Lalu istriku jongkok dan membuka resleting celana Roni dan pelan
pelan di keluarkannya penis Roni dari dalam celananya, lalu Helen
menciumnya sambil berkata..
“Gila kontol loe Ron, nikmat banget keliatannya shh, ooh..”
Lalu pelan pelan dia cium penis Roni sambil dikocoknya perlahan hingga Roni mendesah..
“Aahh iyah Helen ciumin kontol gua. kocok kontol gua ahh , ooh, enak sekali”.
Lalu perlahan penis Roni membengkak, dan menjadi sangat besar.
Ah gila gede banget penis nih orang, paling tidak panjangnya 18 cm
dan gila diameternya, pikirku. Dan Helen pun mulai mengulum dan
menjilati kepala hingga batangnya dan mengulumnya lagi, lalu tiba tiba
Roni menjambak rambut istriku dan berkata..
” jilat pelernya juga donk!”.
Kemudian dia menjambak rambut Helen dan memaksa Helen untuk menjilat
biji pelirnya. Lalu helen menjilat dan mengulum biji pelernya sambil
mengocok penis Roni, dan dengan mendesah desah, dia berkata..
“Roni sayangku, ahh, Ron, memek gua udah basah banget nih ahh gila,
Ron please entotin mulut gua Ron, masukin kontolmu di mulut gua Ron!!
Ahh.. Shh,” teriaknya.
Lalu Roni menjambak dan memasukkan seluruh bagian penisnya ke dalam
mulut Helen sampai Helen hampir muntah setiap kali Roni menyodokkan
penisnya ke dalam mulut Helen. Sambil menjambak Rambut Helen dia
meracau..
“Nih, gua entot mulut loe nih, gua masukin yah?”. …….
Helen pun tak kalah gilanya. Dia lalu dengan semangat menyedot penis
Roni, meskipun kadangkala dia hampir muntah karena penis Roni masuk
terlalu dalam.
Kemudian Roni mengeluarkan penisnya lalu dengan menjambak kasar
rambut istriku lalu menampar-namparkan kontolnya ke muka istriku, lalu
dengan rambut istriku dia mengelap penisnya. Seterusnya Roni membuka
celana berikut celana dalamnya, lalu dia duduk di atas ranjang dengan
kaki diangkat ke atas, dia menjambak rambut istriku lalu dituntunnya
muka dan hidung istriku ke daerah anusnya sambil berkata..
” jilatin juga lobang pantat gua..” Dengan perlahan Helen menjilatinya sambil mendesah..
“Uuh Ron, gua suka lubang pantat kamu.., aah.. sini gua jilatin” Rupanya
Helen bukan hanya menjilat lubang anus Roni tapi diapun menyedotnya
dengan bersemangat.
Wah, gila ternyata istriku adalah seorang sex maniac, ooh gila,
mukanya yang anggun dan cantik itu serta bibirnya yang sensual, gila
sedang menjilati pantat laki-laki lain, pikirku hingga aku mulai menjadi
horny dan penisku menjadi sangat keras.
Ah, gila bini gua lagi di pake orang kok gua malah jadi horny sih?, pikirku.
Lalu sambil mengintip, kubuka resletingku dan kumainkan sendiri
‘adik’ku yang sudah menegang itu sambil menikmati pemandangan terkutuk
itu. Aku masih melihat istriku sedang menjilati anus Roni dengan masih
berpakaian lengkap, blouse, rok yang sampai ke lutut dan sepasang sandal
tinggi yang sexy di kakinya yang indah itu. Ooh sexynya.. Edan, penisku
makin menegang.
Sekarang kulihat Helen memasukkan tangan kanannya ke bawah roknya
sambil berjongkok. Rupanya dia juga sudah tidak tahan hingga memasukkan
tangannya sendiri ke dalam roknya, dan kukira pasti dia sedang memainkan
memeknya sendiri. Sambil terus menjilat ia berkata..
“Ron Memek gua udah basah banget nih Ron, gila Ron gua udah nggak tahan, jilatin donk Ron !”
Kemudian Roni dengan sigapnya berdiri dan mengangkat istriku ke
ranjang, di robeknya baju istriku dan di tariknya rok istriku. Ternyata
istriku sudah tidak mengenakan celana dalam. Ahh gila, betapa indahnya
vagina istriku, dengan jembut yang tercukur rapi dan bagian lubang yang
bersih dan halus dan berwarna pink kemerahan tanpa bulu sehelai pun.
Rupanya istriku sering pergi ke salon untuk di wax, dan dia pernah
menceritakan kepada teman wanitanya yang kebetulan juga temanku bahwa
dia pernah ke Japan untuk merawat vaginanya sehingga warnanya bisa
berwarna pink kemerahan.
“Buset, betapa untungnya si bangsat Roni itu! Aku saja yang suaminya
belum pernah melihat dari jarak dekat memeknya..”, umpatku dengan hati
yang meluap-luap dan anehnya dengan disertai oleh nafsu birahi yang
meluap-luap juga hingga makin kencang kukocok penisku. Rupanya dia sudah
mempersiapkan hal ini sejak dia meninggalkan hotel pagi tadi.
“Dasar perempuan sundal..”, pikirku.
Kemudian Roni mengangkat kaki istriku yang indah dan masih mengenakan
sandal tingginya yang sexy itu lalu di taruhnya ke pundaknya. Dengan
rakusnya Roni menjilati vagina istriku, menyedotnya dan memasukkan
lidahnya ke dalam vagina istriku.
“Aah aah, enak Ron, …..!!”
Istriku berteriak-teriak keenakan, dan tubuhnya pun mulai bergetar
keenakan. Dia menjambak rambut Roni sambil berteriak-berteriak..
“Yah Ron terus Ron.. aah ooh!”
Lalu tiba tiba dia berteriak dengan keras dan menjepitkan kakinya ke kepala Roni..
“Aahh Ron, gua keluar, Ron gua keluarr, edan Ron kamu.. Enak banget..”
Tapi Roni tidak berhenti di situ saja, Roni tetap menjilati vagina
istriku dan sekarang bahkan mengangkat pinggul istriku lebih tinggi
lagi, dan dia mulai ganti menjilati lubang anus istriku.
“Aah geli Ron.. Enak Ron.. Ooh!”
Dan Roni mulai memainkan jarinya di vagina istriku dan sesekali dia
memasukan ke dalamnya dan mulai mencoba untuk menggaruk G-spot istriku
hingga istriku meracau..
pinggul yang meliuk-liuk, mulut yang mendesah-desah, lidah yang
kadangkala keluar untuk menjilat bibir sexynya yang kering itu dan
tangan yang memainkan teteknya sendiri dengan menurunkan BH-nya karena
belum di lucuti, terpampanglah keindahan tetek istriku yang belum pernah
kulihat. Bulat montok kencang putih mulus dengan nipple yang kecil
berwarna pink. Seperti memandang dua bukit kembar yang sangat indah.
“Orghh Ron gua udah nggak tahan nih Ron.. masukin donk Ron ahh shh!”, mohon helen.
Dengan perlahan Roni berdiri di samping ranjang dan mengangkat
pinggul istriku. Lalu dengan perlahan dia menggesek-gesek kontolnya di
ujung vagina istriku yang indah itu, dan istriku mulai menggila kembali.
Dia menggoyang-goyangkan pinggulnya dan semakin gila memainkan teteknya
dengan memelintir putingnya dan tangannya yang satu lagi berusaha
memainkan kelentitnya sendiri sambil berusaha memasukan secara paksa
penis Roni ke dalam vaginanya.
Kemudian dengan perlahan Roni memasukkan penisnya ke dalam vagina
istriku, lalu setelah memasukan setengah dia mencabutnya kembali, lalu
memasukannya lagi hingga istriku dengan liarnya berteriak..
“Masukin kontol loe sekarang semuanya, jangan siksa gua kaya begini, ….!”
Akhirnya Roni dengan keras menyodokkan seluruh batang penisnya ke dalam vagina istriku hingga istriku beteriak..
“Ahh gila enak banget kontol loe, gede banget, , shmm yah..
…..ooohhhh ssssssshhhhhh.. Ahh gua pengen pipis nih Ron, memek gua
pengen pipis Ron gua nggak tahan nih.. !”
Tak lama terdengar rintihan Helen yang keras dari kamar, “Aahh gua
keluar lagi Ron, gila kamu Ron, nikmat banget ngewe sama kamu ahh..”
Lalu Roni membalikkan tubuh Helen dengan posisi menungging sambil
berkata, “Nungging Len, gua mau nyobain pantat kamu nih, hehe..”
“Gila loe, jangan Ron, kontol loe kegedean, bisa robek pantat gua, jangan please jangan donkk, pleasee!”
Tanpa menghiraukan permohonan istriku, Roni lalu mengambil
lubrication dari kantong celananya dan mengoleskan ke giant penisnya dan
dengan cepat di masukannya lah kontolnya ke lubang pantat istriku..
“Aah perih.. Ron perihh, gila sakitt, ahh udah Ron udah gua bisa mati Ron..”
“Tenang …yang…. Sebentar lagi pasti akan terasa enak!” dan lama kelamaan istriku memang mulai menikmatinya..
“Ooh ternyata enak Ron, ……..ssshhhhhh….ooohhhhh..” jeritnya sambil terus memainkan vagina dan kelentitnya sendiri.
“Aah gua mau keluar lagi nih Ron, aahh gua keluar, gua keluar, enak Ron gilaa!”
“Sabar Say, gua juga mau keluar nih, aah gila, enak banget pantat loe, aah..”
“Jangan keluar dulu Ron, gua mau minumn sperma loe ahh shh..” lalu Helen
berjongkok di depan Roni dan mengocok dan mengulum penis Roni hingga
akhirnya..
“Ahh gua keluar nih Len, gua keluarr, nih…………….!”
Dengan lahapnya istriku menyedot dan melahap sperma yang keluar dari penis Roni.
Setelah selesai pertempuran mereka, mereka saling berpelukan. Tak lama kemudian Roni berpakaian lagi.
“Say, gua musti balik ke kantor nih sebelon suami tolol loe tegor gua lagi”, kata Roni.
“Iya Say, balik dulu deh ntar kita ngentot lagi kalo ada waktu, gua
pasti kangen kontol loe lagi deh malem ini..” ujar Helen sambil
tersenyum nakal.
“Loh kan loe bisa ngentotin laki loe?”, Roni membalik.
“Wah enggak deh, gua nggak nafsu sama dia, mau juga gua jadiin dia budak
di rumah gua, kalo dia masih mau tetep married sama gua hahahahaha.
Dasar laki-laki tak berguna, gua hanya mau married sama dia kan gara
gara bokap gua aja..”, jawab Helen dengan nada menghina.
Sakit sekali hatiku mendengarnya. Pengen rasanya aku masuk ke kamar
itu untuk menghajar Roni dan istriku sendiri. Tapi tak tahu mengapa aku
lebih memilih untuk turun ke bawah dan bersembunyi di kamar yang lain.
Tak lama kemudian aku mendengar pintu utama ditutup menandakan kalau
si keparat Roni telah meninggalkan rumah. Dan setelah Roni meninggalkan
rumah aku pun pelan-pelan menyusup ikut meninggalkan rumah dan pergi
untuk menenangkan pikiran.
keesokan malamnya akupun mulai menjalankan tugasku sebagai suami…..
aku tidak membicarakan perihal aksinya yang kulihat bersama lelaki lain kemarin……
malam itu isteriku tidur disampingku…..kuelus sendiri kontolku…..
isteriku hanya diam memperhatikanku….
Lalu setelah kontolku menjadi sangat keras, dengan perlahan dia
berjongkok dan tangannya menarik kontolku dengan sangat kasar, sampai
aku merasa kesakitan, dan mengarahkannya ke memeknya. Ooh inilah yang
kutunggu-tunggu, bangsat gua pengen banget ngerasain memeknya, pikirku.
Dengan perlahan dia memasukkan kontolku ke dalam memeknya dan
menggoyang-goyangkan pantatnya dengan gerakan yang berputar.
“Enakk sekali ma…, terus ma….” kataku. Tapi dia hanya diam saja dan tiba tiba berkata..
“Gila kontol loe nggak enak nih” bentaknya sambil menatapku dengan sinis.
“Tapi ….., apa boleh buat nggak ada kontol lain, ….” katanya lagi sambil
menggoyangkan pantatnya naik turun dengan gerakan memutar ala ngebor
persis goyang INUL di TV dan dengan mata yang merem melek. Tiba tiba ada
suara langkah kaki dan ada yang berteriak..
“Nyonya?? Pak??”
Ternyata satpamku masuk. Aku kaget sekali di buatnya. Shit mati gua,
satpam gua ngeliat lagi, pikirku. Tapi dengan tanpa rasa terkejut, Helen
menjawab..
“Iyah kenapa Pak Bandi?”, tanyanya sambil terus mengentot kontolku.
Dengan tiba-tiba Helen bangun dari kontolku yang sudah meloyo karena
aku terkejut. Dan dia berdiri di hadapan satpam tersebut dengan keadaan
telanjang.
“Pak, coba Pak saya liat kontol Bapak, kontol suami saya loyo,”
katanya sambil tangannya mengarah ke bagian celana Pak bandi dan
merogohnya.
“Nyah jangan Nyah, wah nggak enak sama tuan,” kata Pak Bandi.
“Udah, cepet turunin celana kamu, kamu mau yang enak nggak?” kata Helen istriku sambil tersenyum nakal.
“Bapak kan pasti mau juga kan? Masa sih nggak mau? Kok kontolnya keras
kalo nggak mau?” ujarnya sambil tangannya merogoh kontol satpam rumahku
itu.
Tak tahu kenapa tapi saya menjadi sangat horny melihat adegan seperti
itu hingga dengan tanpa sadar aku mengocok kontolku yang kembali tegang
sambil melihat istriku yang sudah gila itu merayu si satpam untuk
mengentotnya. Lalu dengan perlahan dia berjongkok di depan si satpam
sambil memohon..
“Ayoo Pak, saya pengen liat nih kontol Bapak” pintanya sambil membuka
ikat pinggang si satpam dan menurunkan resleting si satpam dan
mengeluarkan kontolnya.
Ooh my God, ternyata si satpam mempunyai kontol yang panjang dan
berdiameter besar. Si satpam yang masih malu-malu itu mencoba
menghindar. Tetapi dengan tidak tahu malunya, istriku memaksa untuk
memasukkan kontol si satpam yang besar itu ke dalam mulutnya..
“Ahh ini kontol gede sekali dan enak, macho sekali dengan warna yang
agak kehitaman, besar dan penuh dengan urat-urat kejantanan, ahh enak
sekali, nggak seperti kontol suami saya tuh yang kecil” katanya sambil
mengulum dan menghisap kontol si satpam itu dan memandangku dengan hina.
Pak bandi yang tadinya malu-malu, sekarang menjambak rambut istriku dan
mengnhujam-hunjamkan kontolnya ke dalam mulut istriku sambil meracau..
“Ooh ….uuhhhh…ssshhhh.. Arrgghh ,” erang satpamku.
“Iiyyahh Pak kontol Bapak enak juga.. ..”kata istriku yang sudah lupa daratan karena birahi.
Saya hanya bisa memandang dengan perasaan yang marah kesal, tapi di
samping itu aku juga horny berat, sampai-sampai kontolku menjadi tegang
sekali. Dan aku pun mengocok kontolku sambil melihat pemandangan yang
gila itu.
Gila Helen, cewe anggun begitu sampai kontol satpam saja dia suka,
aku sendiri pun tak percaya melihatnya. Setelah puas dia mengulum dan
menghisap kontol Pak Bandi satpamku yang sangat beruntung itu, dia duduk
di sofa dan menyuruh Pak Bandi untuk memasukkan kontolnya lagi ke dalam
memeknya.
“Ooh Pak Bandi saya sudah nggak tahan lagi, Bapak mau kan masukin dan muasin saya?” tanya Helen.
Lalu dengan buasnya Pak bandi memasukkan alatnya yang begitu besar ke
dalam memek istriku dan mulai menggenjotnya, kontan istriku mendelik
dan berteriak..
“Aah gila nih kontol be.. be.. besar se.. se.. kali ahh.. ooh yah.. eenak sekali, tterus Pak …genjot yang kerassss pak…”
katanya seperti orang yang sudah hilang ingatan. Kontan Pak Bandi si
satpam menjadi sangat buas mengentot istriku, memompa istriku dengan
sangat kuat..
“Oohh ooh ooh.. Pak saya mau keluar nih.. Saya hampiir sampai”, dengan
makin gila Pak Bandi memompa dengan kuat memek istriku sampai akhirnya..
“Aah gilaa gua kkeluar!!” jerit Helen sambil tangannya meremas pantat
Pak Bandi si satpam. Tapi rupanya si Pak satpam masih kuat dan masih
bernafsu untuk menikmati vagina istriku. Dia tetap memompa hingga
istriku mendelik dan mendesah kenikmatan. Sambil memandangku, dia
berkata..
“Nih liat monyong, kontol itu kaya gini,………. enak, nggak kaya punya
loe” bentaknya padaku sambil terus menikmati kenikmatan yang Pak Bandi
si satpam berikan kepadanya. Tiba tiba Pak Bandi sudah tidak tahan dan
mulai berteriak..
“Ahh ahh ahh, Nyonya saya mau keluar Nyonya ooh ooh”
“Pak, keluarkan di mulut saya, saya ingin merasakan peju Bapak” katanya dengan penuh nafsu.
Lalu Pak bandi mencabut kontolnya dan mengarahkannya ke muka istriku
hingga memuntahkan air maninya ke situ. Dan dengan tanpa rasa jijik
Helen istriku yang gila itu menelan dan mengulum air mani Pak bandi di
hadapanku. Akhirnya dengan tersenyum puas dia berkata..
“Terimakasih yah Pak, enak sekali peju dan kontol Bapak, saya dibikin
puas olehnya. Untung ada Bapak, kalo tidak saya nggak akan bisa puas
dengan kontol suami saya. Lain kali kalo Bapak lagi nafsu masuk aja OK”,
katanya sambil mencium kontolnya lagi. Si satpam tersenyum dan
berkata..
“Iyah Nyonya, memek Nyonya juga enak sekali. Belum pernah saya merasakan
wanita secantik dan seseksi Nyonya” Kemudian istriku berdiri dan
merangkul si satpam sambil berkata..
“Temenin saya mandi yuuk, siapa tau nanti di dalam alat Bapak berdiri lagi”.
Dengan tanpa memperhatikanku sama sekali, Helen menarik tangan si
satpam membawanya menuju ke kamar pengantin kami dan ke kamar mandi. Di
sana aku dengan kontol yang masih sangat tegang hanya bisa
memperhatikannya sambil mengocok kontolku. Ahh, betapa malangnya
nasibku..
tak kusangka isteriku yang kunikahi ini wanita hypersex yang tidak tau menghargai arti sebuah pernikahan………
andai ayahnya tau…..beliau sungguh sangat kecewa………
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar