Tangannya kemudian meraih tanganku dan diletakkannya di atas pahanya.
“Kamu pengin ini kan?” sambil berkata begitu tante Yulia mendekatkan wajahnya dan mencium bibirku.
Tak kuat menahan nafsu yang sedari tadi telah bergolak, kubalas ciuman
tante Yulia dengan penuh gairah. Sambil berciuman, kuremas dan kuusap
pahanya yang mulus itu, sementara tanganku yang lain mengusap-usap
rambutnya.
“Ehh..” erang tante Yulia ketika tanganku menyentuh celana dalamnya yang telah basah.
Erangannya makin menjadi-jadi ketika tanganku menyibakkan celana dalam
itu dan menemukan klitorisnya. Kuusap-usap klitoris tante cantik ini,
dan cairan vaginanya semakin mengucur deras.
“Ahh.. Enak Wan.. Memang betul kata Sonya kamu hebat.. Terus Wan” erangnya lebih lanjut.
Sementara tanganku masih mengusap-usap vaginanya, akupun menciumi pundak
putih tante Yulia. Kemudian kuturunkan tali gaunnya sehingga
payudaranya tampak meskipun masih terbungkus BH. Kuturunkan cup BH-nya
dan payudaranya yang padat meloncat keluar seperti menantangku untuk
menghisapnya. Langsung kuterkam payudara kenyal itu dan kuisap serta
kujilati putingnya yang berwarna merah muda.
“Ahh.. Yess.. I like it.. Oh god..” erangan tante Yulia semakin menjadi memenuhi ruangan kantor itu.
Terus kujilati puting yang semakin mengeras itu, dan tanganku yang satu masih terus memberikan kenikmatan pada klitorisnya.
“Oh Wan.. Yes.. Terus wan.. Oh.. God” racau tante Yulia merasakan nikmat yang kuberikan.
Setelah itu aku menghentikan sejenak aktifitasku. Tampak wajah tante menampakkan kekecewaannya
“Wan.. Don’t stop please.. Ayo terusin wan..” pintanya
“Takut ketahuan tante.. Emang nggak ada siapa-siapa nih?” kataku sambil menciumi wajahnya yang cantik.
“Nggak ada.. Cuma pembantu sama satpam aja.. Mereka juga nggak akan tahu.”
“Suami tante?”
“Nggak ada.. Sedang ke luar negeri.. Ayo Wan.. Puasin tante ya sayang..”
katanya sambil mendorong kepalaku ke arah payudaranya yang montok itu.
Kuisap dan kukulum puting payudara tante Yulia. Bergantian kuhisap
sepasang payudaranya. Tante Yulia kembali mengerang dan badannyapun
menggeliat menahan nikmat.
Setelah puas menikmati payudara montok tante Yulia, akupun mengangkat
gaunnya sehingga tampak celana dalam mininya yang seksi berenda. Kulepas
celana dalam itu, sehingga tampak vaginanya yang bersih tak berbulu
sedikitpun. Langsung kujilati dan kuciumi vagina tante Yulia, sehingga
tubuhnya agak melonjak dari sofa.
“Ahh.. Wan.. Yes.. Ohh..” erang tante Yulia. Sambil mengerang, tubuhnya
tampak sedikit melengkung ke belakang menahan nikmat. Tangannya tampak
meremas-remas payudaranya sendiri.
Kubuka lebih lebar paha tante Yulia, dan kujilati dan kadang kugigit
perlahan klitorisnya. Sementara tanganku menggantikan tangannya untuk
meremas-remas sepasang payudaranya yang kenyal itu. Ruangan semakin
dipenuhi oleh erangan tante Yulia, dan juga bunyi sofa karena gerakan
tubuhnya yang mengeliat-geliat nikmat.
Tiba-tiba HP tante Yulia berbunyi. Kamipun tak mempedulikannya dan aku
terus memberikan kenikmatan oral pada tante yang cantik ini. Tetapi
bunyi HP terus berbunyi..
“Shit.!!” maki tante Yulia.
“Sebentar ya Wan.”
Tante Yulia pun bangkit dari sofa dan berjalan ke meja kerjanya. Diraihnya HP dan dijawabnya dengan nada kesal.
“Ya.. Ada apa?”
“Aku baik-baik aja dear.., sedang sibuk untuk pameran minggu depan” jawabnya sambil kembali duduk di sofa.
“Kamu sendiri gimana di Kuala Lumpur?” sambil berkata begitu tangan
tante Yulia meraih kepalaku yang masih berjongkok di depan sofa dan
mendorong ke arah tubuhnya.
Akupun mengerti kemauannya. Kembali kusibakkan gaunnya dan mulutku
kembali menciumi dan menghisapi bibir vaginanya. Kemudian kutelusuri
vaginanya dengan lidahku, untuk kemudian kuhisap-hisap kembali
klitorisnya.
“Iya dear.. Hmm.. Udah dulu ya.. Aku banyak kerjaan nih.. I love you..” sambil berbicara tangannya mengusap-usap rambutku.
Kulihat tante Yulia menggigit bibirnya sendiri menahan erangannya, agar suaminya di ujung telepon tidak curiga.
“Iya.. Nggak apa.. Aku bisa jaga diri kok.. Ok.. Bye dear..” setelah
menutup HP-nya, erangan tante Yulia yang tadi terpaksa ditahannya
langsung meledak.
“Oh.. God.. Terus Wan.. Yes..” Semakin cepat kujilati klitoris tante Yulia.
“Ahh.. Wan.. Kamu hebat.. Aku keluar Wan.. Ohh..my godd..”
Tubuh tante Yulia mengelinjang hebat dan cairan vaginanya semakin
mengucur banyak. Terus kuhisap dan kuciumi vagina indah tante Yulia yang
cantik ini, sampai tubuhnyapun lemas terhempas di atas sofa. Kuraih
tisu di atas meja dan kubersihkan mulutku dari cairan nikmat tante
Yulia. Kemudian kuhabiskan sisa orange juiceku, dan kuambil dan
kuberikan orange juicenya.
“Minum dulu tante” kataku.
“Thank you Wan.., aduh belum pernah tante orgasme kayak tadi.. Kamu
benar-benar laki-laki Wan..” Lalu diteguknya orange juicenya sampai
habis.
“Sekarang giliran kamu ya..” katanya
Dimintanya aku berdiri di depannya. Tante Yulia yang masih duduk di sofa
lalu membuka celana panjangku. Aku pun membuka kemejaku, dan tak lama
akupun tinggal bercelana dalam di depannya.
“Kata Sonya punyamu besar ya Wan” katanya sambil tersenyum menggoda.
Tangannya kemudian menanggalkan celana dalamku, dan penisku yang memang
lumayan besar itupun mencuat keluar dengan gagahnya sampai hampir
mengenai wajahnya yang cantik.
“Oh.. God.., besar banget Wan.., I like it..” katanya sambil mengelus-elus kemaluanku dengan jemari tangannya yang lentik.
Sambil mengocok perlahan penisku, wajah tante Yulia mendekat dan tak lama lidahnya telah menjilati batang penisku.
“Ah.. Tante..” erangku ketika kepala penisku dijilatinya.
Sambil menjilati kepala penisku, tante Yulia meremas-remas buah zakarku
sambil matanya menatapku nakal menggoda. Kemudian dibukanya mulut
mungilnya dan dikulumnya penisku. Rasa nikmat menjalar ke seluruh
tubuhku ketika tante Yulia menggerakkan kepalanya maju mundur menghisapi
penisku. Kuremas-remas kepalanya sambil merasakan kehangatan mulut
tante muda yang cantik ini.
Tampak tante Yulia begitu menikmati penisku. Dihisap, dijilati dan
diremasnya penisku dengan penuh gairah. Sesekali gumaman nikmat
terdengar dari mulutnya saat dia mengulum penisku. Sedangkan
erangankupun semakin keras terdengar memenuhi ruangan kantor gallery
itu.
“Now.. Please fuck me Wan.. Aku pengin ngerasain barangmu yang gede itu.” katanya sambil bangkit berdiri.
Dia pun kemudian berbalik membelakangiku. Kuciumi lagi pundaknya dan
kuremas payudaranya. Kemudian tante Yulia memposisikan dirinya sehingga
dia menungging di atas sofa tamu. Kusibakkan gaunnya dan kuarahkan
penisku ke liang vaginanya.
“Oh.. God..” erangnya ketika kepala penisku mulai masuk menyesaki liang
vaginanya yang sempit. Kudorong tubuhku sehingga peniskupun masuk lebih
dalam, dan mulai kupompa vagina tante muda ini.
“Ahh.. Yes.. Fuck me.. Fuck me.. Yes.. Yes..” erang tante Yulia setengah
menjerit. Payudaranya tampak bergoyang-goyang menggemaskan karena
gerakan tubuhnya. Jepitan vagina sempit tante Yulia terasa begitu nikmat
di sepanjang penisku. Sambil memompa tubuhnya, sesekali kuremas
payudaranya yang menggantung menggemaskan.
Setelah beberapa menit kami bersetubuh dengan doggy-style, akupun
kemudian duduk di sofa. Tante Yulia segera menaiki tubuhku dan kami
kembali bersetubuh dengan duduk saling berhadapan. Dengan posisi ini,
aku leluasa untuk kembali menikmati payudaranya yang montok itu. Tante
Yulia menaik-turunkan tubuhnya di pangkuanku, dan tanganku meremas-remas
pantatnya yang bulat dan padat.
“Wan.. Wan.. Aku hampir keluar lagi wan.. Oh.. God..” erang tante cantik ini.
Aku lalu kembali menghisapi payudaranya sambil tanganku mendekap erat
punggungnya. Sambil tanganku yang lain memegang erat pantatnya, aku lalu
menggenjot cepat penisku dalam liang vaginanya.
“Ahh.. Ahh.. God.. God.. Ahh..” jerit tante Yulia mendapatkan orgasmenya yang kedua.
Butir keringat tampak mengalir membasahi wajahnya yang cantik dan
sebagian menetes ke payudaranya yang indah. Akupun terus menggenjot
tubuhnya dan tak lama akupun merasa akan segera menyemburkan spermaku
dalam liang vaginanya.
“Hmmhh..” erangku tertahan saat orgasme, karena mulutku masih menghisapi payudara tante Yulia.
Banyak sekali spermaku yang menyembur ke dalam vagina tante Yulia.
Mungkin karena aku begitu terangsang melihat wajahnya yang cantik serta
bodynya yang seksi. Setelah itu akupun melepaskan dekapan eratku di
tubuh tante cantik pemilik gallery ini. Tubuhnyapun rubuh lemas di
samping tubuhku.
“Tante puas banget Wan.. Belum pernah dapat yang seperti tadi dari suami tante”
“Wawan juga puas banget tante. Tante cantik banget sih”
“Ih.. Kamu bisa aja” jawabnya sambil mencubit tanganku.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar