Tiba-tiba Baby Margaretha berpindah tempat duduk mendekati Jo. Kedua
kaki seksinya ia taruh di sofa seraya memandang Jo nakal. Pria mana
yang tidak bakalan tergoda yang melihat cewek seksi dengan celana jins
super pendek seolah seperti CD dan tanktop ketat yang menunjukkan lekuk
tubuh serta belahan dada seorang Baby Margaretha. Ditambah dengan
tatapan nakal Baby, membuat Jo agak klepek-klepek.
"Jo, Baby gak bohong kok, Jo cakep deh" rayu Baby lagi.
Kini Jo hanya terdiam, ada sedikit di celananya. Baby pun melanjutkan rayuannya
"Jo, mau gak Jo jadi pacar Baby malem ini aja? Paling gak, Baby beneran mau balas budi buat Jo. Mau yah Jo..."
Melihat sikon yang mulai mengundang Jo pun sadar, dia sebenarnya juga
tergoda oleh rayuan Baby Margaretha. Bagaimanapun, Jo adalah seorang
pria dan tidak ada satupun pria waras yang tidak akan tergoda oleh body
seksi Baby Margaretha barang sedikitpun. Ia juga paham, dia sebetulnya
bukanlah pria yang betul-betul alim. Karena pergaulan juga, dia
akhirnya pernah merasakan surga dunia walaupun membayar. Kebetulan
waktu menjadi kuli, banyak teman-temannya berasal dari perantauan. Tak
jarang bagi mereka yang telah beristri merindukan kehangatan tersebut.
Dan tak jarang pula mereka mengajak Jo. Awalnya karena gengsi dan tidak
ingin dianggap cupu, dia mengikuti teman-temannya. Namun ia belakangan
agak ketagihan kala birahinya memuncak. Hanya saja pekerjaan yang
sibuk dan berat belakangan rupanya mampu mengontrol nafsu Jo. Namun ia
masih ingat kalau Baby adalah klien penting bosnya. Jo tidak mau
perbuatannya nanti menjadi masalah di kemudian hari. Dengan jaim dia
berkata,
"Aduh Non, beneran Jo Ikhlas, aduh Non... mending jangan deh, Jo gak enak sama non dan pak Bos."
Baby pun tertawa mendengar Jo berkilah, ia berkata dalam hati, "Huh, jaim-jaim ngaceng juga kamu."
Baby pun kembali menggodanya "Jo, kalau kamu ikhlas, kenapa dedekmu nggak sih" seraya mengelus tonjolan di celana Jo.
Jo pun kaget setengah mati, jantungnya hampir copot. Benar apa yang
dikatakan Baby, ternyata si otong nggak ikhlas. Di balik persembunyian
si otong seolah berteriak-teriak minta jatah untuk beraksi.
Melihat Jo hanya terdiam, Baby pun kembali merangsang Jo. Kali ini
tangan kirinya merangkul Jo, buah dadanya yang montok dan berisi ia
tempelkan ke dada bidang Jo dari samping, sementara itu tangan kanannya
masih mengelus-elus tonjolan di celana Jo. Kali ini Jo sudah tidak
dapat menolak. Entah karena birahinya kembali memuncak tak terbendung
atau dengan pengaruh viagra yang tanpa sadar ia minum tadi, kini, Jo
mulai larut dalam permainan. Namun perasaan jaim masih tersisa di
pikirannya,
"Non, bener saya tidak enak non sama non dan pak Bos, kalau ada yang tahu gawat non, bisa dipecat saya" rengek Jo.
"Ah Jo.... santai aja kali, rumahku sedang sepi kok supirku sedang
pulang kampung dan pembatuku baru besok siang balik sini. Santai aja Jo
kita aman kok, gak ada yang ngintipin, asal...." rayu Baby lagi.
"Asal apa non?" tanya Jo.
"Asal kamu gak nolak dan jangan bilang ini ke siapa-siapa yah, hanya
untuk kita berdua aja yah Jo." jawab Baby. Mendapat lampu hijau seperti
itu, Jo menjadi tidak ragu-ragu lagi.
"Siap non hehehe..." Jawab Jo bersemangat. "Idihh... tadi malu-malu jaim, sekarang nafsu nih ye" ledek baby dengan tertawa
Jo tida membalas. Mereka hanya bertatapan kemudian Jo memulai inisiatif
dengan melumat bibir Baby Margaretha terlebih dahulu. Tangannya segera
meremas-remas payudara Baby dengan lembut. Beberapa menit bibir mereka
bertemu dan berpagutan. Lidah Jo dengan aktif menggelitik rongga mulut
Baby.
"Jo kamu udah pernah ya?" tanya Baby kemudian melepas ciuman mereka. "
Hhhh.... sudah non, dulu pas jadi kuli, tapi ya cuman jajan biasa non." jawab Jo sambil mengambil napas.
"Hmm... jadi beneran belum pernah ama pacar ya Jo?" tanya Baby lagi.
"Belum, emang kenapa?" tanya Jo.
"Gak apa-apa, sini, baby contohin. Idih... jangan di monyongin dong Jo
hahaha..." Baby tertawa melihat ulah Jo. "Sini Jo deketin wajahmu"
Jo pun mendekatkan wajahnya. Kali ini, giliran Baby Margaretha yang
melumat bibir Jo. Pertama, dipegangnya dagu Jo, kemudian
dikecup-kecupnya bibir Jo dengan lembut menghisapnya perlahan dan
pelan-pelan Baby memainkan lidahnya. Baby memainkannya dengan baik
seolah mengajak lidah Jo bergulat serta membuat bibir Jo hangat seolah
dipeluk membuat Jo bak di atas awan.
"Gitu Jo, sekarang giliranmu ayo!" ujar Baby, kini baby bahkan memosisikan duduknya sehingga ia kini dipangku oleh Jo.
Jo pun melakukan apa yang dicontohkan oleh Baby. Dipandangya gadis
molek itu, kemudian dikecupnya lembut bibir Baby seolah memeluknya,
kemudian, ia teruskan dengan memainkan lidahnya perlahan seolah
mengajak lidah Baby berpagutan. Baby kemudian menaruh kedua tangan Jo
di payudara dan pahanya, kemudian ia meminta Jo untuk melakukannya
lagi. Dengan lembut tangan Jo membelai-belai payudara dan paha foto
model seksi itu. Kemudian ia selipkan tangannya dibalik tanktop ketat
dan hotpants Baby, mencari-cari putingnya di balik cup penutupnya
kemudian memijitnya lembut dan nakal. Gairah mereka berdua kini telah
memuncak. Baby dan Jo saling melepaskan baju mereka. Jo masih menyosor
dengan ciuman-ciuman nakalnya pada bibir Baby sementara kedua tangannya
bergerilya membelai-belai tubuh seksi Baby Margaretha. Baby kemudian
mengajak Jo masuk ke kamarnya. Ia kemudian mendorong tubuh Jo bersandar
di ranjangnya, kemudian Baby mengkecup-kecup puting Jo, memainkan
dengan lidahnya dan tangan lembutnya kini mengarah ke batang kejantanan
Jo, membelainya dan memijitnya dengan hangat. Baby sangatlah pintar
memainkan lidah nakalnya. Diputar-putar lidahnya mengelilingi puting Jo
dan digigit-gigitnya kecil seolah itu permen mint bagi Baby, sementara
tangannya membelai kejantanan jo dengan berirama. Permainan Baby pun
membuat Jo terangsang setengah mati. Ia pun juga tak mau kalah, kini ia
memilin-milin dan memijat puting Baby membuatnya mendesah tak keruan,
Kesempatan itu tak disia-siakan, Jo segera melumat payudara Baby yang
montok itu. Diciuminya dengan lembut dan menggigiti puting Baby membuat
Baby mendesah-desah. Tak lupa Joko kombinasikan dengan sapuan lidahnya
seperti yang dicontohkan oleh Baby tadi. Jo menaruh tangannya pada
vagina Baby, mencari-cari klitoris Baby dan memainkannya,
"Auw... pelan-pelan dong Jo, pelan, kayak kamu mijitin putingku tadi Jo" rayu Baby nakal.
Jo pun menurutinya. Kini sambil memainkan puting Baby, Jo memijit-mijit
klitoris Baby dengan lembut membuat Baby mendesah-desah tak karuan dan
menggigit bibirnya. Sesekali Jo mencelupkan jari-jarinya ke dalam
vagina Baby, mengoreknya perlahan seolah tidak ingin kehilangan setiap
jengkal cairan madu dalam vagina Baby. Tiba-tiba ia menemukan suatu
tonjolan-tonjolan kasar dan menekannya.
"Aaahhhhh..... terus Jo, di situ teeerruuusss....." desah Baby mengeliat-geliat. Jo pun makin bersemangat melakukannya.
"Ohh.... ohhh,,, Jooo... Aku keluarr....." desah Baby mencapai
orgasmenya diiringi lendir kewanitaan yang mengalir deras dari
vaginanya.
Jo pun segera menyeruputnya dengan lahap. Lidah Jo seolah menyeka
seluruh belahan vagina baby tanpa menyisakan cairan lendir sedikitpun.
Baby pun mengambil nafas sementara Jo masih sibuk menyeka vaginanya.
"Jo sini dong tiduran sebelah Baby..." rayu Baby.
Jo pun menurut. Kini baby memposisikan dirinya di atas Jo sehingga lebih leluasa melihat penis pria itu.
"Jo punyamu besar juga ya" kata Baby sambil sibuk membelai kejantanan
Jo, menjilatinya memutar, memainkan lubang kencing Jo dengan lidahnya
yang nakal, dan mengulum-kulum penis tersebut.
Dalam Hatinya surprise juga Baby melihat penis Jo berukuran hampir
sepusarnya dengan diameter 4 cm. Namun membayangkan ukuran penis yang
akan menggarapnya mebuat Baby makin bersemangat.
"Ohhh..... terussss Non... Ssspppp.... ohhhh.... enak non, terus" racau Jo tidak karuan.
Baby pun kini menjepit penis Jo dengan payudaranya yang montok. Ia
menaik turunkan payudaranya. sembari mulutnya masih mengulum penis Jo.
"Ohhhhh.... " lenguh Jo panjang.
Tak urung isapan mulut seksi Baby ditambah jepitan Payudara Baby membuat kelabakan setengah mati. Pertahanan Jo akhirnya jebol,
"Uh... non... Jo mau keluar non, lepas dulu non!"
Namun Baby tidak memperdulikan ucapan Jo dan terus menghisap penisnya hingga akhirnya Jo ejakulasi dalam mulut Baby.
"Uhhh.... Ohh....." "crot...crot....crot..." lebih dari lima kali penis
Jo berkedut, namun Baby Margaretha masih belum melepaskan isapannya
dari penis Jo, seolah tidak ingin melewatkan setetespun sperma yang
keluar dari penis Jo. Cairan putih itu dilahapnya dengan rakus. Jo
hanya bisa mendesah keenakan
"Ahhh..... Non Babyy...."
Baby Maragaretha pun menyelesaikan isapannya dengan sebuah kecupan
kecil pada lubang kencing Jo. Lalu ia menjulurkan lidah menunjukkan
sisa sperma yang dia tampung di mulutnya pada Jo, kemudian menelannya
habis. Pemandangan nakal itu membuat Jo takjub.
Baby Margaretha kemudian meminta Jo untuk mengambilkan segelas air
dingin dari lemari es di pojok kamar. Ia lalu meneguk air minum
tersebut.
"Uih... seger Jo..." kata Baby Manja.
"Non, apa gak jijik nelen peju? Emang rasanya enak ya Non" tanya Jo keheranan.
"Habis pejumu enak sih Jo" kata Baby terkikik. "gurih lagi" godanya.
"Eh apa iya non " kata Jo polos tidak percaya.
"Enggak segitunya kali Jo, tapi enak kok hahaha..." tawa baby.
Dalam hati Baby berpikir ternyata sangar-sangar gini Jo culun dan
menyenangkannya, tidak seperti para pria yang pernah membookingnya yang
hanya sekedar menginginkan sex darinya. Baby berpikir andai Jo mau
menjadi budak seksnya pastilah asyik. Jo kini memulai inisatif,
dibelainya lembut tubuh Baby Maragaretha dan diciumnya dengan lembut.
"Tadi malu-malu kucing, sekarang nagih ya Jo?" goda Baby nakal.
Jo hanya tersenyum dan kembali menggarap tubuh seksi Baby. Tak beberapa
lama, penis Jo kembali menegang dan kini ia pun siap. Ia memposisikan
dirinya di bawah dan Baby di atas. Baby pun tanggap dan segera
membimbing penis Jo masuk ke dalam liang vaginanya. Perlahan-lahan Baby
menurunkan pinggulnya, namun penis Jo memang besar. belum sampai
tertelan semua, Baby merasakan sesuatu menyeruak di pintu rahimnya.
Ternyata penis Jo Mentok di vaginanya.
"Uuuhh...gedenya, memek gua ampe penuh" gumam Baby dalam hati.
Baby mendiamkan dulu vaginanya menancap mencoba beradaptasi dengan
penis Jo. Tak lama kemudian ia baru mulai menggoyangkan pinggulnya
perlahan. Perlahan pula rasa perih dan sesak di vaginanya berkurang dan
mulai tergantikan rasa nikmat. Baby menaik turunkan pinggulnya dipadu
dengan gerakan maju mundur dan memutar. Terkadang Parjo menggodanya
dengan mengangkat pinggulnya supaya penisnya masuk lebih dalam.
"Ahhh..... Ohhhh..... SSss... JJoooo..... Enak, Jo" ceracau Baby Margaretha.
Baby tambah mendesah-desah ketika tangan Parjo dengan usil
menggerayangi payudaranya. Memijit-mijit puting dan membelai kedua buah
dada dengan lembut.
"Iisseeeppp Jooo.... Ahhh.... Sshhh...." desah Baby meminta Parjo menghisap payudaranya.
Parjopun kini duduk memangku Baby dan menariknya mendekat padanya
supaya ia dapat menyusu pada payudara montok itu. Baby pun melanjutkan
genjotannya naik turun. 10 menit kemudian Parjo meminta Baby nungging
namun ia tidak langsung memasukkan penisnya. Ia gerayangi payudara Baby
dan ia tusuk-tusuk vaginanya dengan kedua jarinya membuat Baby tak
tahan,
"Engghh.... Jo masukinnn...." pintanya lirih
Maka dengan satu sentakan medadak Parjo menusukkan penisnya pada liang
vagina Baby. Membuat tubuh Baby melengkung ke atas disertai lenguhan
nikmat. Kesempatan itu tak disia-siakan Parjo. Kepalanya meyusup
melewati bawah ketiak Baby dan menyusu pada payudara Baby. Parjo sungguh
membuat Baby kewalahan, penis Parjo menusuk dengan berirama. Sebentar
lambat lalu tiba-tiba disusul dengan tusukan cepat penis Parjo hingga
mentok ke mencapai pintu rahim Baby. Ditambah dengan isapan-isapan nakal
pada puting payudara Baby sesekali disertai gigitan lembut. Serangan
bertubi-tubi Parjo membuat Baby kewalahan. Tak berselang lama Baby
melenguh panjang. Mulut seksinya membentuk huruf O dan punggungnya
melenting ke belakang menandakan oragasmenya telah datang. Cairan cinta
Baby mengalir deras dari sela-sela liang vaginanya. Namun Parjo tidak
menghentikan tusukan-tusukan penisnya pada vagina Baby sehingga
orgasmenya datang bergelombang. Hal ini tentu membuat Baby melenguh
panjang. Bibir parjo kini berpindah dari payudara Baby menuju bibirnya,
Mereka berciuman dengan penuh gairah. Kini Parjo membuat Baby tiduran
terlentang. Membuat Parjo lebih mudah melancarkan serangan-serangannya.
Ia langsung menaikan kecepatan. Baik tangan kanan dan kiri tak luput
membelai dan meremas-remas payudara seksi Baby. Bibir Parjo juga
bergerilya dari satu puting ke bibir seksi Baby. Baby segera memperoleh
orgasme kedua. Tubuhnya melenting ke atas namun tertahan oleh tindihan
Parjo. Sementara itu kedua tangan Parjo meremas kedua payudaranya dan
keduanya saling berciuman. Rupanya Baby menikmati kondisi dimana Baby
seolah sedang diperkosa Parjo. Ia memeluk Parjo dan ia kaitkan kedua
kakinya pada pinggul Parjo. Baby sekali lagi mendapatkan multi orgasme.
Kali ini Parjo makin mempercepat tusukannya. Baby kelabakan menerima
gempuran itu hingga akhirnya ia mendapatkan orgasme keempatnya.
"Hekh....heh.... Non. Jo mau keluar non, Jo keluarin di luar ya non" kata Parjo takut membuat Baby hamil.
Namun Baby justru mengaitkan lagi kakinya pada pinggul Parjo dan
memeluknya serta menciumnya dengan ganas. Membuat tekanan pada penis
Parjo berlipat. Penis Parjo seolah dipijit-pijit dari segala arah plus
telah mentok pada mulut rahim Baby seolah penis Parjo sedang menciumi
pintu rahimnya. Membuat Parjo segera menyemburkan spermanya dengan
deras pada rahim Baby.
"Crott....Crroott....Crroott..." penis Parjo berkedut-kedut mengeluarkan isinya mengisi rahim Baby.
Setelah melalui gelombang orgasmenya, Parjo pun ambruk menindih Baby. Penisnya masih menancap pada liang vagina Baby.
"Hhh.... Non, gak papa di dalem? Kalo non hamil gimana?" tanya Parjo resah.
"Kalo gue hamil, Jo tanggung jawab yah" goda Baby nakal.
"ehh...kok?" Parjo panik.
"Hahaha.... gak apa-apa Jo, baby selalu minum pil anti hamil kok,
santai aja. Lagian lebih enak kalo dilepasin di dalem Jo, lebih dalem
sensasinya" jelas Baby.
“Fuhh….” Jo pun menarik napas lega karena Baby hanya bercanda.
Kini mereka berdua bangkit dari ranjang, Baby segera menarik lengan Jo
menuju kamar mandi. Kamar Mandi Baby tidaklah terlalu besar, namun ada
bathub dan shower di dalamnya. Di dalam kamar mandi, Baby dan Parjo
saling semprot dengan shower. Hampir seluruh tubuh Baby Parjo semprot,
apalagi vagina Baby yang merah dan ditumbuhi sedikit bulu-bulu halus
membuatnya kegelian.
“Hahaha…. Geli Jo…. Geli….” tawa Baby manja.
Kini giliran Baby mengerjai Parjo. Disemprotnya Parjo dan kembali penis
Parjo ia jepit di antara payudaranya dan hisap-hisap hingga tegang
kembali. Kali ini Parjo tidak mau kecolongan. Parjo menyandarkan tangan
Baby pada bathub dan memegang pantat Baby mengepaskan dengan penisnya.
Tiba-tiba, “blush…” penis Parjo menusuk masuk liang kenikmatan Baby,
membuat Baby melenguh nikmat dan tubuhnya terlenting seksi ke belakang.
Tangan Parjo pun memegang bongkahan pantat Baby.
“Ssshhh…. Jo, tampar pantatku Jo…” erang Baby nikmat.
“Plak….plak…plak….” tamparan pun mendarat di pantat Baby membuatnya memerah.
“Ssshhh…. Enak Jo, saya mau keluar” erang Baby menahan nikmat.
Parjo pun menaikkan kecepatan tusukannya. Kedua tangannya kini meremas-remas payudara Baby.
“Ohhh…..” “Crrrr….crrr…” Mulut Baby membentuk huruf O yang seksi. Tubuh
Baby melenting ke belakang. Lututnya bergetar tak mampu menahan berat
tubuhnya. Baby terjatuh pelan bertumpu pada lututnya. Sementara Parjo
masih mendiamkan Baby menikmati orgasmenya dan menyangga tubuh Baby agar
tidak terlepas.
“Jo, capek berdiri terus nih” keluh Baby manja.
Maka gantian lah Jo duduk di bathub dan memangku Baby yang sedang
berusaha memasukkan penis Parjo ke dalam liang kenikmatannya.
“Bleeeshh….” “Heghh….” Baby melenguh, merasakan penis Parjo menembus
ruang terdalam liang kenikmatannya dan seolah mencumbu pintu rahimnya
seolah membuat vaginanya meleleh nikmat. Jo pun berdiri dan menggendong
tubuh Baby. Jo mulai melanjutkan persetubuhan yang hot itu. Dia
menyandarkan tubuh Baby pada tembok, menusuknya dengan kencang, dan
sesekali menciuminya. Sementara Baby mengaitkan kakinya dengan erat dan
memeluk Jo kencang supaya tak jatuh. Posisi ini membuat
tusukan-tusukan Jo semakin dalam. Baby pun mengerang keenakan, membuat
Jo bersemangat. Tak berselang lama, tubuh Baby melenting mendapatkan
orgasmenya. Jo yang pada posisi itu merasakan penisnya bagaikan di
giling-giling nikmat oleh vagina Baby pun tak kuasa menahan gejolaknya
lagi. Dengan sekali sentakan, penis Jo kembali mencium pintu rahim Baby
Margaretha dan mengalirkan sperma hangatnya ke dalam rahim Baby,
mengisinya penuh, seolah Jo ingin Baby mengandung anaknya. Mereka
berduapun berciuman mesra, bibir dan lidah saling mengait, seolah tak
ada hari esok. Jo pun duduk kembali pada bathub. Kali ini giliran
lutunya yang bergetar. Sementara Baby sibuk membersihkan penis Jo
dengan hisapan mautnya seolah tak ingin ada sperma yang tertinggal.
Setelah itu merekapun mandi bersama, saling membasuh dan menyabuni satu
sama lain. Tentunya Jo tak melewatkan kesempatan untuk kembali
meremas-remas payudara Baby yang seksi.
____________________________
End of Night
Usai mandi, Baby meminjamkan kimono dan handuknya pada Parjo. Sementara
Baby membalut tubuh seksinya dengan handuk ungu. Berjalan menuju
lemari es dan menungging untuk mengambil botol air mineral. Mengarahkan
pantat seksinya pada Jo, seolah kembali mengundang untuk bermain.
Melihat pemandangan yang begitu menggoda, Jo kembali mendekati Baby dari belakang dan memeluknya hangat.
“Ei...ei.. Jo… udah dulu dong, Baby mo istirahat dulu, kamu udah tiga kali keluar lo Jo” kata Baby Margaretha sewot.
“Hehehe… tanggung non, biasanya kalo udah tiga juga Jo lemes. Cuman
entah kenapa ini otong “naek” lagi, udah deh non, nurut aja yah” Kata
Jo terkekeh.
“Gawat, gue lupa, tadi udah masukin viagra ke minuman Jo” gumam baby
lirih. Namun apa daya, serbuan Jo juga kembali membangkitkan gairah
Baby Margaretha. Tubuhnya haus akan belaian lelaki. Beberapa hari ini
memang para bos-bos dan eksekutif yang membookingnya belum memanggilnya
lagi karena sedang sibuk, maklum akhir tahun, masa tutup buku, sedang
sibuk-sibuknya, sehingga ia tidak merasakan seks yang penuh gairah
sejak itu. Baby pun menyambut ajakan Jo, dan kembali mereka keduanya
memadu kasih hingga pagi menjelang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar