Penisku yang tadi sudah tidur karena rasa takut, kembali mulai bangun
ketika baju tidur mama yang tersingkap dan cd nya terlihat jelas.
Benar-benar merupakan pemandangan yang sangat indah, pahanya yang putih
mulus serta padat berisi itu membuat jantungku serasa mau copot.
Karena enggak pernah tahu bagaimana caranya memijat, akhirnya kedua
tanganku kuletakkan di kedua paha mama dan ku pijit2 dari bawah ke
atas. Aku enggak tahu, apakah pijitanku itu enak apa tidak, tetapi
kelihatannya mama tetap memejamkan matanya tanpa ada protes. Demikian
juga ketika kedua tanganku kosodokan di cd nya beberapa kali, mama pun
tetap diam saja.
Memang godaan syahwat bisa mengalahkan segalanya. Penisku pun sudah
begitu tegang sehingga kugunakan salah satu tanganku untuk membetulkan
arahnya keatas agar tidak terasa sakit.
“Mah…..celana mama mengganggu nih…. aku buka saja ya mah ? ” tanyaku minta izin sambil memandang ke arah nya.
Mama enggak segera menjawab, tapi kuperhatikan mama mengangguk sedikit.
Tanpa berlama lama walaupun aku masih ragu, segera kutarik turun cd nya
dan ketika bagian bawah pantat mama sulit kutarik, mama malah
membantunya dengan mengangkat badannya sedikit sehingga cd nya dengan
mudah kupelas dari kedua kakinya. Lalu sekalian saja kulepas beberapa
kancing baju tidur nya yang tersisa dengan salah satu tanganku dan
dengan cepat, kupelas juga kaos dan celana yang melekat di tubuhku.
Sambil kembali kupijati paha mama, mataku enggak lepas memandang mem*k
mama yang baru pertama kali ini kulihat. Bulu jembutnya terlihat hanya
beberapa lembar sehingga bentuk mem*knya terlihat dengan jelas dan
dari celah bibirnya kulihat sudah ber air. Detak jantungku menjadi
kian kencang terpacu melihat bagian-bagian indah milik mamaku.
Karena enggak tahan cuma memelototi lubang kenikmatan mama, lalu ku
selonjorkan badanku kebelakang sehingga wajahku pun sudah berada tepat
diatas mem*k mama tapi tanganku pun masih memijati pahanya walaupun
itu hanya berupa elusan elusan barangkali.
Awalnya sih aku hanya mencoba membaui mem*k mama dengan hidungku. Ah,
ada bau yang meruap asing di hidungku, segar dan membuatku tambah
terangsang. Eeeh…. Kuperhatikan mama tetap tenang saja, walaupun nafas
nya sudah lebih cepat dari biasanya.
Ketika lidahku mulai kumainkan dengan menjilat di seputar belahan bibir
mem*k nya yang sudah terlihat basah dari tadi dan terasa asin tapi
enak, pinggul mama tergelinjang keras sehingga hidungku basah terkena
cairan mama.
“Aduuuuh…Mas…” teriak mama tiba2 dengan suara serak dan tersendat
sendat diantara nafasnya yang sudah memburu. Mama kembali diam dan aku
artikan mama setuju saja dengan apa yang aku lakukan dan walaupun
kedua tangannya memegangi kepalaku.
Tanpa minta izin, segera saja jari-jariku kugunakan untuk membuka bibir
vagina dan memainkan bibir vagina serta daging kecil yang sudah
menyembul dari sela-sela bibir vaginanya. “Aduuuuuh…….aaaaaah…..aaahhh
..maaaaas…”, kudengar desahan mama agak keras.
Dapat kurasakan cairan lendirnya yang sudah semakin membasahi vagina
mama yang indah itu. Betapa nikmat rasanya, apalagi dengan desahan mama
yang semakin lama semakin keras, membuatku semakin bersemangat dan
mulai kujilati, kuendus dan kumasukkan hidungku kedalam vaginanya
serta kumainkan lidahku di lobang mem*k mama.
Mungkin karena keenakan, desahan mama sudah menjadi erangan yang keras
dan rambut kepalaku pun sudah diremas remas mama seraya di tekan
tekannya kepalaku dan pantatnya pun digoyangnya naik turun sehingga
seluruh wajahku terasa basah semua terkena cairan yang keluar dari
mem*k mama. Aku terus saja memainkan lidahku tetapi tidak berapa lama
kemudian bisa kurasakan goyangan tubuh mama semakin cepat dan nafasnya
pun sudah terdengar cepat dan keras sekali. Tubuh mama mengejang dan
akhirnya dia mendesah keras maaaas…..addduuuuh….aaaaaah…..
maaas…sssssssh…. teee..ruuuuusss..maaas, sambil kepalaku ditekannya
dalam dalam kearah mem*knya. Lalu mama terkapar melepas tangan nya dari
kepalaku dengan nafas ngos2an yang cepat dan aku yakin sekali kalau
mama sudah mencapai orgasmenya lagi.
Tanpa disuruh aku segera naik dan tiduran miring menghadapnya disamping mama yang terlentang dengan nafasnya yang masih cepat.
“Aduuuh…maaas, kamu nakal sekali ya ? kamu bikin mama jadi keenakan
sampe lemes sekali ” katanya setelah nafasnya agak normal sambil
memencet hidungku.
“Mah….. booo leeeh enggak aaaa kuuuu ? ” tanyaku tapi enggak berani
meneruskan kalimatnya, sambil ku usap2 dahi mama yang masih berkerigat.
Mudah2an saja mama mengerti maksudku itu, soalnya penisku sudah
tegang sekali.
“jangan ya sayang…..” jawab mama seraya mengecup pipiku dan jawaban itu tentu saja membuatku menjadi sedikit kecewa.
Mungkin mama melihat perubahan wajahku dan karena merasa kasihan, lalu
katanya….. “Mas, boleh deh….tapi hanya digesek gesekin saja ya di luar
?”. Mendengar jawaban itu, membuat hatiku agak lega, yah….dari pada
enggak boleh sama sekali, padahal rasa kepinginku sudah sampe diujung.
“Sini sayang……naiklah”, lanjut nya sambil meraih tubuhku untuk naik di
atas tubuh mama dan dari rasa sentuhan dikakiku, terasa mama juga
sudah membuka ke dua pahanya, tapi tidak terlalu lebar.
Tanpa berkata kata, lalu kunaiki tubuh mama dengan penisku yang sudah
siap tempur dengan kepalanya yang mengkilap tegang. Tangan mama sudah
memegangi penisku dan mengarahkan batang kemaluanku ke mem*knya. Lalu,
penisku yang sedang dipegangnya di gesek2an keatas dan kebawah secara
perlahan lahan di mem*knya yang memang sudah licin dan kupergunakan
kesempatan ini untuk menjilati leher mama.
Aku pun harus bersabar sedikit dan menunggu agar nafsu mama naik
kembali karena sentuhan penisku dimem*knya dan jilatan2 ku di
lehernya. Sesekali kuperhatikan wajah mama dan kulihat mama sedang
memejamkan kedua matanya yang mungkin sedang menikmati gesekan2
penisku di mem*knya.
Suatu ketika, mama menghentikan gerakan tangannya dan melepaskan pegangan tangannya di penisku.
Kedua tangan mama lalu memegangi kepalaku dan melepaskanku dari dadanya yang sedang kujilati serta memandangku dengan mata sayu.
“Gimana….. sayang….? Enak enggak ?” tanyanya.
“Ya enak dong maaaah……tapiiiiiiii…..” jawabku di telinganya tanpa berani meneruskan.
“Tapi…..kenapa Maaas ?’ Tanya mama pura2 enggak mengerti kata2ku tadi.
“Boo….. leh ya maaaah dimasukin ”? jawabku agak gugup didekat telinganya lagi.
Belum sampai kata2 yang aku ucapkan itu selesai, terasa ibu telah
berusaha merenggangkan ke dua kakinya pelan2 lebih lebar lagi dan
kulihat ibu tidak berusaha menjawab, tapi malah terus menutup matanya.
Dengan tanpa melihat, karena aku sibuk menjilati telinga dan leher mama
dan kedua tangan mama hanya dipelukannya di punggungku, kutekan
pantatku sedikit dan mama lalu menggeser pantatnya sedikit saat
penisku sudah menempel di mem*knya, sepertinya mama yang memang sudah
lebih berpengalaman, sedang berusaha menempatkan lobang mem*knya agar
penisku mudah memasukinya.
Ketika mama sudah tidak menggerakkan tubuhnya lagi, pelan2 kutekan
penisku ke mem*k mama, tetapi sepertinya kepala penisku terganjal dan
tidak mudah masuk atau mungkin salah tempat, walau aku tahu mem*k ibu
sudah basah sekali dari tadi.
Tetapi ketika kuperhatikan wajah mama yang lagi merem itu, sepertinya
mama agak menyeringai, mungkin sedang menahan rasa sakit sewaktu
penislku kutekan ke mem*knya.. “peel.. laaan.. pelaaan…sayyyy….aaang,
saaa…kiiitt, mama sudah lama enggak pernah lagi”, kudengar bisik mama
didekat telingaku. Karena kasihan mendengar suara mama yang kesakitan,
segera saja kuangkat pelan2 penisku tetapi tangan mama yang dari tadi
ada di punggungku sepertinya berusaha menahannya.
“Nggggak…aaapp….paa aapa….Maaas” terdengar bisik mama lagi. Aku nggak
menjawab apa2, tetapi kemudian terasa tangan mama sepertinya menekan
pantatku, mungkin menyuruhku untuk mencoba memasukan penisku, lalu
kutusukkan lagi saja penisku pelan2 ke mem*k mama dan
…..ssssrreeeeeeeet….,., terasa kepala penisku seperti menguak sesuatu
yang tadinya tertutup rapat dan langsung saja kuhentikan tusukan
penisku ke mem*k mama, karena terlihat mama menyeringai menahan sakit
dan terdengar lagi mama merintih “….Aduuuuhh…….maaaaas…..” sambil
kedua tangannya menahan punggungku sedikit dan kembali tekanan
pantatku kebawah segera kuhentikan. Aku jadi kasihan melihat wajah
mama selalu menyeringai seperti kesakitan.
Tetapi beberapa saat kemudian, “teken lagi maas….tapi pelan pelan ya… “
sambil kedua tangan mama menekan pantatku pelan2, langsung saja aku
mengikuti tekanan tangan dipantatku menekan pelan2 dan tiba2 …..
sssrrrrreeett….bleesss….., terasa kepala penisku masuk ke mem*k mama.
“…Maaaaasss….” teriak mama pelan bersamaan dengan masuknya kepala
penisku.
“Sudah… maaass…..suuuuukk….saaa…. yaang…”, lanjutnya sambil melepas
nafas panjang tapi tangan mama malah menahan tekanan pantatku.
Aku diamkan sebentar pergerakan penisku sambil menunggu reaksi mama,
tetapi dalam keadaan diam seperti ini, aku merasa penisku sedang
terhisap kuat di dalam mem*k mama dan tanpa kusadari terucap dari
mulutku…..”Maaah……maaah……terr… .uuusss….Maaah…enaaaaak.
Saking enaknya, aku sudah nggak memperhatikan tangan atau wajah mama
lagi, lalu kegerakkan pantatku naik turun pelan2 dan mamapun
mengimbanginya dengan mengerakkan pantatnya seperti berputar-putar.
Maaasss..teer……ruuus. maaas..enaaakk..aduuuhhh…enakk k..maaaas..,
kudengar kata2 mama terbata-bata dan kubungkam bibir mama dengan mulutku
sambil lidahku kuputar didalam mulutnya, serta kedua tanganku
kucengkeram kuat diwajah mama..
Sedang kan kedua tangan mama masih tetap di posisi pantatku dan menekan
pantatku apabila pantatku lagi naik. Goyangan dan gerakan aku dan
mama semakin cepat dan kudengar bunyi.crreeettt…creeettt..cree
etttt.secara teratur sesuai dengan gerakan naik-turunnya pantatku
serta bunyi suara mama ….hhmmm…aaaahhhh.. aaahhh….yang nggak keluar
karena bibirnya tertutup bibirku.
Tiba2 saja mama menghentikan gerakan tubuhnya dan mengatakan “berhenti sebenar sayaaaang ”.
“Kenapa Ma ? ”
“Maasss…toloong cabut punyamu. duluuu, mama mau mengelap punya mama
supaya agak kering sedikit, biar kita sama sama enak nantinya”,
katanya.
Bener juga kata Mama, kataku dalam hati, tadi mem*k Mama terasa sangat
basah sekali. Lalu pelan2 kont*lku kucabut keluar dari mem*k Mama dan
kuambil handuk kecil yang ada di tempat tidur sambil kukatakan “Maaam,
biar aku saja deh yang ngelap..boleeehkan … Maaam ” ? “Terserah
….kamuuu…..deh…maasss”, jawab Mama pendek sambil membuka kedua kakinya
lebar2 dan aku merangkak mendekati mem*k Mama dan setelah dekat dengan
mem*k Mama, lalu kukatakan… “aku. bersihkan. sekarang.yaaaa..maaaaa” ?
dan kedengar Mama hanya menjawab pendek …. “boleeeh.sayaaaang ”. Lalu
kupegang dan kubuka bibir mem*k Mama dan..kutundukkan kepalaku ke
mem*knya lalu ku jilat jilat itil dan belahan mem*k mama dan pantat Mama
tergelinjang keras mungkin karena kaget sambil berseru.. “Maaas …..
kamuuu.. nakaaaal . …yaaaaa”. Tanpa menjawab, aku teruskan isapan dan
jilatan di semua bagian mem*k Mama dan membuat Mama menggerak gerakkan
terus pantatnya dan kedua tangannya kembali menekan kepalaku. Beberapa
saat kemudian, terasa kepalaku seperti ditarik Mama sambil berkata,
“Maas…sudaaaah..sayaaaaang…mam a nggak tahaaaaaan…. Kalau kamu gituin
terus…..sini..yaaaang”. Lalu kuikuti tarikan tangan Mama dan aku
langsung naik diatas badan Mama dan setelah itu kudengar mama seperti
berbisik di telngaku…. “m`s,…masukiiiin..lagi..
punyamu..sayaaang…mama.sudah.n ggaaak.tahaaaaan..yaaang” dan tanpa
membuang-buang waktu, kuangkat kedua kaki Mami dan kutaruh diatas
pundakku sambil ingin mempraktekkan seperti apa yang kulihat di blue
film yang sering kulihat dan sambil kupegang batang kont*lku, kuarahkan
ke mem*k Mama yang bibirnya terbuka lebar lalu kutusukkan pelan2,
sedangkan mama dengan menutup matanya seperti pasrah saja dengan apa
yang kuperbuat. Karena mem*k Mama masih tetap basah dan apalagi baru ku
jilat dan kuisap-isap, membuat mem*k mama semakin basah sehingga
sodokan kont*lku dapat dengan mudah memasuki lobang mem*k Mama.
Mama mulai meggerakkan pantatnya naik turun mengikuti gerakan kont*lku yang keluar masuk mem*knya.
“Mas….terus teken yang kuat ” desah mama dan tanpa perintah kedua
kalinya, akupun menggenjot mem*knya lebih kuat sehingga terdengar
bunyi…crroooooot…..crroooottt… croooott, mungkin akibat mem*k mamaku
yang sudah basah sekali. “Ayyooo….maaasss ” serunya lagi dengan nafasnya
yang sudah tersengal sengal.
“Maas…turunkan kaki mama ” mintanya dan sambil kont*lku masih kusodok
sodokkan kedalam mem*k mama, satu persatu kakinya ku turunkan dari
bahuku dan akupun sudah menempel tubuh mama serta mama mulai menciumi
seluruh wajahku sampai basah semua..
Nggak lama kemudian gerakan pantat mama yang berputar itu semakin cepat
dan kedua tangannya mencengkeram kuat2 di pantatku dan…tiba2 mama
melepas ciumanku serta berkata tersendat sendat agak keras…..
Maaaaassss….. mama….. haam.. piirr…..maaaas… aa… yyoooo
..maass….cepppaaaat.., moment ini nggak kusia siakan, karena aku sudah
nggak kuat menahan desakan pejuku yang akan keluar….
Ayyooo…maaaah……aduuuh..maaah…, sambil kutekan kont*lku kuat2 kedalam
mem*k mama dan kurasakan cengkeraman kuat kedua tangan mama di pantatku
makin keras dan agak sakit seakan ada kukunya yang menusuk pantatku.
Kuperhatikan mama dengan nafas yang masih ter engah2 terdiam lemas
seperti tanpa tenaga dan kedua tangannya walau terkulai tapi masih
dalam posisi memelukku, sedangkan posisiku yang masih diatas tubuh
mama dengan kont*lku masih menancap semuanya didalam mem*knya.
Karena mama hanya diam saja tapi nafasnya mulai agar teratur, aku
berpikir mama mau istirahat atau langsung tidur, lalu kuangkat pantatku
pelan2 untuk mencabut kont*lku yang masih ada di dalam mem*k mama,
eeehh…nggak tahunya mama dengan kedua tangannya yang mash tetap di
punggungku dan memiringkan badannya sehingga aku tergeletak
disampingnya lalu dengan matanya masih terpejam dia berguman
pelan…Maaas…bii.aarkan..mas….b iarkan punyamu itu
dida..laaamm…sebentar. rasanya..enak.ada yang mengganjel didalam…sambil
mencium bibirku mesra sekali dan…kami terus ketiduran sambil
berpelukan.
Entah berapa lama aku sudah tertidur dan akhirnya aku terbangun karena
aku merasakan ada sesuatu yang menghisap hisap kont*lku. Ketika
kulihat jam diding, kulihat sudah jam 5 pagi dan kulihat pula mamaku
sudah berada di bagian bawah lagi asyik mengulum dan mengocok ngocok
kont*lku. Aku pura2 masih tidur sambil menikmati kuluman mulut mama di
kont*lku. Mama mengulum kont*lku dan memainkan dengan lidahnya, aku
terasa geli.
Sambil mengulum, terasa kelembutan jari jemari mama mengusap dan
membelai batang kont*lku. Diusap dan diurutnya keatas dan kebawah.
Terasa mau tercabut batang kont*lku diperlakukan seperti itu. Aku hanya
mendesis geli sambil mendongakkan kepala menahan nikmat yang luar
biasa.
Setelah itu, giliran pangkal paha kananku diselusurinya. Lidah mama
mengusap-usap pangkal pahaku, terus menyusur ke paha dan terus naik
lagi ke buah zakar, ke batang kont*lku, ke kepala kont*lku,
enuaaaknyaa.
Tetapi lama lama tidak tahan juga sehingga mau tak mau pantanku pun
mulai kugerakkan naik turun dan yang membuat mama nengok kearahku dan
melepas kuluman di kont*lku tapi tetap masih memeganginya.
“Sudah bangun saayaaang. ” katanya dengan suara lembut.
“Teruuus…maaah…enaaaaakk… ”, kataku dan kembali mamaku mengulum
kont*lku sehingga terlihat kont*lku keluar masuk mulut mama. Setelah
beberapa lama kont*lku dikulumn dan mengurut batang kont*lku, tiba tiba
saja mama lalu melepas kont*lku. Kini, lidah mama sudah naik
menyusuri perutku, menjilat-jilat pusarku, terus naik lagi ke dada
kanan, melumuri puting susu kananku dengan air liur yang hangat, lalu
ke leher, dan akhirnya ke mulutku.
Lidah mama ketika memasuki mulutku, kugigit sedikit dengan gemasssss…
Tiba-tiba, aduuhhhh…aku merasa batang kemaluanku memasuki jepitan
daging hangat, kenyal dan berlendir….mem*k mama. Rupanya saat mulutku
asyik menikmati lidahnya, mama menyodokkan vaginanya ke kont*lku yang
memang sudah tegang sekali. Tanpa mengeluarkan lidahnya dari mulutku,
mama mulai menekan pantatnya ke bawah. Blesssss…. kont*lku menerobos
masuk kedalam mem*k mama. Hangat rasanya.
Mama terus melakukan gerakan memompa …. aduhhhhh batang kont*lku
merasakan elusan dan remasan dinding mem*k mama.. Akupun menggelepar
sehingga lidah mama keluar dari mulutku. Tapi lidah mama terus mengejar
mulutku, sehingga bisa kembali masuk ke dalam mulutku. Sementara
pantatnya tetap memompa dan tedengar bunyia ….crooot..croott….croott.
“Aduhhhh …….enaaaknya ” Seruku tanpa sadar.
“Enaaak….sayaaaaang ”, Tanya mama.
“Teee…rruuuuss…maaaaah …… enaak sekali”
Tiba-tiba saja mama melepaskan mulutnya dari mulutku. Lalu tangan mama
diletakkan dan bertumpu di dadaku, serta mulai naik turun memmompa dan
memutar-mutar pantatnya. Serrrr…..serrr….seeeeerr…. batang
kont*lkupun serasa ikut terputar seirama dengan putaran pantat mama.
“Addduuuuuuhhhh…. maaaaah, aku nggak tahaannn nih…. ” desisku.
Mama kelihatannya tidak ambil pusing dengan rintihanku, dia tetap
memutar, memompa, memutar, memompa pantatnya, tapi nafasnya pun sudah
begitu cepat.
Tetek mama yang ada dihadapanku pun juga ikut tergoyang-goyang seirama
dengan gerakkan tubuhnya dan kuremas remas keduanya dengan tanganku.
Sekitar beberapa menit aku terombang-ambing dalam kenikmatan yang luar
biasa, sampai akhirnya ketika ibu mulai mengubah posisi dengan
membalik tubuhku sehingga aku sekarang sudah berada diatas tubuh mama
dan nafas mama kuperhatikan sudah begitu cepat.
“Maaaas….ceeepaaaat….teken yang ku…aaaaat maaass…”, perintahnya sambil
memeluk punggungku erat erat serta menggerakkan pinggulnya naik turun
dengan cepat sehingga membuat kont*lku terasa sedikit ngilu.
“Ceee….paaaat….maaaas ” serunya lagi dengan nada suara yang cukup keras
seraya tangannya mendekap punggungku kuat2. Mingkin mama sudah
mendekati orgasme nya barangkali, padahal akupun sudah hampir tidak
kuat menahan air maniku agar tidak keluar.
“Ini…maaaah….ini…tahan yaaa maaah ”sahutku seraya kugenjot mem*k mama kuat2 beberapa kali.
“Ter..rrruss..saaa…yang…terruu uus. ”katanya lagi dengan gerakan pinggulnya semakin liar saja.
“Maaah…maaaaaaah….aku gaaaaak…tahaaaaan lagiiiiiii…. ”teriakku kuat2
dan kutekan kont*lku lebih kuat lagi kedalam mem*k mama dan
crreeet……creeet….creeet…….air maniku akhirnya jebol dan menyemprot kuat
kedalam mem*k mama dan mungkin setelah menerima semprotan air maniku
akhir nya mama pun berteriak “Maaaaassss………mama……juuuu…gaaa aaaaa”,
teriaknya sambil merangkulkan kedua kakinya kuat2 dipunggungku dan
cengkeraman tangannya pun membuat punggungku terasa sakit.
Akupun akhirnya menjatuhkan tubuh ku disamping mama dan sama2 terengah engah kecapaian.
Setelah nafas kami mulai teratur, sambil memelukku mama berkata serasa berbisik dekat telingaku.
“Enaaak..maaaaaasss ?”
“Enaaak sekali maaaah… ”.
“Maasss….jangan sampai ada yang tahu soal ini yaaaa ? Kamu kan bisa jaga rahasia kita ya ”kata mama.
“Iya maaah…. ”
“Dan satu lagi….. ”, kata mama sambil memandangku tajam.
“Apa itu Maaah…. ”
“Yang ini punya mama……jangan kamu kasihkan orang lain ya ? ”k`tanya
seraya mencengkeram kont*lku yang lagi tidur kecapean dan mengelus
elusnya.
“Janji ya.. saaaa…yang…. ”Tambahnya lagi.
“Asal ini semua juga buat saya ya Maaah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar