Jari tengahku menelusuri celah yang terbentuk dari ke dua pangkal
pahanya. Jari tengah ku merasakan kehangatan dan kelembaban. Dengan
perlahan kutelusuri garis cekungan yang terbentuk dari celah vaginanya.
Tiba-tiba terasa basah dan licin. Penis ku bertambah keras dan kencang,
ternyata Angela secara sadar atau pun tidak, terangsang dengan belaian
tanganku yang nakal. Aku tidak tahu apakah dia sadar ataukah masih
tertidur. Saat ini arus lalu lintas mulai lancar, aku langsung masuk ke
pintu tol. Dengan cepat aku mengeluarkan uang pas dari asbak mobil dan
dengan cepat pula memberikannya kepada petugas tol dan aku langsung
tancap gas.
Setelah beberapa puluh meter, aku pelankan laju mobilku dan jari
tengahku mulai memberikan tekanan-tekanan ringan pada selangkangannya.
Bahan pantyhose yang halus bercampur dengan cairan manis yang di
hasilkan oleh Angela membuat darahku makin mendidih dan sangat horny. Ku
alihkan pandanganku dari jalan dan dengan cepat mengamati Angela. Rok
nya sudah tersingkap sampai atas. Pahanya yang mulus terbungkus oleh
pantyhose yang sexy. Wajahnya masih tidak menunjukan reaksi penolakan
ataupun reaksi lainnya. Ku percepat gerakan jariku dengan tujuan
membuatnya semakin terangsang dan orgasme. Kemudian kuselipkan jari
manisku dan bersama-sama dengan jari tengahku, dan kumainkan vaginanya.
Setelah beberapa saat, ku putuskan untuk fokus pada klitorisnya. Gerakan
jariku kupercepat namun tetap lembut dan tidak kasar. Samar-samar aku
mendengar desahan halus yang berasal dari nafas Angela. Expresinya
sedikit berubah. Kelihatannya Angela sangat menikmatinya. Cairan halus
dan licin itu semakin membasahi celana dalam dan pantyhose Angela.
Demikian pula dengan penisku, sudah membasahi celana dalamku.
Setelah beberapa menit pikiranku melayangkan imaginasi nikmatnya
bersetubuh dengan adik teman baikku yang masih perawan ini, tiba-tiba
aku dikagetkan dengan sebuah mobil truck besar yang langsung memotong
tepat di depanku. Dengan reflek kuinjak rem untuk menghindari tabrakan,
dan tangan kiriku sempat terhenti sejenak karena kekagetan itu. Aku
dikejutkan lagi oleh tangan Angela yang menekan tangan kiri ku dengan
kencang ke selangkangannya.
Aku langsung melanjutkkan memberikan rangsangan kepada klitorisnya
dengan cepat dan sedikit lebih kuat. Pinggangnya mulai bergerak, aku
bisa merasakan kontraksi otot pada selangkangannya. Kemudian terdengar
desahan kenikmatan yang tertahan di dalam vaginanya. Angelaku yang manis
mengalami orgasme pertamanya.
Setelah orgasmenya reda, ia membuka matanya dan menatapku dengan senyuman yang malu dan manis.
"Ko Indra nakal.." itulah kalimat pertama yang keluar dari mulutnya yang sexy.
"Bagaimana rasanya?" tanyaku.
"Bagaimana rasanya?" tanyaku.
Tangan kirinya tetap menahan tangan kiriku di vaginanya, tangan kanannya
membelai sayang pipiku. Tangannya yang halus dan lembut membuatku
semakin terangsang.
"Enak sekali.. Aku tidak tahu akan begitu enak.. Apa itu orgasme?"
"Itu belum seberapa, apa mau yang lebih enak lagi?" dengan berani aku menanyakan.
"Sex langsung?"
"Iya" jawabku.
"Apakah benar akan lebih enak dari ini?"
"Tentu saja."
"Itu belum seberapa, apa mau yang lebih enak lagi?" dengan berani aku menanyakan.
"Sex langsung?"
"Iya" jawabku.
"Apakah benar akan lebih enak dari ini?"
"Tentu saja."
Angela melihat jam pada dashboard.
"Apakah masih sempat? Sudah terlalu malam nanti aku di cariin sama orang-orang rumah."
"Bilang aja lagi ada acara ulang tahun teman."
"Ide yang bagus."
"Terus pacarnya gimana?"
"Biarin aja, aku juga tidak begitu suka."
"Bilang aja lagi ada acara ulang tahun teman."
"Ide yang bagus."
"Terus pacarnya gimana?"
"Biarin aja, aku juga tidak begitu suka."
Kesempatan emas yang tidak boleh kulewatkan. Tetap saja aku tidak
menyangka akan semudah ini, dan Angela yang begitu berani. Apakah dia
sudah pernah melakukannya?
Kuparkir mobilku disebuah hotel yang terletak di tengah keramaian kota.
Langsung saja aku memesan sebuah kamar yang VIP dengan ranjang yang
besar.
Segera setelah pintu kamar ditutup, aku duduk di atas kasur yang empuk
dan menarik tangan Angela dan menyuruhnya duduk di atas pangkuanku.
Posisi badannya menghadap ke kanan.
"Apa Angela yakin mau melakukan ini denganku?"
"Kalau memang orgasme terasa seindah dan senikmat itu, aku rela melakukannya."
"Apa setelah ini Angela akan melakukannya dengan orang lain juga?"
"Ya tidak lah Ko Indra ku sayang. Aku bukan pelacur seperti itu. Aku hanya ingin melakukannya dengan Ko Indra."
"Benarkah?"
"Kalau memang orgasme terasa seindah dan senikmat itu, aku rela melakukannya."
"Apa setelah ini Angela akan melakukannya dengan orang lain juga?"
"Ya tidak lah Ko Indra ku sayang. Aku bukan pelacur seperti itu. Aku hanya ingin melakukannya dengan Ko Indra."
"Benarkah?"
Dia merangkul leherku dan kusambut dengan ciuman yang basah di bibirnya.
Angela memejamkan matanya, ku julurkan lidahku ke dalam mulutnya.
Dengan sedikit kaku dan kikuk bidadariku menyambut tarian lidahku. Tidak
lama kemudian Irama cumbuan kami semakin meningkat dan cepat dan panas
penuh dengan nafsu. Tangan kiriku menelusuri semua bagian dari
punggungnya dan tangan kananku menelusuri paha dan betisnya yang
terbalut oleh pantyhose.
Cumbuan kami bertambah liar, kutelusuri lehernya sambil menarikan
lidahku. Terdengar desahan nikmat bercampur geli dari bibirnya. Angela
membelai rambut dan punggungku.
"Oh.. Ko Indra.."
Saat ini tangan kiriku berhasil meraih payudara kirinya dari belakang.
Ku pijat-pijat dengan lembut dan ku remas-remas. Tangan kananku dengan
cepat melepaskan kancing-kancing bajunya. Angela pun mengikuti
tindakanku dan melepaskan kancing bajuku, dan celanaku. Kusuruh Angela
berdiri. Aku pun ikut berdiri dan langsung saja celana panjangku jatuh
ke bawah. Ku tarik tangan kiri Angela dan meletakannya di penisku yang
masih terbungkus celana dalam.
"Keras sekali dan basah.. Ngompol ya?" ejek Angela.
"Angela juga basah." Ku elus-elus selangkangannya. Kemudian dia tersipu malu.
"Angela juga basah." Ku elus-elus selangkangannya. Kemudian dia tersipu malu.
Kubuka BH nya dan di depan mataku adalah sepasang payudara yang
berukuran sedang dan ranum. Bajunya sengaja tidak kulepaskan, karena dia
terlihat sangat cocok dan cantik dengan baju itu. Ku lihat celana
dalamnya yang berwarna kulit menutupi vaginanya. Kuturunkan pantyhosenya
sedikit dan kurobek celana dalamnya dan menariknya keluar. Kubetulkan
kembali pantyhosenya, dan ku hirup aroma dari cairan vaginanya dan
kujilat. Angela melihat dengan tatapan sedikit terkejut. Kutempelkan
celana dalamnya ke hidung Angela.
"Bagaimana aromanya?"
Seakan-akan tidak percaya, ia menghirupnya beberapa kali.
"Aromanya seakan-akan menggetarkan seluruh tubuhku.." jawabnya.
Tiba-tiba saja aku merasakan tangan kirinya dengan penuh nafsu
meremas-remas penisku. Kuturunkan celana dalam ku dan penisku berdiri
dengan keras dan panjang. Mulutnya sedikit terbuka melihat penisku yang
berukuran sedang namun keras seperti batu. Jarinya yang mungil menyentuh
ujung kepala penisku. Tidak terbayangkan nikmatnya sentuhan Angela pada
penis ku. Perlahan-lahan ia mulai memegang dan mengelus-elus seluruh
batang penisku, akibatnya penisku benar-benar basah.
Aku suruh Angela tidur di atas ranjang. Ku jelajahi seluruh bagian dari
kakinya yang panjang dan seksi. Aku habiskan lebih dari 30 menit hanya
mengelus-elus dan memijat-mijat kecil seluruh bagian kakinya. Setiap
kali aku melihat kaki dan sepatu talinya, rasanya ingin ku kulum.
Akhirnya ku angkat kaki kanannya dan kuserbu dengan kuluman dan ciuman
pada jari-jari kakinya tanpa melepas sepatunya. Setelah puas ku
lanjutkan dengan mengulum vaginanya. Tanpa melepas pantyhosenya, aku
mainkan tarian erotis dengan lidahku. Angela terus mendesah nikmat tanpa
henti. Setelah beberapa saat, aku merasakan otot-otot pinggulnya mulai
menegang.
Angela mengalami orgasme kecil. Kubuat sebuah lubang kecil dengan
bantuan gigi dan jari ku. Lidah ku langsung menerobos masuk dan menyerbu
klitoris Angela. Nafas Angela semakin memburu dan dari bibirnya terus
mengalir alunan desahan kenikmtan yang tidak pernah ia bayangkan
sebelumnya.
"Ko.. Indra.. Enak banget.."
Ku arahkan pandanganku sedikit ke atas, bidadariku terlihat sangat
menikmati oral yang ku berikan. Ku dorong lidahku lebih dalam lagi ke
dalam vaginanya. Cairan cinta Angela terus mengalir tanpa henti. Aku
ingin angela merasakan nikmatnya bercinta, dan betapa mengagumkannya
multi orgasme. Ku masukan jari tengah ku ke dalam vaginanya. Jariku
masuk dengan mulus tanpa menemui hambatan apa pun. Ku coba untuk mencari
titik G spot yang menjadi puncak kenikmatan sexual Angela.
Desahan yang keluar dari mulutnya semakin kencang. Ada beberapa tempat
yang mencurigakan, akhirnya aku berexperimen satu per satu. Memang makan
waktu, tetapi setelah beberapa kali mencoba, akhirnya kutemukan. Aku
tidak begitu yakin, tetapi semakin lama aku memberikan rangsangan pada
titik tersebut, semakin kuat Angela menggeliat dan akhirnya orgasme.
Kurasakan otot-otot vaginanya menjepit jariku dengan kuat. Setelah
orgasmenya reda, aku memposisikan diriku di atas badan Angela. Kukulum
bibir dan lidahnya.
"Sayang.. Aku akan memberikan kenikmatan yang tiada bandingannya, apa kamu sudah siap?"
Angela melihatku dengan nafsu yang membara dan menganggukan kepalanya.
Kuberikan senyum manisku dan memposisikan penis ku di depan pantyhose
yang sudah ku robek sedikit. Pelan-pelan ku masukan penis ku. Dinding
vaginanya yang ketat dan kencang menyambut kedatangan penisku dengan
hangat. Ketika kepala penisku tenggelam di dalam vaginanya, Angela
memejamkan matanya dan mulutnya terbuka.
Kudorong lagi perlahan-lahan sampai seluruh batang penisku berada di
dalam vaginanya. Hangat, basah dan kencang, itulah yang kurasakan ketika
meluncur masuk. Pelan-pelan ku tarik sedikit dan masuk lagi. Setelah
beberapa tarikan Angela membuka matanya dan menatapku dengan penuh
kepatuhan. Dia sudah mulai terbiasa dengan penisku, kupercepat gerakan
memompa ku dalam posisi misionaris. Angela mendesah nikmat. Makin lama
makin cepat, kembali Angela hilang dalam orgasmenya yang kuat dan
panjang. Titik G spot yang kutemukan berada disebelah bawah dinding
vaginanya. Sulit untuk merangsangnya dalam posisi misionaris.
Kusuruh Angela membalikan badannya. Darah keperawanannya membekas di
atas ranjang hotel. Begitu pula dengan penis ku, tertempel darah segar
dari Angela. Kuarahkan Angela membentuk posisi doggy style. Aku sendiri
juga sudah tidak dapat bertahan lama lagi. Aku ingin menyelesaikannya
dengan memberikan multiple orgasme. Ku posisikan penisku ke daerah G
spot Angela. Saat itu pula angela mendesah dengan kencang, karena
vaginanya sudah terlalu sensitif. Kupompa Angela dari belakang,
pertama-tama pelan kemudian semakin cepat dan cepat. Tidak sampai 5
menit, badan Angela kembali berkontraksi. Kontraksinya jauh lebih kuat
dari sebelumnya. Kurasakan otot-otot vaginanya meremas-remas penisku.
Benar-benar sensasi yang tidak ada bandingannya.
Aku dapat merasakan cairan madu Angela terus mengalir keluar membasahi
paha kami. Badan Angela berkontraksi dan menggeliat dengan hebat
bagaikan gempa bumi. Orgasme yang ia rasakan tak kunjung habis. Ku
pelankan gerakanku, dan membiarkan Angela menikmati keseluruhan
orgasmenya. Kucabut penisku dari vaginanya dan menyuruhnya tidur dengan
terlentang. Kuposisikan penisku di depan bibirnya.
"Angela, buka mulutnya.. Anggap aja lolipop."
Angela menuruti kata-kataku dan menyambut 'lolipop' yang basah dengan
ejakulasinya. Angela dengan kaku mengulum penisku. Namun rupanya dia
mempunyai bakat alami dalam memberikan oral pada penis ku. Tidak lama
kemudian, orgasme ku datang bagaikan petir. Seluruh badanku bergetar.
Angela kaget ketika sperma ku meluncur dengan cepat dan kuat. Tidak
terhitung berapa banyak spermaku yang keluar. Angela hampir tersedak,
namun dengan cepat ia telan spermaku dan membersihkan sisa-sisanya.
Angela sudah kehabisan tenaga, aku berbaring disebelahnya. Ia menatapku
dengan tatapan puas dan sayang. Bidadariku.. Akhirnya aku berhasil
bercinta dengannya.
Setelah berbaring selama beberapa saat, aku mengajak Angela untuk mandi
bersama. Terpaksa Angela harus melepaskan pantyhosenya. Kami saling
membersihkan satu sama lain, tidak lama kemudian aku kembali memasukan
penisku yang masih keras dan horny ke dalam vagina Angela. Dibawah
pancuran shower yang hangat aku kembali bercinta dengan Angela. Ku
angkat dan kutahan kaki kirinya dengan tangan kananku dan kusandarkan
dia pada dinding kamar mandi. Ku pompa vaginanya dengan penisku, lembut
namun mantap. Angela menarikan tarian lidahnya pada leherku. Tanpa
disengaja dia menemukan tempat yang sensitif pada leher bagian kiriku.
"Iya.. Di sini.. Terus.."
Angela memfokuskan tariannya pada titik tersebut. Tak pernah kuduga
betapa sensitifnya tempat itu, aliran-aliran listrik kecil seolah-olah
berjalan di seluruh tubuhku, menambah sensasi yang luar biasa pada
penisku. Aku terus mendesah dan sedikit mempercepat gerakan penisku,
kadang-kadang aku mendorongnya sedalam mungkin dan mempertahankannya
dalam posisi seperti itu dan kugoyangkan pinggangku dengan gerakan
melingkar. Angela mendesah dan menghentikan tariannya.
Kulanjutkan lagi proses percintaanku. Dia merangkulku dengan kuat. Desahannya semakin cepat dan kuat.
"Ko.. Indra.."
Di bawah pancuran shower yang hangat, Angela mengalami orgasme yang
kesekian kalinya. Badannya bergetar kuat. Otot-otot dinding vaginanya
meremas-remas batang penisku dan membawaku ke ujung kenikmatan yang tak
terbayangkan. Aku berusaha untuk menahannya selama mungkin, paling tidak
sampai orgasme Angella mereda. Setelah reda, langsung ku keluarkan
penisku, dengan tanggap Angela berlutut di depanku dan melahap penisku
dengan mulutnya. Separuh penisku hilang didalam mulutnya. Lidahnya
dengan cekatan menari-nari di penisku. Benar-benar tidak terlukiskan
rasanya. Kupegang kepala Angela dengan kedua tanganku, pelan-pelan ku
dorong masuk penisku sampai habis. Angela hampir tersedak dan dengan
cepat menyesuaikan rongga kerongkongannya untuk menyambut penisku.
Kutarik lagi dan kumasukan lagi. Lidahnya tak pernah berhenti sedikitpun
menarikan tarian erotis pada penisku. Rangsangan ini benar-benar
membuat penisku meledak dengan orgasme yang kuat dan menggetarkan.
Karena aku terus menarik dan mendorong penisku akibatnya spermaku ada
yang mengalir keluar dari mulutnya. Spermaku yang mengalir keluar dari
sudut bibirnya membuat Angela semakin cantik dan menggairahkan. Angela
terus menjilat dan menelan sperma dari penisku sampai bersih.
"Suka ya?" Kutanya dengan lembut.
Tanpa melepaskan kulumannya, ia tersenyum dan mengangguk. Bidadariku
ternyata sungguh luar biasa, ini benar-benar mimpi menjadi kenyataan.
Seorang gadis cantik memberikan oral dan menelan sperma dari penisku.
Kami terpaksa menyudahi percintaan kami, karena sudah larut malam. Ku
antar Angela pulang ke rumahnya. Sebelum keluar dari pintu mobil, kami
bercumbu dengan penuh nafsu..
Malamnya kutelepon Angela. Kami setuju untuk pergi ke mall untuk
berjalan-jalan. Angela mengenakan terusan model babydoll dengan panjang
sampai 10 cm di atas lutut. Bahannya halus dan lembut. Pantyhose
berwarna putih, ultra sheer, ditambah dengan sepatu tali berwarna putih
yang melingkar sampai ke pertengahan betisnya, membangunkan penisku yang
sedang tidur. Rambutnya terurai rapi, make up berwarna natural dan
tipis, lipstick merah muda yang paling muda dengan wet look. Ketika
masuk ke dalam mobil, dia menyapaku dengan manis dan manja.
"Sabar ya Ko Indra sayang.."
Angela mengatakan hal itu seolah-olah ia mengetahui apa yang sedang
kupikirkan saat ini, yaitu berhubungan sex dengannya saat ini juga.
Dengan tampang kecewa yang kubuat komikal aku mengeluh. Namun hal ini
mengundang tawa bahak dari Angela.
"Apa tidak ada yang tahu kalau kita pergi bersama?" tanyaku.
"Tidak ada, aku cuma bilang mau bantu-bantu temanku yang mau married, jadi aku punya alasan untuk pulang sampai malam." jawab Angela sambil tersenyum manis.
"Angela, kamu benar-benar cantik, manis dan seksi sekali."
"Ko Indra bisa aja, kan aku dandan seperti ini cuma untuk Ko Indra."
"Memangnya kamu tidak pernah dandan untuk cowok kamu?"
"Cowok yang mana ya?"
"Kemarin katanya sudah punya?"
"Oh yang itu.. Sudah putus tuh.."
"Kapan?"
"Tadi malam." Angela menjawab dengan tenang.
"Boleh tahu kenapa?"
"Ko Indra lucu deh, pake acara nanya segala."
"Tidak ada, aku cuma bilang mau bantu-bantu temanku yang mau married, jadi aku punya alasan untuk pulang sampai malam." jawab Angela sambil tersenyum manis.
"Angela, kamu benar-benar cantik, manis dan seksi sekali."
"Ko Indra bisa aja, kan aku dandan seperti ini cuma untuk Ko Indra."
"Memangnya kamu tidak pernah dandan untuk cowok kamu?"
"Cowok yang mana ya?"
"Kemarin katanya sudah punya?"
"Oh yang itu.. Sudah putus tuh.."
"Kapan?"
"Tadi malam." Angela menjawab dengan tenang.
"Boleh tahu kenapa?"
"Ko Indra lucu deh, pake acara nanya segala."
Aku menduga bahwa akulah yang menjadi alasan dari putusnya hubungan antara Angela dengan pacarnya.
"Gara-gara aku ya?"
Tiba-tiba saja Angela mencium pipi kiriku.
"Cuma Ko Indra yang bisa membahagiakanku."
Rasanya jantungku hendak meloncat keluar mendengar pernyataannya.
Kuelus-elus pahanya yang dengan manis terbungkus oleh ultra sheer
pantyhose berwarna putih sambil tersenyum manis.
Setelah beberapa saat, kami tiba di Plaza Senayan. Sambil bergandengan
tangan kami memasuki pintu samping Plaza. Kami masuk ke Metro dan
langsung menuju ke bagian pakaian dalam. Angela melihatku dengan
senyumnya yang nakal. Kami mulai dari lantai dasar yang banyak menjual
sepatu-sepatu wanita. Aku menyodorkan beberapa pasang sepatu tali yang
sexy dan bagus. Ternyata Angela juga menyukainya dan aku membeli 2
pasang sepatu tali yang ber-hak tinggi dan sedang untuk Angela. Kemudian
kami naik ke lantai atas untuk melihat-lihat stocking dan pantyhose
yang dipajang pada counternya dan sibuk membahasnya. Akhirnya kami
memutuskan untuk membeli semua merk yang ada dalam beberapa warna. Namun
kali ini Angela yang memaksa untuk membayar. Setelah itu kami makan
siang di sebuah cafe di lantai atas.
Aku sengaja memilih tempat yang terletak disudut ruangan. Kami duduk di
sofa yang menempel pada kedua sisi ruangan. Kami memesan dua piring
spagheti, dan jus untuk makan siang kami. Setelah pelayan yang mencatat
pesanan kami pergi, aku sibuk memeriksa sekeliling kami. Suasana masih
sepi dan tidak ada yang memperhatikan kami, yang terpenting adalah
taplak meja yang panjangnya sampai ke lantai. Benar-benar cocok untuk
melaksanakan rencanaku. Dengan sekejap aku masuk ke bawah meja.
"Ko Indra.." Angela berusaha menyingkap kain yang menutupiku.
"Ssst.. Jangan keras-keras, nanti ketahuan.." Bisikku.
"Mau ngapain sih?"
"Ada deh.." Jawabku dengan senyum nakal.
"Ssst.. Jangan keras-keras, nanti ketahuan.." Bisikku.
"Mau ngapain sih?"
"Ada deh.." Jawabku dengan senyum nakal.
Kurapikan kain penutup meja itu sehingga menutupi seluruh bagian
pinggang Angela. Kemudian kubuka kedua kaki Angela yang menutupi
selangkangannya. Lalu aku belai-belai vaginanya yang terbalut oleh
pantyhose putih yang seksi.
"Ko Indra.. Jangan di sini nanti ada yang melihat.." Bisiknya.
Aku mengacuhkan bisikannya, karena aku merasakan bahwa Angela tidak
memakai celana dalam dan pantyhose yang dikenakannya adalah yang 'sheer
to waist'. Langsung saja kukulum vaginanya sambil membelai-belai kakinya
yang panjang dan lembut.
"Ko Indra.."
"Terima kasih.." jawab Angela dengan suara yang sedikit bergetar. Aku dapat merasakan Angela sedang menyedot jus yang baru saja di antar. Tangan kanannya menyelinap masuk ke dalam taplak meja dan mengelus-ngelus kepalaku. Tidak lama kemudian terdengar lagi suara dari pelayan wanita yang sama, membawakan pesanan kami. Setelah meletakan pesanan kami, pelayan itu meninggalkan Angela. "Sayang ayo dimakan dulu." Bisikku dari bawah. Angela dengan kikuk mencoba memakan spagheti yang telah kami pesan. Dia berusaha untuk tenang dan mencoba menikmati makanannya. Aku tahu dengan pasti sensasi yang dihasilkan oleh vaginanya (dengan pertolongan lidahku yang nakal) telah mengambil alih kesadarannya. Tiba-tiba saja terdengar suara langkah kaki yang mendekat, bersamaan dengan itu pula kedua kaki Angela menjepit kepalaku dengan kencang. Akhirnya aku merasakan otot-otot pinggul dan kakinya berkontraksi dengan keras. Cairan orgasmenya mengalir makin banyak, kulah.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar