Han“ panggil Happy Salma padaku dengan serak.
“Ya“ kataku semakin keras meremas buah dadanya.
“Hhmm.
Han. aaah...“ desah Happy Salma yang kini terasa mulai terangsang, aku
langsung memegang tangan Happy Salma dan kubawa ke selakanganku, tangan
itu terasa kuat bertahan agar tidak kutarik, namun lama lama dan ragu
ragu tangan itu menurut juga dan nemplok di selakanganku tepat di
penisku.
Happy Salma memandang ke selakanganku dengan melotot, ketika
tangannya sampai dibatangku, Happy Salma menekan dengan pelan, aku
langsung memelukknya sehingga pegangan pada penisku menjadi lepas, aku
langsung menyerbu bibirnya, namun ketika bibirku menerpa bibir Happy
Salma, dirinya langsung menahan kepalaku menolak ciuman bibirku.
“Han. jangan“ sergah Happy Salma, namun tetap membiarkan tanganku di buah dada sebelah kirinya yang kuremas dengan lembut.
“Tanggung,
ah“ kataku dengan nakal kembali menyerbu bibirnya, kudorong tubuhnya
sehingga sampai rebah di sofa dan aku langsung menindihnya, Happy Salma
seakan mau melawan namun akibat remasan tanganku pada buah dada
rangsangan hebat menerpa Happy Salma sehingga dirinya langsung membalas
pagutanku dengan lembut, aku semakin nakal, kulepas remasan buah dadanya
itu dan mengelus pahanya yang mulus, kemudian naik ke atas, kami tetap
saling mengulum bibir kami dengan lembut, tanganku menyusup ke dalam
kaos obongnya, naik dan menyusup ke cup BHnya namun sesak, tanganku
kunaikan dan kuremas dengan pelan dan lembut
“Hmmm. sssh...“ desis
Happy Salma dengan suara kecil. Kami berdua semakin terangsang, apalagi
tangan Happy Salma kini malah dengan nakal sudah memegang selakanganku
meremas lalu tersenyum padaku ketika kami melepas pagutan.
“Mau lanjut Sal ?” tanyaku
“Hmmm...“
jawab Happy Salma tak kumengerti, sehingga aku menaikan tanganku sampai
pundaknya dan menarik tali branya ke lengannya walau sangat susah
karena ada kaos oblong itu, untung kaosnya longgar sehingga tali BHnya
bisa melorot, aku langsung menurunkan tanganku dan menaikan cup branya
kemudian kuremas buah dadanya dengan lembut, puntingnya lancip pertanda
belum pernah menyusui, habis itu aku langsung menaikan kaosnya, bibir
kami kembali bertaut dengan sangat mesra.
“Oooh Han... aaah... “ desis Happy Salma. Tanganku semakin keras meremas buah dadanya.
“Han... jangan“ tolak Happy Salma namun tidak membiarkan tanganku meremasnya, malah beberpa detik kemudian terbalik
“Remes
Han, remess, aaah...“ Kuremas buah dadanya yang kenyal itu dan aku
langsung melumat dengan cepat membuat Happy Salma membalas lumatanku,
tangannya yang berada di selakanganku itu kini gantian meremas dengan
kuat merasakan kerasnya batangku.
“Han, punyamu besar sekali. Oh Han,
apa yang kita lakukan ?” tanya Happy Salma dengan mata sayu, sehingga
aku langsung beringsut dan langsung memondongnya
“Kamarmu di mana Sal ?”
“Oh
Han, jangan. aaah...“ tolak Happy Salma lagi. Aku tetap memondongnya,
namun Happy Salma malah tidak menolak dan aku menuju ke kamar yang
terdekat, apalagi kamar itu terbuka lebar, sehingga aku memondong tubuh
yang sudah terangsang itu ke kamar, kututup dengan kakiku lalu
kulemparkan Happy Salma ke ranjang sampai tengkurap, aku langsung
melucuti celana panjangku serta celana dalamku, sehingga penisku
langsung kelihatan, ketika Happy Salma berbalik langsung terkejut
melihat batangku yang besar itu. Tanganku Happy Salma langsung menarik
penisku dan menggenggamnya.
“Besar sekali Han, Hmm, boleh aku kulum Han ?” tanya Happy Salma dengan ragu ragu
“Lebih
baik copot seluruh pakaian kita, sayang “ ajakku yang disambut senyum
Happy Salma, pelan pelan kaosnya langsung dicopot dengan cepat, buah
dadanya sebelah kiri sudah terlepas dari branya, dengan menarik kaitan
bra di belakang terlepaslah penutup buah dada milik Happy Salma yang
besar itu.
Aku sendiri juga membuka bajuku kemudian kaos singletku
dengan cepat, Happy Salma langsung membuka celana pendek itu yang
berkolor, kini Happy Salma hanya menggunakan celana dalam, lalu dengan
gemas mengocok penisku
“Aku mau lihat vaginamu Sal “ pintaku yang
disambut senyum Happy Salma, sehingga dirinya menarik tanganku agar aku
melepas sendiri, kutarik celana dalamnya itu. Astaga naga .. celahnya
sangat sempit dan bagaimana cara memasukan batangku, tapi aku malah
merasa lubang itu pernah ada yang memakainya, namun harus kubuktikan,
aku langsung menindih Happy Salma dengan cepat dan melumat habis
bibirnya. Luar biasa montok Happy Salma, kulitnya mulus, rambutnya
panjang, buah dadanya montok sekali dan besar, lubang vaginanya sempit.
Beruntung malam ini aku bisa bercinta dengannya.
“Han. aaah... terus
Han. beri aku kenikmatan“ pinta Happy Salma dengan menahan kepalaku
ketika kami dengan sangat rakus saling melumat.
Luar biasa Happy
Salma ini dalam posisi telanjang bulat, aku sendiri masih merasa tak
percaya bisa menyaksikan tubuh telanjang Happy Salma, kami habis saling
memagut dan merangsang di bagian alat vital kami. Tangan Happy Salma
seperti sangat erat tidak mau melepaskan penisku yang besar itu,
demikian pula dengan tanganku yang bergantian meremas buah dadanya kanan
kiri, tubuh kami sudah terbakar asmara birahi, mata sayu Happy Salma
mengundangku untuk memberikan kepuasan batiniah dengan ingin digauli,
digumuli dan digenjot dengan penisku itu. Aku merasakan daya pikat Happy
Salma yang menghipnotisku, tubuhnya sangat menggiurkan bahkan bisa
membuat lelaki meneteskan air liurnya jika memandang pada bongkahan buah
dada dan pantatnya. Aku kemudian tiduran di sampingnya dengan tanganku
mengelus elus paha berisi milik Happy Salma.
“Sal, kamu nggak keberatan khan kalo kita bercinta dengan suka sama suka ?” tanyaku
“Nggak
donk, aku juga sudah lama mengagumimu. aku juga sudah lama tak
bercinta“ jawab Happy Salma dengan tersenyum, bahkan kemudian mendesis
karena gerakan tanganku yang mengelus elus itu menuju daerah tubuhnya
yang paling sensitif di belahan vaginanya
“Aku boleh keluarin air maniku di dalam ?” tanyaku dengan memandangnya penuh kemesraan
“Boleh,
kalo aku hamil kamu harus tanggung jawab, tapi ya karena aku sedang
tidak subur, jadi kemungkinan hamil kecil. Segera donk“ ajak Happy Salma
dengan tersenyum dan masih memegang penisku dan dipermainkan dengan
jari jari tangannya membuatku menjadi semakin ngaceng.
“Sekarang,
yuk, kamu oral penisku dulu. Aku ingin merasakan kuluman bibirmu. Cepat
sayang, penisku akan membuat dirimu terpuaskan, lihat tuh. Tanganmu tak
pernah lepas dari kontolku, sayang, ntar nanti gantian aku oral
tempekmu“ kataku dengan tertawa kecil dan disambut dengan kocokan nakal
tangan Happy Salma di penisku. Happy Salma menjadi tertawa nakal karena
aku semakin saja jorok berkata kata dalam keadaan bertelanjang bulat
hendak mencapai pundak pendakian.
Tak terasa aku juga menjadi tidak
tahan dengan kesintalan dan kemontokan Happy Salma itu. Dengan penuh
kemesraan kami kembali memeluk dengan erat dan saling memagut di bibir
kami, bibir seksi milik Happy Salma terasa manis bagiku, aku menikmati
setiap mili bibir milik bintang sinetron itu, kami berpagut terus dengan
disertai rintihan dan desahan serta erangan bersahutan
“Ough.. Han.
Hhss..“ lenguh Happy Salma ketika kami saling memagut dan bermain bibir
itu, tanganku menyusuri tubuh dan berhenti di gudukan yang sangat
menantang itu, kurasakan kemontokan dan kekenyalan buah dadanya itu,
setiap aku meremas buah dadanya, desah nafas Happy Salma semakin menaik
dengan cepat, terkadang ketika aku meremas dan mempermainkan puntingnya,
tubuh Happy Salma melengkung ke atas sehingga buah dadanya semakin
keras kuremas remas sesukaku, aku dalam posisi menindih tubuh penuh
keringat itu, sedang Happy Salma kakinya menjepit pinggangku dengan
erat, tangannya memeluk ke punggungku, matanya merem melek keenakan
merasakan rangsanganku yang tiada henti ke sana kemari menyusuri lekuk
lekuk tubuhnya.
“Luar biasa buah dadamu, Sal. Aku suka dengan
kemontokan tubuhmu“ pujiku dengan mengulum puntingnya, kedua tangan
Happy Salma langsung memegang kepalaku dan menekannya keras.
“Sedot.
aaah... Han sayang. Puasi aku, hhs... terus Han.“ lenguh Happy Salma
dengan bertubi tubi. Happy Salma langsung menarik kepalaku dan aku
dilumat dengan sangat rakus oleh Happy Salma, kami terbakar nafsu tak
terkendali dengan sangat rakus, Happy Salma mulai bersikap sangat
agresif sekali, dengan memelukku kemudian menggulingkan aku sehingga aku
kini ditindih tubuh montok Happy Salma, dengan memelukku kemudian
menaikan badannya dan duduk di atas pahaku, aku merasakan keempukan
pantatnya itu.
“Besar kan buah dadaku, sayang “ tanya Happy Salma
kepadaku dengan tersenyum, aku langsung mengangkat tanganku, Happy Salma
memegang tanganku dan di bawa ke buah dadanya.
“Remes sayang. aku
sudah menjadi milikmu. Aku ingin menikmati kontolmu ini“ tukas Happy
Salma dengan mengenggam batangku dengan mengocoknya pelan pelan
memberikan rangsangan pada batangku, tangannya kemudian turun memegang
buah zakarku, dengan mata berbinar dan tersenyum padaku, aku hanya bisa
menimpali dengan gemas
“Rasakan kontolku Salma, berhappy-happylah dengan kontolku‘’ godaku dengan meremas buah dadanya.
“Kamu
duduk saja, pastilah ketika aku berhappy dengan kontolmu. Kamu pasti
mau meremas buah dada dan pantatku. hhhm.. tadi apa ? Oh. godain juga
tempekku ya sayang“ ajak Happy Salma dengan beringsut mundur, aku
membuka pahaku dan aku langsung mengangkat tubuhku sampai terduduk,
kugeser bantal untuk menyanggaku. Pelan pelan Happy Salma membungkuk
sambil memegang batangku penisku, lidahnya langsung menjulur menjilati
batangku ke atas dengan rakus, terasa sekali lidah Happy Salma ketika
menjilati batangku itu sangat rakus, seperti sudah sangat lama tidak
disetubuhi. Batangku berulang ulang dijilati naik turun, buah pelirku
tak luput dari sapuan lidah Happy Salma.
Aku merapikan rambut panjang
Happy Salma itu dengan tanganku, kusampirkan ke samping kepalanya, lalu
aku langsung meremas buah dadanya yang menggelantung sangat indah itu.
Dengan penuh nafsu, Happy Salma langsung menjilati batangku dengan
sangat rakus, seperti seorang istri yang sudah lama tidak disetubuhi
suaminya.
“Gede banget Han kontolmu‘’ timpal Happy Salma dengan suara
yang mendesah menambah semangatku, buah dadanya menjadi santapan empuk
tanganku, berulang ulang aku bermain dengan buah dadanya, meremas
sepuasku kadang dengan meremasnya sekuat mungkin membuat Happy Salma
sampai menahan tanganku yang meremas, namun ketika tanganku lepas,
tangan Happy Salma kemudian kembali lagi bermain dengan penisku
“Kamu
nakal. Ngeremes susuku keras keras “ protes Happy Salma dengan
tersenyum, kemudian kembali menjilati batangku dengan penuh kerakusan,
aku kemudian berpindah meremas pantat Happy Salma yang membulat itu,
terasa sekali kemulusan tubuhnya terjaga. Dengan gemas pantatnya aku
remas membuat Happy Salma sampai menggoyangkan pantatnya karena remasan
tanganku. Dengan menjilati batangku berulang ulang dengan sangat rakus,
kemudian langsung menelan batangku masuk ke dalam mulutnya. Dikulumnya
batangku di dalam mulutnya
“hm... hhss... “ suara yang keluar dari
mulut Happy Salma yang penuh dengan batangku, dikeluarkan batangku
dengan cara menarik kepalanya ke bawah sehingga batangku ikut miring,
nafasnya memburu, birahinya terbakar, dengan penuh kerakusan, batangku
dikocok kocok dengan tangannya. “Han, trim ya Han. Kalo aku bisa
menikmati kontolmu yang gede ini“ timpal Happy Salma dengan menganggukan
kepalanya dan tersenyum dengan nakal.“Sama, sayang. Malam ini aku bisa
bercinta denganmu Sal. Aku suka dengan kemontokan tubuhmu, dalam hati
kecilku aku selalu ingin menyaksikan kepolosan tubuhmu“ pujiku dengan
meremas kepala Happy Salma dan merapikan rambutnya lagi.
“Aku
suka dengan buah dadamu yang besar ini, Sal. Uh, nikmat sekali aku bisa
meremas buah dadamu”. Happy Salma tak menanggapi omonganku dan kembali
sibuk bermain dengan batangku itu. Dengan sangat membabi buta mengoral
batangku dengan tak perduli aku yang langsung tak karuan menggelinjang,
batangku itu dijilati dengan cepat dan bahkan dengan meretas batangku
sehingga aku sampai mendongak tak karuan.
“Kamu yang nagajakin
begini, tanggung resikonya “ ejek Happy Salma kembali menelan penisku
bulat bulat ke dalam mulutnya dan dioral dengan lidahnya, giginya sering
mengena batangku dan aku merasakan sakit yang tak terhingga namun rasa
sakit itu berganti kenikmatan dengan cepat.
“Terus Sal, kamu
piawai juga oral kontolku. Salma, aaah...“ erangku dengan melepaskan
pegangan buah dadanya dan bersandar ke belakang menikmati oral Happy
Salma itu. Tak kusangka ternyata Happy Salma mempunyai sifat rakus dan
agresif dalam hubungan seks, walau belum menikah namun nafsunya tak
kalah dengan seorang tante girang yang maniak seks, aku mengkahwatirkan
jika menikah kelak maka suaminya akan kelabakan meladeni nafsunya,
kemungkinan selingkuh akan terbuka lebar jika suaminya kelak tidak mampu
memuaskan hasrat birahi yang meletup itu.
Dengan ganas dan
rakus, batangku keluar masuk ke dalam mulutnya, kemudian dikeluarkan dan
digoyang ke sana kemari bahkan ditempelkan ke pipinya, kemudian dengan
tertawa menjilati lagi batangku.
“Aku suka sama kontolmu Han,
besar banget, uh... rasanya nikmat sekali. Sudah lama aku nggak nikmati
kontol, sayang khan...“ unjuk Happy Salma dengan nakal disertai sikap
genitnya lalu melepaskan batangku yang sudah mengkilap penuh air liur
Happy Salma. Aku sampai ngos ngosan menikmati oral Happy Salma itu yang
ganas dan rakus.
“Sorry kalo aku tadi terburu buru, maklum aku
kehausan birahi Han. Nggak apa apa khan ?” tanya Happy Salma dengan
menundukan kepalanya karena malu, aku langsung bangun lalu menaikan
dagunya dan kuberikan senyuman mesra.
“Lakukan sesuka Salma, aku
suka dengan kerakusan dan keganasanmu. Tapi lebih enak jika dilakukan
dengan lembut dan penuh cinta. Sini gantian aku oral tempekmu, Salma“
ajakku dengan mendorong dadanya agar rebah.
“Oke Han, trims jika
kamu mau mengerti. Segera oral tempekku Han, nikmati setiap mili dari
lubangku itu, nikmati tempekku. Tempekku menjadi tempat curahan
birahimu, buat aku sampai menggelepar dengan oralmu, Han. Oh...“ ujar
Happy Salma dengan suara tak karuan. Ketika aku menyapu vaginanya itu,
Happy Salma langsung melengkung ke atas, sehingga aku langsung meremas
buah dadanya, belum lagi kepalanya langsung bergoyang ke sana kemari tak
karuan, rambutnya menjadi berantakan, ketika diam menyaksikan lidahku
bermain menyapu naik turun Happy Salma melihatnya dengan menggigit
bibirnya.
“Terus Han, lebarin lubang tempekku agar kontolmu bisa
masuk, lama nggak dipake tuh “ timpal Happy Salma dengan memegang
kepalaku dan menekannya ke bawah sehingga aku tak bisa bergerak kemana
mana, hanya bisa mengoral lubang itu dengan lidahku. Ketika aku
menempelkan bibirku dan menyedotnya, pegangan Happy Salma terlepas dan
langsung menggelinjang tak karuan, gerakannya bak cacing kepanasan.
“Sssh…
Han.. aaah .. terus Han“ pekik Happy Salma dengan memejamkan matanya
menikmati sedotan bibirku di lubangnya yang membasah itu. Gerakan
lidahku berulang ulang melebarkan labia mayoranya ke kanan dan kiri
dengan cepat, kubalas perlakuannya dengan oralku yang rakus membuat
Happy Salma menjadi bergerak sangat liar.
“Han. aaah, kamu balas
ya ? Uh, Han, aduh.. enak Han, terus Han.“ lenguh Happy Salma tak karuan
dengan bergerak ke sana kemari, badannya setengah meronta ronta,
tangannya mencakar sprei dengan kuat. Aku terus menerus mengoralnya,
lidahku menyapu dan menusuk ke dalam lubangnya yang kian melebar dengan
cepat, lenguhan, rintihan dan erangan Happy Salma semakin menjadi jadi.
“Han,
aah. nggak tahan, pelan-pelan“ protes Happy Salma dengan menahan
kepalaku, namun ketika kepalaku dilepas aku dengan rakus kembali
menyedot lubang itu sekuatku, membuat Happy Salma langsung melengkung,
tanganku langsung meremas buah dadanya dengan keras. Gerakan Happy Salma
semakin tak karuan lagi, setengah badannya sampai mengguling ke kanan
kiri, kemudian juga naik turun, kepalanya kadang bangun ke atas kemudian
berdebam lagi ke ranjang.
“Terus Han. nggak tahan nih. aaah “
jerit Happy Salma dengan mulai menopang kakinya ke punggungku menekan
kuat kuat ke punggungku, kepalanya tak karuan bergerak, vaginanya
menjadi santapan empuk bagi lidah dan bibirku.
“Sedot klitorisku
Han, cepat, sedot, sentil dengan lidahmu. aaauh... Han“ lenguh Happy
Salma dengan sekuatnya, gerakannya semakin berontak, sprei bahkan sampai
sobek karena cakarannya. Menit demi menit aku mengoral vagina Happy
Salma sesukaku membuat dirinya menjadi tak kuasa melawan oralku.
“Han,
aku mau sampai, aaah... “ lenguh Happy Salma dengan kuat dan terbanting
setelah duduk. Tubuhnya menegang dengan sangat kaku, dan menyemprotkan
cairan beningnya menembak ke mukaku, tubuhnya kemudian berkelonjotan tak
karuan. Beberapa saat kemudian tubuhnya melemas dengan cepat, hanya
dadanya naik turun menghembuskan nafasnya keluar masuk. Matanya terpejam
sangat erat. Kubiarkan dirinya diam dan aku hanya kembali tiduran di
sampingnya dengan mengelus elus pahanya dengan pelan untuk merangsangnya
kembali, akibat rangsanganku itu, Happy Salma kemudian membuka matanya
dan menahan tanganku yang sudah bergerak ke buah dadanya dan kuremas
dengan pelan.
“Han. sabar ya, uuh.. Kamu nih jadi nggak tahan ingin
aku disodoki. Masukin ya Han, pelan pelan“ ujar Happy Salma dengan
bergerak bangun dan memegang batangku, kemudian kaki kirinya melangkahi
kedua kakiku dan langsung memposisikan vaginanya ke batangku yang tegak,
dipegangnya batangku dengan keras.
“Please, kamu suka nakal meremas
kontolku, Salma sayangk. Perlakukan dengan baik dong, bukan dengan
diperas kayak gitu, sakit tau“ sungutku.
“Maafin aku Han, oke deh.
Aku terlalu bernafsu, tapi okelah, kamu boleh nikmati lagi kapan-kapan
tubuhku, aku mendambakan bercinta denganmu terus, kamu mau khan ?” tanya
Happy Salma dengan tersenyum lalu menekan lagi dengan kuat sehingga
batangku menjadi mulai tenggelam ke lubangnya yang becek itu. Pelan
pelan penisku mulai dijepit sangat luar biasa di vagina Happy Salma itu,
jepitannya meremas sangat erat sekali, aku bisa menjadi tidak tahan.
“Luar
biasa Han, kontolmu. Terbesar yang pernah kurasaka, Uh... Han...
tempekku rasanya dibor sangat keras sama kontolmu. Han, kamu diam dulu
ya. Biar aku yang penetrasi aja “ ucap Happy Salma dengan memejamkan
matanya, ditariknya selakangannya kemudian menekan lagi sehingga
batangku kini sudah masuk sampai hampir separo. Aku sampai berdegup tak
karuan karena rasanya dijepit dalam vagina Happy Salma yang erat sekali.
Batangku terasa dipuntir puntir sama cepat.
“Rasanya, tempekmu enak
sekali Salma, sayangku. Oh Happy Salmaku sayang... aaah...“ erangku
dengan menahan nafasku kuat kuat. Perjuangan kami untuk menenggelamkan
batangku kami lakukan dengan penuh kerja sama. Happy Salma kini mulai
bisa menuruti keinginanku agar tidak membabi buta, kepalanya digerakan
ke sana kemari karena batangku yang besar itu terasa sekali mengoyak
liang vaginanya dan kesakitan ketika batangku mili demi mili masuk. Luar
biasa ketat dan keras lubangnya itu.
“Pelan ya Sal“ tukasku dengan
menahan tanganku meremas bantal. Aku bisa tidak tahan dijepit dalam
vagina Happy Salma ini. “Ya Han, nggak apa apa kamu akan muncrat, maklum
lubangku lama nggak dipakai. please, tuh hampir mentok“ tukas Happy
Salma dengan senang dan kemudian memejamkan matanya menikmati masuknya
batangku mili demi mili. Kami sampai terpekik kecil ketika batangku
sudah amblas. Mata kami terpejam dengan sangat erat merasakan nikmatnya
kami bersetubuh. Kami kemudian terdiam dan membuka mata lalu saling
memberikan senyum mesra.
“Kau hebat Han. Aku suka dengan besarnya
kontolmu ini, duh, nikmat sekali. Rasakan jepitan tempekku, sayang “
kata Happy Salma dengan merapatkan kakinya. “Ah Salma. Happy, ah ..
rasanya, Nikmat“ erangku tak karuan, Happy Salma hanya tertawa dengan
menahan rasa sakit luar biasa namun penuh kenikmatan sehingga rasa sakit
itu berganti dengan kenikmatan. “Kamu diam dulu, aku yang naik turun.
Beruntung lho kamu bisa menikmati tubuh seorang artis, enak khan ?” goda
Happy Salma. “Iya donk“ jawabku dengan singkat dan terkejut karena
Happy Salma langsung naik turun menggenjotku
“Han, enak,
nikmat“teriak Happy Salma yang naik turun dengan pelan di atasku,
tangannya menopang di dadaku agar tidak terjengkang. Gerakan badannya
naik turun, batangku terasa diperas dan dipilin pilin, kami merasa tidak
akan bertahan lama. Genjotan Happy Salma dipercepat sehingga aku
langsung meladeni genjotanya. Tanganku ditarik oleh Happy Salma dan
diletakkan di buah dadanya, aku kemudian bangun dan duduk memangku Happy
Salma.
“Nah gitu, segera remes susuku, sayang. Cium bibirku juga “
ajak Happy Salma. Aku langsung memeluknya, tangan kananku sendiri
meremas dengan kuat buah dada Happy Salma. Sehingga kini Happy Salma
yang kewalahan sehingga langsung menggenjotku dengan cepat dan tak
terkendali, namun aku membiarkan saja
“Han. ougghh, duh Gusti,
enaknya“ pekik Happy Salma dengan keras dan aku semakin lama tenggelam
untuk melumat bibirnya dan meremas buah dadanya, penisku keluar masuk
vagina Happy Salma dengan lancar.
“Han, nggak tahan, cepetin ya “
ajak Happy Salma dengan cepat langsung menggenjotku. Akibat gerakan
pantatnya yang menghujam naik turun itu aku menjadi tidak tahan, kuremas
buah dadanya sekuatku membuat Happy Salma menjadi tak kuat lagi,
tubuhnya menegang dengan kaku. “Aah... dah, nggak kuuaat “ lenguh Happy
Salma dengan keras, tubuhnya menegang, aku menyusul kemudian karena
jepitan vaginanya merapat seiring orgasmenya. Aku ikutan menegan dan
hampir bersamaan, kami berdua saling berkelonjotan dan memeluk dengan
erat, aku diitindihnya kemudian batangku menyemprotkan air maniku banyak
sekali.
“Cret... cret... cret.. cret “
“Oh …sssh“ lenguh
Happy Salma untuk terakhir kali, aku tak kuasa lagi batangku mengucurkan
cairan kental dan keluar dari sela sela lubang vagina Happy Salma itu.
Kami sangat puas dan diam dengan saling memeluk erat, kubenamkan
kepalanya dalam dadaku, Happy Salma mengelus elus pundaku dengan pelan.
Kami terdiam mengatur nafas dan sibuk dengan pikiran masing masing,
barulah kemudian Happy Salma bangun dan membuka matanya
“Ayo Han,
kita lanjutin. Sampai kita sama sama nggak kuat. Malam ini kamu tidur di
sini ya“ ujar Happy Salma dengan tersenyum padaku.
Luar biasa tenaga
Happy Salma ini yang cepat bangkit setelah merasakan orgasme, aku
sendiri tidak mengira Happy Salma langsung mengajak untuk meneruskan
birahi kami. Aku lalu bangun dan kami berdua keluar dari ranjang,
penisku berlendir kental demikian pula dengan vagina Happy Salma yang
meneteskan cairan kental karena spermaku keluar di dalam vaginanya, aku
diajaknya untuk dicuci penisku di kamar mandi yang berada di dalam kamar
itu, sampai di kamar mandi aku langsung diguyur air dingin di penisku,
lalu Happy Salma mengambil sabun dan mencuci penisku dengan gemas,
bahkan terkesan seperti mau mengocok. Aku tak kuasa lagi merasakan nafsu
birahiku sehingga aku langsung meremas buah dadanya. Penisku dengan
cepat tegak kembali.
“Kau pintar mainin kontol Sal .. “
“Sabar dulu Han, duh“ ujar Happy Salma dengan cepat cepat menyelesaikan mencuci penisku dan kemudian mencuci vaginanya sendiri.
“Keburu
rapet deh, susah masukin kontolku lho“ rajukku dengan semakin nakal
meremas buah dada sebelah kirinya, habis itu Happy Salma langsung
berdiri dan menarik tanganku untuk digandeng keluar kamar mandi yang
tidak besar itu. Sampai di ranjang aku langsung mendorong tubuh Happy
Salma untuk menaikan kakinya ke ranjang.
“Kamu naikin saja kakimu
Salma, terus bungkukin badanmu, pake tangan kananmu menyangga tubuhmu”
perintahku dengan segera karena penisku ngaceng tak tahan lagi. Happy
Salma langsung menaikan kakinya, kemudian badannya membungkuk miring.
“Sakit Han... kalo gini, nggak nyaman deh “ protes Happy Salma dengan gemas.
“Sudahlah.
Ntar aku perkosa kamu tahu rasa “ ujarku dengan mendesak dan langsung
membungkuk, menyelusupkan kepalaku dan langsung menjilati vaginanya yang
mulai merapat lagi.
“Han, oughhh...“ ringgis Happy Salma merasakan
lidahku menyapu dengan gemas, bahkan aku semakin nakal menusukan jariku
mengorek membuat Happy Salma langsung menggelinjang
“Nakal. pacarku
saja nggak berani ginian. Masak kamu bukan pacarku sudah nakal meniduri
aku“ goda Happy Salma dengan tersenyum nakal, diaturnya rambut itu yang
panjang ke samping kepalanya. Aku bermain di vaginanya dengan mengorek
memakai lidah dan juga menyedot dengan kuat
“Haan... “ lenguh Happy
Salma dengan suara keras, aku langsung menyudahi oralku lalu menarik
kepalaku. Setelah aku berdiri, aku langsung mengarahkan batangku lewat
belakang itu dan menusukan batangku dengan pelan pelan
“Pelan ya Han.
Uh, kontolmu, rasanya nikmat sekali. Aku suka Han, tahan dulu
Han,sakit“ kata Happy Salma dengan terhenti karena penisku yang melesak
masuk itu terasa sakit di vaginanya.
“Aku suka sama toketmu, Salma“ pujiku terhadap besaran buah dada Happy Salma itu
“Kalo
gitu remes saja toketku, sayang. Remes sesukamu saja “ timpal Happy
Salma dengan tersenyum padaku mengerling dan terlihat memang Happy Salma
terlihat nakal sekali. “Tante Salma genit ah.“
“Hush, aku bukan
seorang tante. Nakal ah. Han, kontolmu... aaah .. enak sekali menjepit
kontolmu. ayo masukin terus Han. Tuh, galak banget “ pekik Happy Salma.
Dengan menggeleng geleng dan kemudian memejamkan matanya. Aku sendiri
juga menjadi tertahan merasakan jepitan vagina Happy Salma, otot otot di
dinding vaginanya mulai kembali memilin batangku. Sehingga aku tertahan
untuk terus menusukan batangku lebih dalam, kami malah saling melenguh
bersamaan merasakan persatuan tubuh kami.
“Tahan dulu ya. Uh, benar
benar nikmat sekali Han, enak lagi “ timpal Happy Salma dengan menjilati
bibirnya, lalu pandangan matanya ditujukan ke selakangannya di mana
batangku tertanam masih menyisakan beberapa centi
“Teruskan Han.
Sampai mentok. Rasanya, kontolmu besar sekali. Bagian atas tempekku
menggelembung nih. Tapi enak kok Han “ kata Happy Salma dengan kembali
memandang ke depan, di dinding itu tergantung foto pria cakep yang
merupakan pacarnya.
Happy Salma langsung meludahi foto pacarnya itu
dan tertawa. “Rasain... diajak ginian sekali dah nggak mau lagi, dasar
sok suci “ maki Happy Salma dengan tertawa. “Biarkan saja Sal.. biar aku
yang memakai tempekmu terus“ tawarku. “Iya donk. yuk besok kita keluar
kota aja, ke villa itu yang paling nikmat“ jawab Happy Salma dengan
gemas lalu memundurkan pantatnya sehingga batangku mulai bergerak lagi
lebih dalam dan dengan sekali tarik dan tekan sedikit keras ludeslah
batangku dalam lubang yang becek itu.
“Aaauh... Hhsss... aduh“ lenguh Happy Salma
“Luar biasa jepitan tempekmu Sal. Aku suka. Besok lagi ya ?“ kataku dengan menarik batangku, dan kumajukan dengan pelan
“Eeh...
terus“ erang Happy Salma dengan suara tak karuan. Batangku kini keluar
masuk vaginanya dengan lancar, batangku sampai membentur bagian terdalam
vagina milik Happy Salma ini, erangan Happy Salma tak tertahankan,
emosinya ditumpahkan dalam hubungan cinta denganku, tanganku bergerak ke
depan dan meremas buah dadanya.
“Ya. Remes susuku, remes. Han. Aduh,
sakit Han. Pelanin donk “ teriak Happy Salma ketika aku tanpa diminta
menggenjot dengan keras dan cepat, aku langsung mengerem laju batangku
yang keluar masuk itu, terasa nikmat ketika menggenjot dengan cepat itu.
Aku mengatur tempoku, sedang Happy Salma hanya bisa ber ah uh ah uh
terus merasakan nikmatnya aku sodokin vaginanya.
“Ya .. enak Han ..
nikmat .. nggak begitu sakit .. enaaak .. terusss … aaauh “ lenguh Happy
Salma lagi dengan meremas sprei dengan tangan kanannya itu.
“Iya .sama “ tukasku
“Ganti
gaya ah .. nggak kuat deh kalo gini terus“ ajak Happy Salma. Kutarik
batangku keluar dari vaginanya, Happy Salma kemudian menurunkan kakinya
yang menjejak ke ranjang itu, kemudian nungging dengan kedua tangannya
“Ayo masukin, jangan bengong please “ bentak Happy Salma yang melihatku
hanya memandang ke buah dadanya yang menggantung sangat indah itu.
“Oke,aku mengagumi buah dadamu Sal, gede banget “
“Sudah.
kalo nggak tahan remes saja, bebas kok“ ucap Happy Salma dengan cepat
dan aku langsung kembali mengarahkan batangku ke liang vaginanya itu,
kuremas dulu pantatnya yang membulat itu. “Suka khan sama pantatku ?”
tanya Happy Salma dengan nakal
“Iya...“ kataku dengan memasukan
batangku, aku kemudian menusukan dengan kuat dan penisku pelan pelan
melesak sampai mentok, walau kami sampai meringgis karena gesekan
dinding vagina Happy Salma dengan penisku itu. “Sekarang genjot .. ayo
genjot aku … “ perintah Happy Salma dengan tak kuat karena aku pelan
pelan
“Tadi minta pelan. uh. nakal “ sungutku dengan menggerakan
pantatku maju mundur menyodoki dari belakang. “Nah .. enak Han .. enak
.. ayo terus auh .. “ lenguh Happy Salma dengan suara bertalu talu, aku
meremas buah dadanya kemudian tanganku mengelus punggungnya, lalu
memegang pinggang Happy Salma untuk mengontrol gerakannya agar tidak
terlalu ke depan.
“Sama. hsss .. “ erangku tak kalah dengan erangan Happy Salma
“Pelan
pelan dulu .. kalo aku minta cepat nanti akan bilang .. gini dulu aja
yaaa .. boleh cepat tapi dikit “ kata Happy Salma dengan memandang ke
depan lagi dan sekali lagi meludahi foto pacarnya itu.
“Putusin saja Sal .. aku mau jadi pacarmu ..” kataku dengan mempercepat sedikit sodokanku.
“Ah
yang benar .. nggak aaah .. kamu jadi pacar gelapku saja donk .. kalo
aku nikah kita tetap gini ya Han .. hamili aku sekalian ..” kata Happy
Salma dengan tidak memakai logika
“Aku takut kalo kamu hamil, Sal .. nggak make kondom .. “
“Biar
saja hamil Han. biar.. Kamu juga nggak perlu bertanggung jawab, tapi
kalo mau nikah denganku karena kita begini. Aku mau kok, terus Han. Aku
sudah nggak tahan.. lebih cepat lagi“ ajak Happy Salma dengan
memandangku mengerling, tangannya meremas sprei sekuatnya. Benturan
penisku didalam vaginanya sering membuat Happy Salma melenguh. Aku lalu
menggenjot dengan lebih cepat karena Happy Salma hendak menuju ke
orgasme. “Iya... aaah..“ jerit Happy Salma ketika aku dengan cepat dan
keras menghujamkan batangku ke dalam vagina Happy Salma itu.
“plok plok plok.“ nikmat sekali bisa mneyetubuhi Happy Salma ini.
“Han,
Burhan, nggak kuat ah. Mau sampai“ jerit Happy Salma dengan keras,
goncangan tubuhnya membuat buah dadanya bergandulan dengan sangat
indahnya, apalagi dengan balutan keringat itu tampak tubuh Happy Salma
semakin indah sekali. Beruntung aku bisa menikmati kesintalan dan
kemolekan tubuhnya.
Jepitan vaginanya semakin erat meremas penisku,
aku merasakan gerakan Happy Salma semakin tak karuan, kepalanya sampai
bergerak ke sana kemari tak tahan akan sodokanku yang semakin nakal
menghujam keluar masuk, aku merasakan batangku semakin keras dicekal,
dipilin, diremas dalam vagina Happy Salma itu.
"Han …. aduh .. nggak
kuat ah " erang Happy Salma dengan suara dikeraskan dengan kuat,
kuhujamkan batangku keras keras dan Happy Salma menegang dengan kaku,
matanya sampai terpejam erat merasakan orgasme. Batangku disiram cairan
panas lagi dan sampai keluar di sela sela penisku yang masih menyodoki
vaginanya. "Berhenti ah .. stop ah" elak Happy Salma dengan lemas dan
kepalanya direbahkan ke ranjang, kuhentikan sodokanku itu dan aku hanya
diam, kemudian aku menindihnya dan memberikan ciuman di pundaknya. Tubuh
Happy Salma sangat lemah dan nyaris tanpa tenaga, tubuhnya yang
mencapai orgasme itu tak kuat lagi, sehingga aku hanya bisa bermain
dengan mengelus elus kepala Happy Salma serta merapikan rambutnya yang
berantakan.
“Tante Salma hebat deh “ pujiku.
Tak ada jawaban dari
Happy Salma karena masih menikmati sisa-sisa orgasme itu. Aku mendiamkan
Happy Salma sampai bisa bangun lagi, tak berapa lama kemudian bangun
lagi
"Han ..sayang .. jangan tindih Tante Salma deh" kata Happy Salma dengan menggunakan kata tante dan tersenyum.
“Nah, gitu deh Tante Salma. Aku suka deh dengan panggilan itu.“
“Oke
deh Han .. kamu boleh panggil dengan Tante Salma. Tapi cuma malam ini
demi memuaskan kamu, tuh kamu belum muncrat lagi." ujar Happy Salma
dengan hendak bangun, aku langsung mengangkat tubuhku dan kucabut
batangku lagi.
Aku kemudian naik ke ranjang, Happy Salma membalik
tubuhnya aku langsung menindihnya dan melumat bibirnya, kami berdua
langsung saling bertempur dengan melumat dan meraba raba bagian vital
kami, tanganku dengan nakal selalu meremas buah dadanya, bahkan Happy
Salma memaksa batangku agar ditenggelamkan. “Masukin, cepat, ayo“ sergah
Happy Salma dengan menahan kepalaku.
Aku langsung berhenti melumat
bibirnya kemudian aku mengangkat tubuhku, Happy Salma membuka
selakangannya lebar-lebar, aku memajukan dudukku dan kupaskan batangku
ke vagina Happy Salma itu. “Ya, Han, betul, masukin terus, kamu genjot
Tante Salma ya, yang keras nggak apa-apa,enak kok“ tukas Happy Salma
dengan tersenyum, disekanya keringat yang membasahi wajahnya, lalu
dipegangnya lenganku hendak mencakar ketika penisku melesak masuk dengan
lancar walau pelan-pelan.
“Ah...“ erang Happy Salma kesakitan ketika
batangku sudah ludes, aku langsung menarik batangku dan kugenjot dengan
cepat, kembali suara benturan penisku dengan vagina Happy Salma semakin
seru, apalagi aku semakin bernafsu untuk menuntaskan birahi ini. Tak
terasa aku terus menggenjot Happy Salma dengan posisi duduk, kunaikan
pantat Happy Salma agar naik dan aku menaikan selakanganku sampai aku
bisa berlutut, tubuh Happy Salma melengkung, bagian kepala berada di
ranjang, namun selakangannya mengambang dan aku sodokin terus
“Ah...
Sssh...“ lenguh Happy Salma dengan bergerak kepalanya ke sana kemari tak
karuan, aku menggenjotnya dengan cepat dan keras. “Ampun ah. ampun...“
rengek Happy Salma ketika batangku menghujam dengan sangat keras membuat
Happy Salma semakin kewalahan, aku langsung menghentikan sodokanku,
lalu kuturunkan tubuhnya lalu kutindih, Happy Salma langsung memelukku
erat, aku kemudian menyerbu bibirnya dengan memagut. Happy Salma
membalas pagutanku, habis itu aku bergerak lagi menyodoki dengan cepat,
batangku keluar masuk, kupagut dan kulumat terus, kemudian tanganku
langsung meremas buah dadanya. Happy Salma menjadi terkejut karena aku
melakukan tiga teknik itu. Sehingga Happy Salma langsung memegang
kepalaku.
“Gila, aaah. nggak kuaat aku, ampun aaah...“ erang Happy Salma dengan suara melemah karena seperti habis tenaganya.
Gerakan
penisku keluar masuk dengan sangat cepat dan keras membuat jepitan
Happy Salma semakin menyempit dengan cepat, kedua kakinya menjepit keras
pinggangku, aku terus melumat, meremas dan menyodoki.
“Nggak. aah “
Happy Salma menegang kembali mencapai pendakian, kugenjot dengan
menghujamkan lagi batangku keras keras. Dan orgasme Happy Salma datang
lagi dengan mengucurkan cairan beningnya. Tubuhnya kemudian
berkelonjotan dengan rambut tak karuan itu. Kubiarkan Happy Salma
menikmati orgasme dengan menghentikan sodokanku. Aku menindihnya lagi
dengan erat dan mencium keningnya. Happy Salma hanya memejamkan matanya
erat erat. Nafasnya memburu dan dadanya bergerak dengan cepat karena
berpacu dalam birahi.
Baru lima menit kemudian membuka matanya. “Kau
hebat, sayang. Tante Salma makin suka sama kamu. tolong deh, ambilin
foto itu “ kata Happy Salma dengan menunjuk ke dinding, tanganku yang
dekat dinding itu menariknya tanpa aku melepaskan tindihan di tubuh
Happy Salma. Kuberikan ke tangannya dan langsung dibuang sejauhnya
membentur tembok lalu pecah kacanya.
“Lelaki penakut .. sebal aku .. “ sungut Happy Salma
Aku hanya diam saja, kemudian Happy Salma tersenyum padaku
“Kau yang bisa memuaskan aku Han. makasih ya Han.“ ucap Happy Salma dengan mencium pipiku.
“Oke deh.“
“Kita
terusin lagi, setelah itu kita bobok. aku ingin kamu muncrat lagi di
dalam, awas kalo di luar.” ancam Happy Salma dengan memagutku pelan.
Aku
sangat puas bisa meniduri Happy Salma ini, kami berdua semakin
tenggelam dalam lautan asmara birahi, memadu penuh dengan kepuasan dan
saling menggoda dengan kata kata yang sangat jorok untuk menambah
nikmatnya bercinta. Saking joroknya aku, Happy Salma ikut ikutan bicara
jorok, sehingga kami berdua semakin suka dan berjanji ingin selalu
mengulang lagi. Kami membuat janji lagi kalo lusa akan bercinta lagi di
villa, memuaskan hasrat kami yang menggebu. Happy Salma sampai tertawa
senang karena aku memberikan waktu padanya untuk pengin digenjot lagi.
“Janji
ya Han, kamu lusa kudu genjot tempekku, tempek Tante Salma.“ canda
Happy Salma dengan tergelak gelak dan langsung meremas penisku.
“Oke
deh, akan kugenjot tempek Tante Salma dengan kontolku ini, akan kubuat
kau merintih rintih dan meronta-ronta lagi. Aku suka sama buah dadamu
tante. Rasanya kenyal, besar dan segar sekal. Hmmm, nyodok-nyodok, wuih,
puas deh“ kataku melambung tinggi. “Apalagi kalo kamu oral itilku,
rasanya selangit banget. Apalagi kalo tempekku kamu jilatin dan
sedot-sedot“ balas Happy Salma tak mau kalah. “Sama, kalo Tante Salma
emut kontolku. Wuih sedotanmu ngeri sekali sayang, masak nyepong kok
sekuatnya. Mang kontolku mau dimakan apa ?” tanyaku disambut tawa
tergelak Happy Salma lagi, posisi kami saling berpeluk dengan batangku
menancap di vagina Happy Salma itu. Remasan ringan dan pilinan otot otot
di dinding vaginanya menambah nikmatnya batangku tenggelam, kami
menahan diri untuk tidak bergerak dan saling bercanda jorok. “Tapi
jangan anal ya, alias kamu nyodoki silitku“ tukas Happy Salma dengan
menepuk dadaku. “Nggak deh, aku ingin kontolku di jepit di belahan
susumu yang besar itu, tante. Tante Salma memang dambaan banyak lelaki“
penginku semakin membuat Happy Salma senang. “Duuh, kamu suka banyak
variasi deh. Gimana kalo kita lusa bercinta di villaku saja“
“Nggak
masalah, kita lusa seharian akan menghabiskan waktu dengan bertelanjang
bulat, jika nggak tahan langsung saja genjot“ aku memberikan tawaku
dengan tergelak.
“Iya, kalo pengin aku tinggal jilatin kontolmu yang
besar ini. Aauh, kakimu jangan gerak dulu deh, rasanya kontolmu nekan
sampai mentok, atur kakimu agar diam“ sungut Happy Salma dengan gemas.
“Hahaha“ tertawa melihat Happy Salma meringgis keenakan merasa desakan
penisku yang maju itu lalu Happy Salma langsung mencubitku. “Segera yuk,
aku ingin jepit kontolmu di belahan buah dadaku, tarik donk“ ajak Happy
Salma dengan mendorong dadaku, aku langsung menarik batangku dengan
pelan pelan, terasa sekali batangku mulai seret, namun ketika aku tarik
kumajukan lagi membuat Happy Salma mendelik merasakan sodokan lagi.
“Aauh, nakal ah, keluarin“ sungut Happy Salma dengan gemas.
Aku
kemudian menarik lagi, namun perut ditahan agar tidak menyodok lagi,
aku lalu berlutut di atas tubuh Happy Salma yang telentang, malah saking
gemasnya, Happy Salma langsung bangun dan menyerbu batangku dengan
menjilati sangat rakus sekali, gerakan lidahnya secara cepat menjilati
naik turun. Aku menjadi sangat terangsang, kupegang kepala Happy Salma
dengan kedua tanganku, penisku kembali dijilati berulang ulang sampai di
buah zakarku, jilatan Happy Salma sangat rakus sekali. “Terus Tante
Salma, terus, ah, emut dong kontolku, jangan dijilati mulu“ ajakku
dengan menekan kepala Happy Salma. Happy Salma langsung memasukan
penisku ke dalam mulutnya dan disedot terlebih dahulu dengan kuat.“Aaah“
erangku merasakan sedotan Happy Salma yang keras itu, kemudian penisku
dipermainkan dengan lidahnya, aku merasakan tekanan pada penisku semakin
menghebat.
“Bisa muncrat, segera jepit kontolku donk.“ ajakku dengan
menarik kepala Happy Salma. Happy Salma kemudian langsung rebah dan
memegang kedua buah dadanya, aku memajukan selakanganku dan tepat
penisku berada di belahan buah dadanya, Happy Salma memegang kedua buah
dadanya dan menekan batangku. “Gerakin maju mundur, rasakan kekenyalan
buah dadaku, sayang “ timpal Happy Salma.
Aku langsung menggerakan batangku maju mundur, jepitan empuk di buah dadanya terasa sangat nikmat.
“Han.
nikmat aaah... bangga bisa merasakan kontolmu ini,terus Han“. Aku
merasakan kenikmatan dijepit dalam buah dadanya yang montok itu,
berulang ulang batangku maju mundur bahkan Happy Salma sampai
menjulurkan lidahnya sampai menyetuh bagian atas kepala penisku.
Gerakanku yang pelan pelan itu membuatku semakin suka dengan kenakalan
Happy Salma itu.
“Susumu nikmat banget, apalagi tempekmu Tante“ pujiku pada Happy Salma
“Iya
donk., diginiin saja aku senang apalagi tempekku disodok sodok
kontolmu“ balas Happy Salma tak mau kalah. Aku terus maju mundur dan
semakin cepat, lama sekali aku bermain di buah dadanya dengan penisku.
“Sudah
donk, segera kulum lagi kontolku“ pintaku yang disambut dengan dorongan
Happy Salma ke pahaku, lalu Happy Salma bangun dan langsung menjilati
batangku dengan rakus, bahkan mengocok penisku dengan cepat, terasa aku
sudah nggak karuan diperlakukan demikian.
“Tante Sal, jangan keras
keras, bisa muncrat, rugi muncrat di luar“ erangku dengan gemas. Happy
Salma langsung menghentikan kocokan pada penisku, lalu menggulingkan
badanya menyamping, kemudian mengangkat kakinya.
“Aku gini aja, kita
gunakan gaya ini. Segera masukin kontolmu dalam tempekku sayang“ ajak
Happy Salma yang berposisi menyamping dengan pinggang sebelah kanan
sebagai tumpunya, aku langsung masuk ke dalam jepitan kaki Happy Salma,
lalu mengarahkan batangku ke dalam lubang vagina Happy Salma
“Pelan pelan masukinnya ya, sayang“ tahan Happy Salma di pahaku. Aku hanya mengangguk saja.
“Tempek yang enak sekali Tante“ kataku dengan tergelak
“Iya,
rasakan tempekku. nikmat setiap genjotanmu, aku malah semakin tak
karuan Han, malah pengin orgasme lagi, ayo, tusuk“ ajak Happy Salma
dengan melepaskan tangannya di pahaku. Aku langsung menekan ke vagina
Happy Salma, penisku pelan pelan masuk lagi melesak sampai separo.
“Tarik,
tarik dulu“ tahan Happy Salma Aku menurut dan menahan desakan dengan
menarik batangku, lalu kutusukan lagi dengan tenaga besar membuat Happy
Salma langsung menjerit.
“Brengsek, sakit tahu“ sungut Happy Salma
dengan gemas, penisku semakin amblas dalam lubangnya yang becek itu,
kutarik dan kugenjot dengan keras.
“Asu“ maki Happy Salma dengan nakal dan jorok. Tak terasa aku terus menenggelamkan batangku dalam-dalam.
“Ayu-ayu kok ngomongnya jorok “ ledekku disambut tawa Happy Salma.
“Sorry
deh, sorry“ balas Happy Salma dengan tertawa genit. Begitu batangku
amblas, aku langsung menggenjotnya maju mundur, kaki yang terangkat itu
kemudian ditopangkan ke padaku sebelah kiri, sehingga tangannya kini
terlepas dan memegang kakiku.
“Enak Han. Aah terus, genjot dengan
keras nggak apa-apa“ ujar Happy Salma dengan merem melek merasakan
batangku keluar masuk dengan lancar.
“Nikmat sekali tempekmu, sayang “
kataku dengan mesra sambil terus menggenjot vaginanya dengan mantap,
setiap hujaman batangku membuat Happy Salmas sampai tergoncang goncang,
buah dadanya ikut bergoyang seiring sodokanku yang mantap itu.
Aku
menggenjotnya maju mundur dengan intonasi tak karuan lebih lima menit,
belum ada tanda tanda menuju orgasme. Aku langsung meremas buah dada
Happy Salma yang bergoyang goyang sangat merangsangku.
“ah.. uuuh... “
lenguhan kami bersahutan dengan desah nafas yang berat. Aku kemudian
menggenjot dengan keras membuat Happy Salma semakin kewalahan.
“Han, kalo keras aku nggak tahan nih. bisa cepat orgasme” kata Happy Salma dengan menggigit bibirnya sekuatnya.
“Iya,
sama, ayo, kita keluar bareng, sayang“ kataku dengan terus menggenjot
lebih cepat dan keras, aku semakin tidak tahan, sudah lebih sepuluh
menit saling berpacu dalam birahi, kami saling tersenyum penuh arti
sambil kami berdua memandang ke arah yang sama di selakangan kami yang
saling bersatu. Menit demi menit kami saling bergerak dengan sangat
benafsu.
“Aku sampai. aaah...“ lenguhku keras.
“Iya...“ jawab
Happy Salma. kugenjot dengan lebih keras membuat Happy Salma mendongak
merasakan sodokanku yang mantap itu, kakinya dirapatkan lebih erat
sehingga batangku terasa dijepit lebih erat lagi
“Han, nggaak...“
pekik Happy Salma dengan menegang kaku, mengucurkan cairan beningnya,
aku langsung menghujamkan batangku berulan ulang dengan keras, namun
Happy Salma mendahului aku. Tubuh Happy Salma berkelonjotan, aku tak
kuat lagi kupercepat sodokanku lagi.
“Han. ampun aaah..." ucap Happy
Salma dengan suara melemah. Namun aku terus menggenjotnya, batangku
semakin licin saja keluar masuk karena kucuran cairan bening itu, aku
tidak tahan lagi, aku mendapatkan orgasme kemudian dengan menegang kaku,
menyemburkan air maniku ke dalam vagina Happy Salma. Aku sampai
berkelonjotan dan jatuh menindih Happy Salma, tubuhku langsung dipeluk
dengan erat oleh Happy Salma. Nafasku serasa hancur, dibelainya aku
dengan penuh cinta.
“Trims Han. nikmat kan tempek Tante Salma ?” tanya Happy Salma dengan tersenyum.
Aku
tak menjawab hanya menikmati sisa sisa orgasmeku, tak terasa kami sudah
sangat capek bercinta, aku memejamkan mataku dengan erat.
“Biar
kontolmu di dalam saja ya, sini aku kelonin kamu, malam ini kamu tidur
di sini saja, trim sayang, mau memuaskan aku“ ucap Happy Salma dengan
menciumi kepalaku, kuperat pelukanku dan Happy Salma.
“Jangan lupa lusa ya“ ujar Happy Salma mengingatkan ak
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar