Selasa, 01 Oktober 2013

Ketika sampai di pintu samping dengan yakin ia mendorongnya. Pintu itu terbuka. Di dalam cahaya yang remang ia melihat bayangan Bu Imron dengan celana pendek dan baju tidur yang ketat. Bu Imron menarik tangannya dan menutup pintu.

Ketika Bu Imron membelakanginya sambil mengunci pintu, Rizal langsung memeluk Bu Imron dari belakang. Ia menekan pantat Bu Imron dengan bagian kontolnya yang tegang. Kedua tangannya melingkari pinggang Bu Imron . Rizal dengan liar mendaratkan ciuman2 di trengkuk Bu Imron . Bu Imron langsung berbalik. Ia melingkarkan tangannya di pinggang Rizal dan dengan agresif menarik tubuh Rizal ke tembok. Dalam hitungan detik bibir Rizal sudah dilumat oleh Bu Imron . Rizal membalas dengan memutar dan memilin lidahnya. Rizal menarik lidah Bu Imron dengan lidahnya. Bu Imron membalasnya dengan pagutan dan lumatan yang bergelora. Rizal menarik tubuh Bu Imron sehingga kini Rizal yang bersandar di tembok ruangan belakang itu. Mereka saling menciumi dan menjilati dengan liar.

Mulut Bu Imron tak henti-henti mengeluartkan bunyi kecipak ketika mulut Rizal menyedoti lidah dan bibir Bu Imron . Bu Imron makin dipenuhi nafsu birahi. Ia makin merapatkan tubuh ke dalam pelukan Rizal. Rizal menariknya penuh nafsu dan meremasi pantat dan pinggul Bu Imron . Bu Imron melingkarkan satu tangnnya di leher Rizal dan satunya lagi merababi leher Rizal. Mulutnya tidak berhenti melumat lidah dan mulut Rizal. Bu Imron menggeserkan badannya agak ke bawah. Ketika Bu Imron merasakan kontol Rizal yang tegang telah berada di daerah s*****kangannya, ia membuka paha sedikit lalu merapatkannya. Rizal membalas dengan menekan kontolnya ke arah Bu Imron .

Lalu Bu  Imron menggesek-gesek kontol Rizal dengan memeknya yang masih tertutup celana pendek. Rizal membalas dengan sodokan ke depan sambil meremasi pantat Bu Imron . Ciuman dan jilatan mereka makin penuh nafsu dan semakin liar. Rizal mengulum bibir Bu Imron . Lalu menarik bibir Bu Imron dengan sedotan mulutnya. Ketika bibir Bu Imron terlepas, Rizal merangsek ke leher Bu Imron . Bu Imron menengadah sambil bagian s*****kangannya tetap digesek-gesekkan ke s*****kangan Rizal. Rizal makin nafsu. Ia menciumi bagian atas dada Bu Imron . Bu Imron makin menengadah…badannya dilengkungkan.

“Hhhmmmhhaahh…jangan bikin merah di situ yah..,”desah Bu Imron
“Mmmhhaahh…,”Rizal hanya mendesah penuh nafsu. Ia membuka kancing depan baju tidur Bu Imron . Lalu membenamkan wajahnya di dada Bu Imron yang besar. Rizal menggeser BH Bu Imron ke atas. Lalu tangannya meraih buah dada yang besar itu. Ia lalu menciumi dan menjilatinya.

“Mmmhhoohhh…,”desah Bu Imron . Rizal makin bernafsu mendengar desah penuh nafsu Bu Imron . Ia menjilati puting susu Bu Imron lalu menyedotinya.

“Mmmhhhoohhh…hhhoohh…ooohhh…hhhooohhhh…,”begitu desahan penuh nafsu Bu Imron setiap kali Rizal menyedot puting susu Bu Imron dengan keras. Tubuh Bu Imron makin melengkung. Ia membusungkan dadanya, menekankan buah dadanya ke mulut Rizal. Bu Imron melihati mulut Rizal menjilati,menciumi, dan mengisap-isap buah dadanya. Bu Imron makin keras menggesekkan s*****kangannya ke bagian kontol Rizal. Tangan kirinya mendekap kepala Rizal untuk terus menciumi buah dadanya sementara tangan kanannya merabai dada Rizal dan memijat-mijat puting susu Rizal yang kecil. Mulut Rizal mengecupi puting susu Bu Imron , menyedotinya, lalu menarik-nariknya dengan mulutnya.

“Hhhmmhhoohh…hhoohhh…hhaaahhh…nngggoohh…,”hanya desah penuh nafsu itu yang keluar dari mulut Bu Imron .
“Mmhhhhh…Zal..Zal…,”bisk Bu Imron di telinga Rizal. Rizal terus saja menyedot-nyedot susu Bu Imron . Pikiran Rizal sudah dipenuhi nafsu sex.
“Zal…hhhmm…Zal…ke kamar aja…,”bisik Bu Imron .

Rizal mengendorkan pelukannya. Bu Imron menarik tubuhnya dari pelukan ketat Rizal. Ia bergerak ke saklar. Klik!!Lalu seluruh ruangan tengah yang menuju kamar Bu Imron yang terlihat dari luar kalau lampu menyala langsung gelap. Rizal kembali merangkuli tubuh Bu Imron dan menciumi bibirnya. Bu Imron membalas dengan tak kalah agresif. Bu Imron meciumi Rizal, memeluknya, dan menariknya. Rizal mengikuti gerakan Bu Imron .

Bu  Imron dan Rizal tetap berpelukan dan berciuman ketika meraka m*****kah ke kamar. Ketika akhirnya sampai di kamar, Bu Imron menarik tubuh Rizal ke kasur. Rizal tertarik menindih tubuh Bu  Imron . Kaki Bu Imron terbuka menjuntai di lantai sementara tubuhnya rebah di kasur. Rizal menunduk menggumulinya. Ia menempatkan bagian kontolnya di s*****kangan Bu Imron yang terbuka. Rizal bisa merasakan empuknya memek Bu Imron yang masih terbungkus celana pendek ketat. Mulutnya menciumi pusar Bu Imron sambil kedua tangannya menelanjangi tubuh bagian atas Bu Imron . Bu Imron tak kalah agresif membuka baju Rizal. Ciuman Rizal makin liar. Mulutnya bergerak ke pinggul Bu Imron . Kedua tangannya membuka celana ketat pendek Bu Imron . Ia membukanya perlahan-lahan. Bibirnya merangsek menciumi bagian celana dalam Bu Imron yang terlihat. Bu Imron hanya melihati Rizal. Ketika akhirnya celana pendek itu lepas, terlihatlah gundukan memek Bu  Imron yang tebal terbungkus celana dalam putih.

“Mmhhhoooh..,”desah Rizal sambil mengecup permukaan celana dalam itu pelan. Lalu ia berdiri membuka celananya. Ia berdiri telanjang bulat dengan kontol yang mengacung tegang. Bu Imron memandangi kontol Rizal. Rizal berdiri mengocok kontolnya sebentar lalu membungkuk membuka celana dalam Bu Imron . Kini tubuh bugil Bu Imron terpampang di depanya.

Rizal mendekatkan mulutnya ke memek Bu Imron yang dipenuhi jembut lebat. “Nnnggghhooohh…,”Rizal mendesah ketika mengecup permukaan memek Bu Imron .

Bu Imron mengangkangkan pahanya lebar-lebar dan mengangkat pantatnya ketika mulut Rizal menyentuh permukaan memeknya. Rizal lalu mendorong tubuh Bu Imron perlahan ke tengah tempat tidur. Di tengah2 tempat tidur itu Bu Imron telentang pasrah dengan paha terbuka. Ia melihat Rizal mendatangi ke tengah tempat tidur dengan kontol yang teracung tegang. Ketika Rizal telah memasuki pahanya yang terbuka lebar,Bu Imron melihat Rizal mengocok-ngocok kontolnya. Lalu ketika Rizal mulai bergerak menindihnya, Bu Imron merasa darahnya mendesir. Ia makin melebarkan pahanya. Ia merangkul leher Rizal. Rizal menindih tubuh Bu Imron  dan mencium mulutnya. Bu Imron membalasnya dengan mengulum bibr Rizal. Rizal mengerakkan pantatnya, dengan kontolnya yang tegang ia mencari memek Bu Imron . Akhirnya ujung kontol Rizal merasakan permukaan memek Bu Imron  yang basah. Ia menekan-nekannya perlahan. Bu Imron  membantunya dengan menggerakkan pinggulnya. Rizal merasakn ujung kontolnya masuk sedikit di celah memek Bu  Imron . Bu Imron  merapatkan s*****kangannya. Lalu Rizal menusukkan kontolnya.

“Hhhooohh Bu Imron ..,’desahnya seraya menusukkan kontolnya.
“Nnngghhhoohhh sayang…,”desah Bu Imron . Bu Imron  merasakan kontol Rizal melesak memasuki memeknya yang basah. Bu  Imron menggerakkan pinggulnya menyambut kontol Rizal yang menusuk lobang memeknya. Lalu seketika melingkarkan pahanya di pinggul Rizal.

“Hhhooohhh sayang….besar sekali kontolmu…,”desah Bu Imron di telinga Rizal. Desahan ini membuat Rizal berkobar. Ia menarik kontolnya dan menusukkannya dengan cepat ke dalam lobang memek Bu Imron . “Hhhhhooohhh Bu Imron …hhoohhh...”Rizal mengerang penuh nafsu.
“Hhhoohh sayang..kocok terus…hhoohh..enak sekali sayang..hhoohh..,”Bu Imron mendesah lirih sendu di telunga Rizal.
“HHoohh…hhoohh….hhoo enak sekali..hhohh..hhoohh…Bu Imron sayang…hhoohhh…hhhoohhh…,”Rizal mengerang penuh nafsu. Rizal menggerakkan pantatnya naik-turun. Ia menggenjoti tubuh Bu Imron dengan cepat. Kontolnya keluar masuk dengan cepat dan kuat dalam lobang memek Bu Imron . Bu Imron makin mengetatkan s*****kangannya di pinggul Rizal.
“Oooohhh sayang…genjot sayang…hhhoohh …entoti terus sayang…hhhooohhh…hhhoohhh..enak sekali tusukan kontolmu sayang…hhoohh…entotin yang lama say…ooohhh…sayang…oohhh…,”Bu Imron mendesah penuh nafsu. Rizal merasakan tubuhnya dan tubuh Bu Imron hangat. Ia melihat wajah Bu Imron yang redup penuh nafsu. Ia melihat wajah Bu Imron bergerak-gerak mengikuti setiap tusukan kontolnya. Ia merasakan nikmat yang luar biasa di ujung kontolnya ketika menusuki bagian dalam lobang memek Bu Imron . Bu Imron merasakan tusukan-tuskan dalam lobang memeknya begitu cepat. Ia melebarkan pahanya dan betisnya merangkul pinggul Rizal.

Dengan matanya yang sayu Bu Imron melihat pantat Rizal naik-turun memompa dan menggenjotinya. Seiring itu lobang memeknya merasakan nikmat yang penuh sensasi ditusuki kontol Rizal. Ia menggerakkan tanggannya merangkul pinggang Rizal. Berusaha menguasai dan memiliki tubuh yang sedang menggumuli dan menggagahinya.

“Hhhhoohhh sayang… entotin memekku say…ooohhh…terus say..hhhoohh..enak sekali sayang…oooohhh….,”Bu Imron makin gelap mata menahan nikmatnya senggama itu.

“Iya say…hhoohh..iya sayang…,”bisik Rizal penuh birahi di telinga Bu Imron . Ia makin merapatkan tubuhnya yang penuh keringat ke tubuh Bu Imron .”Iya say..hhhoohh..iya say…enak sekali mengentotimu say…hhhoohh..,”erang Rizal lirih. Bu Imron makin dipenuhi birahi nafsu. Dengan kedua tangan mencengkeram erat pinggang Rizal ia menggerakkan pinggulnya makin liar menerima tusukan-tusukan kontol Rizal dalam lobang memeknya.

“Hhhhggggg….nnggghhooohhh…nnnggghhhhoohhh…,”Bu Imron makin ketat menempelkan memenya ke pangakal kontol Rizal.. Rizal merasakan tubuh Bu Imron makin hangat, dan mulai bergoyang liar tidak teratur. Rizal tahu Bu Imron sesaat lagi akan mengalami orgasme. Rizal memacu tusukan kontolnya makin cepat. Ia terus memompa dan menggenjot. Lalu ia merasakan pangkal paha Bu Imron makin melebar dan mendesak ke tubuhnya. Tangan Bu Imron mencengkeram kuat pinngangnya….

“Hhhhggggghhh…nnggghhhhooohh..Zal…nnggghhhoohhh…oo oohhh…hhhggg..,” desahan sengau penuh nafsu Bu Imron tiba2 tertahan dan seketika Rizal merasakan lobang memek Bu Imron berdenyut-denyut cepat, dan seiring itu kontolnya merasakan siraman mani yang hangat dalam lobang memek Bu Imron . “Hhhngghhoohhh..hhhoohhh…ooohh..nnggghhhooohhh…,”B u Imron tak henti2 menjerit keenakan merasakn orgasmenya. Rizal memacu makin kuat dan.

“Hhhhnggghhhoohhh…hohohh..ohhhh..,” tak lama bers***** Rizalpun menghujamkan kotolnya dalam2 dan kuat dalam memek Bu Imron . “Hhhaahh..hhhaaahhh…,”desah Rizal memuncratkan maninya dalam memek Bu Imron . Kontolnya menyemprotkan mani berkali kali. Kontolnya mengangguk-angguk dalam memek Bu Imron . Bu Imron merasakan lobang memeknya dipenuhi mani yang hangat. Ia merem-melek menikmati kontol Rizal yang berdenyut-denyut dalam lobang memeknya. Bu Imron terus merasakan gerakan pinggulnya yang belum berhenti bergerak otomatis karena orgsmenya. Ia meraih mulut Rizal dan seperti kehausan langsung menciumin dan mengulumnya liar.Rizal membalas lumatan mulut Bu Imron . Matanya merem-melek menahan nikmatnya orgasmenya sambil tak berhenti mengulumi bibr Bu Imron .

Lalu akhirnya ciuman2 mereka mulai longgar seiring makain lemahnya denyutan2 yang mereka rasakan dalam alat senggama mereka berdua. Dan akhirnya gerakan2 itu berhenti. Bu Imron mendenguskan nafas sambil merentangkan kedua tangannya lebar2 ke kiri-kanan. Ia memalingkan wajah ke samping. Rizal melemaskan tubuhnya di atas tubuh Bu Imron . Wajahnya menelungkup di sisi leher Bu Imron . Ia mendesahkan nafas satu-satu.

Kurang lebih lima menit mereka diam membisu. Mereka masih merasakan suhu tubuh yang hangat.
“Zal…,”Bu Imron menggerakkan tangannya ke punggung Rizal. Dan merabanya.
“Nggghhahh…,”Rizal menyahut lemah. Ia bergulir turun dari atas tubuh Bu Imron . Bu Imron mengejarnya dan memeluknya. Mulutnya mengulum lembut bibir Rizal.
“Zal, kamu memang sering memimpikan hal ini kan..,”bisik Bu Imron .
“Iya…sangat sering…,”jawab Rizal pelan sambil memadangi mata Bu Imron .
Aku tahu…,”kata Bu Imron . “Dari caramu memandangi aku, aku tahu kamu sering menginginkan ini. Aku juga Zal..,”bisik Bu Imron lagi. Tangannya membelai-belai puting Rizal yang mungil.
“Kok bisa..? Ibu cantik. Putih. Tubuh ibu juga bongsor dan seksi sekali. Sedangkan aku bisa dibilang agak kurus…,”kata Rizal.
“Nnngghhhmmmmaahh…,”desah Bu Imron sambil mengulum lagi bibir Rizal. Rizal membalasnya. “Justru karena badanmu ini yang bikin ibu penasaran. Karena orang yang punya badan kurusnya seperti kamu ini pasti memiliki nafsu yang besar. Dan ibu sering mebayangkan nafsumu seperti apa. Apalagi kamu sering memandangi ibu. Dan tadi nafsumu udah bikin ibu gelap mata..,”jelas Bu Imron . Rizal lalu mendesakkan badannya ke tubuh bugil Bu Imron . Memeluknya erat. Menciumi lehernya. Rizal berbisik di telinga Bu Imron …,”Bu, aku tidur di sini yah…?”
“Iya sayang…,”jawab Bu Imron membalas merengkuh tubuh Rizal.

Malam itu Rizal tidur di ranjang yang biasa jadi tempat tidur Bu Imron dan Pak Imron . Menj***** subuh mereka kembali menuntaskan nafsu syahwat mereka. Yang berlanjut hingga esok siangnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar