Lalu aku bergegas mengunci semua pintu dan mulailah adegan yang tak
terpikirkan olehku terjadi tante mey Sambil terus tertawa kecil tanteku
ikut naik ke ranjangku dan memelukku dari belakang dan menciumku sambil
berbisik, “Nggak apa apa jon.”. Jantungku deg-deg, apalagi ketika dengan
lembut tanteku membelai rambutku terus tubuhku sambil berbisi, “Ehh,
jangan malu, kamu senang ya sini tante ajariin kamu untuk jadi dewasa”.
Mulanya aku ragu, takut kalau tanteku hanya memancing reaksiku saja,
tetapi ketika rabaannya turun ke arah selangkanganku aku jadi berubah
senang. Kuberanikan diri untuk menolehnya dan kudapati wajah tanteku
yang tersenyum manis sekali dan matanya yang agak sayu membuat hatiku
berbunga bunga. Kontolku yang tadinya sudah mengecil itu mendadak
meregang lagi dan mendesak celanaku. Tanteku kemudian menciumi wajahku
dengan kasih sayang, tangannya mulai meraba lagi bagian sensitifku dari
bagian luar celanaku, aku yakin tanteku bisa merasakan penisku yang
meregang dan keras itu, elusan tanteku terasa kurang nikmat, aku
berpikir seandainya tanteku memegang langsung burungku, tentu lebih
nikmat. Belum habis aku berpikir, tiba-tiba saja Tante mey memelorotkan
celana pendekku sampai terlepas, sehingga burungku yang sudah tegang itu
bebas mengacung diudara terbuka. Dengan kelima jarinya tanteku
menggenggam burungku dan meremasnya pelan. Aku merasa gatal dan geli
serta nikmat yang tak kumengerti tapi membuat aku merasa seperti
melayang dan menggeliat serta merintih pelan.
Dengan memandang tajam mataku, remasan jari lentik Tante Murni di
burungku menjadi semakin cepat bahkan juga dikocoknya naik turun
kadang-kadang juga dielusnya buah pelirku. Aku semakin meringis
merasakan kenikmatan ini, secara naluriah aku berusaha merangkul tanteku
agar rasa geli itu makin terasa nikmat. Aku juga berusaha menempelkan
wajahku ke wajah Tante mey yang kulihat juga merah padam dan bibirnya
gemetar, nafas Tante mey semakin memburu dan dia makin merapatkan
tubuhnya ke tubuh kekarku, tanganku diraihnya lalu dituntun ke dadanya
yang montok dan kenyal itu.
Tanganku terasa menempel di puting susu Tante Murni yang terasa keras
seperti kelereng itu, aku meremasnya dengan agak sulit, karena telapak
tanganku yang kecil itu tak bisa meremas keseluruhan permukaan dada
Tante padat besar dan keras itu Kuperhatikan tanteku saat itu mengenakan
t-shit ucan see yang tipis tanpa mengenakan apa apa lagi dibaliknya.
Merasa kurang puas hanya meremas dari luar, akupun menyelusupkan
tanganku ke lubang tangan t-shirt Tante mey sehingga tanganku secara
langsung bersentuhan dengan dada yang telah lama aku kangeni itu, hangat
dan licin sekali. Kalau tadinya tanteku yang asyik meremas-remas
kontolku, sekarang justru aku yang beringas meremas-remas payudara
tanteku bahkan tanganku yang lain juga ikut ikutan meremas payudara
Tante Murni yang satunya. Tante mey hanya memejamkan matanya rapat rapat
sambil menggigit bibirnya.
ingin memanfaatkan seluruh tubuhku untuk menikmati kekenyalan dada Tante
mey ini. Dikocoknya pelan-pelan tapi pasti sampai-sampai aku melayang
karena baru pertama kali merasakan yang seperti ini.
“Achh.. cchh..” aku hanya mendesah pelan dan tanpa kusadari tanganku
memegang vagina Tante mey yang masih di balut dengan celana pendek dan
CD tapi Tante mey hanya diam saja sambil tertawa kecil terus masih
melakukan kocokannya. Sekitar 10 menit kemudian Aku tak mempedulikan
apapun sikap Tante Murni, bagiku kesempatan emas ini harus benar-benar
dinikmati dan peduli dengan tanteku. Tanganku bukan hanya meremas,
tetapi juga memelintir puting susu tanteku yang putih dan keras itu,
lucu sekali melihat kedua tanganku menelinap dan bergerak-gerak di dalam
t-shirt ucan see tanteku. Kurasakan tangan tanteku sudah tak mengocok
kontolku, tetapi hanya kadang kadang saja dia meremasnya dengan keras
membuat aku kesakitan. Dari luar dadanya yang bert-shirt mulutku ikut
ikutan menciumi dada tanteku itu, rasanya bila memungkinkan aku ingin
memanfaatkan seluruh tubuhku untuk menikmati kekenyalan dada Tante mey
ini. Tak kusadari nafas tanteku makin lama makin memburu, rupanya dia
juga sangat menikmati kekasaran tanganku ini. Tiba-tiba saja Tante mey
mengangkat tshirtdan bh krem bereda sehingga dadanya tersibak, baru saat
itu aku bisa melihat kemontokan payudara tanteku ini, tanganku hanya
dapat menutupi sebagian ujung atas payudaranya, sedangkan bagian yang
lain masih belum tersentuh oleh remasanku.
Dada yang montok itu dipenuhi oleh barut-barut merah bekas remasanku.
Setelah dadanya terbuka dengan gemetar Tante mey berbisik, ” jon, isep
pentilnya pelan-pelan ya”. Tak perlu diperintah dua kali, aku segera
melumat puting susu tanteku dan mengenyotnya sekuatku, Tante Mey
mendesis desis dan menekan kepalaku kuat kuat kedadanya, aku memeluk
pinggangnya dan kutindih badan Tante mey dengan tubuhku yang telanjang
bawah itu. Terasa kontolku yang kaku itu menghunjam di tubuh putih mulus
ala amoy tanteku yang hanya dilapisi celana dalam itu. Tanteku makin
kencang memeluk tubuhku, bahkan ia menyuruh aku untuk menjilati juga
putingnya. Kulakukan semua itu dengan penuh semangat, entah apa pengaruh
kepatuhanku ini pada Tante Mey, yang jelas aku sangat menikmatinya,
kontolku yang menggeser-geser diperut Tante Murni terasa sangat
mengasikkan. Mungkin karena sudah tak tahan dengan semua itu, tiba-tiba
saja Tante mey i juga melepaskan celana dalamnya. Selama ini aku hanya
bernafsu pada buah dadanya saja, aku tak pernah berpikiran lebih dari
itu. Ketika dengan berbisik ia menyuruhku memindahkan ciumanku, aku agak
bingung juga. ” Mas, ayo sekarang ciumi selangkangan tante ya, nanti
punya kamu juga tante ciumi”. Aku menghentikan kesibukanku di dada Tante
Murni dan memandang ke selangkangannya. Aku takjub sekali melihat
selangkangan Tante meyi itu karena ada rambut keriting yang tumbuh di
ujung selangkangannya yang cembung itu, ini adalah pemandangan yang sama
sekali baru bagiku, selama ini aku hanya pernah melihat selangkangan
dalam film bf Namun selangkangan wanita secara nyata yang berbulu, ya
baru kepunyaan Tante Mey ini!perlahan kedekati dan mulai membelah bibir
memeknya dan bulu2 yang agak lebat dan mulai lidahku menari-nari disana
dalam posisi 69 tiba-tiba aku merasakan sesuatu
“Tante sudah dulu yah aku mau keluar nih” kataku.
“Sudah, keluarnya di mulut Tante saja yah enggak apa-apa kok” kata Tante mey
Aku bingung campur heran melihat penisku dikulum dalam mulut Tante mey
karena Tante mey tahu aku sudah mau keluar dan aku hanya bisa diam
karena merasakan enaknya. “Hhgg..achh.. Tante aku mau keluar nih bener ”
kataku sambil melumat vagina Tante mey yang kurasakan berdenyut-denyut.
Tante meyypun langsung menghisap dengan agresifnya dan badanku pun mengejang keras.
“Croott.. ser.. err.. srett..” muncratlah air maniku dalam mulut Tante
mey, Tante meypun langsung menyedot dengan keras sambil menelan maniku
namun karena saking gelinya aku tak tahan lagi secara paksa aku tarik
kontolku ternyata udah bersih dan mengkilat dan sehabis minum dan
mengambil tisu tante mey menghampiri aku yang masih lemas jon pegang nih
enggak apa-apa kok sudah Tante lap” katanya. Akupun mulai memegang
vagina Tante mey dengan tangan yang agak gemetar, Tante mey hanya ketawa
kecil.
“jon, kenapa? Biasa saja donk kok gemetar kaya gitu sih” kata Tante mey.
Dia mulai memegang penisku lagi, “jon Tante mau itu nih”.
“Mau apa Tante?”
“Itu tuh”, aku bingung atas permintaan Tante mey.
“Hmm itu tuh, punya kamu di masukin ke dalam itunya Tante kamu mau kan?”
“Tapi jhony enggak bisa Tante caranya”
“Sudah, kamu diam saja biar Tante yang ajarin kamu yah” kata Tante mey padaku.
Tante mey pun masih asyik mengulum penisku yang masih layu kemudian
Tante Erni menghentikannya dan berbalik menghadapku langsung mencium
bibirku dengan nafas yang penuh nafsu dan menderu.
“Kamu tahu enggak mandi kucing jon” kata Tante mey.
Aku hanya menggelengkan kepala dan Tante mey pun langsung menjilati
leherku menciuminya sampai-sampai aku menggelinjang hebat, ciumannya
berlanjut sampai ke putingku, dikulumnya di jilatnya, lalu ke perutku,
terus turun ke selangkanganku dan penisku pun mulai bereaksi mengeras.
Dijilatinya paha sebelah dalamku dan aku hanya menggelinjang hebat
karena di bagian ini aku tak kuasa menahan rasa geli campur kenikmatan
yang begitu dahsyat. Tante Erni pun langsung menjilati penisku tanpa
mengulumnya seperti tadi dia menghisap-hisap bijiku Kulihat payudara
Tante mey mengeras, Tante mey menjilati sampai ke betisku dan kembali ke
bibirku dikulumnya sambil tangannya mengocok penisku, tanganku pun
meremas payudara Tante mey Entah mengapa aku jadi ingin menjilati vagina
Tante mey , langsung Tante mey kubaringkan dan aku bangun, langsung
kujilati vagina Tante mey seperti menjilati es krim.
“Achh.. uhh.. hhghh.. acch jon enak banget terus jon, yang itu isep
jilatin jon” kata Tante mey sambil menunjuk sesuatu yang menonjol di
atas bibir vaginanya.
Aku langsung menjilatinya dan menghisapnya, banyak sekali lendir yang
keluar dari vagina Tante mey tanpa sengaja tertelan olehku.
“jon masukin donk Tante enggak tahan nih”
“Tante gimana caranya?”
Tante mey pun menyuruhku tidur dan dia jongkok di atas penisku dan
langsung menancapkannya ke dalam vaginanya. Tante mey naik turun seperti
orang naik kuda kadang melakukan gerakan maju mundur dan sempat
beberapa kali ujung penisku menyentuh dinding rahim tante mey Setengah
jam kami bergumul dan Tante mey pun mengejang hebat.
“jon Tante mau keluar nih eghh.. huhh achh” erang Tante mey
Akupun di suruhnya untuk menaik turunkan pantatku dan tak lama kurasakan
ada sesuatu yang hangat mengalir dari dalam vagina Tante meyi. Hmm
sungguh pengalaman pertamaku dan juga kurasakan vagina Tante mey
mungurut-urut penisku dan juga menyedotnya. Kurasakan Tante mey sudah
orgasme dan permainan kami terhenti sejenak. Tante mey tidak mencabut
penisku dan membiarkanya di dalam vaginanya.
“jon nanti kalau mau keluar kaya tadi langsung aja keluariin dalem
tadikan dimulut udah tante udah steril kok(kb permanent dengan menutup
rahim) ya” pinta Tante mey padaku.
Akupun langsung mengiyakan tanpa mengetahui maksudnya dan Tante mey
langsung mengocok penisku dengan vaginanya dengan posisi yang seperti
tadi.
“Achh .. Tante enak banget achh.., gfggfgfg..” kataku dan tak lama aku pun merasakan hal yang seperti tadi lagi.
“Tante johny kayanya mau keluar niih” dan akhirnya muncratlah pejuhku di
liang kewanitaan tante meyinsesaat setelah kicabut penisku meleleh sisa
pejuhku dari vagina tante mey dan dengan bergegas dia masuk toilet
membasuh memeknya dan memakai baju sambil menciumku dan pulang dan dvd
tsb udah aku buang karena takut ketahuan ortu aku sampai saat ini hub
kami masih berlanjut dan makin hot demikianlah cerita nyata yang telah
saya alami
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar