Senin, 06 Januari 2014

Luar biasa kedua kakak beradik Tante Sumi dan
Tante Ijah ini, sama sama mempunyai nafsu seks
yang berani dan nakal, keduanya memilik tubuh
yang membuat lelaki yang terbiasa bercinta dengan
wanita paruh baya akan cepat terangsang, Tante
Sumi memilik tubuh yang lebih montok, namun
Tante Ijah juga tak kalah, tubuhnya ramping namun
bagian dadanya sangat menonjol. Jelas tidak
mungkin aku mengajak threesome, lagian jika
threesome maka akan lebih repot, jadi aku harus
mengulur waktu dulu, setelah Tante Ijah kuajak
bercinta berdua, barulah aku akan mengajaknya
threesome. Keinginananku itu terkabul, ketika Tante
Sumi keluar tanpa bilang padaku, sedang Tante Ijah tersenyum padaku, sekeluar dari kamar dan pintu
ditutup, Tante Ijah langsung saja merangkulku, naik
ke pangkuanku dan langsung melumat bibirku
dengan sangat rakus. Lumatan demi lumatan
dilancarkan Tante Ijah yang ternyata sangat
kahausan birahi, selama ini suaminya semakin
jarang memberikan kepuasan batiniah. Setelah
dengan megap megap melumat bibirku, Tante Ijah
menarik kepalanya.
“Sssssssssssh hhhh .. sayaaaaaaaaaaaang ..saatnya
Tante kau kontoli … buat tante mengerang
erang seperti adik tante itu .. tante iri tadi mengintip
kalian “ ajak Tante Ijah tanpa malu malu. Tante Ijah
lebih hot dan binal dibanding adiknya, Tante Sumi
yang lebih cenderung nakal. Tante Ijah lebih suka
terbuka, sedangkan Tante Sumi lebih tertutup,
setengah malu malu meminta kepuasan. Tubuhnya
ramping tanpa lemak itu berkeringat menderas
dengan cepat, nafsunya tidak bisa ditahan tahan
lagi, matanya jalang menatap ke kontolku yang
membasah itu, demikian pula dengan memek Tante
Ijah yang tak kalah basah.
Aku belum menjawab namun Tante Ijah memang
terkenal mendominasi hubungan kami ini.
“Tunggu apalagi sayaaaaaaaaaang .. kontolmu benar
benar ngaceng .. ayo sayaaaaaaaaang .. masukin
donk .. “ rajuk Tante Ijah dengan memundurkan
selakangannya, kulihat memek Tante Ijah memerah
dioralnya sendiri semenjak mengintip aku menggauli
adiknya yang entah lenyap kemana. Buah dadanya
benar benar montok, kencang sekali walau sudah
tua. Namun libidonya tidak bisa disembunyikan dari
bentuk wajahnya yang mesum habis.
“Sabaaar deh Tan .. Tante kudu
sabaaaaaaaaar .. “ sahutku dengan meremas buah
dada montok milik Tante Ijah itu, Tante Ijah langsung
memejamkan matanya merasakan remasan
tanganku dengan lembut, terlihat Tante Ijah benar
benar menikmati setiap rangsangan yang kuberikan,
namun Tante Ijah memang terkenal binal dan tidak
sabaran, sambil menengadah, memajukan dadanya
agar aku keluasan meremas susunya itu. Nafasnya
sangat panjang dihembuskan ketika tanganku
meremas lebih kuat sehingga desisan Tante Ijah
semakin santer terdengar. Habis itu Tante Ijah
melenguh keenakan dengan menggelinjang ke
kanan kiri tidak tahan kedua tanganku memegang
kedua bukit kembar itu, puntingnya lumayan besar
“Aaaaaaaaaaaaaauuh .. sayaaaaaaaaaaang .. Tante masukin kontolmuu yang sayaaang .. nggak
tahaaaaaaan aaaaaaaaaaaaah .. sayaaaaaaaaaang ..
fuck .. you must fucking to me “ sahut Tante Ijah
tidak sabaran
“It’s okay .. baby .. ayolah Tante .. Tante pengin dikontoli khan ?” kataku mengalah, dengan
nakal Tante Ijah memegang kontolku itu. Luar biasa
hot wanita setengah baya ini, sudah mendekati
nenek nenek namun nafsunya bukan pada namun
malah menggila. Benar benar edan Tante Ijah ini.
Matanya yang sedikit lebih besar itu membelalak
ketika kontolku yang dipegang dengan gemas itu
diarahkan ke lubang memeknya sambil Tante Ijah
menekan dengan paksa, Tante Ijah sangat agresif
untuk mendapatkan pemenuhan batin itu, aktifitas
yang sibuk membuat wanita tua ini kebakaran
memeknya sehingga ingin cepat cepat
menenggelamkan kontolku, namun bagi Tante Ijah
tidak mudah menelan kontolku
hot tante Tante Ijah“Jiaaaaaaaaaaaah !!! You ..
yoouu .. I love you .. baby .. aaaaayoo kamuuu bantu
Tanteee .. auuuuuuuuuh … kontolmu gedheeeee ..
big size sayaaaaaaaaaaaaaaaang .. aku suka pemuda
berkontol gedheeeeee .. aaaaaaaaauh sssssssssssh ..
rasanyaaaaaaa aaaaaaaaah .. memekku
tergeseeeeeeeeek “ erang Tante Ijah berkali kali
merasakan kontolku yang sangat pelan masuk ke
dalam memeknya
“Tante Ijah kalah sama Bu Sumi .. beliau
mudah kumasukin memeknya dengan kontolkuu “
ejekku sampai membuat Tante Ijah membuka
matanya, tersenyum padaku lalu memegang
kepalaku, kami berlumatan kembali dengan rakus,
Tante Ijah memegang kendali, dasar wanita judes ini
memang suka mendominasi.
“Sudaaaaaaaaaah aaaaaaaaaah .. tante nggak tahaan
sama bibirmuu .. kamu rakus sekali
sayaaaaaaaaaaaang … tante mau tenggelamin dulu
kontolmuu .. rasanyaaaaa aaaaaaaaaaaah .. luaaar
biasaaa .. geseeeekaaanya sayaaaaaaaaaaang ..
geseeekaaanya aaaaaaaaaah nikmaaaaaaaaaaaat ..
aaaaaaaaaaaauh ssssssssssssh ssssssssshh hh ..
tahaaaaaaan aaaaaaaaaah ..” erang Tante Ijah
mengerang erang kenikmatan dinding memeknya
tergesek pada batang kontolku yang kini sudah
separo.
“Naik dulu Taan .. Tante jangan maksa
aaaaaaaaaaah “ keluhku merasakan desakan
selakangan Tante Ijah yang seolah sangat tidak
sabaran menggapai puncak. Wanita binal ini mulai
kedodoran ketika selakangannya naik kemudian
menekan sambil menggigit bibirnya, tangannya
mencakari pundakku sekuatnya merasakan kontolku
masuk mili demi mili, matanya terpejam sangat erat
ingin merasakan kontolku tenggelam segera. Ronde
pertama yang langsung to the point.
“Aaaaaaaaaaaauh Taaaaaaaaan aaah Taaantee
benaaar benaaaaaaar hot .. aku suka wanita
hot .. ayo tante .. rasakan nikmatnya
kontolkuu ..jangan sungkan bicara jorok “
komentarku sambil meremas pantat Tante Ijah yang
sangat kenyal, pantatnya benar benar ketat.
Tante Ijah membuka matanya, wajahnya berlumuran
dengan keringat membanjir, bau wangi tubuhnya
masih semerbak memenuhi depan hidungku.
Tante Ijah melihat ke bawah, kepalanya mengeleng
geleng pelan.
“Huuh .. luar biasa kontolmu anak mudaa .. sesak
benar dalam memek Tante Minati .. kita pelan pelan
sayaaaaaaaaaang .. bisa bisa tante ditinggal
teruuuuuuuus “ keluh Tante Ijah dengan mata nanar
menatapku, kemudian dengan mesra menagihku
“Kamu harus rajin ke rumah tangga .. besok kamu ke
rumah yaaa .. kontoli Tante di rumah “ tawar
Tante Ijah dengan mimik mengerucut setengah
melucu.
“Maunya genjot Tante di gym aja .. aku
pengin menggenjot tante dengan alat alat senam ..
sambil senam kontolku mengobok obok memek
Tante “ sahutku dengan mengelus elus
pahanya yang masih sangat mulus, wanita ini makin
tua makin menjadi jadi. Nafsu birahinya tidak pernah
padam, mantan bintang porno ini memang benar
benar diduga orang, gila seks, tapi beda dengan
Marissa Haque, namun Tante Ijah bukan bangsa
orang munafik seperti Marissa Haque.
Perjuangan demi perjuangan dilakukan oleh Tante
Ijah agar kontolku lenyap, aku menahan tawa karena
Tante Ijah tidak sabaran juga. Selakangannya naik
kemudian menekan dengan tenaga kuat, tangannya
mencakar pundakku sampai berdarah, kurasakan
nyeri luar biasa, aku semakin tidak tahan akan
cakaran Tante Ijah itu, sehingga buah dadanya
kuremas sekuatnya, membuat Tante Ijah menggeliat
tak karuan, selakangannya ibarat mengebor
memutar, sehingga batangku seperti mata bor
masuk dengan cara miring sedikit, miring ke kanan
tenggelam, miring ke kiri tenggelam, aku yakin
wanita ini tidak akan tahan dalam 6 menit jika
kugenjot paksa, aku yakin itu karena ketika aku
membuka pintu kamar ini, Tante Ijah hendak
mencapai orgasme dengan masturbasi.
Tante Ijah menghentikan tekanannya ketika kontolku
tinggal sedikit lagi.
“Uuuuuuuuuuuh .. benaar benaaaaaar kontolmu
ngaceng sangat kurang ajar sayaaaaaaaaang ..
tahaaan ya sayaaang .. Tante pengin menekan
kuaaat .. hujamin yaaa “ ajak Tante Ijah tanpa aku
mengiyakan kemudian menghujamkan
selakangannya membuat kontolmu mentok
menabrak batas terdalam disertai lenguhan kami
bersamaan
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaauh “ teriak kami panjang merasakan
kontolku lenyap sudah, Tante Ijah sampai tak karuan,
tangan kirinya berpindah ke atas selakangannya dan
mengelus elus merasakan nikmatnya kusetubuhi.
“Kaaamuu aaaaaaaah .. kamu diaaam ajaaaaaaa ..
Tanteee Minaaati yang genjot kamuu .. rasakan
genjotan Tante Minati sayaaaaaaaaang .. please ..
you mus silent “ ucap Tante Ijah dengan menekan
telunjuknya ke bibirku. Rupanya Tante Ijah pengin
mengendalikan aku, aku sudah yakin hal itu.
Tante Ijah kemudian bergerak naik turun dengan
pelan, gerakannya sangat merangsangku, aku
menjadi tidak tahan, kuremas pantat keduanya
dengan gemas membuat Tante Ijah menggeleng
geleng tak karuan
“Aaaaaaaaaaauh ssssssssssssh sssssssssshh hh ..
sayaaaaaaaaang aaaaaaaaah …. Taaantee sukaa
samaaa saamaa konn kooontooolmuuuuuuuuu “
erang Tante Ijah dengan naik turun, aku pun masih
pasif menerima genjotan demi genjotan itu, gerakan
Tante Ijah semakin menggila
“Tahaaaaaaan yaaaaaa sayaaang rasakan sodokan
Tante Minaaaaaaaaati .. hot khan Tantemu ini ?” goda Tante Ijah dengan nakal
“Iyaaaaaaa aaaaaaaah .. aku suka Tante yang
nakaaaaaaaaaaal “ sahutku berusaha bertahan
sekuat mungkin.
Kali ini Tante Ijah tidak naik turun, namun maju
mundur menyodokiku, gerakan yang cepat itu
sampai membuat Tante Ijah tak berkedip
memandang kontolku keluar masuk
“Fuuuuuuuck aaaaaaaaaaaaaah .aaaaaaaaauh baby
aaaaaaaaah aaaaaaaaayoo aaaaaaauh sssssssssshh
ssssssssh .. Ya Tuhaaaaaaaan koook enaaaaaaak
bangeeeeeeeeet .. “ seru Tante Ijah tidak tahan lagi.
Genjotan demi genjotan cepat maju mundur itu
terasa sekali meremas kontolku kuat kuat.
binal Tante Ijah Aku kemudian dirangkulnya, mukaku
terbenam di belahan gudukan buah dadanya itu,
tanganku kembali bermain dengan buah dadanya
sebelah kiri dan tanganku yang menganggur
nemplok di pantat Tante Ijah dan kuremas remas.
Sungguh sangat liar wanita ini.
“Sayaaaaaaaang aaaaaaaaaah … Tante nggak
kuaaaaaaaat .. maaau sampaaaaaaaaaai “ erang
Tante Ijah dengan memejamkan matanya,
mendongak ke atas dengan tetap naik turun,
kurasakan jepitan memeknya sangat ketat sekali,
meremas hebat kontolku.
Genjotan demi genjotan sangat cepat dilakukan oleh
Tante Ijah dengan liar, badannya mulai kedodoran
menggenjotku, wanita ini akhirnya mendapatkan
orgasme setelah genjotan kuat berkali kali
menghujam, selakangannya dibenamkan dalam
dalam di selakanganku, pada hujaman terakhirnya
Tante Ijah mendapatkan orgasme dengan
mencakarku kuat, kemudian dadanya tertekan kuat
di wajahku.
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaa” erang Tante Ijah panjang, memeknya
mengcekeram hebat kontolku. Tante Ijah tegang tak
karuan mendongak ke atas, kupegang punggungnya
agar tidak terjengkang. Tubuh gemulai itu
berkelonjotan kemudian. Terkapar mencapai puncak
pendakian mendahului aku.
Kurasakan kontolku disiram cairan orgasme banyak
sekali, sampai membasahi selakanganku, tubuh
Tante Ijah kemudian terkulai lemas dalam
pelukanku, kuturunkan dan kurebahkan kemudian
kutindih dengan gemas, kuciumi bibirnya untuk
kupagut pelan. nafasnya serasa hancur, dadanya
naik turun bernafaskan ibarat dikejar kejar harimau.
Kudiamkan tubuh molek wanita nakal itu dalam
tindihanku, kurasakan memeknya memang sangat
hangat, lebih ketat di banding adiknya Tante Sumi

yang kini entah lenyap kemana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar