Sayang kalau kamu mau…cakap aja terus terang.. Mami boleh kasi…” kata
ibuku di antara desahannya. Aku terkejut setengah mati, berarti ibuku
sangat suka aku perlakukan seperti ini. Aku kemudian melepaskan ciumanku
di lehernya dan kemudian berlutut di sebelah ibuku yang masih
berbaring. Batang kemaluanku sudah sangat keras dan ternyata ibu sangat
suka dengan ukuran batang kemaluanku, ibu tersenyum bangga melihat
batang kemaluanku yang sudah maksimal kerasnya. Ukuran batang kemaluanku
15 cm dengan diameter kira-kira 4 cm. Aku masih dengan gemas meremas
payudara ibu yang montok dan masih terasa padat. Aku membuka tuala yang
ibu pakai dan kemudian sambil meremas payudara ibu aku
berusaha membuka bra yang ibu pakai, dan satelah bra yang ibuku kenakan
terlepas, kulihat payudara ibu yang besar dan masih kencang untuk wanita
seumurnya. Dengan ganas kuremas payudara ibu, sedangkan ibu hanya
mendesah keenakan dan menjerit kecil saat kugigit kecil puting payudara
ibu. Kuhisap puting payudara ibu dengan kuat seperti ketika aku masih
bayi. Aku menghisap payudara ibu sambil kuremas-remas hingga puting
payudara ibu agak memerah karena kuhisap.
Payudara ibuku masih sangat enak untuk diremas karena ukurannya yang
besar dan masih kencang dan padat. “Bob kamu dulu juga ngisep susu ibu
juga kaya gini…” kata ibuku sambil dia merem-melek karena keenakan
puting susunya kuhisap dan memainkannya dengan lidahku. Ibu menaikkan
pinggulnya saat kutarik celana pendeknya. Aku melihat seluar dalam yang
ibu kenakan sudah basah. Aku kemudian mencium seluar dalam ibuku tepat
di atas kemaluan ibu dan meremasnya. Dengan cepat kutarik seluar dalam
ibu dan melemparkannya ke sisi ranjang, dan terlihatlah olehku
pemandangan yang sangat indah. Lubang kemaluan ibuku ditumbuhi bulu halus yang
tidak terlalu lebat, hingga garis lubang kemaluan ibuku terlihat.
Kubuka paha ibuku lebar, aku tidak kuasa melihat pemandangan indah itu
dan dengan naluri laki-laki kucium dan kuhisap lubang dimana aku lahir
18 tahun lalu. Kujilat kliteris ibuku yang membuat ibuku bergetar dan
mendesah dengan kuat. Lidahku bermain di lubang senggama ibuku, dan
ibuku malah menekan kepalaku dengan tangannya agar aku makin tenggelam
di dalam selangkangannya.
Cairan lubang kemaluan ibu kuhisap dan kujilat yang membuat ibuku makin
tak tahan dengan perlakuanku, dia mengelinjang hebat, bergetar dan
kemudian mengejang sambil menengadah dan berteriak. Aku merasakan ada
cairan kental yang keluar dari dalam lubang kemaluan ibu, dan aku tahu
ibu baru orgasme. Kuhisap semua cairan lubang kemaluan ibuku hingga
kering. Ibu terlihat sangat lelah. Aku kemudian bangun dan dengan suara
pelan karena kelelahan ibu bilang, “Sayang sini Mami isep kontolmu,”
dan tanpa di komando dua kali aku kemudian duduk di sebalah wajah
ibuku, dan kemudian dengan perlahan mulut ibuku mendekat ke burungku
yang sudah sangat keras. Ibuku membelai batang kemaluanku tapi dia tidak
memasukkan batang kemaluanku ke mulutnya. Padahal jarak antara mulut
ibuku dengan batang kemaluanku hanya tinggal beberapa centi saja. Aku
sudah tidak tahan lagi dan kemudian kudorong kepala ibuku dan dengan
leluasa batang kemaluanku masuk ke mulut ibu. dengan cepat dan liar
ibuku mengocok batang kemaluanku di dalam mulutnya. Aku sudah tidak
tahan lagi, kenikmatan yang kurasakan sangat luar biasa dan tidak dapat
kulukiskan dengan kata-kata, dan akhirnya aku sudah tidak tahan lagi
dan… “Cret.. cret.. crett..” maniku kusemprotlkan di dalam mulut ibuku.
Ibu kemudian memuntahkannya dan hanya yang sedikiti dia telan, dan masih
dengan liar ibuku membersihkan batang kemaluanku dari sisa-sisa air
maniku yang menetes di batang kejantananku. Ibuku tersenyum dan kemudian
kembali berbaring sambil membuka pahanya lebar-lebar. Ibuku tersenyum
saat melihat batang kemaluanku yang masih dengan gagahnya berdiri, dan
seperti sudah tidak sabar untuk masuk ke dalam sarangnya yang hangat.
Aku kemudian mengambil posisi di antara kedua paha ibuku, batang
kemaluanku terasa berdenyut saat ibu dengan lembut membelai dan meremas
batang kemaluanku yang sudah sangat keras. Dengan tangan yang bergetar
kuusap permukaan lubang kemaluan ibuku yang dipenuhi bulu-bulu halus dan
sisa cairan lubang kemaluan yang kuhisap tadi masih membasahi bibir
lubang kemaluan ibuku yang terlihat sangat hangat dan menantang. “Ayo
dong Sayang, kamu kan tahu dimana tempatnya…” kata ibuku pasrah,
kemudian tangannya menuntun batang kemaluanku untuk masuk ke dalam
lubang kemaluannya. Tanganku bergetar dan batang kemaluanku terasa makin
berdenyut saat kepala batang kemaluanku menyentuh bibir lubang kemaluan
ibu yang sudah basah, dan dengan perasaan yang campur aduk, kudorong
pinggulku ke depan dan masuklah batang kemaluanku ke dalam lubang
kemaluan ibu yang sudah agak membuka, dan tenggelam sudah batang
kemaluanku ke dalam liang senggama milik ibuku.
Aku merasakan sensasi yang sangat dasyat saat dinding lubang kemaluan
ibu seperti memijat batang kemaluanku, gila meski aku pernah setubuh
dengan anak ABG, lubang kemaluan ibuku terasa sangat nikmat dan luar
biasa di banding dengan yang lainnya. Aku menggoyang pinggulku
naik-turun diimbangi dengan goyangan pinggul ibuku yang sangat dasyat
dan liar. Kami kemudian berganti posisi dengan ibu berada di atasku
hingga ia dapat menduduki batang kemaluanku, dan terasa sekali
kenikmatan yang ibu berikan kepadaku. Goyangan yang cepat dan liar dan
gerakan tubuh yang naik turun membuat tubuhku hanyut ke dalam kenikmatan
seks yang kurasakan sangat dasyat. Tibalah saat ibuku orgasme,
goyangannya makin cepat dan desahannya semakin tidak karuan, aku dengan
nikmat merasakannya sambil kuhisap dan meremas pauyudara ibu yang
bergoyang seirama dengan naik-turunnya tubuh ibuku menghabisi aku. Ibu
mengerang dan mengejang saat kurasakan ada cairan hangat yang membasahi
batang kejantananku yang masih tertanam di dalam lubang kemaluan ibuku.
Beberapa saat setelah ibu terkulai lemas aku merasakan bahwa aku akan
mencapai puncak, dan dengan goyangan dan tusukan yang menghujam lubang
kemaluan ibuku, “Cret… crett.. cret…” air maniku menghambur di dalam
lubang kemaluan ibuku. Aku merasakan nikmat yang tidak dapat kukatakan.
Saat aku masih menikmati sisa-sisa kemikmatan itu, ibu mencium bibirku
dan berkata, ” kamu orgasme biar di mulut Mami aja.. tapi Mami sedap…”
Aku hanya terdiam dan malah mencium bibir ibuku yang masih menindih
tubuhku dengan mesra. Kemudian ibuku berbaring di sampingku, aku memeluk
dia dan kami berciuman dengan mesra seperti sepasang kekasih. Kami pun
tertidur karena pertempuran yang sangat melelahkan itu.
Pagi harinya saat aku bangun ibuku sudah tidak ada di sebelahku, dan
kemudian aku berpakaian dan menuju dapur mencari ibuku, dan kulihat
ibuku tengah menyiapkan sarapan bersama adikku yang masih Sekolah. Aku
bingung dan segan karena ibuku seakan-akan malam tadi tidak terjadi
apa-apa di antara kami, padahal aku telah menyetubuhi ibu kandungku
sendiri tadi malam. Seperti biasanya, aku menjemput ibuku dari tempat
dia senam, dan saat perjalanan pulang kami berbual tentang persetubuhan
kami tadi malam dan kami berjanji hanya kami yang mengetahui kajadian
itu. Tiba-tiba saat kereta kami sedang berada di jalan yang sepi dan
agak gelap, ibuku menyuruhku menghentikan mobil, aku menurut saja.
Setelah mobil di pinggirkan, dengan ganas ibuku mengulum koteku.
Kemudian membuka seluarku dan menghisap batang kemaluanku yang sudah
keras saat ibuku mengulum bibirku tadi. Aku hanya terengah-engah
merasakan batang kemaluanku dihisap oleh ibuku sambil mengocoknya, dan
beberapa saat kemudian… “Cret.. cret.. crett..” maniku menyembur di
dalam mulut ibuku dan dia menelan habis maniku walaupun ada sedikit yang
meleler keluar. Ibuku kemudian membersihkan sisa maniku yang menetes di
tangannya dan batang kemaluannku. Tak kusangka ibuku kembali menelan
calon-calon cucunya ke dalam perutnya. Tapi aku sih asyik-asyik saja
ibuku mau menghisap batang kemaluanku saat kami masih di dalam kereta.
Kami berciuman dan melanjutkan perjalana pulang dan kemudian tidur
seranjang dan “bermain” lagi. Kami berdua terus melakukannya tanpa
sepengetahuan orang lain. Sejak persetubuhan kami yang pertama, sebulan
kemudian ibuku merasa dia hamil, dan ibu bilang bahwa sebelum bersetubuh
denganku, ibu sudah lebih dari 3 bulan tidak bersetubuh dengan ayahku,
karena memang ayahku terlalu sibuk dengan perusahaan, dan
hotel-hotelnya. Ibuku cakap ibu hamil olehku karena selain d
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar