaaaaaaaaaat “ lebih dari tujuh kali aku menyemprotkan air maniku sampai meleleh keluar, aku tak kuat lagi dan ambruk ke depan menindih Cynthiara Alona, aku menjadi lemas dengan cepat dalam pelukan Cynthiara Alona, kedua tangan Cynthiara Alona memelukku erat. Kami berdua diam kemudian merasakan sisa sisa orgasme, di selakangan kami terasa sangat basah cairan orgasme kami. Kupeluk Cynthiara Alona dengan erat dan memberikan ciuman di lehernya


Tak berapa lama kemudian Cynthiara Alona menekan ke dadaku dan mendorongku
“Bangun deeh aah “ sungut Cynthiara Alona, aku lalu bangun dan menarik batangku, terlihat ceceran air mani sangat banyak, ketika batangku kucabut itu dari vagina Cynthiara Alona menetes banyak sekali spermaku, Cynthiara Alona yang melihat sendiri vaginanya sampai melotot dan bahkan sampai bibirnya bergetar dan sulit mengucapkan kata katanya, baru setelah menghela nafas bisa berujar
au boleh lihat seluruh tubuhku Han .. kau akan menyesal .. “ kata Five Vi dengan membuka pakaiannya, aku berdegup dengan kencang di ranjang dalam posisi duduk.
Penisku sudah ngaceng sejak masuk ke rumah Five Vi.
“Aku tahu kau ngaceng sejak awal ... sekarang kau buktiin kata katamu bisa menyenangkan istri orang “ tantang Five Vi dengan pandangan nakal membuka BHnya. Ketika cup BH itu lepas, besar buah dadanya sangat menantang sekali.
“Benar benar bidadari Mbak Vivi ini “ gumamku disambut dengan tawa cekikikan, lalu jongkok dan meremas penisku yang tercetak jelas, aku sudah membuka baju dan kaos dalamku.
“Awwww .. sakit deh kalo masih dalam celana “
Aku langsung meremas buah dadanya yang kenyal dan besar itu
“Aww ... Han ... remas oh .. enaknya tanganmu “ erang Five Vi dengan binal dan semakin nakal menarik celana panjangku, penisku menyembul dari celana dalamku bagia kepalanya
“Ih .. kontolmu besar sekali Han ... “ puji Five Vi sambil menarik CDku dan kini penisku mengacung dengan bebasnya
“Ntar kalo masuk ke tempekku apa muat ya ? “ujar Five Vi dengan nakal meremas dan mengocok penisku.
“Masuklah .. ujarku dengan menarik tangan Five Vi agar naik ke ranjang, kutindih Five Vi dengan gemas dan aku memberikan ciuman bibir dengan rakus, bibir kami saling bertaut, sedang tanganku bermain di dadanya yang membusung itu. Kukulum bibir itu da kucari lidahnya, kami bermain lidah, juga saling menghisap dan bertukar air liur.
“Han .. puasi aku ya .. aku sudah lama ndak digituin” pinta Five Vi dengan wajah memelas
“Aku juga menginginkan Mbak Vivi .. “ kataku kembali menyerbu ke bibirnya, pertarungan bibir kembali menghebat, Five Vi memegang kepalaku untuk mengontrol pagutannya dan aku memeluknya sehingga tindihanku semakin membuat Five Vi terdesak, tanganku semakin nakal ke bawah mengelus pahanya yang mulus, membuat Five Vi menggelinjang tak karuan, tanganku naik dan menarik CDnya, Five Vi membantunya dan aku melirik kebawah, jembutnya sangat rapi dan sedikit lebat
Pagutan demi pagutan membuat kami larut dalam permainan seks yang dashyat, Five Vi semakin tenggelam dalam pelukan. Tangannya mengelus punggung, kemudian turun ke depan dan memegang penisku dan diarahkan ke lubangnya, kutahan tangannya dan tetap kuberikan ciuman bibir
“Jangan dulu Mbak Vivi .. aku belum mengoralmu “ kataku dengan nafas tersengal karena permainan bibir yang lama dan itu disukai Five Vi.
“Aku nggak tahan, sayang .. Oh .. puasi aku . semprot aku dengan air manimu, sayang “ ujar Five Vi dengan mesra



“Akan kupuasi kau Mbak Viviku, sayang .. “
“Kontolmu gedhe .. ayo masukin ke tempekku, sayang .. sodok tempekku sepuasmu Han “ ujar Five Vi memberikan semangat.
Aku langsung mengelesot dan memandang vagina Five Vi, bentuknya sangat rapat sekali karena lama tak dipakai.
“Rapat sekali, sayang .. Oh Mbak Vivi .. kalo nggak dioral nggak cukup masuk deh “ kataku sambil memberikan elusan di vaginanya dan Five Vi merintih
“Terserah kamu,sayang .. “
Aku langsung menyosor ke vaginanya dan kuberikan sedotan di lubangnya membuat Five Vi langsung mengerang dan menggelinjang
“Awwww ..aaaaarggg .. terus sayang ... terus “ erang Five Vi dengan gemas, tubuhnya menggelinjang ke kekiri dan kekanan, matanya merem melek menikmati oralku di vaginanya.
“Terus Han.... Aoooooo ... aku nggak ... “ erang Five Vi dengan suara yang sedikit keras sehingga suaranya sangat nyaring di kamarnya
Aku mengoral vagina Five Vi dengan sangat senang sekali, akhirnya kunikmati tubuh sintal dengan buah dada besar ini, sambil mengoral dan mencoba mengerjai klitorisnya, tanganku meremas buah dadanya, sehingga Five Vi semakin menghebat dalam menggelinjang bak cacing kepanasan, tubuhnya bekeringat dengan deras dan sudah basah, bibirnya digigit gigit lalu dilepaskan lagi, tangannya menggapai gapai sprei, aku terus saja menyedot klitoris dan menyentilnya dengan lidahku, setiap kusentil Five Vi menaikan dadanya sehingga tanganku semakin mantap meremas buah dadanya, tanganku tak bisa melingkari buah dadanya.
“Oooooooooohhhhhh ... ssssssstttttt ..eeeeeeenaaaaaak “ teriak Five Vi dengan nyaring dan tak perduli lagi, siang yang panas itu membuat tubuhnya semakin licin berkeringat
Aku terus menyedot nyedot dan Five Vi semakin tak karuan bahkan terus saja menggolengkan tubuhnya, kakinya menjepit kepalaku sehingga aku tak bisa bergerak, kepalaku diremas remas bagian rambutku dan Five Vi semakin keras menggelinjang tak tahan kuoral
Akhirnya Five Vi mencapai orgasme yang pertama, tubuhnya menegang sangat kaku saat mencapai orgasme, tanganku menahan pahanya agar tak menjepitku lebih keras, kepalaku lepas, dari vaginanya muncratlah cairan kewanitaannya dan muncratnya sangat deras seperti air kecing lelaki dalam posisi ngaceng
“Hmmm . lama tak disetubuhi ya ?” tanyaku sambil tiduran di sampingnya dan kuberikan senyuman mesra.
Five Vi menikmati orgasmenya, tubuhnya melemas dengan cepatnya dan kubiarkan saja dengan memandangnya, matanya masih merem, lalu pelan pelan membuka matanya, melihatku tersenyum Five Vi membalasnya


“Terima kasih Han .. aku sudah lama nggak disodok sodok”
“Ntar aku puasi, lihat tuh .. penisku yang akan mengoyak vagina Mbak Vivi “ ujarku menunjuk ke penisku yang manggut-manggut.
“Tunggu sebentar, sayang ... “
Kubiarkan, aku hanya diam memandangnya, tiba tiba Five Vi menindihku, memberikan ciuman bibirnya yang sangat rakus sekali, lalu menduduki pingangku, tangannya diletakan diatas mulutnya dan diludahi, kemudian mundur lagi dan memegang penisku dan diolesi dengan ludahnya lalu dikocoknya
“Gedhe banget kontolmu Han .... “ ujarnya mengarahkan penisku ke lubang kemaluan Five Vi dengan gemas
Aku hanya bisa tiduran dan mengelus elus buah dadanya, mili demi mili penisku mulai masuk.
“Auuuuuuuh ... besar sekali .. Oooooh .... enaknya kontolmu ... “ erang Five Vi dengan suara mendesah
“Oh .. betapa bahagianya aku bisa menikmati tubuhmu Mbak Vivi “ kataku sambil meremas buah dadanya, rambutanya yang panjang itu semakin tak karuan. Penisku semakin tenggelam dalam lubangnya yang semakin licin dan becek itu, penisku serasa diurut urut, lubangnya sangat sempit, bagian atas vagina menggelembung seiring penisku semakin tenggelam, Five Vi meringis dan memandangku dengan senyuman menggoda
“Mbak Vivi mau tiap hari kuginiin “ tanyaku nakal
“Mau ah .. tiap hari “ kata Five Vi dengan meracau tak karuan
Penisku tinggal beberapa centi saja, lalu dengan gemas Five Vi menyentaknya sehingga kami memekik bersamaan
“Addddduuuuh ... enaknya ... “ pekik Five Vi dengan menarik tanganku agar bisa duduk diranjang, kuposisikan saat menggeser pantatku serasa sangat diperas dalam vaginanya
“Bisa muncrat nih “ semprotku ngawur


“Awas kalo keluar duluan .. “Five Vi balik menyemprotku.
Five Vi lalu naik turun mengenjotku, aku mengimbangi gerakannya, tangan Five Vi dirangkulkan ke pundaku dan tangannya menyatu, gerakan buah dadanya naik turun menyetubuhiku sehingga aku semakin suka dengan buah dada besar itu, kuremas remas dan Five Vi melenguh dengan keras
“Oh . enaknya .. terus Han .. ayo .. ayo .. “ kata Five Vi dengan mengajakku mendayung lebih dalam.
“Iya, sayang .. oh.. ingin aku bersamamu terus Mbak Viviku “ ujarku sambil memberikan ciuman bibir, bibir kami bertaut dengan mesra, tanganku bertelapak dan meremas buah dadanya membuat Five Vi menggelinjang tak karuan, penisku keluar masuk vagina Five Vi, gerakan Five Vi sangat bervariasi tidak hanya naik turun kadang memutar membuat penisku serasa disedot sedot dan dipilin pilin dengan hebat
Kami saling memacu, bunyi keciplak alat kelamin kami membuat kami semakin terhanyut dalam nafsu birahi.
“Oh .. sayang ... enak sekali .. nik..nikmat “ kata Five Vi dengan kembali melumat bibirku tangannya memegang telapak tanganku agar terus meremas remas buah dadanya yang besar itu. Gerakan Five Vi semakin liar di atasku sehingga Five Vi semakin binal dan tak terkontrol, wanita ini memang sudah lama tak disetubuhi, vaginanya sangat menjepit penisku dengan gemas.
Five Vi sangat merindukan hubungan seks karena sangat ngebet sekali.
“Kau nakal juga Han ... urusan pekerjaan sampai begini “ ujar Five Vi di tengah nafasnya yang kacau
“Iya .. aku akan semakin mudah menulis Mbak Vivi “
“Oh .. jangan kau tulis hubungan seks ini, sayang “
“Nggak Mbak .. aku janji “ kataku dengan terus melawan nafsu Five Vi yang liar itu, tubuhnya naik turun di atasku menggenjotku. Tubuhnya semakin cepat menggenjot seolah akan merasakan orgasme.
“Han .. kau mau .. mau muncak .. ayo “ ajak Five Vi dengan semakin cepat dan liar naik turun, aku mengimbangi gerakan itu dengan semakin keras meremas buah dadanya.
“Iya .. keluarkan saja “ kataku sambil terus memberikan perlawanan, tubuh Five Vi semakin cepat dan vaginanya menjepit dua kali lipat penisku, kutahan orgasmeku agar tidak muncrat, Five Vi menengang sangat kaku menelikung seperti busur panah


“Aaaaaaaku .... oooooh ..........saaaaaaampaiiiiiii “ teriak Five Vi dengan membusungkan dadanya dan kuremas untuk memaksimalkan orgasmenya kedua, Five Vi sampai mengejan berkali kali di atas tubuhku. Tubuhnya menegang dengan kakunya lalu kemudian lemas dalam pelukanku da, kuberikan pelukan mesra dan kuberikan elusa di pungungnya.
Tubuh seksi berkeringat itu diam dalam pelukanku. kubiarkan diam saja dan aku hanya memeluknya dengan mesra. Lalu Five Vi mulai bersuara
“Terima kasih, sayang .. telah memuaskan aku .. kau memang hebat Han ..” puji Five Vi dengan memberikan kecupan di bibirku
“Iya sama sama .. “
“Kontolmu hebat, sayang .. aku suka .. ntar aku putusan saja sama pacarku “ kata Five Vi dengan memohon
“Hubungan kita hanya seks, sayang .. seks dan pekerjaan .. “
“Please ... aku suka kamu, sayang .. kau ganteng .. pintar dan nakal .. “ ujar Five Vi dengan memegang kepalaku
“Ah .. “ ujarku dengan memberikan senyuman mesra
“Mau ya jadi pacarku .. aku butuh pelampias seperti ini Han .. kalo nggak dipuasi aku bisa cepat marah”
“Kalo itu sih gampang ... rembugan kita belum selesai .. Mbak Vivi dah ngebet minta seks sih”
“Idih .. kau nakal juga “
“Aku tahu kok Mbak Vivi pengin gini .. mancing mancing make pakaian minim mengundang nafsuku”
“Lha aku suka kamu kok .. kalo nggak digituin kamu nggak bakalan mau “
“Kalo Mbak Vivi jadi pacar gelapku sih mau saja “
“Asli deh .. aku sudah bosan sama dia ... mainnya kasar banget ... “
“Oh ya .. “
“Please .. jadi pacarku ya ... apalagi anakku suka kamu ... “ ujar Five Vi dengan memandangku mesra
“Aku sudah punya pacar je ... “
“Putusin deh .. apapun yang kau inginkan aka kukabulkan .. minta apa saja deh “
“Cintaku tak bisa dibeli dengan apapun kecuali dengan begini “ kataku sambil memeluknya lebih erat
“Terima kasih, sayang .. ntar kita lanjutin ya .. semprot tempekku dengan air manimu .. hamili aku, sayang”



Five Vi Rachmawati tergolek lemas dalam pelukanku, tubuhnya mengkilat berkeringat, dari vaginanya menetes cairan orgasmenya membasahi sprei, ketika penisku kutarik cairanya menetes lagi. Rambutnya acak acakan, yang aku suka dari Vivi Rachmawati adalah suka ngomong jorok sekali, lebih jorok dibanding artis lain yang pernah kutiduri, Anne J Cotto atau Andi Soraya masih kalah jorok dengan Five Vi ini.
“Sabar deh .. ntar aku puasi Mbak Vivi “
“Tempek ah .. kontol ah … “ ujar Five Vi jorok sekali.
“Ih .. jorok banget sih “ kataku sambil memberikan elusan mesra di buah dadanya, posisiku menindih Five Vi dengan penisku menancap dengan nikmat di vagina Five Vi.
“Habis kalo nggak jorok nggak nikmat deh .. ntar tunggu sebentar ya, biarkan penismu yang besar ini kuurut dengan vaginaku, hmmmm .. kontolmu kujepit dalam tempekku dulu “
“Ya deh … “
“Kontolmu wajib masuk ke tempekku Han … aku suka kontolmu yang gedhe itu, kontol terbesar yang sudah masuk ke tempekku … tempekku merasa bangga dimasukan kontol besar, nanti semprot air manimu ya … aku sudah lama nggak dientot deh …”
“Iya ya .. “ sambil mulai menggoyang naik turun dengan pelan dan disambut ciuman ganas Five Vi.
“Sayang, remas susuku, remas buah dadaku .. Oh .. iya .. “
Aku justru malah bermain dengan mulutku di punting buah dada Five Vi yang besar itu, buah dadanya yang besar itu aku remas sebelah kiri dan sebelah kanan puntingnya aku sedot sedot seperti menyusui. Dalam mulutku kugigit punting itu dengan pelan lalu kusedot sedot sekerasku sehingga membuat Five Vi menggelinjang tak karuan, kedua tangannya meremas kepalaku dengan mesra
“Awwww .. enak Han .. sedot terus .. Oh .. aku suka akan kamu, sayang .. “ erang Five Vi dengan menggelengkan kepalanya kanan kiri, sambil merem melek keenakan
Aku menikmati kuluman punting buah dada Five Vi dengan nikmat, gantian punting sebelah kiri aku kerjai dan buah dada sebelah kanan aku gantian remas remas, buah dadanya yang kenyal dan mengeras itu sangat membuatku puas sekali. Belahan buah dadanya merupakan tempat yang nikmat, kujilati buah dadanya sebelah kiri, kemudian menuju ke belahan itu dan aku menjilati dengan menelan keringatnya. Kemudian naik menuju ke leher Five Vi itu. Sesampai di depan bibirnya aku langsung melumat habis bibirnya yang seksi itu. Five Vi sampai megap megap melawan serbuah bibirku, lidahku menyapu langit langit dalam mulut Five Vi, Five Vi tak kuat melawan ciuman bibirku, sehingga menarik kepalaku


“huuuuuaaaah .. brenti han .. aku .. aku .. nggak kuat “ kata Five Vi mencegahku melumat bibirnya, namun aku tetap saja kembali menyerbu bibirnya sehingga mau tak mau Five Vi melayaninya, aku mulai menarik turunkan pantatku dengan pelan, Five Vi mengikutiku sehingga alat kelamin kami beradu lagi, gesekan penisku di dinding vaginanya semakin mudah untuk memporakporandakan vagina Five Vi. Tanganku kembali meremas dengan keras buah dada yang mengeras itu. Deru nafas tak beraturan memenuhi kami. Five Vi sangat kepayahan melawan lumatan bibirku, kepalaku ditariknya dibenamkan di leher sebelah kiri dan aku terus memacunya naik turun, kadang memutar pantatku dengan gemas, aku semakin cepat menggenjot tubuh basah keringat Vivi Rachmawati itu dengan nikmat.
“Han .. aaaaaaaaauhhhhh .. enaknya kontolmu .. auh ..auh … terus .. “ erang Five Vi dengan garang, tubuhnya menggelinjang bak cacing kepanasan.
“Aku nggak tahan Han … aaaaaaaaooooooooooooh …. “ erang Five Vi kembali, penisku serasa kembali dijepit dengan sangat keras.
“Keluarkan Mbak Vivi .. keluarkan lonteku … “
“Iya, sayang .. aku memang lonte .. aku lontemu “ teriak Five Vi semakin jorok
Aku tersenyum dan kembali menggenjotnya dengan lebih cepat naik turun, belum ada 3 menit Five Vi kembali mengerang
“Akuuuu .. mau … sam … paaaaii .. Oh .. lontemu .. Oh .. aku lontemu .. “ teriak Five Vi
Aku memberikan remas pada buah dadanya dan melumat habis bibirnya, pantatku semakin cepat menyodoknya sehingga Five sangat kepayahan, sehingga memuncratkan lahar asmaranya membasahi penisku kembali dengan cairan orgasmenya.
Tubuhnya berkelonjotan, memelukku dengan lemas dan akhirnya diam tak berkutik. Diam sekitar 5 menit kemudian mengelus elus punggungku dan aku dibisikinya
“Aku memang lonte, sayang .. cuma bagimu Han .. kau boleh sebut aku apa saja” kata Five Vi mesra
“Aneh saja kau Mbak “
“Biar .. asal kau wajib menggauliku Han .. wajib hukumnya ya … berarapun minta duit akan kuberi Han’ kata Five Vi dengan sombong
“Enak juga nyebut Mbak Vivi dengan lonte”
“Iya … aku memang lontemu Han … aku adalah WTSmu … kau boleh pakai aku kapan saja”
“Hmmm .. kau sangat binal dan nakal Mbak Vivi … genit sekalian “
“Kapan kau keluar Han ? aku capek deh … kontolmu benar benar kuat “
“Ntar juga muncrat .. sabar deh .. sabar lonteku .. sabar WTSku .. aku suka buah dadamu yang besar ini” ujarku sambil meremasnya
“Auuuuuuuuh .. pelan sayang … “ pekik Five Vi dengan genit dan nakal serta binal, kedua kakinya menjepit pinggangku


Kugulingkan tubuh Five Vi itu, dan kini Five Vi menindihku, gesekan saat berputar membuat Five Vi memekik keras
“Saaaaaaakit …….. waduh ..waduh . penismu … kontolmu benar benar galak nih “ pekik Five Vi dengan memberikan ciuman mesra namun cuma sebentar ketika kupegang bagian kepalanya agar tidak menghentikan ciumannya menolak sehingga lepas dari bibirku
“Sayang .. aku nggak kuat akan lumatanmu .. please .. aku kalah “
“Haaahhahha .. “ aku tertawa
“Sekarang keluar manimu .. atau aku akan mengocok kontolmu dengan tanganku agar muncrat”
“Jangan ah .. aku ingin menyemprot vaginamu “ kataku dengan mesra
“Tempek, sayang .. sebut dengan tempek dan adikmu dengan nama kontol … “ ujar Five Vi dengan tertawa
Five Vi kembali menggoyang di atasku, dengan menduduki selakanganku, Five Vi dengan sangat garang melakukan gerakan menggoyang dengan keras dan berpegangan pada kedua dengkulku, Five Vi memacu dengan memaksa agar aku muncrat, kakinya dirapatkan sehingga penisku serasa diurut dengan sangat hebat, aku serasa nggak tahan, tanganku menggapai gapai buah dada Five Vi namun tak sampai, sehingga Five Vi memegang tanganku dan memajukan dadanya, Five Vi membantu aku meremas buah dadanya, buah dadanya semakin kenyal dan keras, Five Vi naik turun dengan sangat cepat
“Ayo ..sayang .. lontemu juga mau muncrat lagi” kata Five Vi dengan jorok
“Iya .. lonteku sayang … “ kataku mengiyakan sebutan Five Vi dengan lonte. Ya dia memang lonte, suka pamer aurat sembarangan. Lonte dengan balutan selebriti. Kini lonte bernama Vivi Rachmawati berada di atas tubuhku, menggenjotku dengan sangat liar akan aku menyemprotkan air maniku.
“Aku nggak tahan Mbak ………..awwwwwww .. aku menggelengkan kepalaku “
“Keluarkan,sayang .. aku juga .. kleuar bareng yuk “
Kami kembali saling mengimbangi gerakan sehingga penisku semakin tak kuat menahan desakan, sehingga tak lama kemudian aku muncrat, penisku memuncratkan lahar isinya dengan menembak ke rahim Five Vi …
Lebihd ari lima kali penisku menyemburka isinya dan disambut dengan cairan orgasme Five Vi, tubuh Five Vi ambruk dalam pelukanku. Penisku serasa kempes, namun belum benar benar layu, setengah ngaceng dalam vagina Five Vi, kami diam lama sekali, malah tertidur di sore hari itu. Setengah jam kemudian Five Vi membangunkan aku
“Jam berapa ?” tanyaku


“Masih jam 4,sayang … bobok sini ya .. keloni aku “ pinta Vivi Rachmawati
“Boleh .. kita ntar main lagi ya” kataku dengan tersenyum
“Ih … kau benar benar hebat .. aku kalah deh .. ntar malam lagi .. janji ya di rumah ini nggak boleh makai pakaian, kalo mau makan kudu telanjang, jika kau ingin menyodokku lakukan saja “ kata Five Vi dengan mesra
“Baik .. “
“Hmmm … soal bayaran bikin web ntar aku atur .. kuberi bonus deh .. tapi kau kudu janji ya .. kalo aku butuh kamu harus datang .. “
“Mbak .. kenal sama Febbiola kagak ?” tanyaku
“Kenal .. mang kenapa ? mau nyoba kesintalan dia ?” tanya Five Vi dengan tertawa
“Iya deh .. “
“Nggak boleh .. kau adalah milikku .. dan aku milikmu .. “
“Kau lonteku tak berhak ngatur “ kataku dengan nakal
“Jadiin aku pacarmu deh “ pintanya dengan mengelus kepalaku
“Beri dulu Febbiola .. aku ingin ngentoti dia “ kataku memberikan pilihan
“Ih .. sulit menyakinkan dia deh .. gimana kalo Emma Waroka saja?“ Five Vi memberikan pilihan
“Aku mau tapi aku hanya bisa memberi lampu hijau kau jadi pacarku ..”
“Kok gitu sih “
“Sementara urusan kita seks dan pekerjaan, kau boleh panggil aku kapan saja menyetubuhimu, dan kau sebagai lonteku kalo aku butuh kudu siap”
“Adil .. “ kata Five Vi dengan singkat.
Entahlah lepas panggung itu aku merasa mendapat angin segar, kulihat Julia Perez sedang beristirahat selepas menyanyi, keringat di wajahnya membanjir, aku sudah tidak tahan, apalagi Julia Perez menggunakan rok pendek, aku sendiri yang punya hak masuk ke dalam ruangan tersebut, saatnya aku segera menggarap Julia Perez yang nakal ini, Julia Perez dengan santainya berada di sofa, aku pun masuk lewat belakang, aku langsung membuka celanaku, hanya kusisakan kaosku, aku telanjang di bagian selakangannya, aku sudah tidak tahan kontolku diemut oleh Julia Perez.
Ketika Julia Perez sedang santai santainya bicara lewat telepon, suara konser di luar berisik, namun tetap saja lancar bicara, Julia Perez berposisi menyamping agak serong sedang aku berada di sampingnya, ketika Julia Perez sudah selesai bertelepon aku langsung menyodorkan kontolku, sontak Julia Perez langsung terperanjat
“Prasssssssssss .. bajingan kau “ maki Julia Perez dengan takut melihat kontolku yang ngaceng bak tugu monas itu.
Julia Perez mundur namun di belakangnya sudah dinding, sehingga Julia Perez terpojok
“Aku ndak tahan pengin diemut sama kamu Jup .. ayolah Jupe pasti doyan kontol “ ajakku dengan wajah menyorot tajam, kutatap matanya dengan tajam, membuat Julia Perez semakin gemetar ketakutan, Julia Perez ingin berteriak namun suaranya seperti tersekat, tenggorokannya bergerak naik turun, tanda tidak kuat menatap ke kontolku yang ngaceng besar itu
“Prasetyo .. jangan kurang ajar .. aku kira lu apa ?” maki Julia Perez, namun aku tak kurang akal, kunaikan rok Julia Perez yang pendek itu, Julia Perez menahan tanganku, roknya juga di tahan, namun aku berhasil mengelus elus pahanya, Julia Perez sampai gemetar ketakutan.
Aku sudah tidak kuat lagi, kutindih Julia Perez dengan paksa, Julia Perez melawanku, namun aku berhasil mencekal dan memeluknya, kuhujani dengan lumatan, Julia Perez memukulku dengan keras, namun aku tidak menggubrisnya.
“Tolong .. Praas .. jangan lakukan .. jangan lakukaaan “ teriak Julia Perez yang suaranya sudah lemah, pegangan tanganku kulepas, aku langsung merogoh ke selakangannya yang hangat, sontak Julia Perez semakin terperanjat.



“Tolong .. please aaaah .. jangan Pras .. tolong please .. aku bayar kamu berapa agar tidak melakukan.. please “
“Jupe .. aku ingin dirimu .. bukan uangmu .. ayolah Jup .. Jupe pasti doyan kontol “ rangsangku dengan nakal langsung meremas buah dadanya, sontak Julia Perez menjadi blingsatan, mengelak akan remasanku namun posisi sofa di bagian pojok, Julia Perez hendak keluar, namun aku sudah menahannya.
julia-perez-hot14“Jupe .. jangan biarkan aku merusak tubuhmu yang indah ini .. ayolah Jupe .. kita kawin yaa “ ajakku dengan nakal langsung membelah pakaian jupe bagian dadanya yang terbuka itu, Julia Perez sontak langsung menutup dadanya itu. Namun aku langsung mendorong pundaknya agar berebah, Julia Perez menahanku namun rebah juga, ketika hendak bangun, aku langsung menarik celana dalamnya, Julia Perez semakin tak karuan, berusaha melawan, namun aku menatap matanya dengan tajam, Julia Perez menjadi keder.
Kulepas celana dalamnya sampai di bawah lututnya, memeknya benar benar indah sekali, jembutnya lumayan lebat, rambut kemaluan Julia Perez. Julia Perez semakin tak kuasa melawan, aku kemudian menindihnya, mengarahkan kontolku ke memek Julia Perez yang sudah mulai membasah, aku langsung melumat bibir Julia Perez, namun Julia Perez menahan kepalaku, menolak lumatanku, kemudian menampar pipiku, namun tanganku cepat menangkapnya
“Jangan ingkari nafsumu Jupe .. aku yakin kamu juga doyan kontol “ sorotku lagi membuat Julia Perez memandangku dengan wajah kosong, aku pun kembali melumat, dan kugesekan kontolku, lumatanku tetap tidak dibalas, namun aku terus merogoh ke bawah dan memegang kontolku kutekan dalam memek Julia Perez, Julia Perez sampai ingin meronta, perlahan Julia Perez pun mulai kelabakan tidak menyangka aku segera mencoblosnya tanpa kondom.
“Please aaaaaaaah .. jangaaan aaaaaaah .. duuuh .. tolong pleasee “ tolak Julia Perez dengan menekan ke dadaku agar aku tidak menindihnya, lumayan sulit juga aku ingin menembus pertahanan memeknya itu, Julia Perez pun kemudian juga menahan kontolku, ketika tangan Julia Perez ke bawah justru yang kepegang malah kontolku, jadilah Julia Perez langsung menarik tangannya.
Kurasakan lubang basah, kudesak kontolku dengan kuat, membuat Julia Perez langsung menggeliat, aku sudah tidak tahan lagi, kutahan kedua tangan Julia Perez agar tidak berontak, kupegang dengan kuat sambil menekankan kontolku agar masuk lebih dalam.
“Tolong aaaaaaaaaah .. tolong .. “ teriak Julia Perez lebih keras, aku menjadi kelabakan, aku kemudian melepaskan tanganku dan hendak menampar Julia Perez, namun Julia Perez kemudian menutup mukanya takut kutampar, peluang itu kugunakan untuk memegang kontolku dan kudesakan membuat Julia Perez menjerit
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh .. sakit .. ampun .. ampun “ iba Julia Perez dengan nafas dan wajah penuh keringat.
Kontolku sudah melesak lebih dalam membuat Julia Perez menjadi menggeliat bak cacing kepanasan. Bagian dadanya sudah terbuka, bongkahan susunya benar benar padat, aku terus berjuangkan menceploskan kontolku dalam memek Julia Perez yang hangat itu, kurasakan kontolku mulai terjepit, Julia Perez sudah lemah tidak melawan lagi, sehingga kutarik kontolku dan kudesakan, aku kemudian merenggangkan kedua pahanya itu
“Lebar, Jupe sayaaang .. memekmu enaaaaaaaak “
“Cuuuuuuuuuuuuuuuuuh “


jupeJulia Perez meludahi mukaku, aku kemudian mengelap mukaku, kulap dan tanganku kubawa ke kontolku, kutarik lalu kuolesi kontolku dengan air liur Julia Perez, aku langsung mencoblosnya dengan air liurnya, Julia Perez menjadi tak karuan.
“Sudahlah, Jupe sayaaang .. rasakan kontolku sayaaang “ rayuku semakin menggila, kutarik dan kutekan lagi sehingga kontolku lebih dalam masuk, kurasakan kontolku dijepit memeknya yang sempit itu.
“Please aaaaaaah, Prasss .... pleasee ..aaaaaaaaaah aaaaaaaaauh ssssssssshhh ssssssssshh hh .. sudaaah aaaaaaaah .. aduuuh .. jangaaaaan .. jangaaaaaaaaaan mmmmmmmmmmmhhhh “ Julia Perez mulai menggeliat seiring perjuanganku mencoblos memeknya, aku merasa akan mentok, kutarik kontolku dan kucoblos dengan hujaman membuat Julia Perez mendongak dan rambutnya yang panjang itu terburai tak karuan
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh “ erang kami merasakan tubuh kami bersatu, Julia Perez sampai ngos ngosan karena semakin tak berdaya akan rangsangaku itu, Julia Perez meliuk liuk bak cacing kepanasan kutindih itu.
“Jupe, sayaang .. enaaak ya kontolku ?”
“Tauk .. “
Julia Perez hanya diam dengan mata terpejam, matanya tidak berani dibuka, kini tinggal aku menggenjot memeknya, artis satu ini sering membuat kontolku gatal ingin menggenjotnya.

Julia Perez menggeliat merasakan desakan kontolku itu, benar benar sesak memek satu lonte ini. Julia Perez sampai mengerang kesakitan karena aku memaksakan kontolku masuk. Tangan Julia Perez sampai mencakarku namun aku tetap berusaha menahannya sakitnya itu, aku lebih konsentrasi bagaimana menggenjot Julia Perez yang sudah, aku menindih Julia Perez di sofa itu sambil tanganku berusaha mengeluarkan gudukan sekal di dada itu akan terlihat merangsangku, tangan Julia Perez berpindah berusaha agar aku tidak membuka cup branya itu, namun terlambat, tangannya lepas dan kemudian menamparku.
“Plaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak “
Aku mendongak sebentar, aku dengan cepat kemudian mencekal kedua tangan Julia Perez itu
“Bajingan kaaaaaaau “ maki Julia Perez yang sangat marah padaku, namun belum sempat menyadari kemarahannya aku langsung menarik kontolku dan kutekan dengan paksa sehingga Julia Perez langsung menggeliat.
“Luaar biasa susumu, Jupe sayaaaang .. uuuuuuuuh .. jangan melawan Jupe .. nikmati kontolku .. ayo donk, sayaaaang .. “ bisikku dengan menekankan kontolku lebih dalam lagi, memek Julia Perez benar benar ketat, kepalanya menggeleng geleng sambil meringgis merasakan sakit memeknya tersumpal kontol
“Praaaaaaas .. kamuuuuuuu .. baaaa .. jiingaaaan .. uuuuuuuuuuh .. ampuun aaaaaaaaah “ maki Julia Perez dengan berusaha masih ingin melepaskan kontolku dari memeknya itu.
Perlawanan demi perlawanan dengan cara menolakku mengakibatkan stamina Julia Perez cepat drop sehingga kini tubuhnya mulai melemah seiring pemberontakan yang tidak membuahkan hasil, tubuh Julia Perez kini mulai lunglai namun aku tidak serta merta melepaskan, takutku itu merupakan trik Julia Perez agar nantinya bisa langsung mendorongku sehingga memeknya yang tersumpal kontolku bisa lepas. Tangan Julia Perez yang kutekan di sofa itu mulai mengendur perlawananya, Julia Perez masih memandangku dengan wajah marah, namun kemudian menghela nafasnya.


“Mau apa kau ?” tanya Julia Perez dengan wajah judesnya
“Genjotin kamu , Jupe .. rasakan kontolku “
“Sialan kau Praas .. bajingan .. tolong Praas .. jangan perkosa aku .. “ rengek Julia Perez yang bercampur dengan makian. Aku tersenyum padanya.
“Cuuuuuuuuuuuuuuuuuuh “
Julia Perez meludahi aku, sehingga aku langsung menarik kontolku dan mulai memompa memek Julia Perez itu, perlahan lahan
“Ooooooooooooooow .. aaauuuuh .. tolooooooong aaaaaaaah .. tolong aaaaaaaaaaaaaauh .. oooh No .. tidaaaaaaaaaaaaaaak .. tidaaaaaaaaaaaak “ seru Julia Perez yang masih menolak genjotanku itu, perlahan lahan aku terus melakukan genjotan demi genjotan, Julia Perez menggeliat, kepalany menggeleng geleng tidak tahan akan genjotan kontolku itu, tubuh Julia Perez mulai melemah, aku langsung melepaskan tangannya, kemudian dengan cepat aku langsung melebarkan pakaian bagian dadanya dan menurunkan kedua cup bra itu, sehingga buah dadanya menyembul, sambil menggenjotnya Julia Perez ikut tergoncang goncang.
“Wooo .. uuuuuuuuuh .. memekmu enaaaaaaaaaaak Jupee , sayaaaaaaaaaang . uuuuuuh .. aaaah .. sereeeeeet .. sereeeeeeeeet .. “ erangku sambil terus melakukan genjotan, Julia Perez kini sudah tidak melawan, tangannya justru mencengkeram ke sofa, sehingga aku langsung melebarkan baju dadanya, buah dadanya kemudian aku remas remas, Julia Perez langsung memegangi tanganku agar berusaha aku tidak meremasnya. Namu tangan Julia Perez seolah tiada artinya, sehingga aku terus menggenjotnya, kini kedua kaki Julia Perez bergerak liar tak karuan, bagian selakangannya juga berusaha menolakku namun tindihan di selakanganku begitu kuat sehingga Julia Perez menjadi pasrah
Kulakukan terus genjotan demi genjotan itu.
“Juuuuuuuuupe …..aaaaaaaaaaaaah .. ooooooooh .. kontolku sesaaaaaaak .. uuuuuuh .. ayoo Jup .. ayo sayaaang .. goyangnya jangan berontaaaak donk .. rasakan kontolku .. nikmati “ sahut di sela sela aku menghela nafasku yang tersengal
“Jaaa .. aaaaaaaaaauh .. uuuuuuh .. sssssssssssssshh ssssssssssshh hhhh .. ti .. ti daaaak .. aaaaaaaauuh .. eeeeeeeehh .. aaaaaaaaauh .. jaaaangaaaaan ..aaaah .. berhenti ti ti ….. “ desis Julia Perez yang tidak karuan ucapannya
“Stooop .. jangaaan …. Uuuuuuh aaaaah .. berheennti .. saaaaaaaaakit … uuuuuuuuuuuh .. aaaaaaaaaauh … sssssssssssssshh ssssssssssshh hhhh “ Julia Perez sampai menggeleng geleng sehingga rambutnya berantakan, aku kemudian menindihnya sambil berusaha melumat bibirnya, kurenggut bibir Julia Perez itu dengan paksa kulumat sambil aku meremasi buah dadanya, Julia Perez menjadi semakin liar, menekan ke dadaku berusaha mendorongku, namun aku sudah menindihnya dengan kuat sambil pantatku naik turun menggenjot memek Julia Perez yang hangat itu.
“Ooh Noo .. aaaaaaaaaah .. memekmuu .. ketaaaat .. aaaaaaaaaauh Juuuuuuuup ..aaah .. lebaarkan kakimuuu .. ayoo Jupeee .. ayoo jupe, sayaaaaaaaang “ erangku dengan melepaskan remasan tanganku di buah dadanya dan mengelus elus paha Julia Perez yang sangat mulus itu


Perlawanan demi perlawanan itu mengendur, Julia Perez kini mulai pasrah dengan mendesis dan mengerang tak terkendali, lenguhan demi lenguhan keluar dari mulutnya itu, kepala Julia Perez menggeleng geleng namun kemudian diam, kepalanya melihat ke bawah dan matanya langsung melotot melihat kontolku sudah mulai lancar mencoblos memeknya yang sesak itu, Julia Perez menjadi syok
“Aaaaaaaampuuuuuun aaaaaaah .. aaaaaampuun .. aaaaaaaaaaaauh … Praas aaaaaaaauh .. mmmmmmmmhhhh ..eeeeeeeeeeeeh .. eeeaaanaaak .. aaaah tidaaaaaaaak .. nnnnnnnnnngggg ngggg .. mmmmmmmmmmff .. aduuuuh duuuh …. Sssssssssssssssssshhh sssssssssshhh hhh .. mmmmmmmmhh .. uuuuuuuuuuuh aaaaaaaaaah .. uuuuuuh aaaaaaaauh .. mmmmmmmmmhh .. Oh Noooooo .. tidaaaaaak tidaaaaaak .. rasanyaaaaaaaaa aaaaaaaaaaaaaaah .. uuuuuh aaah … sudaaaaaaah aaaaaaaah .. sudaaaaaaaah aaaaah .. sssssssssssshhh ssssssssssssshh hhh “ erang dan desis serta lenguhan Julia Perez semakin menggila, Julia Perez kini mulai pasrah padaku
“Selesaikaaaaan .. aaaku ndaaak kuaaaaaat .. aaaaaaaaaauh Praaaaaaaas “ rengek Julia Perez, aku merasakan Julia Perez tak karuan dengan cara menggigit bibirnya, matanya kini terpejam mengikuti gerakan genjotanku
“Geraak Juuup .. imbangi goyangaaankuu … ayo donk Jup .. aku yakin kaaamuu aaaaaaah .. sanggup bergoyang “ ajakku dengan gencar menghujamkan kontolku dengan cepat, sesekali aku menghujam keras
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaauh “ teriak Julia Perez dengan tak karuan itu.
Julia Perez akhirnya ikut bergoyang seiring genjotanku sehingga aku merasakan kontolku terasa dipijat pijat, diremas remas dalam memeknya yang basah tak karuan
“Ooooooooh Juuupee .. aaaaaaah ..enaaaaaaak .. ayo Jup .. tinggal dikit lagi .. aaaaaaauh .. ssssssssh ssssssssshhh hhh .. enaaaaaaaknyaaaaaaaa aaaaaaaaaauh .. mmmmmmmmhh .. aaaaaaaarggh .. “ lenguhku sambil lebih cepat memompa memek Julia Perez itu.
Julia Perez mulai menggeliat hebat dengan cara berusaha menggulingkan badannya ke kanan dan ke kiri, kurasakan memeknya lebih ketat lagi menjepit kontolku
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaarggggggh . nnnnnnnnnnnnggg …..mmmmmmmmmmmmmmhhh “ eram Julia Perez tidak tahan aku menggenjotnya naik turun dengan cepat, kuhujamkan kontolku dengan keras setiap lima kali genjotan
“Aaaaaaaaaaaauh “ lenguh Julia Perez ketika aku menghujam
Kuputar putar pantatku untuk melakukan variasi, mata Julia Perez langsung membeliak namun kemudian menutup lagi
“Oooh Praas .. aaaaaaaaaaaah .. aaaku ndaaaaaaak kuaaaaaaaat .. teruus Praas .. teruuus aaaaaaaaaaah .. mmmmmmmmmmmmmhhh “ ucap Julia Perez tidak sadar karena saking enaknya kontolku keluar masuk itu, Julia Perez mulai mengikuti naluri seksnya.


“Iyaa aaaaaaaaaah .. huuuuuuuuuuuh .. seeeempit .. aaaaaaaaaaaauh ..mmmmmmmmhhh .. enaaknyaaa .. Jupe .. doyan kontol … aaaaaaaaaaah .. “ erangku dengan semakin cepat menghujam hujam itu, tubuh Julia Perez sampai tergoncang goncang naik turun.
Kulihat tubuh Julia Perez yang sudah basah oleh keringat, demikian pula dengan kaosku basah tak karuan, genjotan demi genjotan, erangan demi erangan membuatku semakin tidak tahan
“Aaayoo aaaaaaaaaaaaaaaah “ erangku mengajak Julia Perez untuk saling melumat, Julia Perez pun tidak mau namun lima kali aku melumatnya, Julia Perez mulai membuka bibirnya menanggapi lumatanmu, hanya sekali lagi, sehingga aku kembali menghujamkan kontolku dalam dalam, Julia Perez akhirnya mau mengikuti lumatanku, kuhisap bibir Julia Perez dengan rakus, Julia Perez pun ikut menghisap, kutahan genjotanku dengan menaikan kedua kaki Julia Perez agar melebar, kedua kakinya yang mulus itu aku angkat sampai di samping kedua pinggangku, kukunci kedua kakinya dengan kedua lenganku sehingga kaki Julia Perez kini tepat berada di atas dadanya, Julia Perez memandangku dengan sayu, sebelum kugenjot lagi kutanyakan
“Aku genjot ya Jupe, saaaaaaayaaaaaaang “
Julia Perez hanya mengangguk pelan, sehingga aku kembali gencar melakukan genjotan lagi, buah dada Julia Perez ikut tergoncang goncang
“Shiiiiiiiiiiiiiit “ maki Julia Perez dengan mengikuti gerakanku, kupegang kedua bukit kembarnya sehingga kaki Julia Perez semakin merapat.
“Aaaaakuu aaaaaaaaah .. uuuuuuuuuh ..aaaaaaaaah “ erang Julia Perez lagi, matanya merem melek keenakan tak karuan itu
Kurasakan memek Julia Perez menyempit dengan cepat, kontolku juga tidak tahan lagi dijepit memeknya, Julia Perez memejamkan matanya dengan erat, kemudian badannya melengkung ke atas dan Julia Perez pun tegang mendapatkan orgasme yang pertama
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauuuuuuuuuuh “ jerit Julia Perez mencapai puncak kenikmatan, kurenggangkan remasanku untuk membuat tubuh Julia Perez melengkung itu, barulah setelah melengkung sangat erortis itu aku meremasnya, tubuh Julia Perez kemudian berdebam ke sofa lagi, aku terus menggejotnya, kupegang kedua kakinya dan kulebar, kemudian aku menggenjotnya, tubuh Julia Perez berkelonjotan bak disetrum ribuan volt, tubuhnya kemudian miring ke kanan, kaki kirinya aku anggat, sehingga posisi Julia Perez kini miring.
Kuhujamkan kontolku berkali kali, Julia Perez semakin tidak berdaya, kurasakan kontolku sudah tidak kuat lagi, dadaku panas luar biasa, dengan cepatnya merayap ke selakanganku, kuhujamkan tiga kali dan pada hujaman terakhir itu tegang melengkung sambil mendesakan kontolku dalam dalam
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah “
“Crooooooooot .. crooooooooot .. crooooooot .. crooooooot .. croooooooot “
Kusemburkan isi kontolku dalam dalam di memek Julia Perez itu, kurasakan aku memuntahkan isi kontolku muncrat muncrat bertubukan dengan cairan hangat dari memek Julia Perez yang masih keluar, kurasakan lendir kentalku meleleh keluar paksa dari sela sela memek Julia Perez yang tersumpal kontolku, aku pun langsung tersungkur menindih Julia Perez.


“Ooooooooooh .. enaaaknyya … uuuuh ..andaaaaaaaaaaai .. bisaaa .. samaa Depe … “ erangku sambil berdebam dengan nafas tersengal, aku berhasrat threesome dengan Dewi Perssik bersama Julia Perez.
Aku lemas dengan tubuh tanpa tulang, aku seolah olah terbang, tubuh terasa ringan sekali, aku memejamkan mataku menikmati menyetubuhi Julia Perez ini. Kami diam dengan nafas berat, aku merasakan geliat Julia Perez yang ternyata sudah lebih sadar, namun masih lemah dalam tindihanku.
Aku menggeliat bangun, kemudian menarik kontolku keluar dari memek Julia Perez dengan paksa, kutarik celana dalam Julia Perez yang di lantai kemudian aku mengelap kontolku, Julia Perez masih terpejam, kubairkan memek Julia Perez berlendir itu, kulihat dengan mataku sendiri, lendir kental itu keluar perlahan lahan, memeknya Julia Perez ibarat bak gunung yang mengeluarkan lava.
Lendir kental itu terus keluar perlahan lahan, turun sampai bagian anusnya, pikiranku semakin ngeres untuk menyodomi Julia Perez. Aku bangun dan kemudian kulepaskan kaosku, aku kemudian menggulingkan tubuh Julia Perez, kulepas pakaiannya itu sampai tuntas, walau tangan Julia Perez berusaha menahanku, kaitan bra aku lepas sekalian, kutarik branya itu, kutelanjangi Julia Perez sampai telanjang bulat, kubuka pahanya lagi, lendir kental itu semakin banyak, menetes keluar ketika Julia Perez berguling itu.
Julia Perez membuka matanya, kesadarannya pulih, Julia Perez kemudian langsung terperanjat dan mencoba untuk menjauhi aku, namun aku sudah kembali menindihnya
“Kau menikmati adegan kawin kita, Jupe “ bisikku dengan menahan kedua tanganya
“Bajingan kau Pras .. aduuh Pras .. kamu jahaaaaaaaaaaaat “ maki Julia Perez.
“Lihat kamera hapeku tuh .. kita kawin dengan direkam .. jika ingin aman . kita lakukan lagi .. aku pengin coblos anusmu “ bisikku yang disambut dengan geraman Julia Perez itu, namun Julia Perez pasrah, tanganya melemah, aku pun melepaskan kemudian aku keluar dari tindihan ke tubuh Julia Perez itu.
Kududuk di sampingnya, mata Julia Perez sayu. Kukocok kontolku, tak lama kemudian kontolku ngaceng, kutarik tangan Julia Perez, kupaksa kepalanya di atas kontolku
“Emut kontolku, cepaaaaaaaat “ perintahku, Julia Perez berusaha tidak menatap kontolku, menggeleng geleng namun kemudian diam membuka matanya, tangannya bergerak perlahan lahan dengan gemetar dan memegang kontolku. Kurasaka genggaman tangan Julia Perez kaku, namun kemudian lemas dan luwes melakukan kocokan pelan itu, mata Julia Perez menatap dengan mata lebar ke kontolku yang ngaceng bak tugu monas itu. Persetubuhan dengan suka sama suka baru di mulai. Nantikan adegan jupe dicoblos anusnya sampai berdarah darah, menjerit jerit tak tertahankan.

Pandangan Julia Perez pada kontolku perlahan lahan dialihkan ke lain pandangan, dari bibirnya meludah. Entah merasa jijik atau tidak mau, namun tangannya masih memegang kontolku dengan gemetar. Kupegang kepalanya sehingga mata Julia Perez kembali beralih ke kontolku, aku yakin Julia Perez pasti doyan kontol, hanya saja Julia Perez ternyata tidak mudah ditaklukan, Julia Perez masih tidak rela kuajak bersetubuh dengan suka sama suka, aku sudah tidak tahan lagi kontolku diemut oleh Julia Perez, Julia Perez kemudian menggeleng geleng, menarik kepalanya dan kemudian memandangku dengan wajah kesal, Julia Perez hendak pergi, namun aku langsung mencekal tangannya. Julia Perez pun akhirnya kembali duduk di sampingku dengan cemberut, aku kemudian mengelus elus pipinya, Julia Perez memandangku dengan wajah terdiam.


“Jupe, sayaaang .. emut kontolku ya, aku yakin kamu pasti piawai bermain main dengan kontol, ayo dong Jup .. kontol itu enak .. jilati donk kontolku “ pintaku dengan suara yang lembut.
Jupe memandangku tak suka, kepalanya kemudian disandarkan ke sofa, mengusap wajahnya kemudian baru bicara
“Prasetyo .. tolong donk .. jangan perlakukan aku seperti ini .. “ iba Julia Perez
“Baik Jupe, sayaaang .. emut kontolku dulu .. kemudian aku coblosi memek lu, jupe .. habis itu kita bubar .. gimana ?” ajakku dengan tersenyum
“Aku ndak mau Pras .. aku ndak semurah itu “ tolak Julia Perez dengan mengusap wajahnya yang berkeringat itu.
Memang tidak mudah menaklukan Julia Perez, namun aku yakin kalo Julia Perez sudah ditaklukan apapun pasti akan dilakukan oleh Julia Perez termasuk digangbang dengan teman temanku, aku yakin Julia Perez termasuk pemuja seks, pemuja kontol, maniak kawin, hobby anal seks, dan sejenis permainan liar lain ketika berada di ranjang, aku terus mendesaknya agar Julia Perez main mengulum kontolku. Kontolku sudah kembali ngaceng tak karuan namun Julia Perez masih ngotot tidak mau, aku pun dengan paksa langsung memegang kepala Julia Perez dan membentaknya
“TELAAAAAAAAAAAN “ bentakku yang membuat Julia Perez berusaha menarik kepalanya, kepala kontolku membentur bibirnya yang merapat itu.
“Ayoo buka mulutmu Jupe, sayaaaang .. “ bisikku dengan pelan ke telinganya.
“Mmmmmmmmmmmmmhhhh “ Julia Perez masih menolak ketika aku menekan lagi kepalanya, sehingga kontolku lebih menekan ke bibirnya yang terkatup rapat itu. Rambut Julia Perez aku naikan agar tidak menerpa ke kontolku itu, kusingsikan rambutnya itu sambil aku kembali menekan ke bagian belakang kepalanya itu, aku menengok ke samping melihat bagaimana Julia Perez membuka mulutnya, namun tunggu punya tunggu, Julia Perez masih menolak, aku pun kemudian ke pantat Julia Perez yang benar benar menggairahkan, tanganku meremas pantat Julia Perez itu, woow .. nikmat banget pantat Julia Perez, kurasakan kekenyalan pantatnya itu, Julia Perez menggeliat bagian dada dan pantatnya akibat remasanku, sehingga kepalanya ikut tergoncang, akibatnya secara tak sengaja bibirnya terbuka sedang tangan kiri masih menekan, tak ayal kontolku pun masuk dalam mulut Julia Perez, Julia Perez sampai mengeram tidak tahan kontolku melesak masuk dengan paksa sampai mengeram tak karuan, tangannya menggapai gapai
“Mmmmmmmmmmmmmmmmhhhhhhhhh …..aaaaaaaaaaaargggggggggggggh “ eram Julia Perez yang tersumpal kontolku itu. Julia Perez berusaha mengeluarkan kontolku, kurasakan aku juga kesakitan gigi Julia Perez menggesek bagian terluar batang kontolku itu.


Mata Julia Perez sampai mendelik tak karuan, kutahan kepalanya dengan kedua tanganku
“Lakukan Jupe, sayaaang .. lakukan .. ayo gerakan kepalamu mengoral kontolku .. jangan bohongi dirimu yang doyan kontol .. marilah Jupe, sayaaaaaaaaang .. kalo kau mau aman .. ikuti aku .. kujamin kau tetap eksis .. “ kataku sambil berusaha menahan kepala Julia Perez dengan merenggangkannya, akibatnya kepala Julia Perez naik lalu aku menekan lagi, Julia Perez pun mengeram lagi
“Oooooouh ….mmmmmmmmmmmmmmmmmmhhhh “ suara kembali keluar dari mulut Julia Perez yang masih tersumpal kontolku itu.
Kurasakan nikmat luar biasa kontolku melesak lebih dalam lagi ke mulut Julia Perez itu, perlahan lahan Julia Perez mulai mengikuti arah permainanku, kepala Julia Perez pun kemudian naik turun dengan perlahan lahan, lidahnya menekan kuat ke kontolku
“Oooooooooow .. Juuuuuuuupeee …….aaaaaaaaaaauh .. truuuuuuuus Jupe, sayaaaaaan .. ayooo . teruus Juuuuuuupe .. Ooh Juliaaa Pereeeeeeeeeek .. ooh Prez .. Oh .. Perek .. Perekku sayaaaaaaang .. lakukans ayaaaaaaaang teruuuuuuuuuus Jupeee “ erangku merasakan kuluman Julia Perez yang pelan pelan sangat nikmat itu, tangan kulepaskan untuk melihat reaksi Julia Perez, aneh bin ajaib, Julia Perez justru malah naik turun sendiri kepala mengoral kontolku walau kuluman Julia Perez tidak rakus, namun aku justru menyukai kuluman Julia Perez yang pelan pelan nikmat itu.
Kusingsingkan lagi rambutnya itu ke pundaku, ku elus elus pundaknya, kemudian ke punggung dan turun ke bawah sambil aku menahan rasa nikmat luar biasa dioral oleh Julia Perez.
“Aaauuh . mmmmmmmmmhh .. ssssssssssshhh sssssssshh ..hhhh .. teruus Julia Perek .. nikmatnya .. uuuuuuh .. sepong donk, Jupe sayaaaaaaaang “ kataku sambil mengelus elus punggungnya sampai turun ke pahanya setelah meremas bokong indahnya itu, kuangkat kakinya yang menekuk itu, sehingga Julia Perez kini tiduran di pangkuanku, sehingga pantatnya yang mokal itu membentuk gudukan yang sangat merangsang, kususuri pantat mokal itu, Julia Perez sampai menggeliat di pantatnya itu, aku kemudian membelah batas pantatnya itu, kemudian jariku nakal menusuk ke anus Julia Perez, sontak Julia Perez mengeram
“Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmhhhhhhhhhhhhhh “ eram Julia Perez sambil berusaha mengeluarkan kontol besarku, namun kalah cepat karena tanganku menekan kembali ke belakang kepalanya itu, sontak Julia Perez pun kembali berontak dengan mencengkeram ke pahaku itu, kutahan rasa cakaran itu.
Aku kemudian kembali merangsang Julia Perez dengan mengelus elus pahanya itu, kontolku perlahan lahan dioral oleh Julia Perez lebih cepat walau tidak cepat banget, kurasakan Julia Perez mulai mau kuajak oral kontol
“Huuuuh .. ayoo jupe .. aaayoooo .. ayoo Perekku .. nikmati .. aaaaaaaaaaaoh .. Jupee ..aaaaaaaaaah .. teruus Jupe .. sekaraaang .. keluarin .. kocok kontolku “ ucapku sambil menarik kepala Julia Perez, kontolku keluar Julia Perez kemudian mengocok kontolku, aku pun kemudian menyusupkan tanganku ke paha paha Julia Perez, kuangkat dan kusapu belahan pantatnya itu,kujilati anus Julia Perez itu, Julia Perez terkejut dan langsung mencoba berontak
“Tooloong .. jangan anal akuu .. tolong aaaaaaah .. aaaaku ndaaak maaaaaaaau “ tolak Julia Perez berusaha menahanku.

“Ini hukumanmu Jupe, kau pembohong .. pembohong harus disodomi “ ancamku dengan nada setengah marah, Julia Perez menjadi gemetar di bibirnya
“Emut lagi kontolku .. aku lebarin anusmu “ bentakku dengan nada lebih tinggi, Julia Perez pun menurut, aku langsung kembali menjilati anus Julia Perez, tanganku nakal membelah anusnya itu, Julia Perez sampai mengeram tak karuan merasakan jari jariku masuk ke dalam anusnya dan memaksa melebarkan
Mulut Julia Perez kembali tersumbal kontolku, kutahan rasa sakit kontolku terbenam di mulut Julia Perez, Julia Perez hanya bisa diam merasakan ulahku yang mengorek anusnya itu, aku harus memenuhi anus Julia Perez dengan lendirku.
Kupaksakan jariku masuk lebih dari dua, sehingga Julia Perez melepaskan kontolku dan mengerang
“Aaaaaaaaaaaaaaaaauh ….aaampuuuuun …aaampun .. tolooooong aaaaaaaaaaaaah .. jangaaan ..aaaaaaaauh .. Ooh Noo .. jangaaaaaaaan “ iba Julia Perez dengan mengiba iba itu
“Tidaaaaaaak Jupe, sayaaaang … ini hukuman yang harus kau terima .. atau adegan kita kawin aku sebarkan ke teman temanmu .. agar kau digangbang berame rame “ ancamku yang membuat Julia Perez menjadi down dan menyerah
“Apa yang harsu kulakukan … “ tanya Julia Perez dengan perasaan takut takut
Kulepaskan tanganku di paha Julia Perez, aku kemudian menepuk pantat Julia Perez
“Plooooooook “
“Sekarang nungging .. kontolku sudah tidak tahan mencoblosmu Jupeee “ perintahku dengan menarik tubuh Julia Perez dan kupaksakan nungging itu
“Too .. tooloong .. jangaaan yaaa .. lewaaat vaginaku sajaa “ tawar Julia Perez dengan nada keberatan
“Namanya memek .. bukan vagina. Jupe ..Perekku sayaaang “ ucapku dengan nada lebih tegas
“Iyaa .. lewat memek aja yaa .. “
“Anus dulu jupe, itu khan hukumanmuu “ ucapku dengan memposisikan pantat Julia Perez menungging dan anusnya terlihat lebih lebar.
Aku pun kemudian berposisi di belakang Julia Perez, kupegang kontolku dan kemudian kuarahkan ke anus Julia Perez, Julia Perez tegang dengan memegang sofa sekuatnya, Julia Perez menggeleng gelengkan kepalanya, sehingga rambutnya sampai berhamburan di depan wajahnya, Julia Perez kemudian menekan kepalanya ke sofa.
“Tahaaaaaaaaan Jupe, sayaaaaaaaaaaang “ucapku dengan menekan paksa ke anus Julia Perez itu, Julia Perez menjerit kecil
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh .. Ooooh .. tiiii daaaaaaaaaak “ erang Julia Perez, namun kontolku sudah masuk menekan sampai terasa seret bagiku, kutarik kontolku dan kutekan lagi, Julia Perez sampai memukul mukul ke sandaran sofa itu.
Kurasakan kontolku benar sesak dalam anus Julia Perez, kuludahi telapak tanganku walau kontolku basah oleh air liur Julia Perez yang mengoral kontolku itu


“Aaaaaampuuuuuuuun ..aaaaaaaaaaaampuun aaaaaaaaah saaaaaaaaaaaaakit “ teriak Julia Perez dengan menggeliat tak karuan di bagian dadanya itu, tanganku merogoh ke dadanya, buah dada besar nan kenyal itu kunikmati dengan relaks, sehingga aku merasakan buah dada itu betapa sangat ranum nan nikmat, kontolku kudesakan lebih dalam Julia Perez pun berteriak kesakitan
“Saaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakit aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaoooooooh .. ooh .. hoooo… sudaaaaaah aaaaaaaaaaah .. jangaaaaaaaaaaan aaaaaaaaaaah ..ssssssssssssssssshh sssssssssshh hhhh “ erang Julia Perez tak karuan itu.
“kontolku maaau muncraaat .. “ ucapku yang disambut dengan tekanan tangan Julia Perez di pahaku itu, Julia Perez tidak kuat menahan besarnya kontolku masuk lewat anusnya itu, aku menahan rasa sakit nan nikmat, anus Julia Perez tak beda dengan memeknya, kontolku terasa dijepit lebih sesak dari pada memeknya
Perlahan lahan aku menarik dan menekan, Julia Perez sampai mendongak tak karuan
“Oooooooooh aaaaaaaaaaaaauh aaaaaaaaaauh .. huuuuuuuuuuh .. huuh … aaaaaaaauh .. mmmmmmmmmmh .. aaaaaaaaaaaaoh .. ooh no .. ampuuuuuuun .. suuuuuuuud ..aaaaaaaaah .. aaaauh ..aaaaaah ..uuuh ..aaah …uuuh “ lenguh Julia Perez tanpa henti ketika kontolku sudah maju mundur menyodomi anusnya itu
“Praas .. jangaaan keraas .. keraaaaaaaas aaaaaaaaaah “ sahut Julia Perez dengan menahan ke pahaku itu.
Kupelan genjotanku sehingga Julia Perez kembali menekan kepalanya ke sofa, aku terus menggenjotnya pelan pelan, Julia Perez kini mulai menggeliat dan hendak meronta ronta, Julia Perez sampai kembali mandi keringat, kurasakan genjotanku sangat nikmat di anus Julia Perez itu, kucepatkan sedikit membuat Julia Perez tak karuan menggeliat lagi.
“Mmmmmmmmmmmhhh aaaaaaaaaaauh ..ssssssssssssssshh ssssssssshh hhh “
Genjotan demi genjotan aku lakukan, Julia Perez kini sudah pasrah aku sodomi, dengan gencar aku menggenjot anusnya itu, Julia Perez hanya bisa bergerak seiring genjotanku itu, kulihat kakinya gemetaran tak karuan
“Sudaaaaaaaaaaaaaaaah “ teriak Julia Perez.
Kutarik kontolku dengan paksa, Julia Perez langsung kubalik badannya, sehingga kini buah dada Julia Perez kembali terlihat membasah oleh keringat, kuangkat kedua kakinya sehingga kaki mulus itu tepat di atas dadanya, kutekan lagi sampai kaki Julia Perez tepat dekat kepalanya, aku maju lagi, kutahan kedua kakinya dengan tangan kiriku, tangan kananku memegang kontolku
Dengan paksa aku kembali mencoblos anusnya
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaw ..aaaaaaaaaaaaaaaarggggggh ………mmmmmmmmmmmmhhh ..aaaampuun “ iba Julia Perez


“Diaam kau perek .. mengerang eraaang aaaaajaa .. kontolku masu masuk laaaaagi .. uuuuh “ dampratku, Julia Perez terdiam aku kembali mencoblos anusnya itu.
Aku kemudian kembali merasakan jepitan anusnya itu, aku kemudian menggenjotnya perlahan lahan, Julia Perez hanya bisa merem melek menikmati genjotan kontolku di memeknya
“Aaaamppun saaaaaaaaakit aaaaaaaaaaaooh … uuuuh ..aaaaaaaaaaaah … uuuuuuh “ Julia Perez kembali melenguh tak karuan
Aku semakin cepat menggenjot, kurasakan ada bercak darah keluar dari anus Julia Perez, rupanya anus Julia Perez berdarah karena kontolku sesak dalam anusnya itu.
“Uuuh ..dapaaat .. daaaaaaapaaaaaaaaaat “ eranku dengan terus menggenjot anus Julia Perez dengan cepat, Julia Perez sampai menggeleng geleng tak karuan.
“Uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuh “ lenguhku dengan terus menggenjotnya, kurasakan darah dari anus keluar, membuat setengah kontolku agak memerah walau tidak dominan. Julia Perez sudah pasrah, aku juga tidak tahan, kontolku lancar sekali masuk anus Julia Perez itu
“Aaaaaaaaaaaaaaah .. “ erang Julia Perez dengan nada pasrah, Julia Perez hanya pasif menerima sodokanku itu.
Cepat sekali aku bergerak menggenjot sehingga Julia Perez pun tergoncang goncang, kutatap buah dadanya yang bergoyang goyang sangat indah, kurasakan aku hendak mencapai klimaks, kutahan sebentar dan aku pun tak tahan lagi, kudesakan kontolku lebih dalam pada genjotan terakhir
“Crooooooot .. croooooot ..crooooooot ..crooooot “
Kontolku muncrat sperma dalam anus Julia Perez itu, kurasakan aku pun tersungkur menindih Julia Perez, Julia Perez langsung mendorong dadaku sehingga kontolku pun lepas dari anusnya, kulihat sejenak lendir kental itu bercampur dengan darah, Julia Perez menekan anusnya itu kemudian menarik tangannya
“Bajingaaaaaaan kaaaaaaaaaau aaaaaauh anusku saaaaaaaaaaaakit .. huuuuuuuuuh “ maki Julia Perez dengan meringgis kesakitan, aku lemas di sofa dengan tiduran, Julia Perez pun juga melemas karena kecapekan, kami berdua diam dengan pikiran masing masing. Aku harus cepat cepat on lagi, kalo tidak Julia Perez pasti akan kabur.
Benar juga ketika aku membuka mataku, Julia Perez hendak bangun melangkahkan kakinya ke lantai, namun terasa berat karena masih ada rasa sakit di anusnya
“Mau kemana ?” tanyaku yang di jawab dengan rebahnya kembali Julia Perez ke sofa
“Toolong .. jangan gitu lagi “ pinta Julia Perez
“Makanya layani aku dengan sepenuh hatimu Jupe ..ayo deh .. kalo kau menurut .. akan sama sama enak .. “ ajakku.
Julia Perez menatapku, tak disangka Julia Perez pun mengangguk
“Baiklaaaaaaaaaaah …. Janji yaa “ sahut Julia Perez dengan nada tanpa ekspresi
“Bicaralah yang vulgar Jupe .. ayo donk .. Jupe minta diewe gitu dengan kontolku “ bisikku dengan nada nakal, Julia Perez hanya diam. Namun aku kembali menepuk pipinya pelan
“Iyaaa yaa .. e ee ee we wee aaa ku dengan ngaan kooon .. koontoolmuuu “ ucap Julia Perez dengan terpatah patah


“ambil nafas dan hembuskan berkali kali, Jupe sayaaaaaaaang “ perintahku, Julia Perez pun melakukan berkali kali, kutunggu
“Sekarang ucapkan lagi, Jupe pengin diewe “ kataku lagi
“Iyaa .. aku mau diewe sama kamu dengan kontolmu itu “ kata Julia Perez dengan memandangku dengan perasaan berat.
Aku tersenyum pada Julia Perez, namun Julia Perez tidak membalas senyumanku, kubiarkan saja karena toh nanti akan menikmati genjotanku, kupeluk Julia Perez aku kemudian memberikan ketenangan dengan mengelus elus kepalanya
“Tenaang Jupe, sayaaang .. kalo disodomi dengan cara kamu menurut nggak bakalan kesakitan .. nikmati sajaaa yaaa .. kontolku juga tidak tahan kawin sama memekmu juga .. maukah Jupe, kuewe dengan kontolku ini ? kukawini, kuentoti, kugenjot, kusemburkan spermaku di dalam memek dan anus Jupe, jangan nolak yaaa .. kalo nolak aku genjot dengan keras kayak tadi “ ancamku dengan nada tegas membuat Julia Perez menjadi keder
“Iyaa yaa .. aaakuu maaaaaaau .. terserah mau diapain .. tapi jangan kasar kasar .. boleh keras “ sahut Julia Perez dengan membenamkan kepalanya di dadaku.
“Entar .. jepit kontolku di belahan susumu, jupe .. “ bisikku kecil dan membuat Julia Perez menjadi rileks dalam pelukanku, kami berdua diam sejenak, kami hendak melanjutkan lagi permainan ini, kurasakan Julia Perez sudah mulai mengikuti alur permainanku. Selamat Datang Julia Perez … selamat datang Perek nakal .. kau harus jadi betina jalang beneran dan doyan digangbang sama teman temanku. Ucapku dalam hati.

Julia Perez benar benar kelelahan aku genjot anus dan memeknya malam itu selepas konser, aku merasa tak aman juga karena tempat kami saling mengumbar syahwat itu di tempat kamar yang disediakan untuk Julia Perez. Julia Perez sangat kelelahan dan cara jalannya juga tidak normal, bokongnya bergoyang sambil menggigit bibirnya, dengan memaksakan diri sehabis membenahi pakaiannya, Julia Perez langsung meluyur pergi menuju pintu belakang, seorang cewek menemaninya pulang, aku pun tersenyum habis menggeluti perek satu itu, kupakai pakaianku, mataku melihat celana dalam Julia Perez masih berada di bawah meja sofa itu, kuambil dengan kumasukan pada tas plastik. Aku keluar juga namum lewat pintu depan. Aku bertemu dengan Cahyo, Cahyo ini teman baikku yang sering menggodaku karena kelewat batas menggoda Julia Perez. Belum lagi ketika aku mengobrol dengannya mendadak datang Jokey, sebenarnya anak ini bernama Joko, namun karena ingin ngetrend minta dipanggil Jokey. Jokey ini pernah mendapatkan tamparan keras ketika setengah iseng meraba pantat Julia Perez. Aku malah pernah menangkap basah Jokey mengocok kontolnya sambil mulutnya komat kamit menyebut nama Julia Perez.
Aku terasa masih capek ketika bertemu dengan kedua temanku ini, aku duduk termenung
“Tumben Pras .. badan kamu loyo “ tanya Jokey dengan memberikan aku fanta kaleng yang dibawanya habis dari Alfamart.


“Capek ngewe si Jupe itu … “ sahutku dengan nada yang pelan yang disambut tawa ledakan kedua temanku ini. Kukeluarkan handphone dan kuambil rekaman ketika aku menggenjot memek Julia Perez itu, kedua temanku langsung melotot melihat aku menggenjot Julia Perez dengan keras itu
“Busyet .. elu ndak bagi bagi ..” maki Jokey yang sangat penasaran ingin merasakan kenyalnya buah dada dan pantat Julia Perez itu.
“Boleh aja Jokey, tapi tolong deh .. aku ngebet sama Tantemu, Tante Miesye Arsita .. Tantemu khan juga artis .. ngebet pengin ngawini tantemu itu .. menggoda sekali sikapnya sama aku .. “
“Baaaaaaaaaah ! enak aja .. “ maki Jokey dengan nada mendengus
“Silakan kocokin kontolmu mbayangi Jupe “ ledekku
“Tapi gimana ya agar tanteku bisa diewe sama kamu, Pras “ ucap Jokey dengan menggaruk kepalanya. Cahyo yang mendengarkan hanya tertawa saja.
“Gini aja .. aku meluncur duluan ke rumah Jupe .. lagian Gaston sedang pulang .. aku masih pengin ngewein satu perek itu .. baru satu kali kontolku mencoblos memek Jupe .. pengin ngulangi .. ntar nanti aku akan buat kondisi kalian berdua masuk belakangan .. perkosa aja tuh cewek .. kontol kalian pasti ngaceng khan ?” ledekku sambil melihat selakangan Cahyo dan Jokey bergantian
“Sialan kau .. ini kontol dah nggak tahan mencoblosi Jupe je “ balas Cahyo dengan menampar pelan pipiku. Setelah itu kami bubar
Malam kian melarut, kucari rumah Julia Perez yang lumayan jauh, ketika sampai rumahnya, kulihat Julia Perez terlihat dari halaman belakang, situasi rumahnya tidak berpagar tinggi pada bagian belakang, sedang bagian depan berpagar lebih tinggi. Aku kemudian menyusup ke belakang. Ku dengar suara lantunan lagu mengalun merdu, entah lagu aku tidak tahu, aku kemudian lewat samping, kulihat Julia Perez hanya menggunakan handuk hendak mandi, aku pun melihatnya menutup pintu kamar mandi, aku kemudian masuk dan mencopot seluruh pakaianku, kuambil bangku yang empuk di depan kamar mandi, kontolku ngaceng tak karuan menunggu Julia Perez selesai mandi, hampir sepuluh menit aku menunggu, akhirnya Julia Perez membuka pintu dan keluar dengan handuk dililitkan, ketika membuka pintu itu Julia Perez membawa handuk yang dipakai dengan cara mengusap wajahnya, jadi Julia Perez tidak melihatku duduk dengan norak memamerkan kontolku, ketika sudah dekat barulah Julia Perez membuka handuknya, sontak Julia Perez langsung kaget dan syok


“Bajingaan kaaaaaaau “ maki Julia Perez hendak pergi, namun aku cepat menarik handuknya, sehingga handuk itu terlepas, Julia Perez pun berusaha menghindar, aku langsung mencekal tangannya, Julia Perez gelagapan, kubekap mulutnya, handuk itu lepas dan tubuh Julia Perez telanjang bulat, kontolku menempel ketat di belahan pantatnya itu, Julia Perez berusaha melawan
“Tenaang Jupe .. aku belum puas .. kita main dengan lembut ya .. awas Jupe .. kalo ndak mau akan kusebarkan video kita itu “ bisikkku yang membuat Julia Perez menjadi luruh, perlahan lahan perlawana Julia Perez melemah, Julia Perez pun akhirnya mendorong dadaku.
“Lepaskan aku dulu “ sahut Julia Perez dengan mata mendelik, aku pun melepaskan dan kembali aku duduk di kursiku, Julia Perez tetap gemetar di bibirnya
“Ayoo Jupe .. lakukan oral pada kontolku .. lakukan dengan sepenuh hatimu jika kau mau aman “ ancamku yang akhirnya Julia Perez pun luruh dan jongkok dengan berjalan dengan lututnya menuju ke arahku yang duduk melebarkan pahaku
“Aku tak sanggup Pras .. tolong . Pras .. jangan kasari aku .. aku mau melakukan apa yang kau inginkan .. tapi jangan terus menerus .. aku capek Pras “
“Tubuhmu benar benar menggairahkan Jupe, sayaang .. ayo deh Jupe, bilang sayang donk .. Oh .. Prasetyo, sayaang .. prasetyo kontolku sayaaang .. ayolah Jupe .. kau bisa “ bisikku ketiak Julia Perez sudah di depanku dengan mata memandang ke samping menghindar pandangan pada kontolku itu.
“Baa baaik Praas .. saa saaayang “ ucap Julia Perez dengan gemetar, aku tersenyum.
“Nah itu baru Jupe .. ucapkan lagi Jupe .. aku ingin kontolmu “ bisikku lagi membuat Julia Perez akhirnya menatapku, senyumnya dipaksakan
“Iya .. Pras .. aku ingin kontolmu lagi “ ucap Julia Perez dengan nada berat.
“Bagus Jupe . penuhin otakmu dengan kontol, ayo .. ucap kontol berulang ulang “ perintahku lagi, Julia Perez sudah pasrah, tinggal bagaimana membuat Julia Perez menjadi ketagihan
“kontol .. kontol .. kontol .. kontol .. kontol .. kontol .. kontol .. siaalan kau Pras .. kau kira aku ini pelacur apa ?” debat Julia Perez dengan mata menatapku setengah marah
“Sudahlah Jupe .. ayo emut kontolku jangan lama laama .. gantian aku oral memekmu kemudian kau naik ke pangkuanku .. genjot aku Jupe, sayaaaaaaang, sekali lagi .. jika kau mau aman .. lakukan perintahku, lagian kau menikmati perewean kita .. “ sahutku lagi yang disambut dengan tatapan mata Julia Perez pada kontolku itu.

Dengan bersimpuh di depanku, rambut Julia Perez disampirkan ke belakang, tangannya kemudian memegang kontolku, Julia Perez langsung saja membuka mulutnya, kontolku dimasukan, kali ini Julia Perez dengan rakus melakukan oral dan kuluman pada kontolku lebih liar
“Iyaaa Jupeeeeeee aaaaaaaaaah .. terus Jupe, sayaaang “ ucapku sambil mengelus elus kepala Julia Perez itu, aku kemudian menurunkan tanganku dan meremas buah dada besar milik Julia Perez itu.
Kali ini Julia Perez dengan rakus bermain dengan kontolku, kontolku sampai dipakai bak sikat gigi oleh Julia Perez, kontolku digosokan di giginya bagian kiri sehingga pipi Julia Perez menggelembung disumpal kontolku itu, berkali kali Julia Perez melakukan itu sehingga air liurnya menetes keluar, aku sampai tak karuan menahan rasa nikmat dioral oleh Julia Perez itu
“Uuuuuuuuuuh .. Juuuupeeeeee aaaaaaaaaah .. mmmmmmmmmhhh ssssssssssshh sssssssssshhh hhhh …enaaaaaaaaak .. uuuuuuh .. teruuus Jupeee .. aaah … “ erangku dengan mendongak sambil meremas buah dadanya yang sekal itu, kurasakan kekenyalan dan keempukan buah dada Julia Perez itu
“Sudaaaaaah lamaaa .. aku pengin menyumpal mulutmu dengan kontoolku Juuupe .. ayo Jupee “ ucapku dengan menatap kembali ke kepala Julia Perez yang naik turun, kurasakan Julia Perez memindah kontolku ke belahan pipi sebelahnya, setelah kontolku ditepuk tepuk ke pipinya bagian luar.
Habis itu Julia Perez kemudian melakukan oral dengan menjilati kontolku di dalam mulutnya, aku sampai menahan rasa ngilu disepong oleh Julia Perez itu. Berkali kali Julia Perez melalukan sepongan itu sampai mengeluarkan suara keras
“Creeeeeeeeeeeeeeeeep “
Aku sampai melenguh tak karuan.
“Sudaaaaaaaaah Jupe . sayaaang .. gantian aku merasakan memekmu “ ucapku dengan menahan dagu Julia Perez yang hendak menunduk ingin mengulum kontolku lagi.
“Iya .. Praas sayaaaaaaang .. lakukan Pras .. aku relaa .. aku sudah milikmu .. ayo Pras sayaaaaang “ ucap Julia Perez dengan menarik kepalaku, Julia Perez kemudian menaikan selakangannya, aku kemudian turun dan kepalaku turun di bawah selakangan Julia Perez, kuusap terlebih dahulu memek Julia Perez itu. Julia Perez sampai terpejam ketika aku dengan nakal mengelus elus memeknya yang basah itu
“Oooh Praas aaaaaaaaaah .. enaak Pras .. teruus Pras .. tusukin jarimuuu “ desah Julia Perez dengan memegang kepalaku itu, kepalaku ditekannya dengan kuat, jariku kutusukan sampai membuat Julia Perez mengerang lagi


“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh .. aaaaaaaaaah . Pras .. nakaaaaaal aaaaaaaaah “
“Jadilah perekku Jupe .. akan kuberi kenikmatan yang lebih “ ucapku dengan melawan tekanan tangan Julia Perez itu. Julia Perez menatapku
“Oh ya .. kenikmatan lebih apa yang akan kau berikan ?” tanya Julia Perez dengan mata berbinar.
“Nanti saj Jupe, saaaaaaaayang .. yang penting aku pengin mencoblos memekmu dulu .. aku belum pernah digenjot dirimu .. “
“Oke Praas .. oke . .. segera oral memekku, sayaaang .. kutunggu kenikmatan lebih .. aku yakin kamu jago ngewe cewek “ sahut Julia Perez dengan mengedipkan matanya itu.
Aku pun akhirnya memiringkan kepalaku dan menjilati memek Julia Perez yang basah itu, kulebarkan dengan lidahku menjilati dan menghisapnya, Julia Perez ampai menggeleng geleng tak karuan, tangannya memegang berpindah memegang ke dudukan kursi itu,
“Ooooooooouuwwwh .. Prasssss ..aaaaaaaah ..mmmmmmmmmmhhh ……. Sssssssshhh ssssssssssshhh .. hhhh .. jangaaan lamaaaaa lamaaa .. aku ndak kuaaaaaat aaaaaaaaaah .. “ lenguh Julia Perez yang tubuhnya berkeringat, bau harum semerbak memenuhi sekelilingku. Kepalaku sampai kembali ditahan oleh Julia Perez karena aku begitu rakus mengoral memeknya sampai memerah
“Sudaaaaaah Praas .. kamu duduk aja .. aku naikin kamu “ ajak Julia Perez dengan menarik kepalaku, bibirku langsung dilumat oleh Julia Perez dengan rakus, kuladeni lumatan Julia Perez itu sampai kami megap megap dengan nafas memburu.
“Nanti menari bugilah untukku Jupe sebelum kau kuberikan kenikmatan lebih “ ucapku lagi
“Ogaaaaah aaaaaaaaah “
“Ayolah Jupe . aku ingin kau menari striptease … atau kau akan .. “ ucapku diputus dengan telunjuk Julia Perez di mulutku
“Baiklah .. aku akan menari bugil untukmuu, sayaaaaaaang, sekarang duduk Pras “ ucap Julia Perez dengan mata jalang padaku.


Aku kemudian berdiri dan duduk di kursi, Julia Perez ikut berdiri dan mengangkangkan pahanya, memeknya memerah melebar, perlahan Julia Perez melangkahkan kaki kanannya menekan ke pahaku, kontolku dipegang dengan kuat oleh Julia Perez
“Meganginya jangan keras keras donk Juuupe .. sakit tauuuk “ umpatku sambil menyusu ke punting Julia Perez itu, Julia Perez pun memajukan dadanya
“Silakan kulum Pras .. nikmat Jupemu “ goda Julia Perez dengan tersenyum padaku. Kurasakan punting Julia Perez itu dan kusedot sedot, Julia Perez menaikan kaki kanannya menekan ke pahaku, dengan nakal Julia Perez langsung mengarahkan kontolku ke memeknya, Julia Perez sampai terpejam merasakan penetrasi kontolku itu.
“Aaaaaaaaaaaaaaaauh Praaaaaaaas … huuuuuuuuuh .. kontolmu kok ngacengnya keras .. oooooouh .. memekku sakit .. aaaaaaaauh Praaaaaas .. sesaaaaaak aaaaaaaaaah “ erang Julia Perez dengan menggeleng geleng tak karuan, Julia Perez dengan paksa menenggelamankan kontolku itu, Julia Perez sampai naik turun dengan pelan melakukan penetrasi, Julia Perez kemudian menghujamkan selakanganya sambil menjerit tak karuan
“Aaaaaaaaaaaaaaaauh ..aaaaaaaaaah .. aduuuuuuuuh aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah ..aaaaaaaaaaaaaaaauh .. sssssssssssssssssssssssshh ssssssshhhh sssssssshh hhhhhhhh hhhh .. uuuh …sesaaaknya .. memekku kayak di bor “ erang Julia Perez dengan merapatkan kedua kakinya menjepit pinggangku itu, kurasakan akibat kedua kaki Julia Perez itu naik tubuhnya turun sehingga kontolku amblas terjepit dalam memek basahnya yang hangat, kurasakan pilinan dinding memeknya itu, aku terpejam bersama Julia Perez. Julia Perez kemudian membuka matanya, memagut bibirku dan aku pun menanggapi pagutan itu. Julia Perez kemudian bergerak naik turun dengan merangkulkan pundakku
“Ooh Jupee .. aaah, sayaaang .. ayo genjot Jupee .. enaaknya .. kaaau aaaaaaah .. aaaaaaaauh Jupee … goyanganmu hot bangeeet .. enaak Jupee “ erangku tak karuan digenjot oleh Julia Perez yang tidak hanya naik turun, goyangan pantat Julia Perez memutar dan berbalik arah sampai membuatku mendelik, Julia Perez sampai ngos ngosan melakukan genjotan itu, kami terus saling memacu, genjotan demi genjotan yang sangat bernafsu dari Julia Perez membuat kami cepat mencapai klimaks.
Kurasakan Julia Perez begitu liar di pangkuanku, memeknya cepat sekali mengkeret menjepit kontolku dengan ketat.


“Praas .. aaaku maaau muncaaaaaak aaaaaauh .. Praas ..aaaaaaah , sayaaaaaaaang .. aaaku ndaaak kuaaaaaaat “ erang Julia Perez dengan gencar melakukan genjotan cepat nan liar itu, aku pun tak tahan juga, kontolku terjepit sangat ketat dalam memeknya.
“Iyaa aaaaaah bareeeeeeeeeeeeeeeeeng “ ucapku singkat
Genjotan demi genjotan dilakukan oleh Julia Perez itu.
“Dikit laaaaaaagi .. dikit laaaaaaaaaaaagi “ ucapku tanpa melihat Julia Perez yang naik turun itu, Julia Perez menekan sampai mentok di atasku, aku tidak tahan lagi, Julia Perez membenamkan selakangannya dalam dalam di selakanganku dan aku pun muncrat tak karuan nyaris bersamaan dengan Julia Perez yang melengkung membentuk busur panah itu, kuremas buah dadanya dengan keras, kepala Julia Perez sampai mendongak ke belakang, kurasakan siraman cairan panas keluar dari memek Julia Perez yang diam dengan tubuh tegang bersamaku yang muncrat sperma menembak rahimnya
“Craaaaaaaaat .. craaaaaaaaat .. craaaaaaat .. craaaaaaat “
Kurasakan sperma itu meleleh keluar karena saking sesaknya kontolku, tubuh Julia Perez kemudian luruh ke depan memelukku erat, kami berkelonjotan bersamaan di atas kursi itu, tubuh kami penuh dengan keringat birahi. Julia Perez lemah tak berdaya, kami diam sejenak, Julia Perez yang membuka matanya terlebih dahulu, aku pun ditepuk tepuk oleh Julia Perez. Kubuka mataku Julia Perez tersenyum dengan mata berbinar
“Kontolmu enak, sayaang .. mau lagi aaaaaaah “ rajuk Julia Perez dengan tersenyum penuh kepuasan
“Menari dulu Jupe .. “


“Oh yaa .. siap sayaaaaaaang “ sahut Julia Perez singkat, kulirikan mataku, dua kepala yang tak lain Cahyo dan Jokey sedang merekam adegan kawinku dengan Julia Perez, ini merupakan kesepakatanku dengan mereka, jika tidak ditaati aku akan membela Julia Perez. Kedua temanku sepakat, setelah aku mengewe Julia Perez, kemudian kuajak menari bugil keduanya baru boleh muncul. Nantikan Julia Perez digangbang 3 orang, Julia Perez terkapar dengan tubuh lemas tak bangun bangun. Habis aku pulang, Jokey mendapatkan hak mengewe Julia Perez, sedang aku paginya diajak ke rumah tantenya, untuk mengewe Miesye Arsita. Artis senior yang masih sekal badannya.