Tanpa rasa canggung dan malu Dewi pun memegang dan mengocok perlahan
penis sopir pribadinya. Nafsunya sudah menguasai dirinya, ia lupa bahwa
ia adalah artis kelas atas dan penis yang ia pegang sekarang adalah
milik sopir pribadinya yang berbeda kasta dengannya
“ugghhh…”Pak Abdul melenguh panjang ketika Dewi Persik memainkan penisnya.
“non kita cari tempat sepi dulu ya takut di lihat orang”sela Pak Abdul
Dewi Persik mengangguk tanpa menjawab. Pak Abdul menghentikan mobil
di tempat sepi yang memang ia sudah hapal karena sering membawa lonte
langganannya ke tempat ini.
“Silahkan dilanjut tuan puteri” Pak Abdul memberi kode kepada Dewi
“Puaskanlah aku Pak aku milikmu sekarang” jawab Dewi Persik dengan suara serak-serak basah khas miliknya.
Tanpa pikir panjang Pak Abdul langsung melucuti celananya sendiri
sehingga terpampang penis besarnya. Dengan otomatis Dewi langsung meraih
penis tersebut dan dia berkata “Are you ready to feel heaven Pak
Abdul…?. Tanpa menunggu jawaban Dewi langsung memasukan penis super itu
ke mulutnya.
“Aghhh…sedot sayang ya…enh.ak..baget…” Pak Abdul merasa kelonjotan menikmati sepongan Dewi yang top abis.
Tangan Pak Abdul tak tinggal diam dia mulai meraba-raba payudara
majikannya tersebut dan mulai melucuti pakaian Dewi satu persatu. Dengan
tangan gemetaran Pak Abdul membuka pakaian Dewi sekaligus bh nya. Ia
terkagum-kagum melihat payudara Dewi yang sintal dan padat tersebut..
“Sekarang giliran saya tuan puteri” Pak Abdul melepas sepongan Dewi dan mendorong majikannya tersebut hingga terlentang.
Dengan rakus Pak Abdul melumat payudara Dewi hingga membuatnya semakin terangsang dan kelonjotan.
“aghhh… Pak Abdul trus sayang…”Dewi melenguh
Tangan pria itu tak hanya tinggal diam, sambil melumat payudara Dewi
tangannya bergerilya di balik rok penyanyi dangdut itu. Lalu ia
melepaskan mulutnya dari payudara Dewi dan melucuti rok mini dan juga
sekaligus celana dalam pink Dewi
.
“Ohhh…memekmu bagus dan dan masih rapih sayang” Pak Abdul
terkagum-kagum melihat vagina Dewi yang ditumbuhi bulu-bulu yang cukup
lebat tapi rapih.
Tanpa pikir panjang Pak Abdul langsung melumat vagina Dewi tanpa rasa
jijik dan serangannya membuat wanita itu semakin kelonjotan dengan
dengan permainan sopirnya tersebut.
“ohhh…trushhh…sayanggg…enakh…ohhhh…” Dewi melenguh dengan suara
khasnya. Pak Abdul yang memang berpengalaman dalam urusan bercinta
memainkan lidahnya dengan jitu di klitoris Dewi Persik, sedangkan jari
tengahnya menerobos lubang vagina Dewi. Aroma khas vagina segera masuk
ke hidung Pak Abdul yang justru membuat dia semakin bernafsu memainkan
lidahnya. Sekitar 5 menit permainan lidah Pak Abdul membuat Dewi
akhirnya mencapai orgasme pertamanya.
“Agh..agh.. aku keluar Pak aghhh….” lenguh Dewi panjang meresapi kenikmatan yang melanda tubuhnya.
“Masukin aja Pak saya udah gak tahan lagi “pinta Dewi Persik
“Iya sayang kamu sekarang nungging ya..”
Dewi pun menuruti Pak Abdul dan ia mengambil posisi nungging.
Tampaklah disitu lubang anus Dewi yang ternyata berwarna kemerahan. Lalu
Pak Abdul tanpa rasa jijik langsung menjilatinya. Setelah puas
menjilati anus Dewi, Pak Abdul langsung mengarahkan rudal miliknya ke
vagina majikannya itu.
”Pelan-pelan ya sayang…..”pinta Dewi tanpa malu-malu memanggil sopirnya dengan ‘sayang’
“Iya sayang…”jawab Pak Abdul cengengesan
“ughhh…….gila kontol Bapak dahsyat baget..” Dewi merasakan penis Pak Abdul memenuhi vaginanya.
“memekmu juga nikmat baget…”
Perlahan Pak Abdul mulai menggenjot memek Dewi Persik yang mulai becek dengan posisi menungging.
“agh..agh..uh;;oh.. ‘Dewi merasa akan orgasme kembali
“ahhh…aku keluar sayang….ohhhh…”
Dewi orgasme untuk yang kedua kalinya dan Pak Abdul merasakan denyutan vagina Dewi seolah-olah akan memakan habis penisnya.
“Sekarang giliran aku yang mengendalikan dan menservice penismu” kata Dewi sambil merubah posisinya di atas Pak Abdul.
Tangan Dewi lalu meraih penis Pak Abdul dan mengarahkan ke vaginanya.
“aghhh…” Dewi Persik menikmati penis itu memenuhi memeknya
“Ohhh….” Pak Abdul juga merasakan seperti di surga
Dengan lincahnya Dewi lalu menggenjot penis Pak Abdul. Dia
menkombinasikan genjotnya mulai dari mengebor hingga genjotan
patah-patah seperti ketika menari di atas panggung. Tangan Pak Abdul
juga tak tinggal diam dia meraih payudara montok yang bergoyang-goyang
mengikuti goyangan Dewi. Setelah puas dengan payudara dia lalu meraih
pantat Dewi yang sintal dan jarinya menyusup di lubang pantat Dewi.
“Awww….pelan-pelan dong Pak..” pinta Dewi
“Maaf sayang aku cuma pengen tanganku ada aroma pantatmu” jawab Pak Abdul
Sekitar 15 menit goyangan Dewi di atas penis Pak Abdul membuatnya mengalami orgasme ketiganya
“Aku mau keluar lagi sayang ohhhh…”
“aku juga sayang…kita keluarin bareng ya ” jawab Pak Abdul
“Ahhh…ahhh…”Dewi Persik melenguh panjang menikmati orgame ketiganya yang sangat dahsyat
“ohhhhh aku juga keluar sayang….ahhh….crot…crot..crot.. “Pak Abdul orgasme di vagina Dewi
Mereka berpelukan mesra menikmati sisa-sisa kenikmatan itu, nafas mereka saling memburu hingga akhirnya mulai normal lagi.
“Bapak hebat juga yah” kata Dewi dengan lemas lalu mencium bibir sopirnya itu.
“Iya dong…Abdul!” kelakarnya, “siapa yang ga nafsu lagian sama Non
Dewi yang seksi gini” ia mencubit puting Dewi dengan gemas, sejak dulu
ia selalu bermimpi bisa menikmati tubuh majikannya itu bila melihat aksi
panggungnya yang menggoda itu baik di TV ataupun secara live, kini
impiannya itu telah menjadi kenyataan.
Pak Abdul kembali melumat bibir Dewi yang seksi, kali ini lebih lama
dan lebih bergairah. Lidah mereka beradu dengan panas, saling belit dan
saling hisap. Sambil berciuman, tangan kasar Pak Abdul tak
henti-hentinya menjelajahi tubuh mulus Dewi. Sentuhan-sentuhan erotis
Pak Abdul kembali menaikkan birahi Dewi. Dengan gaya nakal ia mendorong
dada bidang pria setengah baya itu hingga telentang di jok belakang.
Setelahnya ia menaiki wajah pria itu sambil tangannya memegang penis
pria itu yang mulai mengeras lagi. Mereka kini dalam posisi 69.
“Jilat yah Pak….puasin Dewi….aahhh!” sebelum Dewi menyelesaikan
kata-katanya lidah pria itu sudah lebih dulu menyapu bibir vaginanya.
Dewi meresponnya dengan menjilati kepala penis Pak Abdul yang seperti
jamur itu. Lidahnya menjilati bagian yang disunat itu dan lubang
kencingnya, aksinya itu membuat tubuh Pak Abdul bergetar dan mulutnya
mengeluarkan lenguhan nikmat. Bukan hanya menjilat, jari-jari pria itu
juga aktif menusuk-nusuk vagina maupun duburnya. Dewi merasakan
vaginanya semakin lama semakin basah saja karena jilatan sopirnya itu.
Seiring birahinya yang semakin tinggi, janda muda itu semakin
bersemangat mengoral penis dalam genggamannya. Dihisapnya benda itu
kuat-kuat, kepalanya nampak turun-naik, mulutnya sampai kempot
menghisapi penis itu. Tangannya yang halus dan berjari lentik memijati
buah pelirnya, menambah kenikmatan ekstra bagi pemiliknya.
Puas dengan saling mengoral kelamin pasangan masing-masing. Dewi
turun dari wajah Pak Abdul dan naik ke selangkangan pria itu. Ia
memegang penis pria itu dan mengarahkan ke vaginanya.
“Ooohh…enakh Pak!” kepalanya menengadah sambil mengeluarkan desahan
menggoda saat ia menurunkan tubuhnya hingga penis itu melesak masuk ke
dalam vaginanya yang sudah basah kuyup.
Kedua tangan Pak Abdul mencaplok sepasang payudara montok Dewi dan
meremasinya. Sebentar kemudian, Dewi sudah mulai menaik-turunkan
tubuhnya di atas penis itu. Pak Abdul melenguh merasakan bibir vagina
janda muda itu mengapit penisnya dan dinding-dinding bergerinjal di
dalamnya menggeseki penisnya di dalam sana. Goyangan naik-turun Dewi
semakin liar dan desahannya pun semakin tak karuan. Dewi dapat melihat
dari kaca jendela mobil, dari jarak tidak terlalu jauh mobil-mobil lain
lalu-lalang dengan bebasnya. Ada rasa takut juga kalau kepergok
seseorang sedang dalam keadaan begini, apalagi dirinya adalah public
figure yang dikenal luas. Kalau ketahuan tentu infotainment akan heboh
memberitakan Dewi Persik tertangkap basah sedang main mobil goyang
bersama sopirnya, bagaimana bila itu terjadi? Namun bercinta dalam
situasi berisiko ini juga mendatangkan kenikmatan tambahan bagi Dewi,
ini adalah petualangan yang penuh tantangan di tengah kejenuhan dan
berbagai permasalahan dalam hidupnya, lagipula tempat ini cukup
terlindungi karena posisinya agak tinggi dan banyak pepohonan. Ia pun
semakin cepat menaik-turunkan tubuhnya, desahan keduanya memenuhi mobil.
Dewi mencondongkan badannya lebih ke depan sehingga payudara montoknya
mendekati wajah Pak Abdul, tanpa diminta pria itu langsung melumat
gunung kenyal itu. Tangannya meremasi bongkahan payudaranya dan mulutnya
menggigit-gigit kecil putingnya. ‘Clep…clep…clep’ suara vagina Dewi
yang becek bergesekan dengan penis besar sopirnya. Cairan kewanitaan
Dewi semakin banyak sehingga penis Pak Abdul pun semakin lancar keluar
masuk vaginanya.
Seperempat jam lebih Dewi menaik-turunkan tubuhnya dengan liar dalam
posisi woman on top hingga akhirnya tubuhnya dirasakan makin mengejang.
Gelombang kenikmatan itu menyebar ke seluruh tubuh menyebabkan tubuh
sintalnya berkelejotan dan mulutnya mengeluarkan erangan panjang. Dewi
merasakan betapa liang kewanitaannya menjadi tidak terkendali berusaha
menghisap dan melahap alat kejantanan Pak Abdul yang teramat besar dan
panjang itu sedalam-dalamnya serta melumat seluruh otot-ototnya yang
kekar dengan rakusnya. Erangan Dewi menandai orgasme dahsyat yang
melandanya, ia menjerit sejadi-jadinya, tidak peduli sedang dimana ia
sekarang ini, untung mobil itu tertutup rapat dari dalam sehingga
suaranya tidak keluar. Namun Pak Abdul masih tetap tegar dan perkasa
menyentak-nyentakkan pinggulnya di bawah sana, ia sepertinya masih belum
puas menyetubuhi majikannya itu. Setelah goyangan Dewi melemah, pria
itu segera mengambil alih kendali dengan berguling dan menindih
tubuhnya. Diciuminya wajah dan bibir Dewi sambil terus menghela
pinggulnya menyetubuhi janda muda itu. Tubuh bugil mereka yang sedang
bersatu padu itu pun basah dengan keringat. Dewi sungguh mengagumi
keperkasaan Pak Abdul yang mampu membuatnya mencapai orgasme dahsyat
itu. Tak lama kemudian akhirnya Pak Abdull tiba juga pada puncaknya.
Dengan mimik wajah yang sangat luar biasa dia melepaskan puncak
orgasmenya secara bertubi-tubi menyemprotkan seluruh spermanya ke dalam
rahim majikannya dalam waktu yang amat panjang. Sementara itu alat
kejantanannya tetap dibenamkannya sedalam-dalamnya di liang kewanitaan
Dewi sehingga seluruh cairan birahinya terhisap dalam tubuh sang janda
muda sampai titik penghabisan. Selanjutnya keduanya terhempas kelelahan
di jok belakang itu dengan tubuh yang tetap menyatu. Selama mereka
tergolek, alat kejantanan Pak Abdul masih tetap terbenam dalam vagina
Dewi dan Dewi pun memang berusaha menjepitnya erat-erat karena tidak
ingin segera kehilangan benda tersebut dari dalam tubuhnya. Hening, di
dalam mobil hanya terdengar suara nafas mereka yang terengah-engah dan
suara tiupan AC yang anginnya menerpa tubuh telanjang keduanya. Mereka
bercium-ciuman sambil saling menggoda menikmati momen-momen pasca
orgasme sebelum akhirnya berbenah diri.
“Pak Abdul jaga rahasia ini ya ” Dewi meminta kepada sopirnya setelah dia memakai semua pakaiannya
“tenang aja Non yang penting saya bisa begini terus sama Non sampai Non menikah nanti “jawab Pak Abdul sambil tersenyum
Setelah kembali berpakaian Pak Abdul kembali ke jok kemudi, ia
menyalakan mesin dan mobil itu pun meluncur ke jalan tol. Di perjalanan,
Pak Abdul dengan berani mengelus paha mulus Dewi.
“Bapak nakal ah…udah ah nanti diliat orang gimana….eemmhh!” desahnya
karena tangan pria itu masuk ke roknya dan mengelusi selangkangannya
dari luar celana dalam.
Wajah Dewi memerah, nafasnya ngos-ngosan ketika sampai ketika
membayar karcis tol, si penjaga gerbang tol mengenali dan menyapanya.
Dewi balas tersenyum dan berusaha bersikap biasa menutupi keadaannya
yang masih terangsang dan nafasnya yang terengah-engah. Begitulah
skandal Dewi Persik dengan sopirnya, mereka terus mereguk kenikmatan
terlarang itu dimanapun dan kapanpun setiap ada kesempatan. Bahkan
setelah Dewi menjalin hubungan dengan seorang pria bule asal Belanda, ia
masih menyempatkan diri bermain gila dengan sopirnya itu. Berita
terkini Dewi putus dengan pacar bulenya itu karena Dewi merasa pacarnya
tersebut tidak bisa memuaskan hasratnya yang menggebu-gebu, dia masih
kalah dengan Pak Abdul, bolehlah si bule itu dalam hal ukuran, tapi gaya
percintaannya yang selalu gentle membuat Dewi cepat bosan. Ia lebih
mendambakan gaya bercinta Pak Abdul yang tahu kapan harus bermain kasar
dan kapan harus bermain lembut, ditambah lagi sensasi liar bercinta
dengan sopirnya sendiri yang tentunya hal yang dianggap tabu. Dalam
benaknya Dewi berpikir, mendingan gak usah nikah dulu biar karirnya
terus menanjak lagian dia juga terpuaskan terus oleh sopir pribadinya
yang berusia 50 tahun. Pak Abdul sendiri merasa semakin gembira karena
berarti ia bisa menikmati tubuh majikannya lebih lama, goyang
patah-patah Dewi Persik bukan hanya bisa disaksikannya di panggung dan
televisi, tapi juga dirasakannya bersama di ranjang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar